ANALISIS KESALAHAN
MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SIDOARJO
DALAM MENYELESAIKAN SOAL
PERTIDAKSAMAAN LINIER
Mohammad Faizal Amir
Downloaded from Academia.edu
Jurnal Edukasi, Volume 1 No.2, Oktober 2015
ISSN. 2443-0455
Abstrak
Guru sekolah dasar harus menguasai materi matematika yang berkaitan
dengan materi-materi sekolah dasar agar dapat mengajar matematika pada
siswanya dengan baik, namun harapan tersebut tidak akan tercapai apabila
saat masih menjadi mahasiswa, bekal materi-materi matematika yang
diperoleh dalam perkuliahan masih mengalami banyak kesalahan materi.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan
mahasiswa tersebut adalah dengan melakukan analisis kesalahan pada
materi yang memiliki tingkat kesalahan paling tinggi. Tujuan penelitian
ini adalah mengungkap secara mendalam jenis-jenis kesalahan mahasiswa
beserta faktor-faktor penyebabnya dalam menyelesaikan soal
pertidaksamaan linier. Subjek penelitian adalah mahasiswa calon guru
PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo semester I tahun ajaran
2015-2016 kelas A-2 yang terdiri dari 37 mahasiswa. Instrumen yang
digunakan adalah tes uraian terdiri dari 4 soal pertidaksamaan linier satu
variabel. Menurut data yang diperoleh kesalahan yang dilakukan
mahasiswa meliputi kesalahan konsep, prinsip, dan operasi Faktor-faktor
penyebab kesalahan adalah mahasiswa kurang memahami materi pra-
syarat pertidaksamaan linier, mahasiswa tidak teliti dalam memahami dan
menyelesaikan soal, mahasiswa malu bertanya dan mengungkapkan
pendapatnya kepada dosen saat berinteraksi di kelas, mahasiswa lebih
percaya diri bertanya dan mengungkapkan pendapanya kepada teman
sejawatnya, mahasiswa tidak menyukai matematika pada jenjang
pendidikan sebelum perguruan tinggi, mahasiswa hanya menghafal
konsep atau rumus tanpa memahaminya secara bermakna, mahasiswa
tidak terbiasa menyelesaikan soal-soal non rutin.
Kata Kunci : analisis kesalahan, jenis kesalahan, pertidaksamaan linier.
Abstract
Primary school teachers are demanded to master Math concept related to
primary school materials in order to teach Math appropriately;
nevertheless, that expectation will not come true if the pre-service
teachers are equipped with wrong Math concept. One of the ways to solve
the problem is by conducting an analysis on the common mistakes in the
materials that have the high frequency of appearance. This study aimed to
describe in great depth about the types of students’ mistakes and the
influential factors in overcoming linear inequality questions. The subjects
131
Amir, Analisis Kesalahan
132
Jurnal Edukasi, Volume 1 No.2, Oktober 2015
ISSN. 2443-0455
Dari Tabel 1 diperoleh 187 dari 216 Dari Tabel 2 diperoleh materi
mahasiswa atau sekitar 86,57% pertidaksamaan linier memiliki persentase
mahasiswa mendapatkan nilai UTS di jawaban benar 0,9% yakni paling rendah
bawah B, hal ini mengindikasikan diantara persentase materi lain. Selain itu
mahasiswa mengalami kesulitan dalam persentase jawaban salah dan tidak
menyelesaikan soal UTS. Materi-materi menjawab paling tinggi diantara yang lain.
yang diujikan pada UTS tersebut adalah Sehingga dapat diketahui bahwa selain
hakekat matematika, penalaran induktif mahasiswa mengalami kesulitan dalam
dan deduktif, logika matematika, relasi menyelesaikan soal-soal UTS, secara
dan fungsi, persamaan linier, dan khusus mahasiswa mengalami kesulitan
pertidaksamaan linier. Rekapitulasi yang lebih kompleks pada materi
jawaban salah yang dilakukan mahasiswa pertidaksamaan linier. Menurut Soedjadi
untuk setiap materi tersebut dapat dilihat (1996) kesulitan yang dialami seseorang
pada Tabel 2. adalah penyebab terjadinya kesalahan.
