Catatan Menteri Panrb Pada Konferensi Pers Pengadaan Asn Tahun 2021 Jakarta, 9 April 2021
Catatan Menteri Panrb Pada Konferensi Pers Pengadaan Asn Tahun 2021 Jakarta, 9 April 2021
1. Sesuai dengan Visi Misi dan Prioritas Kerja Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, fokus pemerintah antara lain adalah
pembangunan SDM, Simplifikasi Regulasi, dan Penyederhanaan Birokrasi
untuk mewujudkan Indonesia Maju.
2. Komposisi ASN di Indonesia pada saat ini berjumlah 4.168.118 dengan
rincian:
a. Struktural 456.372 (11%);
b. Teknis 257.800 dan Kesehatan 329.138 (14%);
c. Guru 1.418.266 dan Dosen 75.738 (36%);
d. Pelaksana/administrasi 1.630.804 (39%).
1
e. Pengembangan karier ASN berbasis sistem merit dengan
memperhatikan kebutuhan nasional berdasarkan manajemen talenta;
dan
f. Peningkatan kesejahteraan ASN melalui reformasi kebijakan gaji,
tunjangan, fasilitas seperti perumahan, serta pensiun dan jaminan hari
tua.
5. Status pengusulan kebutuhan ASN 2021 (data per tanggal 7 April 2021):
a. Sebanyak 546 instansi (88%) yang terdiri dari 56 K/L, 34 Pemerintah
Provinsi, 456 Pemerintah Kabupaten/Kota telah mengusulkan
kebutuhan ASN disertai dengan dokumen pengusulan ASN yang
lengkap;
b. Sebanyak 48 instansi (8%) yang terdiri dari 48 Pemerintah
Kabupaten/Kota sudah mengusulkan kebutuhan ASN namun dokumen
pengusulan kebutuhan ASN belum lengkap sehingga perlu untuk
melengkapi dokumen tersebut.
c. Sebanyak 27 instansi (4%) yang terdiri dari 23 K/L, 4 Pemerintah
Kabupaten/Kota tidak mengusulkan kebutuhan ASN 2021;
2
7. Rencana penetapan kebutuhan ASN 2021:
a. Total kebutuhan ASN 2021 sebanyak 1.275.387 formasi;
b. Pemerintah Pusat dengan jumlah kebutuhan 83.669 formasi, jumlah
rencana penetapan 69.684 formasi, dengan rincian sebanyak 61.129
formasi untuk 56 K/L, dan sebanyak 8.555 formasi untuk 8 sekolah
kedinasan;
c. Pemerintah Daerah dengan jumlah kebutuhan 1.191.718 formasi, jumlah
rencana penetapan 652.803 formasi, dengan rincian sebanyak 139.443
formasi untuk 34 Pemerintah Provinsi dan 513.360 formasi untuk 504
Pemerintah Kabupaten/Kota;
d. Jumlah kebutuhan untuk Guru PPPK sebanyak 1.002.616 formasi dan
jumlah rencana penatapan sebanyak 547.026 formasi;
e. Jumlah kebutuhan untuk PPPK Non Guru sebanyak 70.008 formasi dan
jumlah rencana penetapan sebanyak 21.495 formasi;
f. Jumlah kebutuhan untuk CPNS seanyak 119.094 formasi dan jumlah
rencana penetapan sebanyak 84.282 formasi;
10. Jabatan dengan alokasi penetapan kebutuhan terbanyak tahun 2021 pada
Pemerintah Kabupaten/Kota:
a. Jabatan Guru: Guru Kelas, Guru Penjasorkes, Guru BK, Guru TIK, Guru
Seni Budaya.
b. Jabatan Tenaga Kesehatan: Perawat, Bidan, Dokter, Apoteker,
Pranata Laboratorium Kesehatan.
c. Jabatan Teknis: Penyuluh Pertanian, Auditor, Pengelola Pengadaan
Barang dan Jasa, Pengelola Keuangan, Verifikator Keuangan.
12. Pendaftaran seleksi sekolah kedinasan dilakukan mulai tanggal 9 April 2021
hingga tanggal 30 April 2021.
13. Pendaftaran dilakukan melalui Sistem Seleksi Calon ASN (SSCASN) BKN.
4
14. Pada tahun ini Kementerian PANRB bersama BKN masih belum
menentukan lokasi seleksi di adakan. Tetapi pada intinya, seleksi dilakukan
dengan menggunakan Computer Assisted Test yang dikoordinasikan oleh
BKN. Seleksi ini dilakukan di Kantor Pusat BKN, Kanreg dan UPT BKN, dan
lokasi mandiri yang diselenggarakan oleh Sekolah Kedinasan.
