Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT. ADARO ENERGY TBK

Disusun oleh :

Winnie Azhari – 2018122006

Jessica Hakim – 2018122007

Velennice – 2018122014

Viona Anjasmara – 2018122016

Vionna Agnesia - 2018122027

UNIVERSITAS UNIVERSAL

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja dan menambah keuntungan yang mereka dapatkan diluar dari
kinerja produktifitas perusahaan mereka, melainkan saat ini banyak perusahaan melakukan
penggabungan perusahaan dalam bentuk merger yaitu penyatuan bisnis untuk mencapai
kepentingan bersama, konsolidasi yaitu menggabungkan dua perusahaan lalu mendirikan
perusahaan yang baru atau juga dengan cara akuisisi yaitu pengambil alihan suatu perusahaan
oleh perusahaan lain tetapi tetap melakukan operasinya masing-masing.
Dikarenakan adanya penggabungan perusahaan dalam bentuk merger, konsolidasi dan
akuisisi saham maka diperlukan laporan keuangan konsolidasi untuk mempermudah pencatatan
asset mereka dan ini diperlukan apabila suatu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain dan jika tidak memiliki kontrol terhadap perusahaan lain maka laporan
keuangan konsolidasi tidak perlu dibuat. Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan yang
memperlihatkan penyajian posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas
pengendali) dan anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) sehingga mereka dilihat seperti
satu perusahaan yang sama . Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memberikan
informasi kepada para pengguna laporan keuangan mengenai data keuangan perusahaan tersebut.
Meskipun namanya laporan keuangan konsolidasi, bukan berarti yang boleh
menggunakan laporan keuangan ini hanya penggabungan dua perusahaan atau lebih dalam
bentuk konsolidasi saja karena laporan ini digunakan untuk perusahaan induk dan perusahaan
anak yang memiliki kendali karena laporan keuangan konsolidasi itu memperlihatkan pengaruh
dalam sisi ekonomi dari hasil penggabungan dua perusahaan atau lebih atas dasar kepemilikan
dan pengendalian bersama meskipun secara hukum tidak dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari laporan keuangan konsolidasi?

2. Mengapa laporan keuangan konsolidasi diperlukan?

3. Apa saja bentuk penggabungan usaha dalam membuat laporan keuangan konsolidasi?
4. Bagaimana menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan teknik dan penyusunan?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian dari laporan keuangan konsolidasi

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari pembuatan laporan keuangan konsolidasi

3. Untuk mengetahui bentuk penggabungan usaha

4. Untuk mengetahui cara penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan teknik dan
standard penyusunannya
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasi merupakan gabungan laporan keuangan antara
pemilik perusahaan induk atas perusahaan anak dalam bentuk laporan keuangan
konsolidasi. Dalam penyajian laporan keuangan ini terdapat model laporan keuangan
untuk menunjukkan pengaruh ekonomi pada gabungan posisi keuangan dan hasil operasi
dari penggabungan dua maupun lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan
pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. dalam hal ini
setiap entitas tetap melakukan aktivitas dan beroperasi secara terpisah dan independen
serta tetap membuat laporan keuangan entitas masing-masing. akan tetapi, Perusahaan
anak tetap berada dalam satu kendali yang dilakukan oleh perusahaan induk.
Laporan keuangan konsolidasi diperlukan jika terdapat salah satu perusahaan
yang bergabung memiliki hak kendali atau kontrol terhadap perusahaan lain dan
sebaliknya jika perusahaan tidak memiliki hak kendali atau kontrol terhadap perusahaan
lainnya maka laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan. Dikarenakan jika tidak
memiliki hak untuk mengendali yang lebih, maka mereka disebut badan usaha mandiri
yang artinya perusahaan tersebut akan membuat laporan keuangannya masing – masing
dan tidak mungkin untuk digabungkan maupun di tambahkan.
2.2 Tujuan dan Manfaat Adanya Laporan Keuangan Konsolidasi

Adapun tujuan dari penyusunan laporan keuangan konsolidasi yaitu agar dapat
memberikan gambaran yang objektif atas aktivitas dari satu perusahaan (Economic entity) yang
terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi
keuangan ini diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak yang berkepentingan dan harus
didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi. Dan juga laporan keuangan konsolidasi yang
dibuat dapat menghasilkan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil
gabungan di bawah pengendalian perusahaan induk, para pemegang saham , kreditor dan juga
penyedia dana lainnya. Laporan keuangan konsolidasi wajib dibuat oleh satu perusahaan yang
memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain dan laporan keuangan konsolidasi juga
dapat memberikan informasi terkini kepada manajemen induk perusahaan baik mengenai operasi
gabungan dari entitas konsolidasi dan mengenai perusahaan individual yang membentuk entitas
konsolidasi.

