Anda di halaman 1dari 3

Alexa dan Zhivanna adalah sahabat sejak mereka duduk di bangku SMA.

Sekarang mereka telah


bekerja di sebuah perusahaan yang sama. Waktu itu ada seorang gadis yang sedang kebingungan
mencari ruangan tempat ia bekerja. Melihat itu Alexa yang sedang bersama dengan temannya Zhivanna
menghampiri gadis tersebut dan membantunya. Sejak saat itu mereka memutuskan untuk berteman
dan menjadi semakin dekat.

Alexa, Zhivanna dan teman barunya yaitu Brichia selalu menghabiskan waktu akhir pekan
bersama. Alexa yang memiliki sifat ceria dan menyenangkan dan Brichia yang memiliki sifat terkesan bar
– bar selalu bisa mencairkan suasana dan menjadikan suasana menjadi menyenangkan penuh dengan
kegembiraan. Bahkan Zhivanna yang terkenal seorang pendiam sampai terbahak – bahak oleh lelucon
yang mereka buat. Berkat perbedaan sifat satu sama lain persahabatan mereka penuh dengan kasih
sayang dan saling melengkapi.

Sinar matahari menerobos sela-sela gorden jendela kamar Alexa. Membuat Alexa mengeliat dan
terbangun. Sambil melihat jam di dinding ternyata sudah menunjukan pukul 6 pagi. Kemudian alexa
bergegas membersihkan tempat tidur dan bersiap untuk bekerja.

Ketika sampai dikantor tiba – tiba dari arah belakang Alexa di kagetkan oleh Brichia. Dia hanya
bisa menahan geram karena sifat menyebalkan temannya itu sedangkan Zhivanna yang dari tadi
bersama dengan Brichia hanya tersenyum melihat kelakuan temannya. Mereka akhir – akhir ini jarang
bertemu karena kesibukan masing – masing.

Sesampainya diruangannya Alexa langsung melanjutkan pekerjaannya. Waktu sudah


menunjukkan pukul 12 siang saatnya istirahat. Ia langsung menuju ke kantin untuk makan siang. Disana
dia bertemu dengan Zhivanna dan Brichia yang sedang makan makanannya. Setelah mengambil
makanan ia segera menghampiri sahabatnya. Mereka makan dengan sesekali mengobrol.

Waktu jam istirahat sudah berakhir mereka kembali ke ruangan masing – masing untuk
melanjutkan pekerjaannya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam tetapi pekerjaan
Alexa belum selesai sehingga ia memutuskan untuk lembur menyelesaikan berkas – berkas yang
menumpuk.

Beberapa hari kemudian ia diminta atasan untuk keruangannya. Sesampainya didalam ia diberi
tahu bahwa ia mendapatkan kenaikan jabatan karena hasil kerjanya yang bagus dan memuaskan. Ia
merasa sangat senang dan ingin segera memberi tahu sahabatnya tentang kabar gembira ini. Untuk
merayakan kabar ini ia mengajak sahabatnya untuk makan malam disalah satu restoran ternama di
kotanya. Ia merasa sangat bahagia karena bisa mendapatkan kesempurnaan dalam hidupnya. Memiliki
sahabat yang setia dan pekerjaan yang dia impikan.

Keesok harinya Alexa bekerja dengan sangat senang karena jabatan barunya. Ia selalu menebar
senyum kepada karyawan lain. Di sudut ruangan ada salah seorang yang menatap Alexa dengan tatapan
sinis. Dia tidak suka Alexa mendapatkan jabatan tersebut. Diotaknya sekarang membuat rencana untuk
menghancurkan karir Alexa.

Alexa diberi tugas oleh atasannya untuk menyelesaikan proyek baru dan ia diberi waktu satu
minggu untuk menyelesaikannya. Tanpa disadari ada seorang yang mengetahui proyek tersebut dan
menyeringai karena tahu apa yang harus dia lakukan.
Satu minggu sudah berlalu Alexa telah menyelesaikan proyek tersebut. Ia berencana akan
memberikan file tersebut setelah makan siang. Sesampainya dikantin ia makan bersama sahabatnya.
Disela makan Brichia ijin pergi ketoilet. Beberapa saat kemudian ia kembali dan melanjutkan makan
bersama mereka.

Saat Alexa akan memberikan file kepada atasannya ternyata flashdisk tersebut hilang. Ia
mencari ke seluruh ruangannya tetapi tidak menemukan. Akhirnya ia meminta bantuan kepada
sahabatnya Zhivanna dan Brichia untuk membantu mencari flashdisk tersebut. Tetapi pada akhirnya
flashdisk tersebut tidak ditemukan dan salah seorang disana merasa senang karena rencananya berhasil.

Tiba – tiba pintu ruangan Alexa diketuk dan muncul sekretaris atasannya dia meminta Alexa
untuk menghadap atasannnya segera membawa file proyek tersebut. Sesampainnya diruangan
atasannya Alexa diminta untuk menyerahkan file proyek tersebut. Ia merasa bingung dan takut harus
menjawab apa kepada atasannya. Pada akhirnya ia menjelaskan bahwa file proyek tersebut hilang dan
atasannya sangat marah. Ia harus menanggung akibatnya bahwa pekerjaannya sekarang sangat
terancam.

