Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN KERJA

Disusun oleh :
Indah Dwiyana (102119041)
Syarifah Anne (102119035)

Pembimbing :
dr. Herry Saputra Yonior

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM


UPT PUSKESMAS SAMBAU
2

TAHUN 2021

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan bimbingannya sehingga Laporan
Kegiatan Puskesmas UKK ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Kegiatan Puskesmas UKK ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas dalam Kepaniteraan Klinik Departemen Kesehatan
Masyarakat di UPT Puskesmas Sambau.

Pada kesempatan ini penulis juga hendak mengucapkan


terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dari pembimbing
kami yaitu dr. Herry Saputra Yonior berupa bimbingannya yang
sangat membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kegiatan
Puskesmas UKK ini.

Penulis berharap Laporan Kegiatan Puskesmas UKK ini dapat


bermanfaat dalam menambah pengetahuan tentang UKK. Dengan
menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Batam, April 2021

Penulis

1
2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................4


BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................5

Upaya Kesehatan Kerja

2.1 Definisi....................................................................................6
2.2 Dasar Hukum pembentukan Pos UKK ..................................6
2.3 Tujuan pembentukan Pos UKK..............................................7
2.3.1 Tujuan Umum ..........................................................7
2.3.2 Tujuan Khusus..........................................................7
2.4 Manfaat adanya Pos UKK.......................................................8
2.4.1 Bagi Masyarakat.......................................................8
2.4.2 Bagi karder Kesehatan..............................................8
2.4.3 Bagi Puskesmas........................................................8
2.4.4 Bagi Sektor Lain ......................................................8
2.5 Peran dan Fungsi Pos UKK....................................................9
2.6 Jenis pelayanan Kesehatan di Pos UKK.................................9
2.6.1 Pelayanan Promotif...........................................10
2.6.2 Pelayanan Prefentif...........................................10
2.6.3 Pelayanan Kuratif.............................................10
2.7 Syarat Pembentukan Pos UKK.............................................10
2.8 Tahap-tahap pembentukan Pos UKK....................................11
3

2.9 Oprasional kegiatan dalam Pos UKK...................................11


2.10 Sumber Biaya untuk Oprasional Pos UKK...........................12
2.11 Syarat Untuk Menjadi Karder Pos UKK...............................12
2.12 Karder Pos UKK saat Melakukan Penyuluhan.....................12
2.13 Karder Pos UKK Melakukn Pengelolaan Lingkungan Kerja
dan Cara Kerja yang Baik Dan Benar (Ergonomis) ............13
2.14 Karder Pos UKK Dilakukan Pencatatan Dan Pelaporan.......14
2.15 Pos UKK Terintergrasi..........................................................15
2.16 Pembinaan Pos UKK............................................................16
2.17 Upaya Kesehatan Kerja Di Pos UKK...................................17
2.17.1 Tabel Tingkat Perkembangan Pos UKK......................17

BAB III KESIMPULAN...................................................................18

LAMPIRAN........................................................................................19
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak fundamental bagi setiap orang.


Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pada Bab XII menyatakan bahwa upaya kesehatan bertujuan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan.Untuk itu, perlu dilakukan melalui Upaya Kesehatan
Kerja (UKK).

Adapun Kesehatan Kerja adalah suatu layanan untuk


peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan
penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan, perlindungan kerja dari risiko akibat yang merugikan
kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkaran kerja yang merupakan adaptasi antara pekerjaan dengan
manusia, dan manusia dengan jabatannya.

Di Indonesia terdapat beberapa pos – pos kesehatan. Yang


sudah lama akrab ditelinga diantaranya adalah Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu). Ada juga Posyandu Lansia dan Posbindu
5

PTM (Penyakit Tidak Menular). Pos kesehatan tersebut


merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat. Sehingga
masyarakat mampu secara mandiri mengenal dan mencegah
permasalahan kesehatan yang ada di lingkungan sekitarnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik Nasional, pada tahun


2015 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 254,36 juta jiwa.
Jumlah angkatan kerja sebanyak 128,3 juta jiwa, dimana dair
jumlah tersebut sebanyak 33,2 % adalah pekerja formal, dan
60,1% adalah pekerja informal. Sisanya adalah pengangguran.
Jadi jumlah pekerja informal di Indonesia lebih dari setengah
jumlah angkatan kerja.