18. Dokumen yang perlu disiapkan oleh peserta jika mendaftar pada sekolah
kedinasan:
a. Pas foto;
b. Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan;
c. Kartu Keluarga;
d. Ijazah atau Surat Keterangan Lulus;
e. Rapor SMA/Sederajat;
f. Dokumen lain yang diatur oleh masing-masing Instansi.
19. Beberapa hal yang perlu disiapkan oleh instansi penyelenggara seleksi
sekolah kedinasan:
a. Mekanisme pelaksanaan yang memperhatikan protokol kesehatan;
b. Membentuk Panitia Seleksi Instansi;
c. Menerapkan prinsip-prinsip kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih
dari KKN, dan tidak dipungut biaya;
5
d. Menyediakan portal pengaduan seleksi;
e. Hal lain yang akan diatur kemudian.
20. Rencana pengadaan guru PPPK tahun 2021 (Data per 7 April 2021);
a. Kebutuhan pada 34 Pemerintah Provinsi sebanyak 128.656 formasi;
b. Kebutuhan pada 504 Pemeirntah Kabupaten/Kota sebanyak 418.370
formasi.
22. Pendaftaran seleksi guru PPPK tahun 2021 dilakukan melalui Sistem
Seleksi Calon ASN (SSCASN) BKN.
23. Seleksi dilakukan dengan sistem CAT dan dilaksanakan melalui UNBK
Kemendikbud. Lokasi pelaksanaan seleksi ini masih belum dapat
ditentukan, karena panitia seleksi masih harus mempertimbangkan jumlah
dan sebarannya.
24. Seluruh kegiatan seleksi Guru PPPK diselenggarakan dengan tetap
memperhatikan Protokol Kesehatan yang berpedoman pada Keputusan
Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang
Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam
Rangka Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(Covid-19).
6
25. Jadwal kegiatan seleksi Guru PPPK akan disesuaikan apabila terdapat
perubahan kebijakan pemerintah terkait status Pandemi Covid-19, sehingga
tidak memungkinkan melaksanakan kegiatan dimaksud.
26. Dokumen yang perlu disiapkan oleh peserta seleksi guru PPPK tahun 2021:
a. Pas foto;
b. Kartu Tanda Penduduk;
c. Kartu Keluarga;
d. Ijazah;
e. Persyaratan lain yang akan diatur kemudian.
27. Beberapa hal yang perlu disiapkan oleh instansi penyelenggara seleksi guru
PPPK tahun 2021:
a. Mekanisme pelaksanaan yang memperhatikan protokol kesehatan;
b. Membentuk Panitia Seleksi Instansi;
c. Menerapkan prinsip-prinsip kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih
dari KKN, dan tidak dipungut biaya;
d. Menyediakan portal pengaduan seleksi;
e. Hal lain yang akan diatur kemudian.
28. Rencana pengadaan PNS dan PPPK Non Guru tahun 2021 (Data per 7 April
2021):
a. Rencana penetapan kebutuhan untuk 56 K/L sebanyak 61.129 formasi;
b. Rencana penetapan kebutuhan untuk 30 Pemerintah Provinsi sebanyak
10.787 formasi;
c. Rencana penetapan kebutuhan untuk 435 Pemerintah Kabupaten/Kota
sebanyak 94.990 formasi.
31. Jenis formasi khusus dalam pengadaan CPNS tahun 2021 pada Pemerintah
Pusat;
a. Putra/Putri Lulusan Terbaik (Cumlaude) Jumlah: minimal 10% dari
formasi
b. Penyandang Disabilitas Jumlah: minimal 2% dari formasi
c. Diaspora Jumlah: sesuai kebutuhan
d. Putra/Putri Papua dan Papua Barat
e. Formasi Khusus lain yang bersifat strategis.
32. Jenis formasi khusus dalam pengadaan CPNS tahun 2021 pada Pemerintah
Daerah:
a. Putra/Putri Lulusan Terbaik (Cumlaude) Jumlah: sesuai kebutuhan.
b. Penyandang Disabilitas Jumlah: minimal 2% dari formasi.
c. Diaspora Jumlah: sesuai kebutuhan.
