BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Memuat argumentasi pilosopis, argumentasi logis, dan argumentasi
yuridis pentingnya perubahan dan inovasi dalam pelayanan publik secara
umum yang kemudian menukik pada argumentasi pentingnya pelayanan
dalam bidang dimana peserta bertugas.
Argumentasi filosopis membuat pemikiran-pemikiran logis mengenai
pentingnya perubahan kinerja pelayanan, dikaitkan dengan peran dan
tugas ASN sebagai pelaksanan kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat pemersatu bangsa. Kemudian dikaitkan pula dengan peran dan
fungsi pejabat pengawas dalam perubahan yang harus dilakukan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai bidangnya.
Argumentasi logis adalah meningkatknya kebutuhan masyarakat
akan pelayanan yang berkualitas yang didukung oleh perkembangan
teknologi digital. Keberhasilan pembangunan telah mampu meningkatkan
kesejahtraan masyarakat sehingga berdasarkan teori kebutuhan Moslow
kebutuhan akan pelayananpun sudah beranjak dari kebutuhan dasarnya
menuju pada kebutuhan yang lebih tinggi seperti rasa nyaman, dan harga
diri (ingin dihargai). Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan
dilaksanakannya pelayanan yang lebih baik dengan memanfaatkan
teknologi yang ada saat ini terutama teknologi informasi dan digital. Dalam
hal ini juga dijelaskan bagaimana seorang pejabat pengawas
memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.
Argumentasi yuridis adalah menjelaskan peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang pelayanan publik dan reformasi
pelayanan publik khususnya dalam bidang dimana peserta bertugas.
Kemudian diakhir paragraph, peserta menjelaskan bahwa untuk
merespon kebutuhan tersebut melalui PKP peserta dilatih untuk
memahami konsep kepemimpinan pelayanan publik yang bermutu dan
mengaktualisasikannya kedalam bentuk Aksi Perubahan di tempat kerja.
B. Tujuan
Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik ini bertujuan untuk
menunjukkan kompetensi kepemimpinan melayani dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik. Tujuan tersebut dapat dijelaskan secara lebih
rinci sebagai berikut :
C. Manfaat
Manfaat Aksi Perubahan ini dapat dikatatagorikan sbb :
1. Manfaat bagi Peserta
Bagi peserta aksi perubahan ini merupakan laboratorium dalam
meningkatkan kompetensi kepemimpinan melayani guna
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
2. Manfaat bagi Intansi Peserta
Bagi organisasi, aksi perubahan ini diharapkan mampu meningkatkan
kulitas pelayanan publik di unit kerja yang dapat berkontirubusi
terhadap peningkatan kinerja pelayanan publik organisasi.
3. Manfaat bagi Lembaga Pelatihan
Bagi lembaga pelatihan aksi perubahan ini merupakan sumber
informasi untuk menilai keberhasilan pelaksanaan PKP baik pada saat
pelatihan berlangsung maupun setelah peserta kembali melaksanakan
tugas-tugas rutin diintansinya masing-masing.
BAB II
PROFILE KINERJA PELAYANAN
atau
1. Isu-Isu Diseputar Pelayanan Publik Intansi
Sebutkan isu yang ada, yang akan dianalisis di bab III untuk direspon
oleh peserta, misalnya isu tentang Covid19
BAB III
ANALISIS MASALAH PELAYANAN
Masalah adalah fakta internal unit kerja peserta, dimana terjadi gap
antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja yang dicapai. Hal ini perlu
ditelusuri penyebabnya. Penyebab utama dari masalah tersebut disebut
akar masalah atau masalsah utama. Untuk menemukan akar masalah
tersebut dapat digunakan beberapa tools seperti : USG, fishbone
diagram, tree problem analysis, 5 W dari Sakichi Toyoda, dsb.
Atau
B. Isu Strategis yang akan Ditangani
Berdasarkan analisis terhadap isu-isu yang berkembang di atas,
maka isu strategis yang akan ditangani adalah ………. Isu itu penting untuk
ditangani terkait dengan tugas dan fungsi peserta yaitu …..(sebutkan tugas
fungsi yang terkait dengan isu tersebut).
BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
A. Terobosan Inovasi
Untuk mengatasi masalah atau merespon *) isu di atas, gagasan
inovasi yang akan dilaksanakan adalah ….. (sebutkan nama inovasinya).
Gagasan inovasi bersumber dari : …… (sebutkan apakah gagasan original peserta,
atau reflikasi, sebutkan dari mana inovasi di adopsi/adaftasi apakah dari hasil Stula, innovation
shooping, bursa inovasi, dari intansi lain dengan ijin, atau meramu dari beberapa sumber).
1. Deskripsi inovasi
Deskripsi inovasi ini merupakan penjelasan yang diperlukan
terhadap inovasi yang digagas, seperti : nama inovasi input/output inovasi,.