Kementerian Kesehatan RI melalui Subdit Kesehatan Kerja


dan Olahraga melakukan inovasi dengan membentuk Pos Upaya
Kesehatan Kerja (Pos UKK). Sasaran pos kesehatan ini adalah
kelompok pekerja terutama kelompok pekerja informal. Dalam
indikator Renstra Kemenkes RI Tahun 2015-2019, ditargetkan
setiap puskesmas dapat membentuk minimal 1 Pos UKK.
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Definisi
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) ialah bentuk
pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal utamanya
di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerja.

Prinsip Pos UKK ialah dari, oleh, untuk kelompok pekerja


informal masyarakat.

2.2Dasar Hukum Pembentukan Pos UKK :

a. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28 ayat 1 tentang hak


untuk memperoleh pelayanan kesehatan
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
kerja
c. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
BAB XII Kesehatan Kerja
e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
7

f. Keputusan Menteri Kesehatan 128 Tahun 2004 tentang


Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
g. Keputusan Menteri Kesehatan 1758 Tahun 2003 tentang
Standar Pelayanan Kesehatan Dasar.

2.3 Tujuan Dibentuknya Pos UKK :

1. Tujuan Umum :
Mewujudkan masyarakat pekerja yang sehat dan produktif.

2. Tujuan Khusus :
o Meningkatkan pengetahuan masyarakat pekerja
tentang kesehatan kerja.
o Meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja,
untuk menolong dirinya sendiri.
o N Meningkatkan pelayanan kesehatan kerja yang
dilaksanakan oleh kader, masyarakan pekerja dan
tenaga kesehatan yang terlatih kesehatan kerja.
o Meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan
masyarakat pekerja terhadap resiko dan bahaya
akibat kerja yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan.
o Meningkatkan dukungan dari pengambil kebijakan
terhadap Pos UKK.
o Meningkatkan peran aktif lintas program dan lintas
sector terkait dalam penyelenggaraan Pos UKK.
8

2.4 Manfaat adanya Pos UKK :

1) Bagi Masyarakat Pekerja :


o Permasalahan kesehatan kerja dapat dideteksi secara
dini, dan masyarakat pekerja dapat memperoleh
pelayanan kesehatan kerja yang dapat dijangkau

2) Bagi Karder Kesehatan :


o Karder dapat mendapatkan informasi lebih awal
tentang kesehatan kerja

3) Bagi Puskesmas :
o Memperluas jangkauan pelayanan masyarakat
o Dapat mengoptimalkan fungsi puskesmas utamanya
pemberdayaan masyarakat

4) Bagi Sektor Lain :


o Dapat memadukan kegiatan sector utamanya yang
berkaitan dengan kesejahtraan
o Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan
lebih efektif dan efisien
9

2.5 Peran Dan Fungsi Pos UKK :


 Melakukan idenfitikasi masalah kesehatan dilingkungan
kerja dan sumber daya pekerja
 Menyusun rencana pemecahan masalah kesehatan kerja di
lingkungan kerja
 Melaksanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja
melalui promosi kesehatan kerja
 Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam upaya
kesehatan di lingungan kerja
 Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar
 Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko
dan masalah kesehatan kerja
 Melaksanakan perujukkan ke puskesmas
 Pencatatan dan pelaporan

