Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT. ADARO ENERGY TBK

Disusun oleh :

Winnie Azhari – 2018122006

Jessica Hakim – 2018122007

Velennice – 2018122014

Viona Anjasmara – 2018122016

Vionna Agnesia - 2018122027

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS UNIVERSAL

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkah rahmat dan
kasih-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan bentuk
Ujian Tengah Semester (UTS) dari salah satu mata kuliah yang kami ampu yaitu Akuntansi
Keuangan Lanjutan 1 yang membahas mengenai “Analisa Laporan Keuangan Konsolidasian
pada PT. Adaro Energy Tbk”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Isfa Rizki Nur Febrinita, S.E., M.Ak., AWP.
Selaku dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 yang telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan akibat keterbatasan kemampuan
yang kami miliki.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para
pembaca. Untuk itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
menambah pengetahuan dan sebagai bahan acuan untuk membantu kami dalam penyusunan
makalah kedepannya.

Batam, 19 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG ...............................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN........................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja dan menambah keuntungan yang mereka dapatkan diluar dari
kinerja produktifitas perusahaan mereka. Saat ini banyak perusahaan yang melakukan
penggabungan perusahaan dalam bentuk merger, konsolidasi dan akuisisi saham.
Dikarenakan adanya penggabungan perusahaan dalam bentuk merger, konsolidasi dan
akuisisi saham maka diperlukan laporan keuangan konsolidasi untuk mempermudah pencatatan
aset mereka. Laporan keuangan konsolidasi juga diperlukan apabila perusahaan yang bergabung
memiliki kontrol terhadap perusahaan lain dan apabila perusahaan tidak memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain, maka laporan keuangan konsolidasi tidak perlu dibuat. Laporan
keuangan konsolidasi adalah laporan yang memperlihatkan penyajian posisi keuangan dan hasil
operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan anak perusahaan (entitas yang
dikendalikan) sehingga mereka dilihat seperti satu perusahaan yang sama. Laporan keuangan ini
disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan
mengenai data keuangan perusahaan tersebut.
Meskipun namanya laporan keuangan konsolidasi, bukan berarti yang boleh
menggunakan laporan keuangan ini hanya perusahaan yang melakukan penggabungan dalam
bentuk konsolidasi saja, tetapi laporan ini juga digunakan untuk perusahaan induk dan
perusahaan anak yang memiliki kendali karena laporan keuangan konsolidasi itu memperlihatkan
pengaruh dalam sisi ekonomi dari hasil penggabungan dua perusahaan atau lebih atas dasar
kepemilikan dan pengendalian bersama meskipun secara hukum tidak dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari laporan keuangan konsolidasi?

2. Mengapa laporan keuangan konsolidasi diperlukan?

3. Apa itu kombinasi bisnis dan bentuk-bentuk kombinasi bisnis?

4. Apa saja metode akuntansi yang digunakan dalam melakukan kombinasi bisnis?
1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian dari laporan keuangan konsolidasi

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari pembuatan laporan keuangan konsolidasi

3. Untuk mengetahui pengertian dan bentuk-bentuk dari kombinasi bisnis

4. Untuk mengetahui metode akuntansi yang digunakan saat melakukan kombinasi bisnis
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi merupakan gabungan laporan keuangan antara pemilik
perusahaan induk atas perusahaan anak dalam bentuk laporan keuangan konsolidasi. Dalam
penyajian laporan keuangan ini terdapat model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh
ekonomi pada gabungan posisi keuangan dan hasil operasi dari penggabungan dua maupun lebih
perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan
secara hukum tidak dilakukan. Dalam hal ini, setiap entitas tetap melakukan aktivitas dan
beroperasi secara terpisah dan independen serta tetap harus membuat laporan keuangan entitas
masing-masing. Akan tetapi, perusahaan anak tetap berada dalam satu kendali yang dilakukan
oleh perusahaan induk.
Laporan keuangan konsolidasi diperlukan jika terdapat salah satu perusahaan yang
bergabung memiliki hak kendali atau kontrol terhadap perusahaan lain dan sebaliknya jika
perusahaan tidak memiliki hak kendali atau kontrol terhadap perusahaan lainnya maka laporan
keuangan konsolidasi tidak diperlukan. Dikarenakan jika tidak memiliki hak untuk mengendali
yang lebih, maka mereka disebut badan usaha mandiri yang artinya perusahaan tersebut akan
membuat laporan keuangannya masing – masing dan tidak mungkin untuk digabungkan maupun
di tambahkan.
2.2 Tujuan dan Manfaat Adanya Laporan Keuangan Konsolidasi

