Anda di halaman 1dari 47

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan Umum merupakan mekanisme terpenting untuk memfasilitasi kompetisi


politik secara damai dan tertib dalam rangka menghasilkan pemerintahan yang memiliki
legitimasi. Hali ini karena pemilu merupakan instrumen politik paling spesifik yang dapat
dibentuk dan dimodifikasi utnuk mencapai tujuan tersebut. Dengan kata lain, pemilu dapat
direncanakan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga dapat memberikan
ganjaran (reward)bagi tipe tindakan-tindakan tertentu dan mengekang tindakan-tindakan lainnya.
Pelaksanaan pemilu demokratis beserta prosedur-prosedur yang digunakannya, dan
termasuk desain kelembagaan yang terlibat di dalamnya, menjadi instrumen dasar yang
diharapkan dapat membangun konsensus dan budaya politik warga negara. Sistem pemilu,
perangkat hukum dan perundang-undangan, serta kelembagaan penyelenggara dapat didesain
sedemikian rupa sesuai dengan konteks yang ada. Indonesia sendiri, prinsip-prinsip pelaksanaan
pemilu dituangkan dalam Pasal 22 E Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Pemilu dilaksanakan
secara langsung, umum, bebas, dan rahasia”. Demikian juga pada Undang-undang Nomor 8
Tahun 2012 Tentang Pemilihan UmumAnggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota, PemilihanUmum Presiden dan Wakil Presiden sebagaimana diatur dalam UU
Nomor 42 Tahun 2008, serta Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagaimana diatur
dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2014. Selain itu prinsip-prinsip tersebut juga dielaborasi lebih
lanjut dalam asas-asas penyelenggara pemilu seperti yang tertuang pada pasal 2 Undang-
undangNomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu.
Undang - undang telah      memberikan kewenangan besar kepada Pengawas Pemilu
dalam rangka mengawasi pelaksanaan pemilu demi terwujudnya Pemilu demokratis. Akan tetapi
dalam pelaksanaannya masih ditemukan banyaknya pelanggaran - pelanggaran pemilu baik yang
dilakukan oleh Peserta Pemilu, simpatisan peserta pemilu, maupun oleh penyelenggara pemilu
itu sendiri. Selama penyelenggaraan pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden ditemukan berbagai pelanggaran yang mencederai pemilu itu sendiri mulai
dari tahapan pendaftaran pemilih, penetapan peserta pemilu, kampanye, pemungutan dan
penghitungan suara, maupun dalam tahapan rekapitulasi hasil penghitungan suara. Pelanggaran-
pelanggaran tersebut dapat dikategorikan sebagai pelanggaran serius yang meliputi: manipulasi
data pemilih; pemalsuan identitas pemilih; manipulasi syarat dukungan peserta pemilu,
manipulasi kantor dan kepengurusan peserta pemilu; kampanye diluar jadwal; pemanfaatan
fasilitas Negara untuk kepentingan kampanye; money politik; penyimpangan dana kampanye;
penggunaan hak pilih lebih dari satu kali; penghilangan hak pilih; manipulasi hasil penghitungan
suara; dan lain-lain. Tingginya angka pelanggaran tersebut mengakibatkan sebagian khalayak
mempertanyakan bagaimana kinerja Bawaslu. Tentu hal ini menjadi catatan bagi Bawaslu dalam
rangka mengawasi pelaksanaan Pemilihan Gubernur, bupati, dan Walikota.

1
B. Dasar Hukum

Dasar Hukum UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6109). Peraturan Komisi Pemilihan Umum Tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum NOMOR 7 TAHUN 2017 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal
penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019. PKPU 28 tahun 2018 tentang Perubahan atas
PKPU 23 tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum.

Menyatakan bahwa Pengawasan penyelenggaraan Pemilu dilakukan oleh Bawaslu,


Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Pengawas Pemilu
Lapangan, dan Pengawas Pemilu Luar Negeri. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Penetapan Peraturan pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
pemilihan Umum.