Contoh Kasus :
A. Terobosan Inovasi
Untuk mengatasi masalah antrian diatas, gagasan inovasi yang akan dilaksanakan
adalah Membuat sebuah Program Aplikasi Pendaptaran berbasis Android bernama
SIPEDRO yaitu kepanjangan dari Sistem Informasi Pendaftaran Dengan Android.
Gagasan inovasi merupakan adaptasi dari system pendaftaran dalam sebuah bank yang
saya ramu dan disesuaikan dengan kebutuhan pendaftaran di rumah sakit.
1. Deskripsi Inovasi
Inovasi SIPEDRO adalah merupakan terobosan yang merubah cara pendaftaran
pasien dari cara manual ke system aplikasi berbasis Android. Dengan Aplikasi ini pasien
tidak perlu dating ke RSUD untuk melakukan pendaftaran tetapi cuku dengan menginput
data yang diperlukan kedalam system computer rumah sakit melalui Handphone
berbasis Android. Cara kerja SIPEDRO dapat diilustrasikan sbb :
Nama Inovasi : SIPEDRO (Sistem Pendaftaran Dengan Android)
Input Pengguna : NIK : …………………………………..
Nama : …………………………………..
BPJS non BPJS : …………………………………..
Poli yang dituju : …………………………………..
Peyakit yg diderita : …………………………………..
Keluhan : …………………………………..
Output Pengguna : No. Antrian : …………………………………..
Silahkan datan Jam : …………………………………..
Nama dokter hari ini : …………………………………..
e. Kelayakan Sistem
Sebagai sebuah sistem inovasi akan berinteraksi dengan
lingkungannya, oleh karena itu inovasi harus compatable dengan
lingkungannya, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternalnya,
dengan pemberi input, maupun penerima manfaat dari sistem. Pengertian
compatable tidak dibatasi dalam artian sistem informasi berbasis computer
saja.
3. Model Inovasi
Model inovasi berguna untuk memberikan gambaran secara utuh
dan menyeluruh tetapi sederhana. Salahsatu model yang cukup
komprehensip dapat digunakan model canvas inovasi seperti pada gambar
078 di halaman berikut.
B. Tahapan Kegiatan
Tahapan inovasi meliputi : output jangka pendek (60 hari off
campus), outcome inovasi dalam jangka menengah (antara 3 sd 6 bulan),
dan dampak inovasi (jangka panjang umumnya 1 tahun).
Tim Kerja, SOP, buku manual, brosur, leaflet, banner, Sistem Aplikasi
Komputer, Permodelan, dsb.
3. Stakeholder
Stakeholder merupakan salahsatu sumberdaya yang dapat
dioptimalkan dalam mendukung terlaksananya aksi perubahan menjadi
lebih baik. Untuk itu Team Leader perlu melakukan mapping sumberdaya
untuk menentukan pola hubungan dalam mendukung terlaksananya
inovasi. Hasil mapping sumberdaya berguna dalam menentukan apa yang
harus dilakukan terhadap stakeholder tersebut, apakah perlu penguatan
koordinasi, melaksanakan konsultasi, atau harus sampai pada kolaborasi.
Ketika kolaborasi harus sampai pada perjanjian kerjasama (PKs), maka
Team Leader harus mampu meyakinkan pejabata administratornya untuk
melakukan perjanjian kerjasama dengan stakeholder dimaksus. Tugas
Team Leader dalam hal kerjasama dengan stakeholder adalah mememipin
tim kerjanya, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan PKs agar bisa tercapai secara optimal.
Identifikasi Pola
Keterangan
Stakeholder Hubungan
Internal Intansi :
1. Kepala Dinas Konsultasi, Meminta advice, mendapatkan
advokasi dukungan pelaskanaan dan
keberlanjutan inovasi
2. Sekretaris Konsultasi, Meminta advice, mendapatkan
Advokasi dukungan pelaskanaan dan
keberlanjutan inovasi
3. Kasubag Umpeg Koordinasi Surat menyurat & arsip
4. Kabid … Konsultasi Mentoring
5. Kabid … Koordinasi dan
konsultasi
6. Dst (sesuai keadaan di
lapangan
Stakehold. Eksternal
1. Dinas Infokom Koordinasi & Konsultasi terkait link sistem aplikasi
Konsultasi
2. Bagian Hukum Konsultasi Konsultasi mengenai pembuatan
produk hokum seperti SK
3. Bagian Tapem Konsultasi Konsultasi Tata Naskah DInas
4. Dst (sesuai kebutuhan)
Tabel 02
Tahapan Pengendalian Mutu Pekerjaan
Action
Plan Do Check
No. (Tindak Lanjut)
Uraian Rencana Range Time Uraian Tanggal Pengerjaan Mutu Pekerjaan Evidence
1. Pembentukan Tim Kerja
