Hasil Reaksi Kombinasi Reformasi CO2 dan Oksidasi Parsial Metana dengan Katalis selain

Ni/SiO2
Proses metana menjadi metanol dan formaldehida telah lama menjadi objek penelitian para
peneliti. Umumnya, para peneliti memfokuskan studi bagaimana cara memperoleh konversi dan
selektifitas metanol dan formaldehida yang tinggi diantaranya dengan cara memilih katalis yang
aktif dan selektif. Berbagai katalis telah dicoba oleh beberapa peneliti untuk mendapatkan
konversi dan selektifitas yang tinggi. Karena gas metana mempunyai kestabilan yang kuat, maka
sampai saat ini katalis-katalis yang telah diteliti belum memberikan selektivitas dan hasil yang
memuaskan untuk diselenggarakan dalam skala komersial.
Pada penelitian Nematollahi et al. (2011) mengenai kombinasi reformasi CO2 dan oksidasi
parsial metana menjadi syngas dengan katalis logam mulia (Rh, Ru, Pt, Pd, Ir) pada suhu
berbeda yaitu 500-700°C dengan perbedaan sebesar 50°C. Hasil yang diperoleh menunjukkan
rasio H2/CO adalah sekitar 1 pada setiap katalis yang berbeda. Adapun urutan tingkat aktivitas
katalis adalah Rh ~ Ru > Ir > Pt > Pd. Selain itu, Asencios dan Assaf (2013) meneliti
penggunaan katalis NiO-MgO-ZrO2 (20Mz, 10Ni20MZ, 20Ni20MZ, 40Ni20MZ) pada
kombinasi reformasi CO2 dan oksidasi parsial metana (1,5 CH4: 1 CO2: 0,25 O2) untuk
menghasilkan syngas (H2/CO) pada suhu 750°C selama 7 jam. Kombinasi reformasi CO 2 dan
oksidasi parsial metana menunjukkan nilai konversi dan selektivitas yang tinggi pada katalis
20Ni20MZ.

Daftar Pustaka
Asencios, Y. J. O., & Assaf, E. M. (2013). Combination of dry reforming and partial oxidation of
methane on NiO-MgO-ZnO catalyst: Effect of nickel content. Fuel Processing
Technology, 106, 217-252. https://doi.org/10.1016/j.fuproc.2012.08.004
Nematollahi, B., Rezaei, M., & Khajenoori, M. (2011). Combined dry reforming and partial
oxidation of methane to synthesis gas on noble metal catalysts. International Journal of
Hydrogen Energy, 36(4), 2969-2978. https://doi.org/10.1016/j.ijhydene.2010.12.007