Ia diberi waktu dua hari untuk menyelesaikan proyek itu kembali. Tanpa sengaja ia mendengar
di lorong ada seseorang yang berbicara tentang file proyek tersebut. Ia tidak menyangka ternyata filenya
tidak hilang namun diambil oleh seseorang yang ternyata sahabatnya sediri yaitu Brichia. Kemudian ia
menghampiri Brichia untuk meminta penjelasan mengapa ia mengambil filenya.

Alexa begitu kaget mendengar alasan yang diberikan Brichia. Ternyata selama ini temannya
merasa iri terhadap pencapaian hasil kerja kerasnya dan mendapatkan jabatan yang lebih tinggi darinya.
Mendengar itu Alexa sangat sedih sahabat yang disayanginya ternyata menghianatinya.

Bukannya meminta maaf Brichia malah memakinya dengan perkataan yang tidak pantas. Alexa
merasa hatinya begitu sakit dan ia mencoba untuk berbicara baik – baik dengan Brichia tetapi ia malah
mengabaikannya. Alexa hanya bisa bersabar dan menghela nafas atas sikap Brichia kepadanya.

Ia memberi tahu masalah ini kepada Zhivanna sahabatnya. Zhivanna mendengar berita tersebut
merasa begitu geram terhadap Brichia dan memiliki niat untuk memaki Brichia tetapi di cegah oleh
Alexa. Ia tidak ingin persahabatan yang telah dibagun bersama – sama hancur dalam sekejab.

Alexa ingin permasalahannya dengan Brichia cepat selesai dan persahabatannya kembali seperti
semula. Ia mengintropeksi diri terhadap kesalahannya tetapi ia bingung apa yang salah dalam dirinya. Ia
menangis hingga tertidur memikirkan permasalahan yang tak kunjung selesai dengan sang sahabat.

Akhirnya ia memiliki rencana untuk bertemu dengan sang sahabat dengan bantuan Zhivanna. Ia
akan bertemu dengan Brichia di sebuah kafe tanpa sepengetahuan Brichia. Ia sangat optimis bahwa
rencananya akan berhasil dan bisa memperbaiki keadaan seperti semula.

Ia telah sampai di kafe dan menuju meja yang sudah ditempati oleh Brichia. Sesampainya di
sana ia menyapa sang sahabat dan Brichia begitu terkejut ternyata yang datang Alexa bukan Zhivanna.
Setelah duduk suasana menjadi canggung. Alexa berinisiatif bertanya kabar dan berakhir meminta
penjelasan mengapa Brichia bersikap jahat kepadanya.

Tenyata Brichia iri terhadap Alexa yang bisa mendapatkan segalanya dan mengabaikannya saat
Brichia meminta untuk meluangkan waktu sebentar dengannya dan Zhivanna tetapi ia terus
menolaknnya di karenakan sibuk oleh beberapa proyek yang dikerjakannya. Dan juga Brichia ingin
mendapatkan jabatan tersebut tenyata yang memperoleh malah Alexa. Hal itu memicu niatan buruk
dalam hati Brichia untuk menghancurkan karir Alexa.

Setelah mendengar penjelasan dari Brichia, Alexa merasa begitu bersalah dan meminta maaf
kepada sang sahabat. Brichia langsung memaafkannya karena ia juga merasa bersalah dan langsung
meminta maaf kepada Alexa atas tindakannya. Alexa merasa senang karena hatinya sudah lega
permasalahan dengan sang sahabat sudah selesai. Ia berjanji akan menjaga persahabatan ini dan tidak
akan mengabaikan mereka lagi.

Persahabatan itu ibarat sekotak crayon. Masing – masing punya warna yang berbeda. Tapi coba
padupadankan mereka akan membuat sebuah pelangi yang indah. Sifat dan sikap seseorang itu
berbeda. Jika engkau ingin selalu melihat keindahannya maka jagalah mereka selagi masih ada seperti
halnya menjaga sebuah berlian.

Beberapa hari kemudian keadaan sudah seperti semula. Disudut kantin mereka makan dengan
bersendau gurau tidak ada permasalahan lagi tidak ada tatapan sinis. Mereke semua terlihat begitu
bahagia. Keceriaan terlihat di wajah ketiganya terutama Alexa. Ia merasa bersyukur memiliki mereka
dalam hidupnya. Menemaninya saat senang maupun sedih. Ia benar-benar merasa bahagia.

Tiba dirumah Alexa segera membersihkan diri. Setelah selesai ia membuat coklat hangat dan
berdiri didepan jendela kamarnya menikmati udara segar karena tadi baru diguyur hujan. Ia merasa
tenang akan hati dan pikirannya. Kehidupannya begitu indah diisi oleh orang – orang yang begitu baik
kepadanya. Ia berharap semoga kehidupannya terus berjalan seperti ini sampai ia menemukan
pasangannya kelak. Sore itu ia akhiri dengan senyum bahagianya sambil melihat matahari terbenam dari
jendelanya.

Anda mungkin juga menyukai