Anda di halaman 1dari 13

MIKROBIOLOGI DAN PATOLOGI

“Laporan Praktikum Mikropar”


Objek 1 : Pembuatan Media Pembenihan dan Sterilisasi

Di Susun Oleh:
Nama : ARIFIN AHMAD
Nim : 1900079
Kelas : D3-IIB
KELOMPOK :1
Hari Praktikum : Rabu (14.00)
Dosen Pengampu : Emma Susanti M.Farm,Apt
Asisten Dosen :
 Dhea Ananda
 Yulinda Anggraini

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV.RIAU PEKANBARU
T.A 2020
I. Tujuan Praktikum
1. Memahami dan mengetahui komposisi, sifat dan syarat-syarat media yang baik.
2. Membuat media perkembangbiakan mikroorganisme.
3. Memahami cara sterilisasi media dan alat.

II. Tinjauan Pustaka

Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk yang


bersifat mikroskopik yang disebut mikroorganisme atau jasad renik, yaitu makhluk
yang mempunyai ukuran sel sangat kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat
dengan pertolongan mikroskop. Mikroorganisme dapat tumbuh pada media berbentuk
cair, setengah padat atau padat. Bahan padat media yang umum digunakan adalah
agar-agar,gelatin atau silika gel.

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari


campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
pertumbuhan maka dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan
juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Hidayat dkk, 2006).

Media tumbuh adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan


mikroorganisme. Komposisi media tumbuh bervariasi tergantung pada jenis
mikroorganisme yang akan ditumbuhkan, namum semua mikroorganisme mempunyai
kebutuhan dasar yang sama dalam media tumbunya, yaitu air, karbon, energi, mineral
dan faktor tumbuh.

Komposisi medium tumbuh bervariasi tergantung mikrorganisme target yang


diinginkan untuk tumbuh. Akan tetapi, secara umum ada kebutuhan-kebutuhan dasar
yang sama yaitu air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Rosidah, 2011).

Medium penumbuhan merupakan substrat yang kaya akan nutrien yang


selanjutnya digunakan untuk membiakkan mikrobia. Nutrient dapat diartikan sebagai
bahan-bahan organik dan atau bahan anorganik yang berfungsi sebagai sumber energi
atau penerima elektron bagi organisme (Suriawiria,1986).

Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media
diperlukan persyaratan tertentu yakni bahwa : Di dalam media harus terkandung
semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroba (Suriawiria,1986).

Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran zat makanan
(nutrient) yang berfungsi sebagai tempat tumbuh mikrobia. Selain untuk
menumbuhkan mikrobia, medium dapat digunakan juga untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikrobia.
Syarat-syarat suatu medium harus memenuhi hal-hal sebagai berikut: mengandung
nutrisi yang diperlukan mikrobia, memiliki tekanan osmosis, pH, tegangan permukaan
yang sesuai, tidak mengandung zat penghambat (inhibitor), dan steril.

Nutrient agar adalah medium pertumbuhan mikrobiologi umum digunakan


untuk budidaya rutin non-pemilih bakteri. Hal ini berguna karena tetap solid bahkan
pada suhurelatif tinggi. Juga, bakteri tumbuh di nutrient agar tumbuh di permukaan,
dan jelasterlihat sebagai koloni kecil. Dalam kaldu nutrisi, bakteri tumbuh dalam
cairan, dandipandang sebagai zat pekat, bukan rumpun sejelas dibedakan (Vidi,
2012).

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat
dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai
pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah
membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah
diuraikan olehmikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan
sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta
karbohidrat yang sangatdibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan
berkembang. Medium NutrientAgar (NA) merupakan medium yang berwarna coklat
muda yang memiliki konsistensiyang padat dimana medium ini berasal dari sintetik
dan memiliki kegunaan sebagaimedium untuk menumbuhkan bakteri (Harry, 2012).
Jenis Medium sangat bervarisasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar
penanaman. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu
medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam
medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan bahan
pemadat. Medium semi solid dan medium padat menggunakan bahan pemadat. Agar-
agar paling umum digunakan. jumlah bahan pemadat pada medium semi solid
setengahnya dari medium padat jumlah agarnya 1.5%-18% (Amni, 2009).

Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu proses untuk mematikan


semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Hal-hal yang
dilakukan ketika pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara
aseptik, sesungguhnya hal itu telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu
pembakaran. Di lain sisi, ada beberapa peralatan dan media yang umum dipakai di
dalam pekerjaan mikrobiologi yang menjadi rusak apabila dibakar. Tiga cara utama
yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, bahan kimia, dan
penyaringan atau filtrasi (Hadioetomo 1985).

Dalam melakukan diagnosa Mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan baik


alat maupun medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan bebas dari
mikroba baik dalam bentuk vegetative maupun spora. Untuk itusebagai pemula dalam
Mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik
penanaman (Dwidjoseputro, 1994).

Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang


hidup. adanya pertumbuhan mikro menyatakan bahwa pertambahan bakteri masih
berlangsung dan tak sempurnanya proses sterilisasi. jika prosessterilisasi berlangsung
sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resikan dari kehidupan
mikroba tak akan terlihat lagi. Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang
untuk membersihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat
pertumbuhannya.Mikroorganisme sangat berbeda, dalam kelemahannya terdapat
berbagai macam agen antimikroba (Suriawiria, 2005 ).
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.
Target suatu metode inaktvasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganismennya,
yaitu tergantung dari asam nukleat, protein, atau membrane mikroorganisme tersebut.
Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi, 2008).

Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoclave uap yang mulai


diangkat dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121oC selama 15 menit.
Adapun alasan digunakannya suhu 121oC itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada
ketinggian permukaan laut. Prinsip kerja dari alat ini cukup sederhana. Autoklaf diisi
dengan air secukupnya dan semua alat-alat yang akan disterilkan seperti tabung
reaksi, spoid, labu erlemeyer, ose, dimasukkan kedalamnya. Sebelum ditutup, semua
alat perlu disusun dengan baik untuk menghindari alat-alat gelas pecah sewaktu
proses sterilisasi berlangsung yang disebabkan oleh tekanan dari uap air. Proses
berikutnya adalah menutup autoklaf dengan memutar setiap sekrup dari arah
berlawanan dengan kuat hingga tidak terdapat lagi celah untuk keluarnya uap air yang
dihasilkan saat pemanasan berlangsung.

Langkah terakhir adalah memanaskan autoklaf tersebut dengan nyala api


hingga menghasilkan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121oC selama 15 menit.
Setelah selesai autoklaf didiamkan terlebih dahulu beberapa menit. Apabila autoklaf
telah dingin, sekrup dan baut pengunci dapat dibuka dan semua alat-alat yang sudah
steril dapat dikeluarkan satu persatu.

Adapun untuk sterilisasi menggunakan autoklaf elektrik terlebih dahulu air


dengan takaran yang telah ditentukan dimasukkan kedalamnya kemudian alat-alat
yang akan disterilkan seperti labu Erlemeyer dan gelas ukur. Suhu, tekanan, dan
waktu yang dibutuhkan disetting sesuai kebutuhan. Biasanya proses sterilisasi
menggunakan autoklaf elektrik berlangsung sekitar 15 menit dengan suhu 121oC.
Sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat
ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu tersebut. (Fardiaz,
1992).
III. Alat dan Bahan
a. Alat
- Erlemeyer - Benang jagung
- Bekker glass - Kapas
- Tabung durham - Kasa
- Tabung reaksi - Spatel
- Pipet ukur - Kertas Perkamen
- Ball pipet - Koran
- Hotplate - Timbangan
- Batang pengaduk - Disinfektan
- Cakram - Cawan petri
b. Bahan
- NA ( Nutrient Agar )
- NB ( Nutrient Both )
- PDA ( Potato Dextrose Agar )
- LB ( Lactosa Broth )
- Aquadest

IV. Cara Kerja


1. Timbang media terlebih dahulu.
2. Masukkan bahan-bahan ( NA,PDA,NB, dan Aquadest) kedalam erlemeyer dan LB
kedalam bekker glass.
3. Buat penutup tabung reaksi dan erlemeyer menggunakan kapas, kain kasa, dan
benang jagung.
4. Panaskan NA dan PDA sampai mendidih.
5. NA, PDA , NB dan Aquadest yang dierlemeyer tadi tutup menggunakan penutup
yang dibuat tadi.
6. LB dalam bekker glass dipipet dengan pipet ukur, kemudian masukkan kedalam
tabung durham masing-masing 5 ml. Tutup dengan penutupnya.
7. Balut semua bahan dengan koran dan ikat dengan benang jagung hingga tidak ada
celah.
8. Balut juga semua alat cawan petri, cakram, tabung durham, dan masukkan
kedalam oven
9. Masukkan semua bahan kedalam keranjang , lalu masukkan kedalam autoklaf .
V. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
 NA 20 g/ml 250 ml
250 ml
x 20 g = 5 gram
1000 ml

 NB 8 g/ml 100 ml
100 ml
x 8 g = 0,8 gram
1000 ml

 PDA 39 g/ml 100 ml


100 ml
x 39 g = 3,9 gram
1000 ml

 LB 13 g/ml 50 ml
50 ml
x 13 g = 0,65 gram
1000 ml

b. Pembahasan

Sterilisasi ini dilakukan bertujuan untuk menghilangkan semua jenis bakteri


organisme yang hidup yang terdapat pada suatu benda. Dalam praktikum
mikrobiologi kali ini alat yang di sterilisasikan adalah cawan petri, cakram, tabung
durham dengan metode pemanasan menggunakan uap kering dengan
menggunakan oven. Sebelum alat di sterilisasikan, alat tersebut dicuci terlebih
dahulu menggunakan sabun dan dibilas menggunakan aquadest, setelah itu
dikeringkan menggunakan tissue, kemudian alat di bungkus dan dimasukkan ke
dalam oven dengan suhu 180°C selama 1 jam .