2.6 Jenis Pelayanan Kesehatan di Pos UKK :

a) Pelayanan promotif :
 Prilaku hidup bersih dan sehat
 Penyuluhan kesehatan kerja
 Konsultasi kesehatan kerja sederhana ( seperti gizi, APD,
berhenti merokok, kebugaran dll)
 Pencatatan dan pelaporan
10

b) Pelayanan preventif :
 Mendata jenis pekerjaan agar dapat mengetahui resiko
yang mungkin timbul
 Pengenalan resiko bahaya di tempat kerja
 Penyediaan contoh dan kepatuhan penggunaan APD
 Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja seperti
perbaikan aliran udara, pengolaan limbah cair, dan
perbaikan ergonomic (kesesuaian alat dengan manusia)

c) Pelayanan kuratif :
 P3K dan P3P
 Pencatatan dan pelaporan
Khusus pada pekerja wanita dalam pemberian layanan
perlu dikaitkan dengan kesehatan reproduksi, pemanfaatan
ASI, dan penggunaan kontrasepsi, Keluarga berencana.

2.7 Syarat Pembentukan Pos UKK :


a. Kelompokpekerja yang butuhpelayanan kesehatan (10-50
orang)
b. Keinginanpekerjauntukbentukpos UKK
c. Kesediaanpekerjauntukjadikaderpos UKK ( jumlah kader
10% dari jumlah anggota)
d. Ada tempat yang memadai yang dilengkapi dengan papan
nama Pos UKK
e. Tersedianya P3K kit dan P3P kit
11

f. Ada contoh-contoh APD


g. Ada timbanganbadandanalatpengukurtinggibadan
h. Tersedianyamejakursi, lemariobat, tempattidur.
i. Ada buku pencatatan dan pelaporan

2.8 Tahap – tahap pembentukan Pos UKK


Seharusnya melalui tahap – tahap berikut :
a. Pertemuan tingkat desa
b. Survei mawas diri
c. Musyawarah masyarakat desa
d. Pelatihan kader Pos UKK
e. Pembentukan Pos UKK
f. Pembinaan Pos UKK

2.9 Operasional kegiatan dalam Pos UKK


a. Waktu buka Pos UKK disepakati bersama, bisa 1 bulan
sekali
b. Ada pembagian tugas diantara kader
c. Ada struktur organisasi Pos UKK
d. Ada rencana kerja Pos UKK
e. Ada mekanisme pelayanan kesehatan kerja
f. Ada pencatatan dan pelaporan Pos UKK
12

2.10 Sumber biaya untuk operasional Pos UKK


Dapat berasal dari :
a. Dana sehat pekerja (iuran pekerja)
b. Iuran pengguna jasa Pos UKK
c. Sumbangan yang besifat tidak mengikat (donator)
d. Dana stimulant dari pemerintah

2.11 Syarat untuk menjadi kader Pos UKK


Untuk menggerakkan kegiatan di Pos UKK dibutuhkan
seorang kader Pos UKK. Syarat untuk menjadi kader Pos UKK
ialah:
a. Anggota masyarakat pekerja yang dipilih
b. Dapat membaca dan menulis huruf latin
c. Tinggal di lingkungan tempat kerja tersebut
d. Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat pekerja di
lingkungannya secara sukarela
e. Mempunyai cukup waktu untuk bekerja bagi masyarakat
pekerja
f. Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip kesehatan kerja.

2.12 Kader Pos UKK saat melakukan penyuluhan


Penyuluhan kesehatan kerja dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
 Tatap muka / konsultasi
 Diskusi
13

 Demonstrasi (peragaan) antara lain :


a. Memperagakan cara kerja yang baik (ergonomis)
b. Memperagakan alat kerja yang baik
c. Membuat sarana membuang air limbah
d. Memberantas sarang nyamuk dan tikus
e. Dll..
 Menggunakan media gambar, poster dan media lainnya