C. Maksud dan Tujuan

Penyusunan laporan akhir hasil pangawasan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019 ini bertujuan :

1. Sebagai bahan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sebagai Panitia


Pengawas Pemilihan Lapangan pada Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019 atas
keseluruhan pelaksanaan tugas selama masa bakti.
2. Memberikan gambaran umum hasil pengawasan pada setiap tahapan Pemilihan DPR,
DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan
Wakil Presiden Tahun 2019 di wilayah Desa Cipicung Kecamatan Cikedal Kab.
Pandeglang .
3. Sebagai bahan analisis dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD ,
DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil
Presiden Tahun 2019
4. Sebagai tuntunan normatif peraturan perundang-undangan tentang Pengawasan Pemilihan
DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden
Dan Wakil Presiden Tahun 2019 mengenai laporan pertanggungjawaban.
5. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi penlaksanaan tugas Panitia Pengawas
Pemilihan Lapangan di masa yang akan datang.

D. Kedudukan, Tugas, Wewenang, Dan Kewajiban PPL

1. Tugas dan Wewenang Pengawas Pemilu Lapangan (PPL)


Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pengawas Pemilu Lapangan (PPL)
Kelurahan/Desa,sesuai dengan Perbawaslu 2 tahun 2019 tentang Pengawasan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum,.

2
Perbawaslu 1 tahun 2019 tentang Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara,
Perbawaslu 28 tahun 2018 tentang Pengawasan Kampanye,. Terlampir Sebagai Berikut:  

a. Pasal 108

1) Panwaslu Kelurahan/ Desa Bertugas : 

a) Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di wilayah


kelurahan/desa, yang terdiri atas: 
b) pelaksanaan pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih sementara,
daftar pemilih hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap; 
c) pelaksanaan kampanye; 
d) pendistribusian logistik Pemilu; 
e) pelaksanaan pemungutan suara dan proses penghitungan suara di setiap TPS; 
f) pengumuman hasil penghitungan suara di setiap TPS;
g) pengumuman hasil penghitungan suara dari TPS yang; ditempelkan
disekretariat PPS; 
h) pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat hasil
penghitungan suara dari TPS sampai ke PPK; 
i) pergerakan surat tabulasi pengbitungan suara dari tingkat TPS dan PPK; dan 
j) pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan
Pemilu susulan; 
2) mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah kelurahan/desa; 
3) mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan
kampanye sebagaimana diahrr dalam Undang-Undang ini di wilayah
kelurahan/desa; 
4) mengelola, memelihara, dan merawat arsip berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai
dengan ketentuan peraturaan perundang-undangan;
5) mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan pemilu di wilayah
kelurahan/desa; dan,
6) melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Pasal 109

1) Panwaslu Kelurahan / Desa Berwenang :

a) menerima dan menyampaikan laporan mengenai dugaan pelanggaran terhadap


pelaksanaan peraturan perundangundangan yang mengatur mengenai Pemilu
kepada Panwaslu Kecamatan;
b) membantu meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait
dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu; dan
c) melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

3
c. Pasal 110

1) Panwaslu Kelurahan/ Desa berkewajiban :

a. Menjalankan tugas dan wewenagnya dengan adil


b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas
TPS;
c. menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Panwaslu, Kecamatan sesuai
dengan tahapan Pemilu sceara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan ; 
d. menyampaikan temuan dan laporan kepada Panwaslu Kecamatan mengenai
dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PPS dan KPPS yang mengakibatkan
terganggunya penyelenggaraan  tahapan Pemilu di wilayah kelurahan/desa;
dan
e. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2. Tahapan Penyelanggaraan
1. Bimbingan Teknis
Setelah kami dilantik pada tanggal 10 April 2018 menjadi Panitia Pengawas
Pemilihan Lapangan, Panwas Kecamatan Cikedal selalu mengadakan Pertemuan rutin
setiap hari Selasa dan dimulai pukul 14.00 sampai dengan selesai di Sekertariat
Panwaslu Kecamatan Cikedal pada Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019
dengan tujuan untuk memantapkan kami sebagai PPL agar mengetahui Tentang
Tugas dan wewenang PPL dan seluruh tahapan dalam pemilihan DPR, DPD , DPRD
PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil
Presiden Tahun 2019. Kami sendiri secara pribadi bangga dengan Kinerja Panwas
Kecamatan Cikedal yang tak bosan-bosan memberikan bimbingan baik secara
langsung dan tidak langsung. Kami selalu diberikan pencerahan yang sesuai dengan
kaidah yang berlaku yang dikaitkan dengan regulasi-regulasi sehingga kami sebagai
Panitia pengawas pemilihan Lapangan tidak canggung dan ragu untuk melangkah
atau menindak jika ada pelanggaran dalam DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019.
Setiap Divisi selalu aktif memberikan masukan ataupun metode untuk menyelesaikan
suatu masalah yang terjadi di desa kami. Panwascam dalam hal ini
a. Ketua: Asrori; sebagai Divisi Organisasi dan SDM selalu aktif untuk selalu
menjaga dan mengawasai semua proses tahapan yang sedang berlangsung dan
tentunya untuk selalu koordinasi dengan Panwas kecamatan ataupun PPS sebagai
penyelenggara agar Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019
berjalan sesuai dengan asas pemilu.

