Draft Proposal Thesis r1
Draft Proposal Thesis r1
THESIS
Oleh :
2018
1
ANALISIS PERBANDINGAN PEMBIAYAAN PROYEK DENGAN
1. LATAR BELAKANG
telah digariskan dengan jelas. Semakin maju peradaban manusia, semakin besar dan
(material), tenaga kerja, dan teknologi yang makin canggih. Proyek pada umumnya
memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan masalah proyek ini
belah pihak baik dari segi waktu maupun biaya. Dalam kaitannya dengan waktu
2
dan biaya produksi, perusahaan harus mengefisiensikan penggunaan waktu di
dari hasil yang ingin dicapai suatu proyek serta agar proyek dapat selesai dengan
waktu dan biaya yang optimal. Pada tahapan perencanaan, diperlukan estimasi
biaya dan durasi waktu pelaksanaan proyek. Dalam mengestimasi biaya dan waktu
sesuai dengan rencana untuk memenuhi tujuan awal proyek serta menguntungkan
sumber daya yang ada serta meminimalisir resiko namun tetap mendapatkan hasil
yang optimal. Oleh karena itu diperlukan perencanaan optimalisasi biaya dan waktu
beberapa alternatif jenis kontrak dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang dapat
dipilih secara strategis untuk dikerjakan yang memiliki cara pembayaran yang
berbeda-beda pula. Proyek dengan jenis kontrak lump sum fixed price memerlukan
dana yang cukup sebagian berasal dari kontraktor pelaksana untuk mendanai
Sedangkan pada proyek dengan jenis kontrak lump sum fixed price yang
berdasarkan besarnya angka yang didasarkan pada kemajuan fisik (hasil yang telah
dicapai) di lapangan tanpa memperhatikan berapa besarnya biaya atau usaha yang
3
telah dikeluarkan untuk proyek dalam periode berjalan. Cara ini seringkali
proporsional dengan pendapatan yang diakui. Hal seperti ini sering menimbulkan
(monthly payment) juga hampir sama dengan progress payment, hanya dasar
Ketiga macam cara pembayaran yang berbeda ini akan memberikan hasil
perusahaan konstruksi harus bijaksana dalam memilih mana yang paling strategis
dan monthly payment yang paling efisien dan menguntungkan bagi pihak
kontraktor dari segi biaya dengan jenis kontrak lump sum fixed price.
3. Optimalisasi cash flow proyek dari segi overdraft minimum bagi pihak
kontraktor.
4
3. BATASAN MASALAH
1. Jenis kontrak proyek yang digunakan adalah jenis kontrak lump sum fixed
Gunadarma Tahap II, Jl. Margonda Raya No. 100, Kecamatan Beji, Kota
Depok.
4. TINJAUAN PUSTAKA
manusia, material, peralatan dan modal/ biaya yang dihimpun dalam suatu wadah
organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan. Dalam proses mencapai
hasil akhir kegiatan proyek tersebut telah ditentukan batasan-batasan yaitu besar
biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal dan mutu yang harus dipenuhi. Ketiga
batasan tersebut dikenal dengan istilah tiga kendala (triple constraint). Sehingga
proyek harus dikerjakan dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang ditentukan
dengan biaya yang tidak melebihi anggaran serta dengan mutu yang telah
disyaratkan. Dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan sejauh
5
4.1 PEMBIAYAAN PROYEK (PROJECT FINANCE)
dapat berasal dari ekuitas dan hutang. Dari segi strukturnya pendananaan proyek
dan pembiayaan proyek (project finance). Pada corporate finance, aset dan sumber
dana dari proyek yang didanai akan menjadi bagian dari aset dan sumber dana dari
sponsor akan membentuk suatu entitas khusus yang akan menjadi kendaraan untuk
melaksanakan proyek yang akan dibangun atau disebut juga Special Purpose
Vehicle (SPV). SPV yang dibentuk khusus untuk melaksanakan suatu proyek
proyeknya masih berjalan. Dengan demikian pada project finance, aset dan sumber
dana proyek akan dicatat terpisah dari aset dan sumber dana dari perusahaan
sponsornya.
