-
Pertanyaan Pertama
Disini perbedaan Antara alquranul karim dg
Pengertian Al Qur’an Menurut Njenengan
alhaditsul qudsi, kalau alquran itu secara
niku nopo?
mudahnya saja al quran itu lafdzon wa
- ma’nan minallah redaksinya susunan
kata2nya ataupun kandungan atau isi
Bismillahirahmanirrahim
maknanya itu dari allah swt tidak ada sama
Al Qur’an itu menurut definisi para jumhur sekali huruf yang ditambahkan oleh nabi,
‘ulama adalah kalamullah yang diturunkan tidak ada sama sekali ayat yang
kpd nabi Muhammad SAW dg perantaraan ditambahkan oleh nabi, nabi sama sekali
malaikat jibril yang disampaikan kepada kita tidak membuat redaksinya, jadi menerima
secara mutawattir yang dianggap ibadah apa adanya setiap lafadz, setiap huruf, setiap
membacanya artinya meskipun tanpa niat kata dan kalimat yang disampaikan oleh
pun kalo kita membaca alquran itu sudah malaikat jibril dari allah swt berbeda dengan
dianggap ibadah, lain dengan ibadah ibadah hadits quds, kalau hadits qudsi al ma’na
yang lain, seperti sholat, sholat itu tidak sah minallah wal lafdzun minannabi, lafadznya
kecuali harus pakai niat, Puasa, puasanya itu dari nabi, artinya redaksinya, susunan
tidak sah puasa wajib kecuali adanya niat, kata2nya itu disampaikan sendiri dan dibuat
umrah ataupun haji demikian tapi dalam hal oleh nabi, sementara ma’nanya, kandungan
membaca al quran itu dianggap ibadah isinya itu dari allah swt, jadi disini dalam hal
membacanya meskipun tidak disertai dengan hadist qudsi, nabi mempunyai peranan
niat befitu ita membaca alquran maka itu dalam menyusun kata2nya atau redaksinya
sudah dianggap ibadah yang dimulai dengan jadi al lafdzu minannabi wal ma’na
minallah. Kalau alquran al lafdzu wal ma’na hadits nabawi Qolannabiyu shollallahu
minallah. Dari situ Nampak sekali jelas ‘alaihi wasallam, kalau al quran Qoolallahu
perbedaan Antara al quran dan hadits qudsi . ta’aala begitu saja. Begitu perbedaannya
Al Quran itu tidak boleh dibaca kecuali oleh
al muthoharun(orang2 yang suci) orang haid
atau sedang junub, tidak boleh membaca Pertanyaan ke3
atau membawa alqran, sementara al hadits Kapan pertama kali alquran turun
qudsi itu bias dibaca oleh orang yang tidak
-
suci haid ataupun sedang dalam keadaan
junub, dan boleh kumplan hadist qudsi Jumhur ‘ulama mengatakan bahwa alquran
dibawa oleh orang yang tidak suci, itu seperti yang sudah jelas disampaikan
meskipun itu ma’anya minallah, tapi dia dalam alquranul kariim,
statusnya bukan alquran. Maka boelh Syahruromadhoonalladzi unzila fii hil
dibaca, boleh di bawa oleh orang2 yang qur’an, bahwa bulan Romadhon itu adalah
dalam keadaan tidak suci, begitu nulan dimana alquran diturunkan artinya
perbedaannya alquran dg hadis qudsi. nah bahwa alquran pertama diturunkan itu pada
Lalu bagai mana dengan hadits nabawi, bulan romadhon, bukan pada bulan bulan
sama2 itu hadis pertama hadis qudsi kedua yang lainnya, akan tetapi tanggal berapa Al
hadis nabawi, kalau hadis nabawi itu al Qur’an itu diturunkan persisnya, nah disini
lafdzu wal ma’na minallah baik susunan banyak ulama’ yang ikhtilaf atau berbeda
kata2nya susunan redaksinya maupun pendapat akan tetapi pendapat yang
kandungan ma’nanyaitu dari kanjeng nabi disepakati oleh para ulama’ bahwa al qur’an
secara pribadi, maka dalam periwayatan itu diturunkan pertama kali ke Nabi itu pada
hadis qudsi, kita biasa mengenal tanggal 17 Romadhon, apa dalilnya?
