Anda di halaman 1dari 8

Pembagian Beban secara Proporsional

Penetapan beban dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Beban yang dikeluarkan oleh cabang tetapi dibayar oleh kantor pusat. Misalnya,
persediaan yang dibeli oleh cabang dari pihak eksternal dan ditagihkan ke kantor pusat
b. Beban yang dikeluarkan oleh kantor pusat atas nama cabang. Misalnya penyusutan atas
peralatan cabang yang dicatat di pembukuan kantor pusat, atau biaya kampanye iklan
untuk cabang yang diminta oleh kantor pusat
c. Alokasi biaya yang dikeluarkan oleh kantor pusat. Misalnya, sebagian dari biaya
kampanye iklan umum, atau sebagian dari biaya overhead umum kantor pusat

Berikut adalah contoh pencatatan ayat jurnal untuk mengakui beban

Kantor pusat PT. ABC mengeluarkan biaya yang ditetapkan ke cabang A adalah sebagai berikut
beban utilitas (biaya yang dikeluarkan oleh cabang A
dan ditagih ke akun utama kantor pusat) Rp 14.000.000

beban penyusutan (asset cabang A yang


dicatatpembukuan kantor pusat) 3.000.000

Overhead umum (dialokasikan ke cabang


berdasarkan bruto) 8.000.000

TOTAL Rp 35.000.000

Pembukuan di kantor pusat Pembukuan di cabang


Investasi di Cabang A 35.000.000 Beban utilitas 14.000.000
Beban utilitas Beban penyusutan 3.000.000
14.000.000
Beban penyusutan 3.000.000 Beban overhead umum 8.000.000
Beban overhead umum 8.000.000 Kantor Pusat
35.000.000
Membagi beban ke cabang A Mencatat beban yang dibagi dati kantor
pusat
Laporan Keuangan secara Keseluruhan
Penyusunan laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan umumnya menggunakan
kertas kerja untuk mempermudah penggabungan akun-akun kantor pusat dan cabang serta
mengeliminasi akun-akun antarperusahaan. Jika yang disusun adalah laporan keuangan
lengkap,maka kertas kerja tiga bagian dapat digunakan untuk menggabungkan akun-akun kantor
pusat dan cabang.

Asumsikan data berikut terkait dengan tahun fiskal PT Jaya yang berakhir pada 31 Desember
20X1.

1. PT Jaya mendirikan cabang di Medan dan segera mentransfer kas,peralatan kantor dan
peralatan toko dengan nilai total sebesar Rp 55.000.000 ke cabang,seperti yang dicatat
dalam ayat jurnal. Kemudian pada tahun tersebut kantor pusat PT Jaya mentransfer
persediaan senilai Rp 12.000.000 ke cabang dan menagihnya Rp 15.000.000,seperti yang
dicatat dalam ayat jurnal. PT Jaya melaporkan saldo Investasi di Cabang Medan sebesar
Rp 70.000.000 pada tanggal 31 Desember 20X1, sebelum jurnal penutup dicatat.
2. Cabang Medan melaporkan laba sebesar Rp 63.000.000 untuk tahun 20X1.
3. Saldo akun Investasi di Cabang Medan dan akun Kantor Pusat meningkat sebesar Rp
133.000.000 pada tanggal 31 Desember 20X1.
Saldo prapenutupan,31 Desember 20X1 Rp 70.000.000
Laba cabang Medan 20X1 Rp 63.000.000
Saldo pascapenutupan,31 Desember 20X1 Rp 133.000.000
4. Pada tanggal 31 Desember 20X1,cabang Medan memiliki persediaan senilai Rp
8.000.000 yang diperoleh dari kantor pusat; persediaan dicatat dalam akun terpisah dari
persediaan yang dibeli secara eksternal.
5. Bagian yang dikreditkan sebesar Rp 3.000.000 dari akun Laba Antarperusahaan Belum
yang Terealisasi PT Jaya atas pengiriman persediaan ke cabang Medan selama tahun
20X1 diakui sebagai berikut.
Laba antarperusahaan telah terealisasi pada akhir tahun Rp 1.400.000
Laba antarperusahaan yang belum terealisasi pada akhir tahun Rp 1.600.000
Total laba antarperusahaan 20X1 Rp 3.000.000

Laba antar perusahaan terealisai pada akhir tahun dibagi secara proporsional kekantor
pusa dan cabang pada pembukuan pusat dengan akun yang bernama Laba Terealisasi atas
Pengiriman ke Cabang. Akun Laba Antarperusahaan yang belum Terealisai dikurangi dengan
nilai, sehingga meninggalkan saldo akhir sebesar Rp 1.600.000.