2.13 Kader Pos UKK melakukan pengelolaan lingkungan


kerja dan cara kerja yang baik dan benar (ergonomis)
Lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan kerja yang
secara umum mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
 Memiliki aliran udara / ventilasi yang bail, tidak panas
ataupun lembab
 Memiliki pencaayaan yang cukup
 Memiliki ruangan kerja yang cukup untuk melakukan
pekerjaan
 Memiliki tempat pembuangan air kotor/limbah yang
mengalir dan terpelihara dengan baik
 Dan beberapa syarat lain yang dapat dikonsultasikan dengan
petugas kesehatan yang terlatih kesehatan kerja

Cara kerja yang baik dan benar (ergonomis) adalah cara kerja
yang perhatikan kesesuaian antara posisi pekerja dari pekerja
dengan alat-alat kerjanya
14

Posisi kerja yang sesuai dengan alat kerjanya akan memberikan


perasaan yang nyaman bagi pekerja dalam melakukan
pekerjaanya sehingga pekerjaanya dapat lebih produktif

Beberapa kerja yang secara tidak ergonomic adalah sebagai


berikut :
 Bekerja dengan posisi membungkuk terus menerus
 Bekerja dengan posisi berdiri terus menerus
 Mengangkat beban yang berat dengan posisi membungkuk
 Dll..

Cara kerja ergonomis sangat tergantung dari jenis pekerjaan


seorang pekerja . untuk dapat bekerja secara ergonomis perlu
dilakukan diskusi antara pekerja dengan petugas kesehatan.

2.14 Karder Pos UKK melakukan pencatatan dan


pelaporan
Setiap kegiatan yang dilakukan di pos UKK sebaiknya
dicatat dan dilaporkan ke instansi terkait agar dapat dilakukan
pembinaan.
15

Beberapa hal yang perlu dicatat di pos UKK :


 Catatan susunan pengurus
 Catatan mengenai identitas/ data dari anggota
 Catatan tentang jadwal dan kegiatan yang dilakukan
 Catatan tentang kesehatan setiap anggotanya
 Catatan tentang keuangan
 Catatan tentang inventaris/daftar APD, peralatan kantor dll

2.15 Pos UKK Terintegrasi

Kementerian Kesehatan RI melalui Peraturan Menteri


Kesehatan Nomor 100 Tahun 2015 telah mengatur tentang Pos
Upaya Kesehatan Kerja Terintegrasi.

Pos UKK Terintegrasi ialah Pos UKK yang dalam


pelaksanaan kegiatan dan substansinya dipadukan dengan
program atau kegiatan lainnya yang terdapat pada kelompok
pekerja dan bentuk peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini, pemantauan faktor risiko pada penyakit
akibat kerja dan kecelakaan kerja, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular, pengendalian penyakit bersumber
binatang, serta program gizi, kesehatan produksi, kesehatan
olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan lingkungan dan PHBS yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik.

Mengapa harus dibentuk Pos UKK Terintegrasi yaitu untuk


membentuk Pos UKK melalui jumlah dan kualitasnya dengan
16

pendekatan pelayanan kesehatan yang terintegrasi pada pekerja


dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait.

Manfaat Pos UKK Terintegrasi adalah pekerja mendapat


pelayanan kesehatan secara terpadu dan meningkatkan
pemberdayaan masyarakat pekerja pada sektor usaha informal
secara lebih efektif dan efisien.

2.16 Pembinaan Pos UKK :


 Aspek Kesehatan pembinaan oleh petugas puskesmas/
petugas kesehatan yang terlatih
 Aspek kelembagaan pembinaan dilakukan oleh perangkat
desa/ kelurahan
 Aspek teknis yang berhubungan dengan pekerjaan dibina
oleh sector terkait (PPL, LSM,Swasta, dll)

2.17 Upaya Kesehatan kerja di pos UKK :


 Ukuran keberhasilan keterjangkauan
Digunakan standart untuk setiap pos UKK menjangkau 10-
50 pekerja setiap Pos UKK dikelola oleh 1-5 kader.
 Ukuran keberhasilan pelayanan :
Jumlah dan jenis kesehatan yang dilakukan
 Ukuran tingkat perkembangan :
Dibago 4 (empat) yaitu : Pratama, Madya, Purnama, dan
Mandiri .
17