9
33. Jenis formasi khusus pengadaan CPNS tahun 2021 untuk putra/putri lulusan
terbaik (cumlaude):
a. Dikhususkan untuk formasi jabatan dengan jenjang pendidikan minimal
Strata 1;
b. Pemilihan formasi jabatan dan unit kerja penempatan ditentukan oleh
masing-masing instansi berdasarkan daftar rincian penetapan alokasi
kebutuhan (formasi) dari Menteri, dilakukan di SSCASN BKN, dan
selanjutnya dicantumkan dalam pengumuman penerimaan CPNS pada
masing-masing Instansi. Jabatan dan kualifikasi pendidikan untuk
formasi khusus tersebut disyaratkan agar pada formasi tersebut
ditetapkan pula untuk formasi Umum dengan jabatan dan kualifikasi
pendidikan yang sama;
c. Calon pelamar merupakan lulusan dari Perguruan Tinggi dalam negeri
dengan predikat kelulusan “Dengan Pujian”/Cumlaude dan berasal dari
Perguruan Tinggi terakreditasi A/Unggul dan Program Studi terakreditasi
A/Unggul pada saat kelulusan yang dibuktikan dengan tanggal kelulusan
yang tertulis pada ijazah;
d. Calon pelamar dari lulusan Perguruan Tinggi luar negeri dapat
mendaftar pada formasi khusus termasuk kategori lulus “Dengan
Pujian”/Cumlaude setelah memperoleh penyetaraan ijazah dan surat
keterangan yang menyatakan predikat kelulusannya setara “Dengan
Pujian”/Cumlaude dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
34. Jenis formasi khusus pengadaan CPNS tahun 2021 untuk disabilitas:
a. Pemilihan formasi jabatan dan unit kerja penempatan ditentukan oleh
masing-masing instansi berdasarkan daftar rincian penetapan alokasi
kebutuhan (formasi) dari Menteri, dilakukan di SSCASN BKN, dan
selanjutnya dicantumkan dalam pengumuman penerimaan CPNS pada
masing-masing Instansi. Jabatan dan kualifikasi pendidikan untuk
formasi khusus tersebut disyaratkan agar pada formasi tersebut
ditetapkan pula untuk formasi Umum dengan jabatan dan kualifikasi
pendidikan yang sama.
10
b. Melampirkan surat keterangan dari dokter Rumah Sakit
Pemerintah/Puskesmas yang menerangkan jenis dan derajat
kedisabilitasannya;
c. Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan setinggi-
tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun pada saat melamar;
d. Panitia penyelenggara instansi dan/atau BKN menyediakan aksesibilitas
di lingkungan tempat pelaksanaan seleksi sesuai dengan kebutuhan
penyandang disabilitas;
e. Panitia penyelenggara dan/atau BKN menyediakan
petugas/pendampingan saat pelaksanaan SKD dan SKB bagi pelamar
penyandang disabilitas Sensorik Netra yang mendaftar pada formasi
khusus disabilitas dan mengatur waktu pelaksanaan SKD dan SKB
masing-masing selama 120 (seratus dua puluh) menit;
f. Bagi pelamar penyandang disabilitas Sensorik Netra yang mendaftar
pada Formasi Umum atau formasi khusus lain, selain Formasi Khusus
Disabilitas, tata cara dan waktu pelaksanaan seleksi sama dengan
pelaksanaan seleksi pendaftar pada Formasi Umum; dan
g. Panita penyelenggara instansi wajib melakukan verifikasi persyaratan
pendaftaran dengan mengundang calon pelamar untuk memastikan
kesesuaian formasi dengan jenis dan derajat kedisabilitasannya.
35. Jenis formasi khusus pengadaan CPNS tahun 2021 untuk diaspora:
a. Diperuntukkan bagi WNI yang memiliki Paspor Indonesia yang masih
berlaku dan menetap di luar wilayah RI serta bekerja sebagai tenaga
profesional di bidangnya yang dibuktikan dengan surat rekomendasi dari
tempat yang bersangkutan bekerja minimal selama 2 (dua) tahun;
b. Khusus untuk jabatan Peneliti, Dosen, Perekayasa, dan Analis
Kebijakan. Untuk jabatan Peneliti, Dosen, dan Analis Kebijakan dapat
dilamar oleh calon peserta dengan persyaratan sekurang-kurangnya
lulusan Strata 2, sedangkan untuk jenis jabatan Perekayasa dapat
dilamar lulusan Strata 1;
c. Pemilihan formasi jabatan dan unit kerja penempatan ditentukan oleh
masing-masing instansi berdasarkan daftar rincian penetapan alokasi
kebutuhan (formasi) dari Menteri, dilakukan di SSCASN BKN, dan
11
selanjutnya dicantumkan dalam pengumuman penerimaan CPNS pada
masing-masing Instansi;
d. Persyaratan usia setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun saat
pelamaran;
e. Pelamar yang mendaftar pada formasi jenis jabatan tersebut huruf b
dapat berusia paling tinggi 40 (empat puluh) tahun apabila memiliki
kualifikasi pendidikan Strata 3 (Doktor), usia paling tinggi 40 tahun
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
f. Pelamar tidak sedang menempuh post doctoral yang dibiayai oleh
Pemerintah;
g. Masing-masing pelamar yang mendaftar Formasi Diaspora wajib
membuat surat pernyataan bermaterai yang menerangkan bebas dari
permasalahan hukum, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan
tidak terafiliasi pada ideologi yang bertentangan dengan ideologi
Pancasila;
h. Apabila pelamar sudah dinyatakan lulus, tetapi dikemudian hari terbukti
tidak sesuai dengan surat penyataan yang dibuat sebagaimana huruf g,
maka PPK harus mengumumkan pembatalan kelulusan yang
bersangkutan dengan tembusan kepada Menteri dan BKN;
i. Penyetaraan ijazah bagi diaspora lulusan Perguruan Tinggi luar negeri
dilakukan oleh Kemendibud dapat dilakukan setelah yang bersangkutan
dinyatakan lulus akhir;
j. Apabila pelamar sudah dinyatakan lulus, tetapi dikemudian hari tidak
dapat melampirkan ijazah yang sudah disetarakan sebagaimana
dimaksud huruf i, maka PPK harus mengumumkan pembatalan
kelulusan yang bersangkutan dengan tembusan kepada Menteri dan
BKN.