Ayat jurnal yang diperlukan PT Jaya pada tanggal 31 Desember 20X1.

Laba Cabang Medan 63.000.000

Kantor Pusat,saldo prapenutupan 70.000.000

Investasi di Cabang Medan 133.000.000

Mengeliminasi akun antarperusahaan

Laba yang Terealisasi atas Pengiriman ke Cabang 1.400.000

Beban Pokok Penjualan 1.400.000

Mengeliminasi laba kantor pusat dari beban pokok penjualan

Laba Antarperusahaan yang Belum Terealisasi 1.600.000

Persediaan-dari Kantor Pusat 1.600.000

Mengeliminasi laba belum terealisasi dari nilai persediaan

Persediaan 6.400.000

Persediaan-dari Kantor Pusat 6.400.000

Mereklasifikasi persediaan dari kantor pusat


Rp 8.000.000-Rp 1.600.000

 Ilustrasi Akuntansi untuk Operasi Cabang


asumsikan bahwa PT Ultra Surabaya, Jawa Timur, distributor peralatan kantor, mendirikan kantor
cabang penjualan di Denpasar, Bali. Kantor pusat menjual baik ke konsumen ritel maupun ke
cabang Bali dengan laba atas penjualan antarperusahaan yang dialokasikan ke kantor pusat.Asumsi
lainnya adalah sebagai berikut.PT Ultra mendirikan cabang Denpasar pada tahun 19X1 dengan
mentransfer kas Rp Sebagai tambahan, kantor pusat juga mentransfer peralatan dan perabot kantor
baru senilai Rp ke cabang Denpasar.

Selama tahun 19X1, kantor pusat dan cabang Denpasar membeli persediaan masingmasing
sebesar Rp dan Rp dari pihak eksternal.Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer
persediaan ke cabang Denpasar dengan total harga transfer Rp Harga perolehan persediaan kantor
pusat senilai RpKantor pusat menjual persediaan senilai Rp ke pihak eksternal dengan harga Rp
selama tahun berjalan dan piutang yang berhasil ditagih sebesar Rp Cabang Denpasar menjual
persediaan senilai Rp ke pihak eksternal dengan harga Rp dan berhasil menagih piutang sebesar
Rp Dari sejumlah persediaan yang dijual cabang Denpasar, senilai Rp dibeli dari pihak eksternal.

Cabang Denpasar mengirimkan kas sebesar Rp70.000.000 ke kantor pusat.


Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat sebesar Rp Sementara beban
operasi yang terjadi di cabang Denpasar sebesar RpKantor pusat membayar utang sebesar Rp
selama tahun 19X1, sementara cabang Denpasar membayar utang RpPT Ultra mengumumkan dan
membayar dividen sebesar Rp

Pada akhir tahun 19X1, kantor pusat mencatat penyusutan sebesar Rp30
Pada akhir tahun 19X1, kantor pusat mencatat penyusutan sebesar Rp , sementara cabang
Denpasar mencatat penyusutan RpPada akhir tahun 19X1, saldo persediaan,cabang tersisa yang
dibeli dari pihak eksternaladalah senilai Rp Persediaan cabang tersisa yang berasal dari transfer
kantor pusat memiliki harga perolehan dari kantor pusat sebesar Rp dan ditagihkan ke cabang pada
harga Rp