qolannabiyu shollallahu ‘alaihi wassalam fii Meskipun memang tidak disebutkan secara
maa yarwihi ‘an robbihi itu jika kita jelas dalam ayat al qur’an bahwa al quran itu
meriwayatkan atau menyampaikan hadits diturunkan pada tanggal 17 Romadhon, akan
qudsi qolannabiyu shollallahu ‘alaihi tetapi para ulama’ memahami satu ayat al
wassalam fii maa yarwihi ‘an robbihi,Allah quran, dalam sebuah ayat al qur’an
bersabda dalam sebuah hadis qudsiyang disebutkan yang artinya dan apabila kalian
diriwayatkaan oleh nabi Muhammad. Kalau semua meragukan apa yang kami turunkan
pada hambaku di hari bertemunya dua untuk mencari lailatil qadar itu pada malam
golongan (yaitu pada perang badar). Kapan malam ganjil. Berarti itu setelah tanggal 20,
terjadinya perang Badar itu? , dalam catanan mengapa dikatakan di alqurannya itu pada
sejarah perang Badar itu terjadi pada tanggal tanggal 17 Romadhon, nah disini kemudian
17 Romadhon nah ini merupakan satu menurut para ulama’ bahwa alquran itu
isyarot, dari al quran bahwa alquran itu diturunkan secara sekaligus pada lailatul
diturunkan meskipun dari sekali lagi tsaya qadar, secara sekaligus bukan bertahap. Al
katakana tidak disebutkan secara jelas Qur’an itu diturunan secara sekaligus minal
tanggalnya kapan, tetapi ada satu isyarot awwali ilal akhiri, dari surat al fatihah
dalam alquran mana menggabungkan Antara sampai surat an nas secara keseluruhan itu
turunnya alquran dg yaumal furqan dengan pada malam lailatul qadar, nah malam
yaumal daqol jam’an (hari bertemunya dua lailatul qadarnya kaan wallahu a’lam. Itu
golongan) , kapan? yaitu tanggal 17 diturunkan oleh Allahsecar keseluruhan fii
Ramadhan. Maka dari situ menurut para baitil azzah, secara keseluruhan. Kemudian
ulama’ turunnya al quran pada tanggal 17 setelah itu pada tanggal 17 Romadhon itu
Romadhon. Disini ada satu permasalahan, kemudian diturunkan lagi diturunkan lagi ke
kalau begitu apakah lailatul qadar itu terjadi samaaiddunya, dari samaaiddunyakemudian
pada tanggal 17 Romadhon? karena dalam diturunkan pada malam 17 Romadhon itu
alquran itu juga disebut Innaa anzalnahu fii secara bertahap, secara bertahap mulai
lailatil qadr, yang artinya kami turunkan tanggl 17 Romadhon dari sama ud dun ya
alquran itu pada lailatil qadr, sementara tapi kepada kanjeng nabi secara bertahap
disebutkan bahwa tanggal 17 itu adalah [berangsur – angsur] pertama 5 ayat al alaq
turunnya al qur’an, jadi apakah tanggal 17 1-5 dan yang lain tidak ayat ke 6 tetapi surat
itu adalah tanggal turunnya Al Qur’an, Al-Mudasir dan surat yang terakhir surat …
sementara dalam hadits nabi, nabi sendiri 14:36 berlangsung selama 22 tahun 2 bulan
mengatakan iltamisu lailatil qadri ……. 22 hari.
Carilah lailatul qadar itu pada 10 hari yang
Pertanyaan ke 4:
terakhir. Dalam hadits yang lain disebutkan
kanjeng nabi memeprintahkan para Bagaimana cara untuk menghafal Al-quran
saya sendiri namanya dr. …….. 26.20 beliau kekhawatiran semacam ini juga terjadi pada
juga pernah ditanya hal semacam itu, apakah rasulullah, ketika pada awal awal aqluran itu
dosa apabila hafalan kita hilang, bahwa diturunkan kepada kanjeng nabi, kanjeng
masalah masalah lupa ataupun hilang itu nabi takut lupa. Maka “Wah jangan jangan
sekali akan tetapi yang harus kita lakukan, ayat alquran, hafalan saya lupa, saya tidak
kita harus punya komitmen kepada Al- Qur- ingat lagi. Maka ketika dalam proses
an untuk selalu membaca Al Qur’an, artinya menerima alquran, kanjng nabi itu berusaha
jangan bleh lepas begitu saja , begitu loh. menggerak gerakan lidahnya, menirukan apa
yang disampaikan oleh malaikat jibril. Maka disebutkan seperti itu, kalau al quran itu
ditegur kanjeng nabi, diingantakan oleh sudah menjadi nafas kita, kalau alquran itu
Allah. 29.12. Jangan kamu gerak gerakkan sudah menjadi ruh kita, kalau alquran itu
nabi, lisanmu. Supaya kamu segera untuk sudah menjadi aktifitas kita sehari hari,
menguasai hafalan al quran itu, supaya Insyaallah Allah pun akan selalu
kamu bisa memahami al qur’an itu. melindungi, Allah pun akan selalu
Sesungguhnya kamilah yang akan memberikan pertolongan kepada kita, Allah
mengumpulkan al quran itu didalam pun akan selalu memberikan hidayah kepada
dadamu, dalam surat yang lain 29.54 . Itu kita semua. Alhamdulillahi Rabbil
merupakan salah satu kekhawatiran dari ‘Aalamiin
kanjeng Nabi, bukan kita saja kanjeng
~Selesai~
nabipun pernah khawatir “jangan jangan
saya lupa”, kata Allah 30.08. Kamu
perhatikan dulu, kamu renungi, kamu baca,
nanti kalau malaikat jibril sudah selesai
kamu baca yang baru, jadi jangan double.
Jadi kekhawatiran seperti itu bukan hanya
kita, jadi juga ada dari kanjeng Nabi.