Sumber dana dari project finance berasal dari ekuitas yang disetorkan oleh
perusahaan sponsor dan hutang dari para kreditur. Pada project finance, pihak
yang berhutang atau bertindak sebagai debitur adalah SPV yang secara hukum
perlu memberikan jaminan khusus untuk membayar kembali hutang dari SPV (no
recourse) atau kalaupun ada sifatnya terbatas (limited recourse). Oleh karena itu,
pada project finance para kreditur mempertimbangkan arus kas dari SPV sebagai
6
sebagai jaminan saja. Oleh sebab itu, risiko yang dihadapi para kreditur dalam
Pada corporate finance, aset-aset lain dan arus kas lain dari perusahaan
debitur dapat menjadi jaminan dari hutang yang diambil. Jadi, jaminannya tidak
semata-mata dari arus kas proyek yang akan didanai. Oleh karena itu, risiko yang
dihadapi oleh para kreditur dalam project finance harus dinilai secara berbeda dari
kas yang dihasilkan oleh suatu SPV perlu mempunyai tingkat kepastian yang cukup
tinggi dan mampu untuk menutup kebutuhan beban operasi dan membayar kembali
pokok pinjaman beserta bunganya kepada para kreditur. Dengan demikian, para
kreditor akan tertarik untuk ikut mendanai proyek yang akan dibangun dengan
Tingkat kepastian dari arus kas yang dihasilkan akan ditentukan oleh
pengguna dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh proyek yang dibangun.
Kepastian arus kas akan semakin tinggi apabila terdapat pembeli (offtaker) yang
akan membeli seluruh barang atau jasa yang dihasilkan dengan harga yang telah
ditentukan. Kepastian arus kas juga akan semakin tinggi apabila masyarakat yang
akan menggunakan hasil produksi barang atau jasa mampu untuk membayar harga
barang atau jasa yang dihasilkan pada tingkat harga yang dapat memberikan
Prioritas penggunaan arus kas yang dihasilkan oleh SPV adalah untuk
7
demikian, hanya arus kas yang tersisa setelah memenuhi dua kewajiban tersebut
melibatkan SPV juga akan melibatkan banyak pihak mulai dari perusahaan sponsor,
operation and maintenance (O&M), supplier bahan baku, dan pembeli hasil
produksi. Karena melibatkan berbagai pihak tersebut maka, dari segi hukum, suatu
dengan para pihak yang berperan serta dalam suatu project finance. Kontrak-
kontrak tersebut akan berisi tentang hak dan kewajibannya masing-masing pihak
termasuk juga bagaimana arus kas akan dibagi diantara para pihak tersebut.
berikut pemaparannya:
1. Project Finance
khusus yang akan menjadi alat untuk melaksanakan proyek yang akan
8
masih berjalan. Dengan demikian, aset dan sumber dana proyek akan
dicatat terpisah dari aset dan sumber dana dari perusahaan sponsornya.
2. Corporate Finance
Pada corporate finance, aset dan sumber dana dari proyek yang dibiayai
akan menjadi bagian dari aset dan sumber dana dari perusahaan pemilik
yang dibangun.
4.2 KONTRAK
pihak kesatu berjanji untuk memberi jasa dan menyediakan material untuk
membangun proyek bagi pihak kedua, sedangkan pihak kedua berjanji membayar
sejumlah uang sebagai imbalan untuk jasa dan material yang telah digunakan.
pihak, baik dari segi hukum atau legalitas maupun segi operasional.
9
2. Kontrak menjembatani kepentingan masing-masing pihak dimana hak dan
2015).
1999 Tentang Jasa Konstruksi Pasal 20 Bab III Kontrak Kerja Konstruksi Peraturan
jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta
jangka waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap
10
tertentu yang volume pekerjaannya didasarkan pada hasil
d. Aliansi
kontrak referensi.