Adapun manfaat dari adanya laporan keuangan konsolidasian yaiitu selain Untuk
kepentingan jangka panjang, efek anak perusahaan terhadap induk, laporan keuangan
konsolidasian ini dapat memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan
tehadap kinerja grup (anak) perusahaan dan juga dapat memberikan kepentingan
informasi bagi pihak luar. Selain itu rasio keuangan yang di munculkan dalam laporan
keuangan konsolidasi tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi
maupun induk perusahaan dan juga tentunya adanya laporan ini dapat memberikan
informasi terkini bagi pihak manajemen induk perusahaan mengenai operasi gabungan
dari entitas konsolidasi dan mengenai perusahaan individual yang membentuk entitas
konsolidasi tersebut.

2.3 Bentuk-Bentuk Penggabungan Usaha


- Merger
Merger merupakan penggabungan dua usaha atau lebih dengan cara satu perusahaan
membeli perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi
anak perusahaannya atau dibubarkan dan bisa dikatakan pengambilalihan seluruh asset
aktiva dan pasiva yang dimiliki suatu perusahaan oleh perusahaan lain dan hanya sisa 1
perusahaan yang bertahan. Contohnya : pada tahun 2008 pernah terjadi merger antara dua
perusahaan bank swasta besar. Perusahaan tersebut yaitu, Bank Lippo dan Bank CIMB
Niaga. Saat itu, Bank Lippo menguasai sebesar 40% saham dan Bank CIMB Niaga
sebesar 60% saham. Maka dari itu, setelah melalui proses merger, kedua bank tersebut
bergabung dengan nama Bank CIMB Niaga karena Bank tersebut berstatus sebagai
pemegang saham terbesar. Bank Lippo berhenti beroperasi karena semua aktiva dan
pasivanya beralih ke Bank CIMB Niaga.
Rumus : Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan A
- Konsolidasi

Konsolidasi jika diartikan itu mirip dengan merger yaitu penggabungan dua usaha atau
lebih tapi bedanya konsolidasi ini satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain
akan membentuk satu perusahaan yang baru atau seluruh aktivitas bisnis dan operasional
masing-masing perusahaan berkonsolidasi harus berhenti dan melebur menjadi satu
manajemen dan menghasilkan satu perusahaan yang baru. Contohnya: pada tahun 1998
ada empat bank yang melakukan konsolidasi yaitu Bank Ekspor Impor, Bank Bumi Daya,
Bank BDN, dan Bank Bapindo. Konsolidasi dari empat perusahaan yang bergerak di
bidang perbankan  tersebut menghasilkan nama perusahaan baru yaitu Bank Mandiri.

Rumus : Perusahaan A + Perusahaan B + Perusahaan C → Perusahaan D

- Akuisisi

Penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh saham
perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan
yang membeli saham tersebut hanya mengambil-alih kepemilikan sahamnya saja tanpa
menghentikan kegiatan bisnis atau operasional perusahaan yang diambil kepemilikan
sahamnya. Dan perusahaan yang diakuisisi tetap dapat menjalankan kegiatan
operasionalnya seperti biasa tanpa dipengaruhi oleh perusahaan yang mengakuisisinya.
Contoh :PT XL Axiata Tbk yang mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia. Selain itu,
ada Danone yang mengakuisisi Aqua, dan Coca Cola yang mengakuisisi Pizza Hut.
Perusahaan-perusahaan yang diakuisisi dan mengakuisisi itu sama-sama tetap eksis.

Rumus : Perusahaan A + Perusahaan B → Perusahaan A + Perusahaan B

BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS

Soal 1:

Menganalisis laporan keuangan (konsolidasian) dan atau laporan tahunan pada 1 (satu)
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasakan materi-materi yang telah
dipelajari pada pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 7.