36. Jenis formasi khusus pengadaan CPNS tahun 2021 untuk putra/putri Papua
dan Papua Barat:
a. Calon pelamar harus merupakan keturunan Papua/Papua Barat
berdasarkan garis keturunan orang tua (bapak atau ibu asli
Papua/Papua Barat), dibuktikan dengan akte kelahiran dan/atau surat
12
keterangan lahir yang bersangkutan dan diperkuat dengan surat
keterangan dari kepala desa/kepala suku;
b. Instansi Pusat harus mengalokasikan formasi jabatan yang dapat
dilamar oleh Putra/Putri Papua dan Papua Barat yang formasi
jabatannya diserahkan sepenuhnya kepada instansi dengan ketentuan:
1) Bagi instansi yang mendapat alokasi formasi kurang dari 200 paling
sedikit 1 formasi;
2) Bagi instansi yang mendapat alokasi formasi antara 201 sampai
dengan 1000, paling sedikit 2 formasi;
3) Bagi instansi yang mendapat alokasi formasi antara 1001 sampai
dengan 2000 paling sedikit 3 formasi;
4) Bagi instansi yang mendapat alokasi diatas 2001 formasi paling
sedikit 4 formasi.
c. Pemilihan formasi jabatan dan unit kerja penempatan sebagaimana
tersebut huruf b ditentukan oleh masing-masing instansi berdasarkan
daftar rincian penetapan alokasi kebutuhan (formasi) dari Menteri,
dilakukan di SSCASN BKN, dan selanjutnya dicantumkan dalam
pengumuman penerimaan CPNS pada masing-masing Instansi.
37. Jadwal rencana pengadaan PNS dan PPPK Non Guru tahun 2021:
a. Penyampaian formasi ke K/L/D dilakukan pada bulan April 2021;
b. Pendaftaran dilakukan pada bulan Mei 2021 hingga bulan Juni 2021;
c. Seleksi dilakukan pada bulan Juli 2021 hingga bulan Oktober 2021;
d. Pengumuman kelulusan dilakukan pada bulan November 2021;
e. Pemberkasan dan Penetapan NIP dilakukan pada bulan November 2021
hingga Januari 2022.
38. Pendaftaran dilakukan melalui Sistem Seleksi Calon ASN (SSCASN) BKN.
39. Pada tahun ini Kementerian PANRB bersama BKN masih belum
menentukan lokasi seleksi di adakan. Tetapi pada intinya seleksi
dilaksanakan di Kantor Pusat BKN, Kantor Regional BKN, Unit Pelaksana
Teknis (UPT) BKN, dan tempat-tempat tes tambahan baik itu yang dibiayai
BKN maupun dibiayai mandiri oleh instansi.
13
40. Dokumen yang perlu disiapkan oleh peserta seleksi PNS dan PPPK Non
Guru tahun 2021:
a. Pas foto;
b. Kartu Tanda Penduduk.
c. Kartu Keluarga;
d. Ijazah;
e. Persyaratan lain yang akan diatur kemudian.
41. Beberapa hal yang perlu disiapkan oleh instansi penyelenggara seleksi
seleksi PNS dan PPPK Non Guru tahun 2021:
a. Mekanisme pelaksanaan yang memperhatikan protokol kesehatan;
b. Membentuk Panitia Seleksi Instansi;
c. Menerapkan prinsip-prinsip kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih
dari KKN, dan tidak dipungut biaya;
d. Menyediakan portal pengaduan seleksi;
e. Hal lain yang akan diatur kemudian.
MENTERI PANRB
TJAHJO KUMOLO
14