a. Tahun tunggal
11
b. Tahun jamak
KONSTRUKSI
kontrak. Ada 2 (dua) macam bentuk kontrak konstruksi yang sering digunakan,
yaitu lump sum fixed price dan unit price sehingga kontraknya sering dinamakan
kontrak harga pasti dan kontrak harga satuan. Lump sum fixed price adalah suatu
kontrak dimana volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak tidak boleh diukur
ulang. Sedangkan unit price adalah kontrak dimana volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur ulang untuk
12
4.3.2 Cara Pembayaran Monthly Payment dan Progress Payment
2 (dua) macam, yaitu pembayaran secara berkala bulanan (monthly payment) dan
Pada kontrak monthly payment prestasi penyedia jasa dihitung setiap akhir
pembayaran bulanan yang terdiri dari perkiraan nilai pekerjaan yang telah
dihitung berapa nilai kemajuan fisik yang telah dikerjakan oleh kontraktor
telah dicapai sesuai dengan ketentuan dalam kontrak awal. Jadi, tidak atas
dasar prestasi yang dicapai dalam satuan waktu (bulanan). Biasanya besar
13
4.3.3 Cash Flow
Cash flow dari suatu proyek didefinisikan sebagai daftar dari penerimaan
dan pengeluaran uang kas dari suatu proyek konstruksi, dimana dengan adanya cash
flow dapat diketahui jumlah nominal uang kas proyek pada saat tertentu. Kontraktor
adalah suatu perusahaan yang bergerak dakam bidang konstruksi yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Salah satu usaha kontraktor untuk
konstruksi, salah satu metode yang dapat digunakan adalah cash flow. Arus kas
adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat dijadikan
kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang
flow adalah:
sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya. Model matematik program linier ini terdiri
dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier (Wikipedia, 2018).
14
Adapun tahapan pengerjaan dalam menggunakan program linier, yaitu :
dan batasan atau kendala berupa sumber daya, waktu serta alternatif-
karakteristik, yaitu :
a. Variabel Keputusan
b. Fungsi Tujuan
dari tujuan yang ingin dicapai. Dalam analisa fungsi tujuan akan
dicapai.
15
c. Fungsi Kendala
persamaan tanda batas yang mewakili yaitu tanda (=), sedangkan untuk
pertidaksamaan tanda batas yang mewakili yaitu tanda (< atau >).
4.5 PROYEK
Menurut Chase (1998) yang dikutip oleh Budi Santosa (2009) dalam
bukunya bahwa proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktifitas unik yang
saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode
anggaran, jadwal, dan mutu yang harus dipenuhi) dibedakan dari kegiatan
16
4.4.2 Tahap Siklus Proyek
kemudian jenis dan intensitas kegiatannya meningkat hingga ke titik puncak, turun,
oleh PMI (Project Management Institute) terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahap Konseptual
2. Tahap Definisi
Kegiatan utama dalam tahap ini adalah melanjutkan evaluasi hasil kegiatan
17
keputusan strategis, serta memilih peserta proyek. Deliverable akhir pada
3. Tahap Implementasi
konstruksi. Deliverable akhir pada tahap ini adalah produk atau instalasi
4. Tahap Terminasi
lainnya. Deliverable akhir pada tahap ini adalah instalasi atau produk yang
Dalam tahap ini, kegiatan proyek berhenti dan organisasi operasi mulai
hasil proyek.
18
berhubungan erat dengan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana fisik
dalam bidang gedung, teknik sipil dan instalasi. Seiring meningkatnya volume
secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada
secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
kegiatan yang dilakukan beraneka ragam, mulai dari perencanaan program, survei,
pelaksanaan, sehingga akan melibatkan berbagai ahli dan pihak yang lebih banyak
merupakan suatu tim yang saling berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu
Pemilik (Owner) dari segi waktu, biaya, mutu, keamanan dan kenyamanan.
dibedakan menjadi:
yaitu pengelolaan proyek didasarkan pada sistem metode MK, mulai dari
19
perencanaan, perancangan, pengadaan dan pelaksanaannya, sehingga
tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan
dan waktu pelaksanaan. Dalam ramgka pencapaian hasil ini, selalu diusahakan
dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control). Ketiga pengawasan ini harus
dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Penyimpangan yang terjadi dari salah
satu hasil kegiatan tersebut dapat berakibat pada hasil pembangunan yang tidak
5. METODOLOGI PERENCANAAN
ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan
suatu metode yang digunakan dalam penelitiannya. Metode yang terdesain dan
terstruktur dengan baik akan menghasilkan data yang memenuhi tujuan penelitian
metodologi penelitian yang berisi tentang analisa prinsip dari suatu metode yang
20
digunakan dan rangkaian prosedur yang digunakan dan rangkaian prosedur yang
Metode optimalisasi cash flow pada penelitian ini adalah skenario cash
flow yang memerlukan pinjaman dana terkecil tanpa membuat proyek-proyek yang
yang diperlukan perusahaan konstruksi. Dengan kata lain, optimalisasi cash flow
memiliki fleksibilitas untuk berubah-ubah adalah float. Oleh karena itu, dapat
yang ditangani
persoalan optimalisasi cash flow proyek dapat menjadi sangat banyak. Hubungan-
hubungan antar variabel, constraint, dan objektifnya kompleks dan terhubung oleh
fungsi-fungsi conditional. Oleh karena itu, metode optimalisasi yang paling tepat
program Ms Excel®, karenanya model yang dibuat pada penelitian ini dibuat dengan
Bentuk model proyeksi dan optimalisasi dalam penelitian ini adalah satu
file .xls yang terdiri dari beberapa spreadsheet yang mewakili tahapan-tahapan
21
proyeksi dan optimalisasi cash flow. Masing-masing spreadsheet terdiri dari
serangkaian tabel-tabel yang terhubung antara satu dengan lainnya melalui formula-
5.1 PERSIAPAN
yang digunakan dalam menjawab studi tersebut adalah melalui tahapan evaluasi
dan kajian yang melingkupi pengumpulan data, analisa data, dan penyusunan
laporan. Dari tahap pengumpulan data dilakukan kombinasi untuk proses analisa
penyusunan laporan.
data dimana pada tahap ini disusun hal-hal yang berkaitan dengan tujuan
jenis kontrak, sistem pembayaran proyek, cash flow, time schedule dan
22
5.2 METODE PENGUMPULAN DATA
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari survei lapangan dengan
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait dalam
hal ini data sekunder didapatkan langsung dari kontraktor PT. Nusa Raya
Cipta, Tbk.
kemudian dibuat kesimpulan sementara tentang masalah yang ada saat ini dan
dengan tepat.
23
5.4 PENGUMPULAN DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti dan
waktu pelaksanaan.
sebagai berikut:
(RAP) dengan asumsi bahwa pada nilai kontrak Rencana Anggaran Biaya
sebesar 10%.
24
2. Untuk tujuan ilustrasi, actual cost proyek/ RAP dibedakan menjadi:
dari RAB.
besarnya adalah selisih antara RAP dan biaya tak langsung. Biaya
Tagihan = Prestasi
Tagihan = RAB
5% dari tagihan.
= 0,05 x RAB
pekerjaan konstruksi.
25
Overdraft = RAP – Pembayaran
diasumsikan sebesar 12% per tahun atau dibuat 1% per bulan dari
overdraft.
Proyeksi cash flow yang telah diperoleh kemudian akan digunakan untuk
dalam kurun waktu satu tahun proyeksi. Variabelnya sangat bergantung pada
optimalisasi perlu dilakukan analisa terhadap proyeksi jadwal dan cash flow yang
ada.
proyek cash flow. Kedua, perlu diketahui aktivitas-aktivitas non kritis pada masing-
masing proyek, dimana nilai float pada aktivitas-aktivitas non kritis akan menjadi
variabel optimalisasi. Jika objek atau variabel tidak ditemukan, optimalisasi tidak
dapat dilakukan. Apabila hal ini terjadi, maka skenario jadwal dan cash flow semula
dan float pada skenario jadwal dan cash flow ini, maka akan dilakukan analisa
terhadap permasalahan.
proyeksi (ODT). Apabila proyeksi dibuat dengan skala mingguan (w), maka total
overdraft adalah jumlah pinjaman (L) yang dibutuhkan dari minggu pertama (w=1)
26
(1)
kombinasi jadwal yang optimal atau optimum float (OF). Variabel ini dinyatakan
terpenuhi.
CONSTRAINT2 = 0 (3)
atau OF adalah hari kerja yang tidak logis bila berupa angka negatif atau
pecahan.