- Musyawarah Minggu I Agust 2020 -
pembentukan Tim
- Pembuatan legalitas Tim Minggu I Agustus 2020
- Menyusun agenda Tim Minggu I Agustus 2020
2. Desain Sistem “Sipp Ah”
- Analisis kebutuhan sistem Minggu II Agus 2020
- Desain umum sistem Minngu II, III, IV Agust
(Desain input, Desain 2020
Output, Desain Proses/
DFD)
- Desain Program Minngu I sd II Sept
2020
- Desain Database Minggu II sd III Sept
2020
3. Implementasi Sistem
- Uji coba sistem Minngu IV Sept 2020
- Sosialisasi dan Pelatihan Minngu IV Sept 2020
4. Penggunaan Aplikasi Minggu V Sept 2020
BAB V
LAPORAN AKSI PERUBAHAN
Tabel 03
Manajemen Mutu dan Pengendalian Pekerjaan
Action
Plan Do Check
No. (Tindak Lanjut)
Uraian Rencana Range Time Uraian Tanggal Pengerjaan Mutu Evidence
1. Pembentukan Tim Kerja
- Musyawarah Minggu I Agus 2020 -
pembentukan Tim
- Pembuatan legalitas Tim Minggu I Agus 2020
- Menyusun agenda Tim Minggu I Agus 2020
2. Desain Sistem “Sipp Ah”
- Analisis kebutuhan Minggu II Agus 2020
sistem
- Desain umum sistem Minngu II, III, IV
(Desain input, Desain Agust 2020
Output, Desain Proses/
DFD)
- Desain Program Minngu I sd II Sept
2020
- Desain Database Minggu II sd III Sept
2020
3. Implementasi Sistem
- Uji coba sistem Minngu IV Sept 2020
- Sosialisasi dan Minngu IV Sept 2020
Pelatihan
4. Penggunaan Aplikasi Minggu V Sept 2020
4. Pengelolaan Tim
Dalam sub bab ini Team Leader melaporkan bagaimana mereka
merencanakan dan mengorganisasikan Tim Kerja, membuat legalitas Tim
Kerja, memberdayakan Tim Kerja, dan mengendalikan Tim Kerja.
Dalam merencanakan Tim Kerja dimulai dengan konsultasi kepada
pimpinan, mengadakan rapat pembentukan Tim dan membuat
kesepakatan Tim. Dalam mengorganisasikan Tim dibuatkan Struktur
Organisasi Team serta Tugas dan Fungsi dari masing-masing anggota
Tim. Dalam mengendalikan Tim dibuat formulir checklist kepatuhan Tim.
Kepatuhan disini adalah kepatuhan terhadap SOP, kepatuhan pada
aturan-aturan yang ada, kepatuhan pada Tata Naskah Dinas dalam
pembuatan Surat-Menyurat.
Struktur Tim dibuat sesuai kebutuhan dan ketersedian SDM.
Anggota sebaiknya berjumlah ganjil. Selain itu tidak ada ketentuan yang
mengatur harus berapa orang anggota Tim atau berapa kelompok kerja.
Team Leader
(Nama)
Pokja I Pokja II
Urusan Administrasi Urusan Tek.Informasi
1. …… 1. …….
2. …… 2. …….
3. …… 3. …….
Gambar 08
Salahsatu Contoh Struktur Tim Kerja
Tabel 04
Form Monitoring Kepatuhan Tim
Check
No Tuga dan Fungsi (Tusi) Tim
Ya TDK
1. Pokja I : Menangani Tugas-Tugas Ke-TU-an
- Membuat Surat Undangan Rapat Tgl…
- Membuat Daftar Hadir Tgl…
- Membuat Berita Acara Rapat Tgl…
- Kepatuhan pada SOP
- Kepatuhan pada TND
2. Pokja II : Menangani Teknologi Informasi
-
-
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan tidak sama dengan rangkuman. Kesimpulan menjelaskan
secara singkat dan jelas ketercapaian tujuan RAP dan hasil inovasi, serta
bagaimana pula menjaga keberlanjutan inovasi untuk mencapai outcome
dan impact-nya.
B. Saran
Berisi apa-apa saja yang perlu diusulkan untuk terlaksananya inovasi ini
dengan baik, dan apa yang perlu diusulkan untuk menjaga keberlangsungan dan
pengembangan inovasi di masa yang akan datang (jangka menengah dan jangka
panjang).
Contoh dalam Kasus SIPEDRO
Untuk meningkatkan kinerja SIPEDRO disarankan untuk adanya penambahan
kapasitas server dan kapasitas bandwidth pada internet untuk mengantisifasi
semakin banyaknya pertambahan data pasien yang harus direkam, dan untuk
memberikan kecepatan akses pendaftaran kepada pasien dan masyarakat.
Untuk menjaga keberlangsungan inovasi ini diharapkan adanya dukungan
dana operasional yang berkesinambungan, monitoring dan evaluasi, serta survery
kepuasan pelanggan.
REFERENSI :
2. Keputusan Kepala LAN 1006 K.1 PDP.07 2019 tentang Kurikulum Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas (PKP)
3. LAN RI, 2020. Bahan Tayang Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik.