Anda di halaman 1dari 6

REVIEW

STUDI SEJARAH DUNIA KLASIK


“Renaisans”

Dosen Pengampu:

Dra. Hj. HASNANI, M.Hum

Disusun Oleh :

Ahmad Nur Syaukani (2020203880230019)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

KELAS : 1400A

2020/2021
 Renaisans

Renaisans atau Abad Pembaharuan adalah kurun waktu abad ke-15 sampai abad ke-16
di dalam sejarah Eropa yang merupakan masa peralihan dari Abad Pertengahan ke
Zaman Modern. Renaisans bermula seusai Krisis Akhir Abad Pertengahan, dan
berkaitan dengan perubahan sosial besar-besaran. Menurut para pendukung
"Renaisans panjang", Renaisans adalah kurun waktu dari abad ke-14 sampai abad ke-
17. Pandangan tradisional lebih menyoroti aspek-aspek permulaan Zaman Modern dari
Renaisans, sehingga berpendapat bahwa Renaisans adalah keterlepasan dari masa
lampau, tetapi banyak sejarawan dewasa ini lebih menyoroti aspek-aspek Abad
Pertengahannya, sehingga berpendapat bahwa Renaisans adalah kelanjutan dari Abad
Pertengahan.

Landasan intelektual dari Renaisans adalah paham humanismenya, yang digali dari
konsep humanitas Romawi dan ajaran filsafat Yunani Klasik yang kembali diminati
orang, misalnya ajaran filsafat Protagoras bahwa "manusia adalah tolok ukur dari segala
sesuatu". Pemikiran baru ini mengejawantah di bidang seni rupa, arsitektur, politik,
ilmu pengetahuan, dan kesusastraan. Contoh-contoh awalnya adalah perkembangan
perspective dalam pembuatan lukisan cat minyak dan dihidupkannya kembali
kepandaian membuat beton. Sekalipun penemuan huruf lepas logam mempercepat
penyebarluasan ide-ide sejak akhir abad ke-15, perubahan-perubahan Renaisans
tidaklah seragam di seluruh Eropa. Jejak-jejak pertama perubahan Renaisans tampak di
Italia seawal-awalnya pada akhir abad ke-13, teristimewa dengan munculnya karya-
karya tulis Dante dan karya-karya lukis Giotto.

Sebagai gerakan budaya, Renaisans mencakup pengembangan inovatif di bidang


kesusastraan Latin maupun bahasa sehari-hari yang diawali dengan dihidupkannya
kembali kegiatan belajar-mengajar yang berasaskan sumber-sumber pustaka klasik
pada abad ke-14, pengembangan perspektif linier maupun teknik-teknik lain di bidang
seni lukis dengan tujuan menghadirkan realitas yang lebih alami pada lukisan, serta
reformasi pendidikan yang dilakukan berangsur-angsur tetapi menyebar luas ke mana-
mana. Kontribusi Renaisans di bidang politik adalah pengembangan kebiasaan-
kebiasaan dan konvensi diplomasi, sementara kontribusinya di bidang ilmu
pengetahuan adalah tumbuhnya sikap mengandalkan observasi dan penalaran induktif.
Meskipun pada masa Renaisans terjadi revolusi dalam berbagai usaha peningkatan
intelektual serta ilmu sosial, dan kegiatan perbankan serta akuntansi modern mulai
dikenal orang, sepertinya Renaisans lebih dikenal karena pengembangan-
pengembangan dan kontribusi-kontribusi artistik dari tokoh-tokoh serba bisa seperti
Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang mengilhami pencetusan istilah "manusia
Renaisans".
Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh
ajaran Kristiani, orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif
dari kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka
kenal dengan baik. Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi
seluruh peradaban manusia.

Dalam dunia politik, budaya Renaissance berkontribusi dalam pengembangan konvensi


diplomasi. Sedangkan dalam ranah ilmu pengetahuan, gerakan Renaissance membantu
meningkatkan ketergantungan atau kebutuhan atas hasil pengamatan atau observasi.

Sejarawan sering berargumen bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan


antara Abad Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaissance yang dipenuhi
revolusi terjadi di banyak kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan politik,
Renaissance mungkin paling dikenal karena perkembangan artistik dan kontribusi dari
polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menginspirasi berbagai
kalangan dengan istilah "manusia Renaissance".