27
Variabel = {integer} (4)
tahun (ODT) tidak boleh lebih dari kebijakan credit limit perusahaan
Profil proyek terbagi menjadi data umum dan data teknis yang akan
Gunadarma Tahap II
Depok
28
a. Kayu/ Bekisting : PT. Graha Konstruksi Makmur
Progress 5%)
14. Retensi : 5%
5. Fungsi Bangunan :
Outdoor
Outdoor
29
f. Lantai 6 : Ruang Sidang Sarjana 10, 11, 12, 13, 14 dan 15
Lab. Kom. 1
Garden
Garden
6. Pondasi
b. Kedalaman Pondasi : 20 m
c. Diameter Pondasi : 50 cm
30
5.7 FLOW CHART
Mulai
Identifikasi Masalah
Tidak
Hasil Analisa dan Tabulasi
dapat diterima
Ya
Hasil :
Perbandingan persentase cash flow optimum dengan sistem
pembiayaan Monthly Payment dan Progress Payment
Selesai
31
6. MATRIKS JURNAL
32
3 Resela Irpiena, Membuat suatu Metode optimalisasi Kombinasi jadwal multi
Ratna S. Alifen &perencanaan evolutionary algorithm proyek yang menghasilkan
Herry P. terintegrasi yang terhadap nilai float nilai overdraft terkecil
Chandra mampu dari aktivitas-aktivitas sepanjang tahun sehingga
(2017) memproyeksikan non kritis pada jadwal membutuhkan pinjaman
Model Proyeksi sekaligus awal proyek. yang terkecil
dan Optimalisasi mengoptimalisasika
Cash Flow Multi n cash flow multi
Proyek proyek pada
perusahaan
konstruksi sehingga
diperoleh
perencanaan jadwal
dan aliran kas yang
efisien
4 Frida Kistiani Optimisasi Metode analisa (1) Teknik pemrograman
(2010) kelayakan pemrograman linier linier dapat digunakan
Optimisasi pendanaan, skenario menggunakan tools untuk menganalisis
Pendanaan Proyek pendanaan proyek TORA optimasi pendanaan,
Dengan Teknik selama pelaksanaan kelayakan pendanaan dan
Pemrograman pekerjaan dan skenario pendanaan proyek
Linier (Studi keuntungan dengan kontrak unit price
Kasus : Proyek- maksimum yang baik tanpa uang muka
Proyek dengan akan diperoleh bagi maupun dengan uang
Kontrak Unit pihak kontraktor muka.
Price) dengan (2) Teknik pemrograman
mengaplikasikan linier dapat menyajikan
Linier Programming pendanaan yang seharusnya
dilakukan (analisa
sensitivitas) jika diketahui
proyek tidak layak. Analisa
sensitivitas dapat
menyajikan skenario
pendanaan yang paling
minimum pada proyek
5 Gede Wira Menganalisis Metode analisis faktor (1) Hasil dari analisis sub faktor
Hadinata, Mayun hubungan faktor- menggunakan program didapatkan hasil 4 kelas yang
Nadiasa & Ida faktor serta sub SPSS 16.0 menjadi faktor penyebab
Ayu Rai faktor yang paling pembengkakan realisasi biaya. 4
Widhiawati dominan kelas tersebut mempunyai nilai
(2013) mempengaruhi percent of varian masing-masing
Analisis Faktor- pembengkakan RBP 45,899% untuk kelas 1, 10,559%
Faktor Penyebab terhadap RAP. untuk kelas 2, 9,468 untuk kelas 3,
Pembengkakan dan 7,685% untuk kelas 4.
Realisasi Biaya (2) Hasil perhitungan analisis
Terhadap Rencana Korelasi Ganda didapat pengaruh
Anggaran hubungan faktor-faktor penyebab
Pelaksanaan Pada pembengkakan realisasi biaya proye
33
Proyek Konstruksi terhadap RAP sebesar 0,539
Gedung (sedang), dengan uji Fhitung = 3,557
Ftabel = 1,49 menyatakan hubungan
yang signifikan. Dari perhitungan
analisis sub faktor diperoleh hasil
pemilihan alat berat sebagai sub
faktor paling dominan penyebab
pembengkakan realisasi biaya proye
7. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, lokasi tugas akhir
34
BAB 5 PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
Berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan pada
35
8. DAFTAR PUSTAKA
Pemodelan Cash Flow Proyek Investasi Real Estate Di Kabupaten Badung Dengan
Andi. Yogyakarta.
Flow Multi Proyek. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Universitas Kristen Petra.
36
Tanubrata, Maksum. (2016). Sistem Informasi Cash In Dan Cash Out
37