4
b. Divisi Pencegahan dan Hubungan antar lembaga yakni : Eman Sirajudin ; juga
berperan aktif untuk memberikan masukan-masukan kepada kami sebagai PPL
untuk kami lanjutkan kepada pihak tekait dan jika serasa dibutuhkan maka akan
diberikan surat himbauan dan sejenisnya.
c. Divisi SDM yakni : Dede Abd Ajiz, Jika telah adanya pencegahan yang telah
dilakukan, namun masih ada suatu pelanggaran maka akan diklarifikasi oleh
beliu. Panwascam, PPL juga selalu koordinasi dengan Kepolisian, Danramil,
Satpol PP dan para pemangku kepentingan yang lain.

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH DESA CIPICUNG

DAN SUMBER DAYA PENGAWASAN

A. Profil Desa

5
1. Kondisi Desa dan Sejarah Desa Cipicung
Pada masa dahulu Desa Cipicung mulanya hanya berupa hutan belukar atau rimba
namun berangsur angsur datanglah masyarakat dari kerajaan Salakanagara dll dan Danau
Gonggong untuk membuka lahan perkebunan dan ladang berpindah pindah setelah hutan
ditebang, mereka berladang kemudian ditanam karet tetapi mereka tidak bermukim
ditempat tersebut hanya menginap beberapa hari kemudian mereka pulang, kemudian
datang lagi untuk menjenguk kebun mereka. Setelah masa penjajahan Jepang berakhir
barulah ada masyarakat yang bermukim di Cipicung nama Cipicung belum jelas asal
usulnya dan siapa yang memberi nama Cipicung tersebut, ada sebagian masyarakat yang
mengatakan adanya pohon Picung yang tertanam didekat Danau , dan ada pula yang
memberi makna tersendiri bahwa pohon picung yang tegak lurus menandakan kelurusan
dan kejujuran. Danau bermakna sumber kehidupan yang memberi kesejukan kesuburan
pada masyarakat namun yang jelas sampai saat ini belum ada yang menemukan asal usul
nama Cipicung secara pasti.
Pada tahun 1944 an masyarakat mulai bertambah dan bermukin di Cipicung yaitu
daerah Cikedal disitu awal mulanya Tetangga desa Cipicung terdiri dari 3 Kampung yaitu
Kampung Cipicung Kampung Ciketar dan Kampung Karyasari. Karena Desa Cipicung.
dilintasi jalan raya yang menghubungkan kota Pandeglang dan kota Cilegon  serta
perkembangan Tetangga  secara berangsur angsur bertambah pesat dan masyarakat
bertambah banyak yang pindah ke Cikedal yang dulu Kecamatan Menes sehingga
berpenduduk beraneka ragam.
Pada tahun 1944 dibangun kantor Kepala Desa Cipicung yang dahulu merupakan
Desa Induk kemudian ada pemekaran pada tahun 1971 menjadi Desa Cipicung dan Desa
Karyasari yang berubah status menjadi Desa sebagai bagian dari Desa Cipicung yaitu
Dusun Karyaari dengan Kepala Dusun pertama ditunjuk masyarakat secara musyawarah
dan mufakat yaitu SAKIB
Adapun pejabat Kepala Desa Cipicung mulai Tahun 1944 berdiri sampai sekarang
sebagai berikut :
a. Tahun 1944-1952 : SAKIB
b. Tahun 1953-1961 : ROHANI
c. Tahun 1962-1982 : ABDULLAH
d. Tahun 1983-2002 : NURHANI
e. Tahun 2003-S/d Sekarang : MACHMUD ABDULLAH, SE

