sangat bergantung dari potensial 𝑉(𝑟⃗). Dalam bab ini akan dibahas solusi persamaan tersebut
untuk beberapa potensial yang sangat sederhana, dengan eigenfunction yang berbentuk fungsi
harmonic [eksponensial dalam ix; sinus dan cosinus] dan fungsi eksponensial biasa dalam x.
Kasus-kasus ini sangat mirip dengan partikel bebas.
2. Maksud dari contoh-contoh yang dibahas dalam bab ini adalah untuk memahami hal-hal
paling dasar dan umum yang harus dilakukan dalam mencari solusi persamaan gelombang
Schrodinger. Terutama tentang persyaratan yang ditekankan pada eigenfunction yaitu
persyaratan fungsi berperikelakuan baik.
Disamping itu contoh-contoh ini juga memberikan pandangan tentang sifat-sifat sistem-sistem
fisika tingkat atom dan sub-atom.
Secara berurutan akan ditelaah hal-hal berikut:
a. Partikel bebas
b. Partikel dalam kotak potensial dengan dinding tak berhingga satu dimensi
c. Partikel dan potensial tangga satu dimensi
d. Partikel dan potensial penghambat
Langkah klasik yang biasanya diambil dalam perkuliahan kuantum adalah membahas osilator
harmonic dan kemudian menelaah system atom hydrogen.
Sistem atom hydrogen inilah yang menjadi batu ujian bagi persamaan gelombang Schrodinger,
dan juga tentang kemampuan yang telah diperoleh dalam mengikuti kuliah fisika matematika.
A. PARTIKEL BEBAS
3. Partikel bebas bergerak dalam ruang apabila tak ada potensial yang mempengaruhinya.
Eigenvalue problemnya:
𝐻𝑜𝑝 𝜓(𝑥) = 𝐸𝜓(𝑥)
𝜓(𝑥) = 𝑒 𝑖𝑘𝑥
yang memberikan eigenvalue:
ℏ2 𝑘 2
𝐸= 2𝑚0
dengan menggunakan hubungan Einstein: 𝐸 = ℏ𝜔, maka fungsi gelombang totalnya berbentuk:
Ψ(𝑥, 𝑡) = 𝑒 𝑖𝑘𝑥 𝑒 𝑖𝜔𝑡 atau
Ψ(𝑥, 𝑡) = 𝑒𝑥𝑝[𝑖(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)]
Menurut pelajaran gelombang, ini adalah suatu gelombang datar yang bergerak ke kanan.
3. Apakah benar Ψ(𝑥, 𝑡) = 𝑒𝑥𝑝[𝑖(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)] menggambarkan gelombang yang bergerak ke
kanan?. Konsistensi dapat ditelaah dengan menentukan 〈𝑝𝑥 〉
+∞ 𝜕
〈𝑝𝑥 〉 = ∫−∞ Ψ ∗ (𝑥, 𝑡) [−𝑖ℏ ] Ψ(𝑥, 𝑡)𝑑𝑥
𝜕𝑥
+∞ 𝜕
= −𝑖ℏ ∫−∞ Ψ∗ 𝜕𝑥 Ψ𝑑𝑥
𝜕
Ψ(𝑥, 𝑡) = 𝑒𝑥𝑝[𝑖(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)] sehingga 𝜕𝑥 Ψ=𝑖𝑘 𝑒𝑥𝑝[𝑖(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)]=𝑖𝑘Ψ(𝑥, 𝑡)
Di samping itu dapat pula dilihat bahwa 𝜓(𝑥) = 𝑒𝑥𝑝(−𝑖𝑘𝑥) juga merupakan solusi persamaan
Schrodinger bebas waktu. Eigenvalue yang berkaitan dengan eigenfunction itu adalah juga:
ℏ2 𝑘 2
𝐸= 2𝑚0
4. Jadi bentuk solusi umum untuk persoalan gerak partikel dalam ruang bebas medan adalah
Ψ(𝑥, 𝑡) = 𝐴1 𝑒𝑥𝑝[𝑖(𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)] + 𝐴2 𝑒𝑥𝑝[−𝑖(𝑘𝑥 + 𝜔𝑡)]
Yang memiliki vector gelombang yang besarnya 𝑘 = √2𝑚0 𝐸 apabila energi partikel tersebut
adalah E.
Tentunya dengan mengambil A2=0, diperoleh gelombang yang merambat ke kanan; dan A1=0
untuk gelombang yang merambat ke kiri.
Salah satu hal yang mengganggu adalah rapat kebolehjadian
+∞
∫−∞ Ψ ∗ (𝑥, 𝑡)Ψ(𝑥, 𝑡)𝑑𝑥 = 1
yang tentunya akan berharga tak berhingga, apabila A1 berharga berhingga. Mengambil A1=0,
tidak merupakan solusi, karena ini berarti gelombangnya tidak ada.
Untuk itu, kita kembali kepada interpretasi solusi Ψ(𝑥, 𝑡) dan makna dari 𝑃(𝑥, 𝑡).
Makna dari 𝑃(𝑥, 𝑡) jelas, dan didalamnya terkandung keharusan bahwa
+∞
∫−∞ P(𝑥, 𝑡)𝑑𝑥 = 1
Lalu dibuat normalisasi dalam daerah itu, khususnya pada titik-titik batasnya.
+𝐿/2
∫−𝐿/2 Ψ ∗ (𝑥, 𝑡)Ψ(𝑥, 𝑡)𝑑𝑥 = 1
Tentunya dengan membuat L cukup besar, maka harga k dapat dibuat makin dekat satu dengan
lainnya.
6. Pertanyaan berikutnya adalah apakah harus kita menganggap bahwa 𝜓(𝑥) sama dengan nol di
luar kotak?.
𝜕
Perhatikan operator 𝑃𝑜𝑝 = −𝑖ℏ 𝜕𝑥 bekerja pada 𝜓(𝑥) maka
𝜕
−𝑖ℏ [𝑒 𝑖𝑘𝑥 ] = ℏ𝑘[𝑒 𝑖𝑘𝑥 ]
𝜕𝑥
Jadi dari persamaan di atas terlihat bahwa kecuali memenuhi persamaan eigenvalue energi,
ℏ2 𝑘 2
𝐻𝑜𝑝 𝜓(𝑥) = 𝐸𝜓(𝑥) ;𝐸= 2𝑚0
𝜓(𝑥) sebagai eigenfunction momentum tak dapat ada dalam system dengan tembok-tembok
yang tak dapat tembus, karena harga p akan lain daripada yang diharapkan dari suatu partikel
bebas.
Normalisasi kotak akhirnya kembali pada keberkalaan dalam ruang x, pada batas-batas
𝐿 𝐿
𝑥 = − 2 dan 𝑥 = + 2
𝐿
Keberkalaan dalam ruang itu mengandaikan bahwa suatu partikel yang melintasi batas 𝑥 = + 2
adalah setara dengan suatu partikel lain yang masuk ke dalam kotak dengan melintasi batas di
𝐿
𝑥 = −2
𝐿
Dengan demikian tidak perlu diandaikan adanya pemantulan linear di 𝑥 = ± 2 . Pemantulan
momentum linear berarti bahwa momentum linear tidak kekal. Hal ini tak dapat terjadi pada
partikel yang bergerak dalam medan V(x) = 0.
Tentunya normalisasi kotak ini dapat diluaskan dalam tiga dimensi dengan batas-batas pada 𝑥 =
𝐿 𝐿 𝐿
±2 ; 𝑦 = ±2 ; 𝑧 = ±2