Adapun tujuan dari penyusunan laporan keuangan konsolidasi yaitu agar dapat
memberikan gambaran yang objektif atas aktivitas dari satu perusahaan (Economic entity) yang
terdiri atas sejumlah perusahaan yang saling keterkaitan, dimana laporan konsolidasi keuangan
ini diharapkan tidak menyesatkan pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada
substansi atas peristiwa ekonomi yang benar-benar terjadi. Laporan keuangan konsolidasi yang
dibuat dapat menghasilkan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil
gabungan di bawah pengendalian perusahaan induk, para pemegang saham , kreditor dan juga
penyedia dana lainnya.
Laporan keuangan konsolidasi wajib dibuat oleh satu perusahaan yang memiliki
mayoritas saham beredar di perusahaan dan diharapkan dapat memberikan informasi terkini
kepada manajemen induk perusahaan baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi
dan mengenai perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi serta ini laporan ini
juga dapat memberikan informasi untuk pihak luar.

2.3 Penggabungan usaha atau kombinasi bisnis


Penggabungan usaha atau kombinasi bisnis merupakan suatu kombinasi bisnis terkait
dengan penggabungan atas pengendalian kepemilikan dua perusahaan atau lebih yang
sebelumnya merupakan entitas terpisah. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Nomor 22 tahun 2010, Kombinasi bisnis yang sebelumnya diatur melalui PSAK 22
tahun 1994 berubah menjadi Akuntansi Penggabungan Usaha yang artinya suatu transaksi atau
peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih
perusahaan. Penggabungan usaha atau kombinasi bisnis juga merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk mengembangkan perusahaan atau mempertahankan aktivitas yang berada
didalam perusahaan tersebut. Adapun alasan – alasan penggabungan usaha atau kombinasi bisnis
yaitu :
1. Keuntungan dan keunggulan biaya,
2. Risiko lebih rendah
3. Memperkecil keterlambatan operasi (sudah terdapat fasilitas)
4. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan besar
5. Akuisisi aset tidak berwujud.
2.4 Bentuk – bentuk Penggabungan Usaha/badan usaha
a. Dilihat dari jenis usaha perusahaan yang bergabung :
- Integrasi Vertikal (vertical integration)
Intergrasi vertikal merupakan penggabungan perusahaan – perusahaan dengan
operasi pada tahap produksi atau distribusi atau keduanya yang berbeda, tetapi tetap
berurutan contoh : Merck & Co salah satu produsen obat terbesar, mengakuisisi
Medco Containment Services, Inc, distributor obat-obatan dokter.
- Integrasi Horizontal (horizontal integration)
Integrasi horizontal merupakan penggabungan perusahaan – perusahaan dengan
operasi yang memiliki dan bergerak dibidang usaha yang sama. Apabila perusahaan
yang bergabung menjalankan bidang usaha yang sama dalam menjalankan fungsi
produk dan penjualan barang – barang yang sejenis, maka akan dapat menghemat
berbagai macam biaya contohnya: perusahaan consumer product bergabung dengan
perusahaan consumer product
- Konglomerasi (conglomeration)
Konglomerasi merupakan penggabungan perusahaan – perusahaan dengan fungsi
produk atau jasa maupun keduanya yang tidak saling berhubungan dan beragam
jenis.
b. Dilihat dari segi dasar hukumnya penggabungan usaha dapat dibedakan ke dalam 3
jenis, yaitu:
- Merger
Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih dengan membeli
perusahaan lain dengan mengambil seluruh aktiva dan passive milik perusahaan
tersebut dan perusahaan yang diambil dibubarkan atau sisa satu perusahaan yang
bertahan. Contohnya: Pada tahun 2008, Bank Lippo menguasai sebesar 40% saham
dan Bank CIMB Niaga sebesar 60% saham. Setelah melalui proses merger, seluruh
aktiva dan passive yang dimiliki Bank Lippo beralih ke Bank Cimb Niaga sehingga
sekarang Bank Lippo berhenti beroperasi.
Rumus : Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan A
- Konsolidasi

Konsolidasi itu dilakukan ketika sebuah perusahaan baru di bentuk untuk


mengambil alih asset dari dua atau lebih perusahaan yang terpisah dan entitas
sebelumnya harus dibubarkan. Contohnya: Pada tahun 1998 ada empat bank yang
melakukan konsolidasi yaitu Bank Ekspor Impor, Bank Bumi Daya, Bank BDN, dan
Bank Bapindo. Konsolidasi dari empat perusahaan yang bergerak di bidang
perbankan  tersebut menghasilkan nama perusahaan baru yaitu Bank Mandiri.