2. Demografi
a. Batas Wilayah Desa:
Letak geografi Desa  Cipicung terletak diantara :
1) Sebelah Utara : Karyasari
2) Sebelah selatan : Desa Tegal
3) Sebelah Barat : Desa Karyautama
4) Sebelah Timur : Desa Alaswangi

6
b. Luas Wilayah Desa:
1) Pemukiman : 86,827ha
2) Pertanian/Perkebunan: 100,603ha
3) Ladang/tegalan : 57ha
4) Hutan : 0ha
5) Rawa-rawa : 0ha
6) Perkantoran : 0,7ha
7) Sekolah : 8ha
8) Jalan : 20ha
9) Lapangan sepak bola : 0ha
c. Orbitasi:
1) Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 3Km
2) Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 30Menit
3) Jarak ke ibu kota kabupetan : 40Km
4) Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten : 75Menit
d. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin:
1) Kepala Keluarga : 1.262 KK
2) Laki-laki : 2.695 Jiwa
3) Perempuan : 2.556 Jiwa
4) Jumlah : 5.251 Jiwa
e. Keadan Sosial:
1. Pendidikan
a) SD/MI : 1.285 Orang
b) SLTP/MTs : 248 Orang
c) SLTA/MA : 245 Orang
d) S1/Diploma : 48 Orang
e) Putus Sekolah : 626 Orang
f) Buta Huruf : 75 Orang
2. Lembaga Pendidikan
a) Gedung TK/PAUD : 2 buah/ Lokasi di Dusun III dan VI
b) SD/MI : 2 buah/ Lokasi di Dusun I dan III
c) SLTP/MTs : 1.buah/ Lokasi di Dusun III
d) SLTA/MA :-
e) PDTA :-

d. Kesehatan
1. Kematian Bayi:
a) Jumlah Bayi lahir pada tahun ini : 20 Orang
b) Jumlah Bayi meninggal tahun ini : 2 Orang
c) Kematian Ibu Melahirkan : 0 Orang
d) Jumlah ibu melahirkan tahun ini : 20 Orang
e) Jumlah ibu melahirkan meninggal tahun ini : 0  Orang

7
2. Cakupan Imunisasi:
a) Cakupan Imunisasi Polio 3 : 105orang
b) Cakupan Imunisasi DPT-1 : 95  orang
c) Cakupan Imunisasi Cacar :0 orang
3. Gizi Balita
a) Jumlah Balita : 467orang
b) Balita gizi buruk :0 orang
c) Balita gizi baik : 467orang
d) Balita gizi kurang : 0 orang
4. Pemenuhan air bersih
a) Pengguna sumur galian : 862 KK
b) Pengguna air PAH : 0 KK
c) Pengguna sumur pompa : 10 KK
d) Pengguna sumur hidran umum : 0 KK
e) Pengguna air sungai : 390 KK
5. Keagamaan.
Data Keagamaan Desa Cipicung Tahun 2015  Jumlah Pemeluk :
a) Islam : 251orang
b) Katolik : 0    orang
c) Kristen : 0    orang
d) Hindu : 0    orang
e) Budha : 0    orang
6. Data Tempat Ibadah
Jumlah tempat ibadah :
a) Masjid : 8    Buah
b) Musholla : 13 Buah
c) Gereja : 0   Buah
d) Pura : 0    Buah
e) Vihara : 0    Buah
7. Kondisi Ekonomi
a. Pertanian
Jenis Tanaman :
1) Padi sawah : 57 ha
2) Padi Ladang : 0   ha
3) Jagung : 0  ha
4) Palawija/Perkebunan : 82,6 ha
5) Tembakau : 0 ha
6) Tebu                         : 0 ha
7) Kakao/ Coklat : 0 ha
8) Sawit                        : 0 ha
9) Karet : 0 ha
10) Kelapa                      : 7 ha

