Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RAFI AHMAD FADHLAN

NIM : 205150207111061
NO ABSEN : 48
PRODI : TEKNIK INFORMATIKA
KELAS : TIF-F

Soal No. 1 : Dalam sebuah negara yang menganut sistem demokrasi, terdapat
beberapa unsur yang dapat menopang tegaknya demokrasi. Sebut dan jelaskan
keterkaitan antar-unsur penegak demokrasi tersebut?

Jawaban : Beberapa unsur yang dapat menopong tegaknya negara yang menganut
sistem demokrasi yakni sebagai berikut,

1. Negara Hukum (Rechtsstaat atau The Rule of Law), istilah Negara hukum
mengandung pengertian bahwa negara memberikan perlindungan hukum bagi
warga negara melalui perlembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak serta
penjaminan terhadap hak asasi manusia.

2. Masyarakat Madani (Civil Society), dicirikan dengan masyarakat terbuka, yang


bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara, masyarakat yang kritis dan
berpartisipasi aktif. Masyarakat madani merupakan salah satu pendiri pemerintahan
demokrasi, di mana masyarakat madani sendiri sebagai kontrol dari kinerja lembaga
eksekutif dan yudikatif, dan menjadi penting keberadaannya dalam mewujudkan
demokrasi.

3. Insfrastruktur Politik, yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan, dan
kelompok penekan. Menurut Mirriam Budiardjo bahwa fungsi partai politik adalah
sebagai sarana komunikasi politik, sebagai sarana sosialisasi politik, sebagai sarana
rekrutmen kader dan anggota politik, serta sebagai sarana pengatur konflik.

4. Pers yang Bebas dan Bertanggungjawab, peran pers dalam kehidupan demokrasi
sangat penting, karena dari sinilah berbagai ragam informasi akan dipublikan. Di
lain pihak juga pers mengambil andil sebagai media penyampai aspirasi masyarakat
dalam mengkritisi kinerja pemerintah. Selain itu, dewan pers juga sebagai mediator,
sebagai mediator antara penerbitan pers dan masyarakat, dewan pers pun bersikap
independen dan adil.

Maka, dapat disimpulkan bahwa demokrasi tidak akan berdiri menjadi sistem
pemerintahan tanpa suatu unsur penegak yang menopangnya, adapun setiap unsur
penegak tersebut haruslah saling berkaitan satu sama lain untuk menciptakan sistem
pemerintahan demokrasi yang sesuai dan sebagaimana mestinya.

Soal No. 2 : Apakah yang dimaksud dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia? Apa
bedanya dengan pelanggaran pidana dan berikan contoh yang dapat
membedakannya?

Jawaban : Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja
atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan,
atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Adapun perbedaan antara
pelanggaran Hak Asasi Manusia dengan pelanggaran pidana yakni dalam beberapa
aspek berikut,

1. Pelanggran pidana adalah pelanggaran yang terjadi dalam ketertiban hukum,


semantara pelanggaran Hak Asasi Manusia terjadi pada perampasan hak-hak milik
manusia.

2. Pelanggaran pidana bisa melibatkan Hak Asasi Manusia semantara pelanggaran


Hak Asasi Manusia tidak seutuhnya berkaitan dengan pidana.

3. Suatu pelanggaran dapat menyangkut Hak Asasi Manusia jika pelakunya


pemerintah namun jika pemerintah tidak berkaitan pelanggaran tersebut masuk ke
dalam pelanggaran pidana.
Selain itu, contoh sederhana yang membedakan antara pelanggaran Hak Asasi
Manusia dengan pelanggaran pidana misalnya terdapat seorang pekerja migran
yang disiksa oleh majikan tempatnya bekerja merupakan pelanggaran pidana.
Sedangkan overcharging yang terus menerus menimpa pekerja migran dan negara
abai terhadap hal tersebut bisa berubah menjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Pelanggaran tersebut merupakan kegagalan negara untuk memenuhi kewajibannya
di bawah hukum Hak Asasi Manusia internasional. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
terjadi ketika sebuah produk hukum, kebijakan, atau praktek negara secara sengaja
melanggar, mengabaikan, atau gagal memenuhi standar Hak Asasi
Manusia normatif.