Tabel 2. Rekapitulasi Jawaban Salah Pada UTS Konsep Dasar Matematika
Semester I Tahun Ajaran 2015-2016
Materi
Kategori
M1 M2 M3 M4 M5 M6
Benar (%) 45 39 41 37 39 26
Salah (%) 52 56 56 57 58 65
Tidak Menjawab (%) 2,8 4,6 3,2 6 2 8,8
Keterangan: M1 = materi hakekat matematika
M2 = materi penalaran induktif dan deduktif
M3 = materi logika matematika
M4 = materi relasi dan fungsi
M5 = materi persamaan linier
M6 = materi pertidaksamaan linier
133
Amir, Analisis Kesalahan
134
Jurnal Edukasi, Volume 1 No.2, Oktober 2015
ISSN. 2443-0455
135
Amir, Analisis Kesalahan
136
Jurnal Edukasi, Volume 1 No.2, Oktober 2015
ISSN. 2443-0455
137
Amir, Analisis Kesalahan
kesalahan konsep, prinsip, dan operasi kemampuan dalam aljabar, geometri, dan
menurut Sukirman dari langkah-langkah trigonometri.
penyelesaian soal. Dengan kata lain, jenis
METODE PENELITIAN
kesalahan menurut Sukriman lebih rinci
Penelitian ini merupakan penelitian
dan sekaligus mengetahui jenis-jenis
deskriptif kualitatif untuk mengungkap
kesalahan menurut Kastolan. Oleh karena
secara mendalam jenis-jenis kesalahan
itu jenis kesalahan mahasiswa dalam
beserta faktor-faktor penyebab kesalahan
menyelesaikan soal pertidaksamaan pada
yang dilakukan mahasiswa dalam
penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga
menyelesaikan soal pertidaksamaan linier.
yakni, kesalahan konsep, kesalahan
Subjek penelitian adalah mahasiswa calon
prinsip, dan kesalahan operasi.
guru PGSD Universitas Muhammadiyah
Faktor-faktor penyebab kesalahan
Sidoarjo semester I tahun ajaran 2015-
yang dilakukan siswa dalam
2016 kelas A-2 yang terdiri dari 37
menyelesaikan soal matematika dapat
mahasiswa. Ruang lingkup pembahasan
dipandang sebagai faktor-faktor kesulitan
materi pertidaksamaan linier dalam
yang dialami mahasiswa. Hal ini
penelitian ini menyesuaikan Rencana
disebabkan mahasiswa yang mengalami
Pembelajaran Semester (RPS) program
kesulitan dalam menyelesaikan soal
studi PGSD Universitas Muhammadiyah
dimungkinkan akan melakukan kesalahan
Sidoarjo yakni pertidaksamaan linier satu
menjawab, sebaliknya mahasiswa yang
peubah.
melakukan kesalahan menjawab
Untuk mendapatkan data penelitian,
dimungkinkan sebelumnya mengalami
teknik pengumpulan data yang dilakukan
kesulitan. Menurut Tall (dalam Ciltas &
sebagai berikut: (1) Tes tertulis, tes ini
Tatar, 2011) menyatakan alasan-alasan
terdiri dari 4 soal pertidaksamaan linier
kesulitan belajar dalam mempelajari
satu peubah berbentuk uraian yang
matematika secara umumnya adalah
digunakan untuk mendiagnostik letak dan
sebagai berikut: (1) ketidakcukupan
jenis kesalahan mahasiswa, tes ini
konsep dasar yang dimiliki, (2)
divalidasi oleh dua validator yakni 2
ketidakmampuan memformulasikan
dosen PGSD konsentrasi matematika. (2)
masalah secara lisan, (3) ketidakcukupan,
dokumentasi semua hasil pekerjaan
mahasiswa dalam menyelesaikan tes. (3)
138
Jurnal Edukasi, Volume 1 No.2, Oktober 2015
ISSN. 2443-0455
139
Amir, Analisis Kesalahan
Salah mengalikan
penyelesaian yang pertidaksamaan mengurangkan penjumlahan atau
memenuhi pecahan pengurangan
pertidaksamaan silang tanpa
− � + < , dengan memperhatikan
∈ �, < syarat domain
yakni ∈ �, <
Salah menerapkan
sifat aditif
Salah menerapkan
− , dengan
pertidaksamaan mengurangkan operasi
Salah menerapkan
pecahan pengurangan dan
∈� penjumlahan
sifat aditif
pertidaksamaan sifat distributif daripada operasi
Salah perhitungan
perkalian terhadap perkalian.
penjumlahan atau
pengurangan dalam operasi
penjumlahan atau
Salah menerapkan
dengan ∈ B pertidaksamaan mengurangkan penjumlahan atau
140
Jurnal Edukasi, Volume 1 No.2, Oktober 2015
ISSN. 2443-0455
141
Amir, Analisis Kesalahan
142
Jurnal Edukasi, Volume 1 No.2, Oktober 2015
ISSN. 2443-0455
143
Amir, Analisis Kesalahan
dan menyelesaikan soal, mahasiswa malu Irham, M dan Wiyani, N.A. 2014.
Psikologi Pendidikan: Teori dan
bertanya dan mengungkapkan
Aplikasi dalam Proses
144
Jurnal Edukasi, Volume 1 No.2, Oktober 2015
ISSN. 2443-0455
145