Ada konsensus bahwa Renaissance dimulai di Firenze, Italia, pada abad ke-14. Berbagai
teori telah diajukan untuk menjelaskan asal usul dan karakteristiknya, berfokus pada
berbagai faktor termasuk kekhasan sosial dan kemasyarakatan dari Firenze pada
beberapa waktu; struktur politik; perlindungan keluarga dominan, Wangsa Medici;
serta migrasi sarjana Yunani dan terjemahan teks ke bahasa Italia setelah Kejatuhan
Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani.

Kata Renaissance, yang terjemahan literal dari bahasa Prancis ke dalam bahasa
Inggrisnya adalah "Rebirth" (atau dalam bahasa Indonesia "Kelahiran kembali"),
pertama kali digunakan dan didefinisikan oleh sejarawan Prancis Jules Michelet pada
tahun 1855 dalam karyanya Histoire de France. Kata Renaissance juga telah diperluas
untuk gerakan sejarah dan budaya lainnya seperti Carolingian Renaissance dan
Renaissance dari abad ke-12.

 Tinjauan luasnya

Renaissance adalah sebuah gerakan budaya yang sangat mempengaruhi kehidupan


intelektual Eropa pada periode modern awal. Bermula di Italia lalu menyebar ke
seluruh Eropa pada abad ke-16, pengaruh Renaissance dirasakan dalam sastra, filsafat,
seni, musik, politik, ilmu pengetahuan, agama, dan aspek lain di bidang intelektual.

Sarjana Renaissance menggunakan metode humanis dalam penelitian. Mereka juga


mencari hubungan realisme dengan emosi manusia dalam seni. Humanis Renaisans
seperti Poggio Bracciolini mencari di perpustakaan biara Eropa, dia berfokus pada
bidang sastra, sejarah, dan teks Latin pidato dari Antiquity, sedangkan Kejatuhan
Konstantinopel (1453) menghasilkan gelombang imigran sarjana Yunani yang
membawa naskah berharga dari Yunani kuno.
Banyak dari naskah tersebut yang berakhir dalam kondisi tidak jelas di Barat. Hal ini
menyebabkan timbulnya fokus baru para sarjana Renaissance pada teks-teks sastra dan
sejarah yang begitu nyata perbedaannya dari para sarjana abad pertengahan
Renaissance dari abad ke-12 yang fokus mereka adalah mempelajari karya-karya
Yunani dan ilmu alam Arab, filsafat dan matematika, bukan pada teks kultural.

Dalam kebangkitan neo-Platonisme, Renaissance humanis tidak menolak Kristen, justru


sebaliknya, banyak karya terbesar Renaissance yang dikhususkan untuk itu, dan Gereja
melindungi karya seni seniman Renaissance. Akan tetapi, pergeseran halus berlangsung
dengan cara para intelektual mendekati agama. Tindakan ini tercermin dalam banyak
bidang kehidupan dan budaya.

Selain itu, banyak karya-karya Yunani Kristen, termasuk Yunani Perjanjian Baru dibawa
kembali ke Eropa Barat dari Byzantium dan melibatkan sarjana Barat untuk pertama
kalinya sejak akhir zaman. Keterlibatan baru dengan karya-karya Yunani Kristen dan
terutama kembali pada penggunaan bahasa Yunani asli dari Perjanjian Baru yang
dipromosikan oleh humanis Lorenzo Valla dan Erasmus ini membantu membuka jalan
bagi Reformasi Protestan.

Setelah kembali pada artistik pertama yang klasik, yang telah dicontohkan dalam
patung Nicola Pisano, pelukis Florentine dipimpin oleh Masaccio berusaha untuk
menggambarkan bentuk manusia secara realistis dengan mengembangkan teknik untuk
membuat perspektif dan cahaya lebih alami.

Filsuf politik, yang paling terkenal adalah Niccolò Machiavelli, yang berusaha
menggambarkan kehidupan politik seperti yang benar adanya, hal ini untuk dipahami
secara rasional. Sebuah kontribusi penting untuk Renaissance Italia humanisme Pico
della Mirandola yang menulis teks terkenal "De hominis Dignitate" (Orasi pada Martabat
Manusia, 1486), yang terdiri dari serangkaian tesis tentang filsafat, alam pikir, iman dan
sihir dipertahankan terhadap setiap lawan atas dasar alasan.