LATIHAN SOAL

Pembentukan Cabang
PT Diversifikasi beroperasi terutama di Indonesia bagian barat. Untuk memperluas penjualan
dan operasi di bagian timur, PT Diversifikasi membentuk cabang terpisah di Maluku pada tahun
20X2. Cabang Maluku mengelola sendiri pencatatanya. Berikut transaksi yang terjadi selama
tahun 20X2.
1. Kas sebesar Rp80.000.000 dan persediaan senilai Rp150.000.000 ditransfer ke cabang
yang baru dibentuk.
2. Peralatan dibeli dengan harga Rp120.000.000 oleh PT Diversifikasi dan diserahkan ke
cabang. Peralatan dicatat di pembukuan cabang.
3. Cabang membeli persediaan tambahan Rp35.000.000 secara kredit.
4. Biaya untuk mengirim persediaan dan peralatan ke cabang masing masing Rp300.000
dan Rp1.000.000. biaya pengiriman dibayar oleh kantor pusat.
5. Cabang menggunkan kas sebesar Rp50.000.000 untuk membeli gudang kecil guna
menyimpan persediaan yang diperoleh dari kantor pusat.

Diminta
Buatlah ayat jurnal yang dicatat oleh kantor pusat PT Diversifikasi dan cabang Maluku untuk
setiap transaksi di atas!

No Kantor Pusat Kantor Cabang


.
1 Investasi di Cabang Maluku 230.000.000 Kas 80.000.000
Kas Persediaan 150.000.000
80.000.000
Investasi di Cabang Maluku 230.000.000
Persediaan
150.000.000
2 Investasi di Cabang Maluku 120.000.000 Peralatan 120.000.000
Kas Transfer dari Kantor Pusat 120.000.000
120.000.000
3 No entry Persediaan 35.000.000
Utang
35.000.000
4 Investasi di Cabang Maluku 1.300.000 Pengiriman dari pusat 1.300.000
Kas Kantor Pusat 1.300.000
1.300.000
5 No Entry Gudang 50.000.000
Kas
50.000.000

Transfer Persediaan

PT. Salam, sebuah produsen peralatan elektronik, mendirikan cabang terpisah di kota lain pada
tahun 20X6. Selama tahun 20X6, PT Salam memproduksi persediaan senilai Rp200.000.000 dan
menjualnya ke cabang dengan harga Rp280.000.000. Cabang menjual 25% persediaan tersebut
pada tahun 20X6 dengan harga Rp105.000.000. PT Salam maupun cabangnya menggunakan
metode persediaan perpetual.

Diminta

Buatlah ayat jurnal terkait transfer persediaan selama tahun 20X6 yang dicatat pada pembukuan
kantor pusat PT.Salam dan cabang!

Transfer persediaan dari kantor pusat ke cabang

Di Kantor Pusat Di Cabang


Investasi di Cabang 280.000.000 Persediaan – dari kantor pusat 280.000.000

Persediaan 200.000.000 Kantor Pusat 280.000.000

Laba antarperusahaan
80.000.000

yang belum terealisasi

Cabang menjual 25% persediaan sebesar Rp 105.000.000 20X6

Di Kantor Pusat Di Cabang


Laba antarperusahaan 20.000.000 Kas Rp105.000.000
yang belum terealisasi

Laba cabang 20.000.000 Penjualan Rp105.000.000

25% x 80.000.000 HPP Rp70.000.000

Persediaan Rp70.000.000

Kesimpulan

Pembukuan kantor cabang terdiri atas akun-akun yang saling menyeimbangkan,


serupa dengan pembukuan perusahaan terpisah. Namun, akun Kantor Pusat menggantikan akun
ekuitas pemilik yang terdapat pada pembukuan perusahaan terpisah. Akun Kantor Pusat
menunjukkan ekuitas kantor pusat di cabang.

Akun Kantor Pusat pada pembukuan cabang merupakan timbal balik dengan akun
Investasi di Cabang pada pembukuan kantor pusat. Kedua akun meningkat melalui transfer aset
dari kantor pusat ke cabang dan melalui laba cabang. Kedua akun menurun melalui transfer aset
dari cabang ke kantor pusat dan melalui rugi cabang.

Anda mungkin juga menyukai