8
11) Kopi                         : 0 ha
12) Singkong                  : 12 ha
13) Lain-lain                   : 4 ha
b. Peternakan
Jenis ternak    :
1) Kambing : 150 ekor
2) Sapi                        : 0 ekor
3) Kerbau                     : 35 ekor
4) Ayam/Itik                 : 450 ekor
5) Burung                     : 0 ekor
6) Lain-lain : – ekor
c. Perikanan
1) Kolam Ikan : 5 ha
2) Tambak udang : 0 ha
3) Lain-lain : 0 ha
8. Struktur Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan :
a) Petani : 550 orang
b) Pedagang : 350 orang
c) PNS : 157 orang
d) Tukang : 235 orang
e) Guru : 137 orang
f) Bidan/ Perawat : 11   orang
g) TNI/ Polri : 15   orang
h) Pesiunan : 25   orang
i) Sopir/ Angkutan : 34   orang
j) Buruh Pabrik : 350 orang
k) Jasa persewaan : 10   orang
l) Pencari Kerja : 500 orang

3. Kondisi Pemerintahan Desa


a. Pembagian Wilayah Desa
Desa Cipicung untuk sementara terbagi ke dalam 6 Dusun terdiri dari :
1) Dusun I : Jumlah 1 RW dan 2 RT
2) Dusun II : Jumlah 2 RW dan 4 RT
3) Dusun III : Jumlah 2 RW dan 6 RT
4) Dusun IV : Jumlah 2 RW dan 3 RT
5) Dusun V   : Jumlah 1 RW dan 4 RT
6) Dusun VI  : Jumlah 1 RW dan 4 RT

Namun pada perjalannya dari hasil Musyawarah Wilayah Pemerintah Desa


Cipicung dan para Kepala Dusun berdasarkan pertimbangan dari peraturan

9
perundang-undangan bahwa pada tahun 2016 ini  Desa cipicung akan merampingkan
wilayah Dusun nya dari 6 Dusun menjadi 3 Dusun.
b. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
1. Lembaga Pemerintah Desa
Jumlah Aparatur Desa :
a) Kepala Desa : 1 Orang
b) Sekretaris Desa : 1 Orang
c) Perangkat Desa : 9 Orang
d) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) : 7 Orang
2. Lembaga kemasyarakatan
a) LPM :1
b) PKK :1
c) Posyandu :2
d) Pengajian : 9 Kelompok
e) Arisan : 9 Kelompok
f) Simpan Pinjam : 1 Kelompok
g) Kelompok Tani : 10 Kelompok
h) Gapoktan : 3 Kelompok
i) Karang Taruna : 1 Kelompok
j) Risma : 0 Kelompok
k) Ormas/LSM : 5 Kelompok

GAMBAR 1.1

Musrembangdes Cipicung Kec. Cikedal

10
GAMBAR 1.1

11
B. Sumber Daya Pengawas Pemilu Desa Cipicung
1. Gambaran Umum

12
Panitia Pengawas Pemilihan Lapangan pada Pemilihan DPR, DPD , DPRD
PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden
Tahun 2019. Menyusun Laporan Akhir hasil pengawasan di wilayah desa Cipicung
Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang Tahun 2019. Dalam setiap tahapan kita
sebagai Panitia Pengawas Lapangan diberikan sebuah kewengan untuk mengawasi semua
tahapan dalam pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA
Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019. Sehingga kita bisa
memberikan penilaian terhadap pelaksanaan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019. Yang
dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Berdasarkan analisis kepengawasan pada Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI,
DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun
2019., maka PPL dapat menyimpulkan bahwa potensi kerawanan pada sebuah pemilihan
DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden
Dan Wakil Presiden Tahun 2019 antara lain terdiri atas :

1. Ketidakpuasan masyarakat terhadap daftar pemilih, karena banyaknya kasus pemilih


yang tidak terdaftar. Dalam hal ini termasuk ketidakpuasan kandidat atau Calon DPR,
DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden
Dan Wakil Presiden terhadap daftar calon tetap.
2. Kampanye yang menonjolkan unjuk kekuatan, serta kampanye di daerah konflik.
3. Saat pemungutan suara, dengan segala persoalan yang timbul antara lain akibat
pemungutan suara yang melewati batas waktu, penghitungan suara dilakukan hingga
pagi hari dan lainnya.
4. Surat undangan pemilih yang tidak sampai, tetapi namanya terdaftar sebagai pemilih.
"Ada juga kasus di mana nama terdaftar sebagai pemilih, tapi tidak memiliki surat
undangan pemilih.
5. Perbedaan persepsi tentang penandaan sahnya surat suara.
6. Adanya perasaan kecewa pendukung Calon DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden atau partai
politik.
7. Ramainya politik uang dari calon-calon DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden, sehingga
terkesan “Ora Duit Ora Obos” dan mengajarkan kepada masyarakat bahwa uang bisa
menjadi segalanya.

BAB III

13
PROGRAM, STRATEGI, KEGIATAN, HASIL DAN KENDALA

A. Strategi Kegiatan

PPL melakukan strategi pengawasan yaitu pengawasan dalam konteks


pencegahan/preventif, dengan tujuan membangun kesadaran mematuhi aturan berupa
mensosialisasikan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan Pidana kepada semua pemangku
kepentingan pemilu kada (PPK, UPTD, Camat, Kepala Desa, Tim Sukses Pasangan Calon).
Langkah taktisnya dengan mengirimkan surat dengan lampiran pasal-pasal pidana Undang-
Undang. Strategi pengawasan lain yaitu antisipatif, dengan tujuan membangun kesadaran pihak
eksternal, koordinasi dengan Polsek dan Koramil yang memiliki kompeten dalam mengantisipasi
penanganan pelanggaran ataupun pihak eksternal (Pemantau Pemilu) membantu memaksimalkan
upaya pengawasan.

Strategi pengawasan pamungkas adalah Penindakan/Represif; dengan tujuan melakukan


upaya hukum kepada mereka yang melakukan pelanggaran pidana pemilu ataupun upaya
administratif kepada mereka yang telah melakukan kesalahan prosedur dan tidak taat prosedur.

B. Pelaksanaan Kegiatan Dan Hasil Pengawasan

Pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA,


PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN Tahun 2019, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Program Kerja : Pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD


KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019 Secara umum
penyelenggaraan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan
Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019 berjalan dengan damai kondusif tanpa ada skala
konflik sosial yang eskalatif dan massif, kalaupun muncul konflik tetapi masih dalam batas
lumrah dan wajar dalam berdemokrasi.

2. TABEL

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
C. Data Pengawasan

34
Kami PPL selalu berkoordinasi dengan PPS untuk melakukan evaluasi pada data mutarlih
untuk meminimalisir kesalahan pada data, dan juga saling mengisi melakukan pengawasan
dengan melakukan penyelesaian dengan memberikan Rekomendasi pada PPS agar diakomodir.
1. Pengawasan Kampanye
Kampanye didesa kami tergolong sepi, karena kemungkinan jauh dari tempat Pasangan
Calon/Timses DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA, PRESIDEN dan
WAKIL PRESIDEN Tahun 2019 , namun ada beberapa yang bisa kami catat sebagai sebuah
bentuk tanggung jawab sebagai Panitia pengawas pemilihan Lapangan didesa kami. Berikut
catatan-catatan kami dalam masa Kampanye Calon DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA, PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN Tahun 2019
2. Pembentukan Pengawas TPS
Dasar dan ketentuan tentang pengawas TPS ini tertuang dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-
undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1 tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Panitia Pengawas Pemilihan Lapangan
merekomendasikan pengawas TPS untuk menjadi calon Pengawas TPS untuk membantu PPL
demi suksesnya Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA,
PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN Tahun 2019. Berikut Daftar pengawas TPS di Desa
Cipicing Kec. Cikedal.
Daftar Nama PTPS Desa Cipicung :

No Nama TPS Ket


1 MIMI 1
2 ADI IMANUDIN 2
3 SURYATI 3
4 NUNUNG 4
5 MUHTADIN 5
6 MUHDIN 6
7 DIKI NURUL AJIJ 7
8 YAYAT HIDAYAT 8
9 EMAN ABDUROHMAN 9
10 AIDA NURFAJRIANI 10
11 NURHASIM TODA 11
12 HERI SAPTURI 12
13 ELAH NURLAELAH 13
14 RADIMAN 14
15 ERUL 15

3. Logistik
a. PPS melakukan distribusi kotak suara dan perlengkapan pemungutan suara dengan
memberikan prioritas kepada wilayah yang sulit dijangkau, dan KPPS juga sudah menerima
kotak suara dan perlengkapan pemungutan suara dari PPS dalam keadaan baik, dan telah
diterima 1 hari sebelum pemungutan suara.
b. KPPS menerima kotak suara dan perlengkapan pemungutan suara dari PPS sesuai dengan
jumlah yang ditetapkan dan juga PPS membuat berita acara penerimaan kotak suara dan
perlengkapan pemungutan suara kepada KPPS.

35
c. PPL dan PPS melakukan pengawalan terhadap pendistribusian kotak suara dan perlengkapan
pemungutan suara hingga ke KPPS dan PPS juga selalu melakukan monitoring terhadap
perkembangan pendistribusian kotak suara secara periodik. PPS juga melakukan pendistribusian
kotak suara tepat sesuai tujuan.

GAMBAR 1.2

Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan

36
37
38
D. Kendala Dan Solusi Yang Telah Dilakukan

1. Kendala

Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA,


PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN Tahun 2019 Kabupaten Pandeglang Tahun 2019
merupakan wujud kedaulatan rakyat untuk menghasilkan pemimpin daerah secara
langsung dan demokratis. Demokratis dalam arti Pelaksanaan Pemilu tersebut memiliki
Integritas dalam Proses penyelenggaraan, tidak hanya dilihat dari hasil pemilu berupa
catatan angka-angka dan presentasi perolehan hasil suara. Semakin bertintegritas
prosesnya semakin berintegritas pula tingkat kualitas berdemokrasinya. Integritas proses
akan bergantung kepada 4 unsur–unsur yang ada di bawah ini :
a. Penyelenggara Pemilu dalam hal ini adalah KPU,
b. Penegakan Hukumnya dalam hal ini adalah Panwas/Bawaslu kab, Kepolisian dan
Kejaksaan
c. Peraturan-peraturan sebagai dasar acuan pelaksanaan pemilu dan acuan penegakan
hukumnya dan yang terakhir adalah
d. Peserta pemilunya itu sendiri
Apabila ke-4 unsur tersebut mempunyai kualitas yang memadai maka dipastikan
pemilu akan berjalan secara demokratis, jujur dan adil.
Dalam perspektif ke 4 unsur tersebut yang direlevansikan dengan empirisitas
pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019
terdapat beberapa masalah yang perlu di rekomendasikan demi penyempurnaan
pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019 ke
depan, yaitu :
a. Pembentukan Panwaslu harus sesuai dengan Undang-Undang yaitu 1 bulan
sebelum tahapan pemilu dimulai dan berakhir paling lambat 2 bulan setelah
tahapan selesai.
b. PPL merekomendasikan untuk anggaran / honor Panitia Pengawas Pemilihan
Lapangan dinaikkan.

2. Upaya solusi yang telah dilakukan


Penanganan Pelanggaran Selama Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI,
DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun
2019 Kabupaten Pandeglang berjalan lancar, PPL tidak menemukan adanya
pelanggaran administrasi maupun pelanggaran pidana yang dilakukan baik sengaja
maupun tidak disengaja oleh tim sukses pendukung pasangan calon.

39
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA,


PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN Tahun 2019, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Program Kerja :
1. Pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA
Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019 Secara umum
penyelenggaraan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta
pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019 berjalan dengan damai kondusif
tanpa ada skala konflik sosial yang eskalatif dan massif, kalaupun muncul konflik tetapi
masih dalam batas lumrah dan wajar dalam berdemokrasi.
Strategi Kegiatan :
2. Strategi Pengawasan Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019. PPL
melakukan strategi pengawasan yaitu pengawasan dalam konteks pencegahan/preventif,
dengan tujuan membangun kesadaran mematuhi aturan berupa mensosialisasikan
peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan Pidana kepada semua pemangku
kepentingan pemilu kada (PPK, UPTD, Camat, Kepala Desa, Tim Sukses Pasangan
Calon). Langkah taktisnya dengan mengirimkan surat dengan lampiran pasal-pasal pidana
Undang-Undang 32 tahun 2004.
Strategi pengawasan lain yaitu antisipatif, dengan tujuan membangun kesadaran
pihak eksternal, koordinasi dengan Polsek dan Koramil yang memiliki kompeten dalam
mengantisipasi penanganan pelanggaran ataupun pihak eksternal (Pemantau Pemilu)
membantu memaksimalkan upaya pengawasan. Strategi pengawasan pamungkas adalah
Penindakan/Represif; dengan tujuan melakukan upaya hukum kepada mereka yang
melakukan pelanggaran pidana pemilu ataupun upaya administratif kepada mereka yang
telah melakukan kesalahan prosedur dan tidak taat prosedur.
Penanganan Pelanggaran :
3. Penanganan Pelanggaran Selama Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD
KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019
Kabupaten Pandeglang berjalan PPL tidak menemukan adanya pelanggaran administrasi
maupun pelanggaran pidana yang dilakukan baik sengaja maupun tidak disengaja oleh
tim sukses pendukung pasangan calon.

40
B. Saran

1. Untuk perbaikan sistem Pemilu


Pemilihan DPR, DPD , DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA,
PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN Tahun 2019 Kabupaten Pandeglang Tahun
2019 merupakan wujud kedaulatan rakyat untuk menghasilkan pemimpin daerah
secara langsung dan demokratis. Demokratis dalam arti Pelaksanaan Pemilu tersebut
memiliki Integritas dalam Proses penyelenggaraan, tidak hanya dilihat dari hasil
pemilu berupa catatan angka-angka dan presentasi perolehan hasil suara. Semakin
bertintegritas prosesnya semakin berintegritas pula tingkat kualitas berdemokrasinya.
Integritas proses akan bergantung kepada 4 unsur–unsur yang ada di bawah ini :
a. Penyelenggara Pemilu dalam hal ini adalah KPU,
b. Penegakan Hukumnya dalam hal ini adalah Panwas/Bawaslu , Kepolisian dan
Kejaksaan
c. Peraturan-peraturan sebagai dasar acuan pelaksanaan pemilu dan acuan
penegakan hukumnya dan yang terakhir adalah
d. Peserta pemilunya itu sendiri
Apabila ke-4 unsur tersebut mempunyai kualitas yang memadai maka dipastikan
pemilu akan berjalan secara demokratis, jujur dan adil. Dalam perspektif ke 4 unsur
tersebut yang direlevansikan dengan empirisitas pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD ,
DPRD PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan
Wakil Presiden Tahun 2019 terdapat beberapa masalah yang perlu di
rekomendasikan demi penyempurnaan pelaksanaan Pemilihan DPR, DPD , DPRD
PROFINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA Serta pemilihan Presiden Dan Wakil
Presiden Tahun 2019 ke depan, yaitu :
a. Pembentukan Panwaslu harus sesuai dengan Undang-Undang yaitu 1 bulan
sebelum tahapan pemilu dimulai dan berakhir paling lambat 2 bulan setelah tahapan
selesai.
b. PPL merekomendasikan untuk anggaran / honor Panitia Pengawas Pemilihan
Lapangan dinaikkan.
2. Kepesertaan Pemilu
Pemberlakuan hukum yang tepat kepada para peserta pemilu sejak saat
Pendaftaran bakal pasangan calon.
3. Tahapan Pemilu
Masa Kampanye diperpanjang dalam batas waktu yang rasional untuk
memperkenalkan diri pasangan calon dan menjelaskan visi misinya.
4. Kepengawasan
Konstruksi hukum pasal pidana terkait dengan kampanye diluar jadwal, unsur
subyek hukumnya harus “setiap orang” diinterpretasikan "siapa saja”.
5. Pemantauan
Untuk lebih menguatkan integritas Panwas dan KPU perlu di atur upaya hukuman
dengan sanksi pidana dimasukkan dan dibuatkan pasal–pasalnya.

41
6. Penegakan hukum
Konstruksi hukum pasal pidana terkait dengan Money Politik sangat perlu
direvisi.

42
LAMPIRAN-LAMPIRAN

43
Musrembangdes Cipicung Kec. Cikedal

44
45
Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan

46
47

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    febby
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Depan Update
    Lampiran Depan Update
    Dokumen14 halaman
    Lampiran Depan Update
    febby
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen30 halaman
    A
    febby
    Belum ada peringkat
  • Pengertian
    Pengertian
    Dokumen38 halaman
    Pengertian
    febby
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen5 halaman
    Kata Pengantar
    febby
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Dokumen4 halaman
    Lampiran 1
    febby
    Belum ada peringkat
  • GiziBuruk
    GiziBuruk
    Dokumen2 halaman
    GiziBuruk
    febby
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    febby
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    febby
    Belum ada peringkat