Rumus : Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan D

- Akuisisi (Acquisition)
Penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh
saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest).
Perusahaan yang membeli saham tersebut hanya mengambil-alih kepemilikan
sahamnya saja tanpa menghentikan kegiatan bisnis atau operasional perusahaan yang
diambil kepemilikan sahamnya. Begitu juga dengan perusahaan yang diakuisisi tetap
dapat menjalankan kegiatan operasionalnya seperti biasa tanpa dipengaruhi oleh
perusahaan yang mengakuisisinya. Contoh :PT XL Axiata Tbk yang mengakuisisi PT
Axis Telekom Indonesia; Danone yang mengakuisisi Aqua dan Coca Cola yang
mengakuisisi Pizza Hut. Perusahaan-perusahaan ini tetap dapat menjalankan
operasionalnya sampai sekarang.

Rumus : Perusahaan A + Perusahaan B → Perusahaan A + Perusahaan B

2.5 Metode Akuntansi untuk Penggabungan usaha atau kombinasi bisnis


Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan dua metode akuntansi yaitu metode
penyatuan kepemilikan dan metode pembelian. Penggabungan usaha ini tentu berpedoman
terhadap Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) Nomor 22. Metode yang digunakan
yaitu:
1. Metode Penyatuan Kepemilikan/Metode Penyatuan Kepentingan (Pooling of Interest
Method)
Metode penyatuan kepemilikan ini bisa disimpulkan bahwa aktiva dan kewajiban
dari perusahaan yang bergabung dimasukkan kedalam entitas gabungan sebesar nilai
buku, itulah mengapa goodwill masing-masing perusahaan akan dimasukkan sebagai
aktiva pada buku entitas yang satukan.

Dalam metode ini, menggunakan nilai buku historis untuk mencatat


pengabunggan dan pada tahun 2007,FASB menerbitkan laporan yang mendukung
keputusan yang diajukan untuk mengeliminasi metode ini dengan alasan:

a. Penyatuan kepemilikan memberikan informasi yang kurang relevan


kepada pemakai laporan keuangan
b. Penyatuan kepemilikan mengabaikan pertukaran nilai ekonomi dalam
transaksi dan membuat evaluasi kinerja selanjutnya menjadi tidak
mungkin
c. Membandingkan perusahaan dengan menggunakan cara alternative
yang sulit dilakukan oleh investor

2. Metode Pembelian (Purchase Method)


Metode pembelian ini dikatakan bahwa transaksi dari penggabungan usaha yang
memungkinkan entitas untuk memperoleh aktiva bersih dari perusahaan lain yang
bergabung. Biasanya ini metode ini digunakan untuk mengukur biaya entitas yang
membeli ketika mengakuisisi perusahaan lain dengan jumlah kas yang dikeluarkan
atau nilai wajar asset lain yang disalurkan atau sekuritas yang diterbitkan.
2.6 Prosedur membuat Laporan Keuangan Konsolidasi
Menyusun laporan keuangan konsolidasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan
laporan-laporan keuangan entitas induk dan entitas anak. Lalu dilanjutkan dengan
melakukan penyesuaian atas akun-akun tertentu serta menjumlahkan akun yang sama dari
kedua entitas dan pada akhirnya akan terbentuklah suatu laporan keuangan konsolidasi.
Tahap-tahap membuat suatu laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut.
- Melakukan penyesuaian dan koreksi atas kesalahan yang mungkin ada dalam laporan
keuangan entitas induk dan anak
- Mengeliminasi investasi entitas induk yang ada di entitas anak
- Mengeliminasi ekuitas yang ada di entitas anak
- Mengeliminasi transaksi pendapatan, beban yang ada keterkaitan antar entitas induk
dan entitas anak
- Mengeliminasi utang piutang antara entitas induk dan entitas anak
- Eliminasi transaksi seperti penjualan atau persediaan yang ada di kedua entitas
- Mencatat kepentingan non pengendali atas laba dan deviden entitas
- Mengeliminasi laba-rugi antar entitas
- Melakukan alokasi atau amortisasi selisih-selisih nilai wajar
BAB III

PEMBAHASAN ANALISIS

Anda mungkin juga menyukai