Soal No. 3 : Jelaskan keterkaitan antara konsep wawasan nusantara dengan


penerapan sistem desentralisasi (otonomi daerah)?
Jawaban : Wawasan Nusantara menghendaki adanya persatuan bangsa dan
keutuhan wilayah nasional. Pandangan untuk tahap perlunya persatuan bangsa dan
keutuhan wilayah ini merupakan modal berharga dalam melaksanakan
pembangunan. Wawasan nusantara juga mengajarkan perlunya kesatuan sistem
politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem budaya, dan sistem pertahanan
keamanan dalam lingkup negara nasional Indonesia. Cerminan dari semangat
persatuan itu diwujudkan dalam bentuk negara kesatuan. Namun demikian
semangat perlunya kesatuan dalam berbagai aspek kehidupan itu jangan sampai
menimbulkan negara kekuasaan. Negara menguasai segala aspek kehidupan
bermasyarakat termasuk menguasai hak dan kewenangan yang ada di daerah-
daerah di Indonesia. Tiap-tiap daerah sebagai wilayah (ruang hidup) hendaknya
diberi kewenangan mengatur dan mengelola sendiri urusannya dalam rangaka
mendapatkan keadilan dan kemakmuran. Oleh karena itulah, dalam
menyelenggarakan pemerintahannya Negara Kesatuan Republik Indonesia
menganut asas desentralisasi, bukan sentralisasi. Desentralisasi artinya, penyerahan
urusan pemerintah dari atas kepada pemerintah di bawahnya untuk menjadi urusan
rumah tangganya. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi dalam
penyelenggaran pemerintahan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada
daerah untuk menyelenggarakan kekuasaan. Kekuasaan terbagi antara
pemerintah pusat dan daerah. Daerah memiliki hak otonomi untuk
menyelenggarakan kekuasan. Desentralisasi inilah yang menghasilkan otonomi
daerah di Indonesia.
Otonomi daerah memberikan keleluasaan pada daerah untuk mengelola dan
mendapatkan potensi sumber-sumber daya alamnya sesuai dengan proporsi daya
dukung yang dimiliki oleh daerahnya. Dengan demikian, tidak ada kecemburuan
dan ketidakadilan yang terjadi antara pemerintah pusat dengan daerah. Sedangkan
Wawasan Nusantara menghendaki adanya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah
nasional. Pandangan untuk tetap perlunya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah
ini merupakan modal berharga dalam melaksanakan pembangunan. Wawasan
Nusantara juga mengajarkan perlunya kesatuan sistem politik, sistem ekonomi,
sistem sosial, sistem budaya, dan sistem pertahanan – keamanan dalam lingkup
negara nasional Indonesia.

Soal No. 4 : Jelaskan hubungan antar-gatra dalam panca gatra sebagai upaya
mewujudkan ketahanan nasional?
Jawaban : Hubungan antar-gatra dalam panca gatra sebagai upaya mewujudkan
ketahanan nasional adalah sebagai berikut,
1. Antara Gatra Ideologi dengan Gatra Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya,
Pertahanan dan Keamanan, dalam arti ideologi sebagai falsafah bangsa dan
landasan idiil negara merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang
meliputi seluruh gatra dalam Pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup
bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
2. Antara Gatra Politik dengan Gatra Ideologi, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan
dan Keamanan, dalam arti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan
kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa
dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik,
tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa
keamanannya.
3. Antara Gatra Ekonomi dengan Gatra Ideologi, Politik, Sosial Budaya, Pertahanan
dan Keamanan, dalam arti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata,
akan menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan
politik dan perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan
Pertahanan dan Keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata
menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.
4. Antara Gatra Sosial Budaya dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi, Pertahanan
dan Keamanan, dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis,
berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi,
memberikan iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya,
kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan
pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial
yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya
dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan
nilai sosila budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan
nasional baik fisik materiik maupun mental spritual. Keadaan sosial yang timpang
dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya
ketegangan sosial yang dapat berkembang menjadi gejolak sosial.
5. Antara Gatra Pertahanan dan Keamanan dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi
dan Sosial Budaya, dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang
stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang
kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial
budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan
berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan menunjang
kehidupan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai