Anda di halaman 1dari 7

JUdul surat al fatihah dan diakhiri dengan surat an

Nas, itu definisi atau pengertian al quran


Narasumber : KH. Muhammad Salman Al
yang disepakati oleh para ulama’, seperti itu
Farisi

Pengasuh Pondok Pesantren An-Najiyyah 2


Bahrul ‘Ulum Pertanyaan kedua

Apakah beda dg hadist Qudsi?

-
Pertanyaan Pertama
Disini perbedaan Antara alquranul karim dg
Pengertian Al Qur’an Menurut Njenengan
alhaditsul qudsi, kalau alquran itu secara
niku nopo?
mudahnya saja al quran itu lafdzon wa
- ma’nan minallah redaksinya susunan
kata2nya ataupun kandungan atau isi
Bismillahirahmanirrahim
maknanya itu dari allah swt tidak ada sama
Al Qur’an itu menurut definisi para jumhur sekali huruf yang ditambahkan oleh nabi,
‘ulama adalah kalamullah yang diturunkan tidak ada sama sekali ayat yang
kpd nabi Muhammad SAW dg perantaraan ditambahkan oleh nabi, nabi sama sekali
malaikat jibril yang disampaikan kepada kita tidak membuat redaksinya, jadi menerima
secara mutawattir yang dianggap ibadah apa adanya setiap lafadz, setiap huruf, setiap
membacanya artinya meskipun tanpa niat kata dan kalimat yang disampaikan oleh
pun kalo kita membaca alquran itu sudah malaikat jibril dari allah swt berbeda dengan
dianggap ibadah, lain dengan ibadah ibadah hadits quds, kalau hadits qudsi al ma’na
yang lain, seperti sholat, sholat itu tidak sah minallah wal lafdzun minannabi, lafadznya
kecuali harus pakai niat, Puasa, puasanya itu dari nabi, artinya redaksinya, susunan
tidak sah puasa wajib kecuali adanya niat, kata2nya itu disampaikan sendiri dan dibuat
umrah ataupun haji demikian tapi dalam hal oleh nabi, sementara ma’nanya, kandungan
membaca al quran itu dianggap ibadah isinya itu dari allah swt, jadi disini dalam hal
membacanya meskipun tidak disertai dengan hadist qudsi, nabi mempunyai peranan
niat befitu ita membaca alquran maka itu dalam menyusun kata2nya atau redaksinya
sudah dianggap ibadah yang dimulai dengan jadi al lafdzu minannabi wal ma’na
minallah. Kalau alquran al lafdzu wal ma’na hadits nabawi Qolannabiyu shollallahu
minallah. Dari situ Nampak sekali jelas ‘alaihi wasallam, kalau al quran Qoolallahu
perbedaan Antara al quran dan hadits qudsi . ta’aala begitu saja. Begitu perbedaannya
Al Quran itu tidak boleh dibaca kecuali oleh
al muthoharun(orang2 yang suci) orang haid
atau sedang junub, tidak boleh membaca Pertanyaan ke3

atau membawa alqran, sementara al hadits Kapan pertama kali alquran turun
qudsi itu bias dibaca oleh orang yang tidak
-
suci haid ataupun sedang dalam keadaan
junub, dan boleh kumplan hadist qudsi Jumhur ‘ulama mengatakan bahwa alquran
dibawa oleh orang yang tidak suci, itu seperti yang sudah jelas disampaikan
meskipun itu ma’anya minallah, tapi dia dalam alquranul kariim,
statusnya bukan alquran. Maka boelh Syahruromadhoonalladzi unzila fii hil
dibaca, boleh di bawa oleh orang2 yang qur’an, bahwa bulan Romadhon itu adalah
dalam keadaan tidak suci, begitu nulan dimana alquran diturunkan artinya
perbedaannya alquran dg hadis qudsi. nah bahwa alquran pertama diturunkan itu pada
Lalu bagai mana dengan hadits nabawi, bulan romadhon, bukan pada bulan bulan
sama2 itu hadis pertama hadis qudsi kedua yang lainnya, akan tetapi tanggal berapa Al
hadis nabawi, kalau hadis nabawi itu al Qur’an itu diturunkan persisnya, nah disini
lafdzu wal ma’na minallah baik susunan banyak ulama’ yang ikhtilaf atau berbeda
kata2nya susunan redaksinya maupun pendapat akan tetapi pendapat yang
kandungan ma’nanyaitu dari kanjeng nabi disepakati oleh para ulama’ bahwa al qur’an
secara pribadi, maka dalam periwayatan itu diturunkan pertama kali ke Nabi itu pada
hadis qudsi, kita biasa mengenal tanggal 17 Romadhon, apa dalilnya?
qolannabiyu shollallahu ‘alaihi wassalam fii Meskipun memang tidak disebutkan secara
maa yarwihi ‘an robbihi itu jika kita jelas dalam ayat al qur’an bahwa al quran itu
meriwayatkan atau menyampaikan hadits diturunkan pada tanggal 17 Romadhon, akan
qudsi qolannabiyu shollallahu ‘alaihi tetapi para ulama’ memahami satu ayat al
wassalam fii maa yarwihi ‘an robbihi,Allah quran, dalam sebuah ayat al qur’an
bersabda dalam sebuah hadis qudsiyang disebutkan yang artinya dan apabila kalian
diriwayatkaan oleh nabi Muhammad. Kalau semua meragukan apa yang kami turunkan
pada hambaku di hari bertemunya dua untuk mencari lailatil qadar itu pada malam
golongan (yaitu pada perang badar). Kapan malam ganjil. Berarti itu setelah tanggal 20,
terjadinya perang Badar itu? , dalam catanan mengapa dikatakan di alqurannya itu pada
sejarah perang Badar itu terjadi pada tanggal tanggal 17 Romadhon, nah disini kemudian
17 Romadhon nah ini merupakan satu menurut para ulama’ bahwa alquran itu
isyarot, dari al quran bahwa alquran itu diturunkan secara sekaligus pada lailatul
diturunkan meskipun dari sekali lagi tsaya qadar, secara sekaligus bukan bertahap. Al
katakana tidak disebutkan secara jelas Qur’an itu diturunan secara sekaligus minal
tanggalnya kapan, tetapi ada satu isyarot awwali ilal akhiri, dari surat al fatihah
dalam alquran mana menggabungkan Antara sampai surat an nas secara keseluruhan itu
turunnya alquran dg yaumal furqan dengan pada malam lailatul qadar, nah malam
yaumal daqol jam’an (hari bertemunya dua lailatul qadarnya kaan wallahu a’lam. Itu
golongan) , kapan? yaitu tanggal 17 diturunkan oleh Allahsecar keseluruhan fii
Ramadhan. Maka dari situ menurut para baitil azzah, secara keseluruhan. Kemudian
ulama’ turunnya al quran pada tanggal 17 setelah itu pada tanggal 17 Romadhon itu
Romadhon. Disini ada satu permasalahan, kemudian diturunkan lagi diturunkan lagi ke
kalau begitu apakah lailatul qadar itu terjadi samaaiddunya, dari samaaiddunyakemudian
pada tanggal 17 Romadhon? karena dalam diturunkan pada malam 17 Romadhon itu
alquran itu juga disebut Innaa anzalnahu fii secara bertahap, secara bertahap mulai
lailatil qadr, yang artinya kami turunkan tanggl 17 Romadhon dari sama ud dun ya
alquran itu pada lailatil qadr, sementara tapi kepada kanjeng nabi secara bertahap
disebutkan bahwa tanggal 17 itu adalah [berangsur – angsur] pertama 5 ayat al alaq
turunnya al qur’an, jadi apakah tanggal 17 1-5 dan yang lain tidak ayat ke 6 tetapi surat
itu adalah tanggal turunnya Al Qur’an, Al-Mudasir dan surat yang terakhir surat …
sementara dalam hadits nabi, nabi sendiri 14:36 berlangsung selama 22 tahun 2 bulan
mengatakan iltamisu lailatil qadri ……. 22 hari.
Carilah lailatul qadar itu pada 10 hari yang
Pertanyaan ke 4:
terakhir. Dalam hadits yang lain disebutkan
kanjeng nabi memeprintahkan para Bagaimana cara untuk menghafal Al-quran

keluarganya dan para sahabat untuk betul -


betul melaksanakan ibadah, betul betul
Al-Quran itu butuh kesabaran dan ketiaan. sampai ada satu hari yang kosong, yang
Artinya Al-Quran itu baru mau ikut dengan tidak kita pakai untuk menghafalkan,
kita kalau kita sudah setia dengan Al-Quran kemudian yang ke lima bahwa alquran itu
artinya allah itu ingin kita selalu menyapa harus dalam langkah menghafalkan alquran
Allah SWT. setiap saat jika sudah begini itu, satu ayat yang sudah kita hafalkan itu
maka Al-Quran akan setia dengan kita yang harus betul betul secara mutqin….. secara
harus kita fahami bersama sebelum kuat. Hafalan satu ayat kuat, kalau sudah
menghafal Al-Quran seperti itu dasar kuat baru pindah ke ayat yang kedua, ayat
teorinya. Kemudian factor kedua dalam kedua sudah hafal dengan kuat baru pindah
menghafal Al-Quran yaitu Al-Quran adalah ke ayatyang ketiga da seterusnya. Kenapa
suatu ilmu dari allah, allah tidak akan demikian, karena apabila ayat yang pertama
menurunkan ilmunya kecuali kalau hati kita itu belum kuat, kemudian kita menginjak
bersih, artinya kalau hati kita masih kotor ayat yang berikutnya itu nanti akan
maka Al-Quran akan sulit hinggap di hati mengalami kecauan dalam hal memori file
kita “al ilmu nuurun wa nurullah hilladzi…. nya yang kita samaikan dalam otak itu nanti
17.05 ilmu itu adala nur, begitu juga dengan kalu tidak kuatt, filenya itu akan acak
al quran, gudangnya ilmu itukan Al Quran. (semrawut) bingung. Tapi kalau kitasudah
Nurnya Allah tidak akan diberikan kepada betul betul masuk, hafal, kuat baru ayat yang
orang yang maksiat, artinya apa?.. bahwa kedua itu menaruh file memori hafalannya
dalam proses menghfalakan al quran hati itu secara kua betul, urut urut urut, sehingga
kita itu harus bersih, harus tulus dalam ketika melalar membaca kembali itu sudah
menghafalkan alquran supaya malaikatpun hafal tapi kalau belum kuat hafalannya
tidak enggan untuk memberikan, membantu sudah pindah, jadi akan mana ya?, jadi
kita untuk menghafalkan al quran, kemudian seperti menaruh file itu sembarangan..
yang ketiga dalam menghafalkan al qur’an metode yang paling bagus dimana mana,
itu kita harus istiqmah dan harus betul betul diakui oleh ahli ahli alquranoeh pakar
menggunakan waktu untuk menghafalkan alquran itu adalah metode metode
itu secara istiqomah meskipun tidak banyak tradisional semacam itu, karena betul betul
yang kita hafalkan, jadi kita harus istiqomah, merasuk dan meresap ke dalam memori dan
setiap hari kita harus menghafal al qurannya. hatinya orang orang yang sudah
Terus yang ke empat, setiap hari jangan menghafalkan alquran
itu merupakan pemicu awal yang memicu
kepada motivasi motivasi yang lainnya lagi.
Apakah kita boleh niat menhafalakan
Yang tidak boleh itu kita tidak mempunyai
alquran itu untuk beasiswa?
niat apa apa, “Wah daripada kita nggak
Hmm.. Itu sebagai satu motivasi awal ya. ikhlas tidak usah menghafalakan”, kalau
Apakah kita boleh menghafalkan Alquran begitu tidak akan menghafalkan ….. 23.12
dengan niat mendapatkan beasiswa?. Dalam Dalam Qaidah fiqihnya itukan, sesuatu yang
banyak hal jadi niatnya harus double, tidak bias kta temukan semuanya tidak boleh
pertama boleh lah kita menghafal dengan ditinggal semuanya. Ya pertama tidak ikhlas
niatan itu. Akan tetapi juga harus diniati dulu, punya niatan untuk lainnya dulu,
dengan niat yang lain, artinya bahwa kita nggak papa.
akan meneruskan hafalan bukan hanya
untuk beasiswa. Memang ada sebagian
orang, sebagian Ulama’ yang mengkritisi Apakah balasan untuk orang orang yang
bahwa niatan itu tidak tulus murni akan menghafal Al Qur’an?
tetapi banyak hal sesuatu yang tulus itu
Wah, balasannya banyak sekali ya dalam
sering kali juga diawali dengan sesuatu yang
hadits hadits itu kan sudah disebutkan
dipaksa, ketika pertama kali dipaksa maka
banyak sekali balasannya orang2 yang
kemudian pada akhirnya melahirkan suatu
menghafalkan Al Qur’an diantaranya …….
ketulusuan ataupun keihslasan, sama saja
23.50 besok pada hari kiamat ia akan
dengan ibadah ibadah yang lain, tidak hanya
dikumpulkan dengan para penghafal alquran
saat menghafalkan alquran, semacam
dan para malaikat malaikat. Terus kedua
tahajud, dhuha, pada awalnya itu dipaksa.
diringankan atau dibebaskan dari siksa
tapi ketika sudah merasa jatuh cinta dngan
kuburnya, yang ketiga diantaranya lagi ialah
ibadah yang ibadah yang kita lakukan, jatuh
apabila orang itu betul betul membaca
cinta denga al quran yang kita baca, jatuh
alquran, menghafalkan alquran, maka akan
cinta degan tahajudnya, dengan dhuhanya
diberikan segala hal yang diinginkan,
dan lain sebagainya maka akan timbul
termasuk hal hal yang tidak diinginkan …..
keihklasan, jadi itu adalah suatu pemicu
23.40 Dalam Hadits Qudsi gitu ….. Barang
awal ketika punya niatan menghafal al
siapa yang disibukkan dengan membaca
qur’an dengan niat mendapatkan beasiswa
alquran secara ikhlas dan tulus, tidak disetai
dengan permintaan apapun, maka….. maka Bahwa kemudian kita sudah berusaha
aku akan berikan segala sesuatu yang aku membacanya kemuadian masih saja lupa itu
berikan kepada orang yang terbaik bagi sudah diluar kemampuan kita, karea
orang orang yang meminta kepadaku, lha itu sesungguhnya kita sudah berusaha untuk
yang tidak kita mintapun akan diberikan menjaganya, untuk merawat alquran itu
oleh Allah, lebih daripada yang diminta sendiri. Yang dituntut dari ikuta itu adalah
oleh orang yang yang meminta kepada komitmen kita, kesungguhan kita, kesetiaan
Allah, Ya allah saya meminta ini.. ini orang kepada al quran, harus ada usaha yang terus
yang menghafal alquran, tanpa meminta pun menerus utnuk membaca Al Qur’an itu,
akan diberi oleh Allah, itulah hadtsnya setelah kita berusaha kemudian kita kok
sudah jelas… 25.35 Barangsiapa yang lupa, maka itu sudah diluar kendali kita, itu
disibukkan dengan membaca Alquran maka suatu rumus yang umum. Tidak hanya
aku akan memberikan yag terbaik dari apa dalam hal Al Qur’an, tetapi juga dalam hal
apa yang diminta oleh orang orang yang hal yang lainnya juga. Kita jangan sekali
meminta kepadaku. Bahkan nanti dihari kali terjebak dalam ketakutan seperti itu,
kiamat dia akan dikumpulkan bersama orang nanti wah kalau saya menghafalkan alquran
orang yang menghafalkan Al Qur’an. kemudian lupa, saya akan berdosa, jangan
punya peikiran semacam itu, justru
pemikiran semacam itu akan membuat kita
Apakah kita berdosa bila hafalan yang telah tidak mau memulai menghafal. Hafalkan
kita peroleh itu hilang? saja, usaha sebisa mungkin kita

Jadi menurut pakar Al Qur’an itu, kakak menghafalkan alquran, makanya

saya sendiri namanya dr. …….. 26.20 beliau kekhawatiran semacam ini juga terjadi pada

juga pernah ditanya hal semacam itu, apakah rasulullah, ketika pada awal awal aqluran itu

dosa apabila hafalan kita hilang, bahwa diturunkan kepada kanjeng nabi, kanjeng

masalah masalah lupa ataupun hilang itu nabi takut lupa. Maka “Wah jangan jangan

sesungguhnya sesuatu yang manusiawi setelah malaikat jibril sudah menyampaikan

sekali akan tetapi yang harus kita lakukan, ayat alquran, hafalan saya lupa, saya tidak

kita harus punya komitmen kepada Al- Qur- ingat lagi. Maka ketika dalam proses

an untuk selalu membaca Al Qur’an, artinya menerima alquran, kanjng nabi itu berusaha

jangan bleh lepas begitu saja , begitu loh. menggerak gerakan lidahnya, menirukan apa
yang disampaikan oleh malaikat jibril. Maka disebutkan seperti itu, kalau al quran itu
ditegur kanjeng nabi, diingantakan oleh sudah menjadi nafas kita, kalau alquran itu
Allah. 29.12. Jangan kamu gerak gerakkan sudah menjadi ruh kita, kalau alquran itu
nabi, lisanmu. Supaya kamu segera untuk sudah menjadi aktifitas kita sehari hari,
menguasai hafalan al quran itu, supaya Insyaallah Allah pun akan selalu
kamu bisa memahami al qur’an itu. melindungi, Allah pun akan selalu
Sesungguhnya kamilah yang akan memberikan pertolongan kepada kita, Allah
mengumpulkan al quran itu didalam pun akan selalu memberikan hidayah kepada
dadamu, dalam surat yang lain 29.54 . Itu kita semua. Alhamdulillahi Rabbil
merupakan salah satu kekhawatiran dari ‘Aalamiin
kanjeng Nabi, bukan kita saja kanjeng
~Selesai~
nabipun pernah khawatir “jangan jangan
saya lupa”, kata Allah 30.08. Kamu
perhatikan dulu, kamu renungi, kamu baca,
nanti kalau malaikat jibril sudah selesai
kamu baca yang baru, jadi jangan double.
Jadi kekhawatiran seperti itu bukan hanya
kita, jadi juga ada dari kanjeng Nabi.

Pesan untuk penghafal Al Qur’an?

Jadi sekali lagi, jadikanlah alquran itu


sebagai nafasmu, jadikanlah alquran itu
sebagai ruh dalam kehidupanmu. Jangan
sampai kita melewatkan suatu waktu, jangan
sampai kita melewatkan satu hari tanpa
membaca ALquran karena alquran itu
adalah iman kita, karena alquran itu adalah
spirit kita, karena alquran itu adalah nur kita
yang akan menunjukkan kita kepada jalan
yang benar. Seperti dalam nadzoman

Anda mungkin juga menyukai