Sterilisasi yang dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu


masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. Sterilisasi merupakan suatu
proses (kimia dan fisika) yang membunuh semua bentuk hidup terutama
mikroorganisme. Sterilisasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah secara
fisika yaitu menggunakan panas, dimana panas yang digunakan adalah bersama
uap air yang biasanya disebut sterilisasi basah

Sterilisasi panas kering (Oven), prinsipnya adalah protein mikroba


pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering dan selanjutnya
teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.
Digunakan pada benda/bahan yang tidak mudah menjadi rusak, tidak menyala,
tidak hangus atau tidak menguap pada suhu tinggi. Umumnya digunakan untuk
senyawa-senyawa yang tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air, seperti
minyak lemak, minyak mineral, gliserin (berbagai jenis minyak), petrolatum jelly,
lilin, wax, dan serbuk yang tidak stabil dengan uap air. Metode ini efektif untuk
mensterilkan alat-alat gelas dan bedah. Contohnya alat ukur dan penutup karet
atau plastik. Selain itu bahan/alat harus dibungkus, disumbat atau ditaruh dalam
wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.

Alat lain yang digunakan dalam sterilisasi adalah autoklaf. Autoklaf yang
berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Selain itu, dalam
pengerjaan hal-hal yang berkaitan dengan mikroorganisme, bukan hanya alat yang
perlu disterilkan, tetapi juga telapak tangan kita agar tidak melakukan kontaminasi
terhadap alat-alat yang kita pegang. Untuk itu digunakan alkohol yang
disemprotkan dengan hand sprayer. Alkohol disemprotkan secukupnya, kemudian
kita harus memastikan seluruh permukaan telapak tangan telah terbalut alkohol.
Hal ini dilakukan agar telapak tangan kita benar-benar steril.

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient)
yang berguna untuk membiakkan mikroba. Media juga merupakan makanan atau
campuran dari beberapa bahan makanan yang disiapkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme.

Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan


mikroorganisme diatas atau didalamnya, medium tersebut harus memenuhi syarat-
syarat, antara lain adalah harus mengandung semua zat hara yang mudah
digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan
dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak
mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada
dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat
tumbuh dengan baik.
Percobaan kali ini yaitu pembuatan medium NA, LB, PDA , NB . NA (Nutrien
agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri. Pembuatan medium
percobaan ini, dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara
menimbang bahan yang akan digunakan kedalam neraca analitik sesuai dengan
jumlah yang diperlukan kemudian memasukkan bahan kedalam Erlenmeyer,
dimana bahan tersebut adalah aquadest, setelah itu dipanaskan diatas hot plate di
ikuti oleh pengadukan dengan menggunakan magnetik stirer, tujuan dari
pemanasan dan pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan media dengan
aquadest, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari media dan
aquadest. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari keruh
menjadi kuning kecoklatan hal ini menandakan larutan telah homogen. Setelah itu
mulut Erlenmeyer disumbat dengan kapas dan dilapisi kertas diluarnya. Tujuan
dari penutupan ini agar meminimalkan kontaminasi. Kemudian dimasukan ke
dalam kulkas. Pembuatan media berdasarkan konsistennya termasuk medium
padat dan menurut kegunaannya termasuk medium umum.

Media merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan


mikroorganisme diatas atau didalamnya, medium tersebut harus memenuhi syarat-
syarat, antara lain adalah harus mengandung semua zat hara yang mudah
digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan
dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak
mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada
dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat
tumbuh dengan baik.

Kegunaan media (perbenihan) dalam laboratorium adalah:


1. Untuk pembiakan dengan maksud memperbanyak bakteri yang dicari.
2. Untuk tujuan isolasi bakteri agar didapat biakan murni.
3. Untuk menyimpan bakteri yang telah murni tersebut baik untuk keperluan
sehari-hari (determinasi) maupun untuk menyimpan dalam waktu lama.
4. Untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhannya (culture characteristic).
Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut
harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
1. Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba
2. Harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai
dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan
3. Tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba
4. Harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di
tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik.

VI. Kesimpulan
- Sterilisasi berfungsi untuk menghilangan seluruh mikroorganisme yang ada
pada suatu benda, agar benda itu lebih aman untuk digunaan pada percobaan-
percobaan mikrobbiologi. Suatu bahan atau alat dikataan steril apabila
terbebas dari mikroba.
- Media merupakan bahan yang terdiri atas campuran nutrisi dan makanan yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.

VII. Daftar Pustaka


- Amni U. 2009. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti. Jakarta.
- Achmad, D,. 2007, Media Agar. Ide Besar Istri Peneliti,, Erlangga: Jakarta

- Dian, 2012. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan


Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat , Bandung:Penerbit PT. Citra
Aditya Bakti.
- Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar mikrobiologi. Djambatan : Jakarta
- Hadioetomo RS. 1985. Mikrobiologi dasar dalam praktek: Teknik dan
prosedur dasar laboratorium. Jakarta: Gramedia.
- Ratna, 1993, Mikrobiologi Dasar, Gramedia, Jakarta.
- Sandra, 2013, Mikrobiologi Umum, Erlangga : Jakarta.

VIII. Lapiran

Anda mungkin juga menyukai