Lihat table berikut :


18

BAB III
KESIMPULAN

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) ialah bentuk


pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal utamanya
di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerja.
Pos UKK Terintegrasi ialah Pos UKK yang dalam
pelaksanaan kegiatan dan substansinya dipadukan dengan program
atau kegiatan lainnya yang terdapat pada kelompok pekerja dan
bentuk peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi
dini, pemantauan faktor risiko pada penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular, pengendalian penyakit bersumber binatang, serta program
gizi, kesehatan produksi, kesehatan olahraga, kesehatan jiwa,
kesehatan lingkungan dan PHBS yang dilaksanakan secara terpadu,
rutin dan periodik.
19

LAMPIRAN

KEGIATAN POSYANDU NUSA INDAH 18


20
21

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan tahun 2003,


(2003).

2. Kesehatan K. Undang-Undang Kesehatan no.36 tahun 2009.


Jakarta2009.

3. Kementrian Kesehatan RI. Promosi Kesehatan di tempat kerja.


Jakarta:Kemenkes; 2008.

4. Suma'mur. Kesehatan kerja dalam prespektif Hiperkes dan


keselamatan kerja. Jakarta: Erlangga; 2014.

5. Departemen Kesehatan. 1 orang pekerja meninggal di dunia setiap


15 detik karena kecelakaan kerja. jakarta: 2014.

6. Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga. Kebijakan


Kesehatan Kerja. Jakarta: Kementrian Kesehatan; 2015.

7. Sindonews. 192.911 peserta jamsostek alami kecelakaan kerja.


Sindonewscom. 2013.

8. Depertemen Kesehatan Repoblik Indonesia. Pos Upaya Kesehatan


Kerja.Jakarta: Depkes RI; 2006.
22

9. Muliyanto. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja Pada POS UKK


di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bugis Kota Tanjung Pinang
Kepulauan Riau [Skripsi]. Medan: USU; 2013.

10. Kementrian Kesehatan RI. Keputusan Kementrian Kesehatan RI


tentang Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar No.1758. Jakarta:
Kemenkes; 2003.

11. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Keadaan


Ketenagakerjaan. Sumbar: BPS; 2015.

12. Parjiga H. Kecelakaan kerja masih tinggi. Padang Ekspres. 2015.

13. Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil Dinas Kesehatan Kota


Padang tahun 2015. Padang: Dinkes Kota Padang; 2015.

14. Dinas Perindustrian Pertambangan dan Energi Kota Padang.


Rekapitulasi Perusahaan Kota Padang. Padang: Disperindag; 2015.

15. Departemen Tenaga Kerja RI. Pola Gerakan Nasional


Membudayakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
Departemen Tenaga Kerja RI; 1993.

16. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;


2010.
23

17. Harianto R. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: ECG; 2009.

18. Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No.175


Tentang Puskesmas. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2014.

19. Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Kedua C,


editor. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2002.

20. Mukhtar. Metode Praktis Penelitiann Deskriptif Kualitatif.


Jakarta: GP. Press Group; 2013.

21. Suryono, MD Anggraeni. Metodologi Penelitian Kulitatif Dan


Kuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika;
2013.

22. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Strategis Kementerian


Kesehatan Tahun 2015-2019. 2015.

23. Susilawaty Susy. Analisis Kebijakan Publik Bidang Keselamatan


Dan Kesehatan Kerja Di Kota Tasikmalaya. Semarang: Universitas
Diponegoro Semarang; 2007.

24. Triasmoro Debby. Pengaruh Kemampuan, Motivasi dan Kinerja


Pegawai terhadap Produktivitas Kerja. Universitas Islam Kalimantan.
2012.
24

25. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Pos UKK


untuk Kader Pos UKK. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Kerja Dan Olahraga; 2011.

Anda mungkin juga menyukai