Selain mempelajari bahasa Latin klasik dan Yunani, penulis Renaissance juga mulai
semakin menggunakan bahasa daerah; dikombinasikan dengan pengenalan pada
pencetakan, hal ini akan memungkinkan lebih banyak orang yang mengakses buku,
terutama Alkitab.

Renaissance dapat dipandang sebagai upaya intelektual untuk belajar dan


meningkatkan bentuk sekuler dan duniawi, baik melalui kebangkitan ide dari zaman
dahulu, dan melalui pendekatan baru untuk berpikir. Beberapa ahli, seperti Rodney
Stark, mengurangi Renaissance dalam mendukung inovasi sebelumnya di negara kota
Italia pada Abad Pertengahan Tinggi, yang berkombinasi dengan pemerintah yang
responsif, Kristen dan kelahiran kapitalisme.

Analisis ini berpendapat bahwa negara-negara besar Eropa (Prancis dan Spanyol) yang
mana merupakan pemerintahan yang monarki absolut berada di bawah kontrol
langsung Gereja. Republik-republik kota mandiri Italia mengambil alih prinsip-prinsip
kapitalisme yang bisa ditemukan di tlatah pemerintahan monastik dan memicu revolusi
komersial yang luas belum pernah terjadi sebelumnya yang mendahului dan memicu
pergerakan Renaissance.
 Latar belakang

Kebudayaan Yunani-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai


subjek utama. Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang
berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-
prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup (eudaimonia).
Kesustraan Yunani, misalnya kisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno,
Homerus, menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi suatu dunia yang
penuh dengan tantangan dan pengalaman baru. Arsitektur ala Yunani-Romawi
mencerminkan kemampuan manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum,
kekuatan, dan keindahan.

Selain itu, kemampuan bangsa Romawi dalam bidang teknik dan kemampuan
berorganisasi pantas mendapatkan acungan jempol. Semua ini jelas menunjukkan
bahwa kebudayaan Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam
kosmos. Suatu pandangan yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''.

 Humanisme Klasik

Kebudayaan Renaisans ditujukan untuk menghidupkan kembali Humanisme Klasik


yang sempat terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad Pertengahan. Hal ini
memiliki kaitan dengan hal yang tadi dijelaskan. Apabila dibandingkan dengan zaman
Klasik yang lebih menekankan manusia sebagai bagian dari alam atau polis (negara-
negara kota atau masyarakat Yunani Kuno). Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal
karena penekanannya pada individualisme. Individualisme yang menganggap bahwa
manusia sebagai pribadi perlu diperhatikan. Kita bukan hanya umat manusia, tetapi kita
juga adalah individu-individu unik yang bebas untuk berbuat sesuatu dan menganut
keyakinan tertentu.

Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam kebebasannya untuk menentukan pilihan


sendiri dan dalam posisinya sebagai penguasa atas alam (Pico Della Mirandola). Gagasan
ini mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan
kemampuan individu dalam segala hal. Gambaran manusia di sini adalah manusia yang
dicita-citakan Humanisme Renaissans yaitu manusia universal (Homo Universale).
 Daftar tokoh besar pada masa Renaisans

Berikut adalah daftar tokoh besar Renaisans:

Bidang seni dan budaya

 Albrecht Dü rer (1471-1528)


 Desiderius Erasmus (1466-1536)
 Donatello
 Ghirlandaio
 Hans Holbein (1465-1506)
 Hans Memling (1430-1495)
 Hieronymus Bosch (1450-1516)
 Josquin des Prez (1445-1521)
 Leonardo da Vinci (1452-1519)
 Lucas Cranach (1472-1553)
 Michaelangelo (1475-1564)
 Perugino (1446-1526)
 Raphael (1483-1520)
 Sandro Botticelli (1444-1510)
 Tiziano Vecelli (1477-1526)

Penjelajahan

 Christopher Columbus (1451-1506)


 Ferdinand Magellan (1480?-1521)

Ilmu pengetahuan

 Johann Gutenberg (1400-1468)


 Nicolaus Copernicus (1478-1543)
 Andreas Vesalius (1514-1564)
 William Gilbert (1540-1603)
 Galileo Galilei (1546-1642)
 Johannes Kepler (1571-1642)

Anda mungkin juga menyukai