Petunjuk Pengerjaan :

1. Bentuklah 1 kelompok yang terdiri dari 5 mahasiswa.


2. Pilihlah 1 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria perusahaan
yang dipilih wajib memiliki entitas anak (subsidiary), laporan keuangan konsolidasian
perusahaan telah diaudit, rentang laporan keuangan konsolidasian tahun 2017-2019.
3. Setiap kelompok tidak diizinkan untuk menganalisis perusahaan yang sama.
4. Analisis laporan keuangan konsolidasian dan atau laporan tahunan berdasarkan materi-
materi yang telah dipelajari pada pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 7, seperti:
 menganalisis metode penggabungan usaha atau kombinasi bisnis
 menganalisis goodwill
 menganalisis entitas anak
 menganalisis noncontrolling interest
 menganalisis transaksi antar perusahaan (inter-company)
 dan seterusnya (semakin banyak yang dianalisis semakin tinggi poin yang
diperoleh)
5. Menganalisis laporan keuangan konsolidasian berdasarkan catatan laporan keuangan
6. Menyusun laporan keuangan konsolidasian berdasarkan Teknik dan penyusunan laporan
keuangan konsolidasian (nominal berdasarkan asumsi)

Jawaban :

Perusahaan yang kami pilih yaitu PT.Adaro Energy Tbk

 Menganalisis metode penggabungan usaha atau kombinasi bisnis


PT. Adaro Energy Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertambangan batu bara yang merupakan bisnis utamanya, dalam menjalankan bisnis,
perusahaan melakukan aksi korporasi berupa pengembangan bisnis dengan melakukan
beberapa kombinasi bisnis, seperti:
a. Jenis kombinasi bisnis yang dilakukan perusahaan dapat dikatakan berupa
konglomerasi , karena dilihat dari jenis entitas anak yang dimiliki oleh perusahaan,
perusahaan melakukan kombinasi bisnis atas perusahaan dengan berbagai jenis usaha,
mulai dari perusahaan batu bara, perusahaan pembangkit tenaga listrik , perusahaan
jasa, perdagangan , investasi dll. (Ref : Annual Report halaman 271-273)
Terlampir :
b. Metode kombinasi bisnis yang dilakukan perusahaan sendiri berupa akuisisi dan
konsolidasi , dimana perusahaan dapat mengambil alih suatu perusahaan dan juga
melakukan konsolidasi dimana perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lain
untuk membentuk suatu perusahaan baru dimana perusahaan memiliki pengendalian
dalam entitas tersebut. ( Ref: Annual Report halaman 280-282 & 333 -336)
 Menganalisis Goodwill
sebelum kita menganalisis goodwill tentu kita harus tahu terlebih dahulu apa itu
goodwill. Goodwill adalah suatu bagian aset dalam neraca keuangan perusahaan, yang
masuk dalam kategori aset yang tidak berwujud. Dalam perlakuan Goodwill yang
diperoleh perusahaan dari entitas anak pada saat akuisisi yang merupakan selisih
imbalan yang ditransfer terhadap kepemilikan dalam nilai wajar neto atas asset dan
liabilitas teridentifikasi ( Annual Report hal : 296)
Untuk perlakuan goodwill setelah tanggal akuisisi maka perusahaan menerapkan metode
nilai wajar, dimana setiap akhir periode keuangan , perusahaan akan melakukan
penilaian dan pengujian penurunan nilai atas nilai wajar dari goodwill tersebut. ( Ref:
Annual Report hal 338-339)
 Menganalisis entitas anak
Bagi setiap entitas anak dimana grup memiliki pengendalian terhadap entitas tersebut,
maka perusahaan menggunakan metode konsolidasian untuk setiap transaksi dengan
kepentingan pada entitas anak. Bagi kepemilikan entitas dimana perusahaan tidak
memiliki pengendalian namun perusahaan memiliki pengaruh signifikan, maka
perusahaan menggunakan metode ekuitas untuk perlakuan transaksi pada entitas
tersebut, ( Ref: Annual report hal 280-285)
 Menganalisis noncontrolling interest
Untuk perlakuan noncontrolling interest, maka perusahaan melakukan pemisahan
penyajian atas saldo noncontrolling interest dari saldo ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada entitas induk ( Ref: Annual report hal 359-360)
 Menganalisis transaksi antar perusahaan (Inter-company)
Untuk setiap transaksi antar perusahaan dengan entitas anak yang dikonsolidasi maka
akan di eliminasi sesuai kebijakan akuntansi perusahaan dan standar akuntansi yang
berlaku (Ref: Annual Report 280)
BAB IV

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai