dalam Sosiologi”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Lira Tegar Riyadi ( 2020502068)
Ridho Ahmad Gani (2020502069)
Alda Nurfaiza (2020502076)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah
Sosiologi ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Ilmu Sosiologi, Hubungan, Teori-
teori, dan Metode-metode dalam Sosiologi” Tujuan penulisan Tugas Makalah
Sosiologi ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen
Mata Kuliah Sosiologi.
Kami selaku penulis menyadari bahwa Tugas Makalah Sosiologi ini jauh
dari kesempurnaan untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
untuk lebih baik di masa yang akan datang.
i
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Makalah.....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Ilmu Sosiologi........................................................................................................3
B. Hubungan Ilmu Sosiologi Dengan Ilmu Lainnya...................................................6
C. Teori-teori Dalam Sosiologi...................................................................................8
D. Metode-Metode Dalam Sosiologi.........................................................................10
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori Sosiologi itu ada bermacam macam jika di rinci tetapi pada makalah
kali ini teori dan metode sosiologi saya bahas menurut garis besar nya saja.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Sosiologi
3
dibuktikan kembali, dan untuk suatu keadaan terkendali harus menghasilkan hasil
yang sama. Sosiologi bersifat dirancang/direncanakan artinya sosiologi didesain
lebih dahulu sebelum melaksanakan aktivitas penyelidikan.
4
Untuk lebih memperdalam pemahaman kita tentang sosiologi berikut ini
penulis sajikan pengertian sosiologi dari beberapa pandangan para ahli tentang
sosiologi.
5
penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya berupa
organisasai sosial.
e. J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers, dalam bukunya yang berjudul “Modern
Sociology, Systematic en Analyse, (1964: 24) dijelaskam bahwa sosiologi ilmu
pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil. (Soerjono Soekanto, 1986:15-16).
f. Pengertian sosiologi dari ilmuwan sosial lain, menjelaskan bahwa sosiologi
adalah: 1) Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat. 2) Sosiologi
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai
keseluruhan yakni antar hubungan diantara manusia dengan manusia, manusia
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. 3) Sosiologi adalah suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni
antara hubungan diantara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok baik formal maupun material. 4) Sosiologi adalah
suatu ilmu prengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan,
yakini antar-hubungan diantra manusia dengan manusia, manusia dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik
statis maupun dinamis (Mayor Polak, 1979: 4-8)
Pengertian sosiologi yang lain, disampaikan juga oleh:
g. Alvin Bertrand, ia mengatakan bahwa sosiologi adalah studi tentang hubungan
antar manusia (human relationship).
h. P. J. Bouwman, juga memberikan sumbangan pemikiran tentang pengertian
sosiologi adalah ilmu masyarakat secara umum. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial (Ary H.
Gunawan, 2000: 3). Pengertian ini hampir sama dengan pengertian sosiologi
yang disampaikan oleh Soerjono Soekanto bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk di dalamnya
perubahan-perubahan sosial.
Dari beberapa definisi tentang sosiologi tersebut di atas terdapat dua hal
yang penting dalam memahami sosiologi. Pertama, masyarakat sebagai
keseluruhan. Kedua, masyarakat sebagai jaringan antar hubungan sosial. Tugas
6
sosiologi adalah untuk menyelami, menganalisa dan memahami jaringan-jaringan
antar hubungan itu.
7
3. Hubungan antara Ilmu Sejarah dengan Ilmu Sosiologi
Sosiologi maupun sejarah, pada permulaannya keduaduanya selama 40
tahun kemudian, telah cenderung untuk berfokus pada beberapa topik besar.
Kemungkinannya, pengembangan untuk kedua bidang ini sudah dilakukan
pada era-era di mana modernisasi telah tumbuh dalam segala perangkatnya.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, investigasi Marx, Weber, dan
Durkheim menggunakan segi-segi yang bervariasi tentang kapitalisme dan
industrialisasi, dan dengan demikian, karya-karya tulis para sarjana yang
muncul kemudian lebih banyak menyoroti karya-karya mereka. Sebelumnyat
telah banyak dibahas tentang dampak dari pemikiran Marx secara detail: di sini
konsentrasi berpusat pada Weber dan teori-teorinya.
Dia melihat adanya hubungan yang erat antara sosiologi dan sejarah tetapi
menurutnya keduanya memiliki tujuan yang terpisah: sosiologi dibentuk oleh
model-model atau tipe-tipe dan aturan-aturan umum atau pola-pola dari
peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi, sedangkan sejarah analisisnya mengarah
kepada sebab skibat dan sebab akibat yang terkait dengan tindakan-tindakan
individual, struktur-struktur dan kepribadiankepribadian yang memiliki
signifikansi kultural Kedua bidang ini merupakan peralihan pandangan Weber
dari model-model evolusioner sebelumnya yang mana ditujukan untuk melihat
perubahan sejarah sebagai sebuah proses linear, yang dikendalikan oleh satu
mesin penyebab utama.
4. Hubungan antara Ilmu Psikologi dengan Ilmu Sosiologi
Sosiologi dakwah dan psikologi dakwah. keduanya sebagai ilmu. Ciri dari
suatu ilmu adalah memiliki dua objek yakna objek material dan objek formal
Dilihat dari sisi öbjek material dari kedua ilmu di atas mempunyai unsur
kesamaan aitu manusia sebagai makhluk individu. sosial dan berketühanan
Adapun objek formal dan sosiologi dakwah adalah masalah masalah vang
berkaitan dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah, misalnya politik
pemerintah setempat, mayoritas agama di daerah setempat, sosio kultural
sasaran dakwah dan sebagainya. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan
sistolingis menyangkut situasi dan kondist sasaran dalewal ang mungkin dapat
dimanfaatkan dalam proses pelaksanaan dakwah (aspek dakwahl) demi
8
tercapainya tujuan dakwah secara maksimal dan optimal Sedangkan objek
formal dan psikologi dakwah adalah tingkah laku manusia sebagai pernyataan
gejala gejala jasa. Dengan kata lain masalah yang berhubungan dengan
kejiwaan mansuia. Seorang da'i adalah manusia, begitupun sasaran dakwahnya
yang memiliki karakter (kejiwaan) yang unik yakni berbeda satu sama lainnya.
Dengan demikian, psikologi dakwah adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia (aspek psikis) yang mungkin dapat
dimanfaatkan dalam proses pelaksanaan dakwah (aspek dakwah) demi
tercapainya tujuan dakwah secara maksimal dan optimal.
9
Karl Marx melalui Teori Konflik-nya menjelaskan tentang bagaimana peran
konflik dalam memicu terjadinya suatu perubahan. Konflik-konflik ini yang
muncul secara konsisten selama masa revolusi sosial akibat dari adanya
“antagonisme kelas”. Teori ini menjadi lebih menarik melalui konsep Borjuis
dan Proletar yang dikemukakan oleh Marx.
Munculnya teori ini akibat dari adanya konsep kaum Borjuis yang melakukan
penindasan terhadap kaum proletar. Kaum borjuis dianggap sebagai kaum
revolusioner yang mewakili perubahan radikal pada struktur masyarakat. Kaum
borjuis ini menggunakan kekuasaannya dalam berbagai hal yang dapat
berdampak pada perilaku diktator dengan mengeksploitasi kaum-kaum
proletar.
Kemudian, selain teori konflik, Marx juga mengemukakan tentang teori
Alienasi. Dalam Teori Alinenasi dijelaskan tentang hilangnya kendali
seseorang akan hidupnya. Hal tersebut akibat dari kontrol yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki kuasa.
3. Teori Interaksionisme Simbolik Max Weber
Teori interaksionisme simbolik menjelaskan bahwa individu bertindak sesuai
dengan interpretasi mereka terhadap makna yang ada pada dunia. Teori ini juga
menjelaskan bahwa setiap orang memberikan makna pada simbol yang
kemudian mereka interpretasikan secara subjektif pada simbol-simbol tersebut.
Teori ini memberikan perspektif pada sosiolog untuk dapat mempertimbangkan
keberadaan simbol dan detail pada kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan mencari tahu arti dan makna dibalik simbol-simbol. Selain
itu, juga bagaimana hal tersebut dapat membantu orang untuk berinteraksi satu
sama lain. Dilihat dari level analisisnya, teori ini berada pada tingkat mikro
dengan melihat interaksi antar individu satu sama lain.
10
1. Metode Kualitatif
merupakan metode sosiologi yang menekankan pada pengumpulan dan
penggunaan data deskriptif atau naratif. Data tersebut merupakan rangkaian
kata-kata. Terdapat setidaknya tiga jenis metode kualitatif, yaitu:
a. Metode historis, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data berupa peristiwa-peristiwa
yang terjadi di masa lampau. Data sejarah tersebut diolah untuk memperoleh
gambaran umum tentang kehidupan sosial di masa silam. Sebagai contoh,
penelitian tentang ”Kehidupan Masyarakat Minangkabau pada Era Kolonial
Belanda”.
b. Metode komparatif, yaitu metode riset yang dilakukan dengan cara
membandingkan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Perbandingan
fenomena tersebut dapat berupa pembahasan mengenai kondisi sosial di
beberapa kelompok masyarakat yang berbeda atau di zaman yang berbeda.
Sebagai contoh, penelitian tentang ”Industri Budaya di Indonesia di Era
Awal Perkembangan Televisi dan Internet: Sebuah Perbandingan”.
c. Metode studi kasus, yaitu metode penelitian yang dilakukan dalam rangka
mengleksplorasi isu sosial secara terbatas namun mendalam. Metode ini
fokus pada satu atau dua isu yang digali terus-menerus hingga data menjadi
jenuh. Contoh penelitian studi kasus: ”Jejak Trauma Peristiwa Malari di
Tanjung Priok”.
2. Metode Kuantitatif
merupakan metode sosiologi yang menekankan pada pengumpulan dan
penggunaan data numerik atau angka-angka. Penggunaan angka dimaksudkan
untuk mengukur secara numerik gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
Terdapat setidaknya dua metode kuantitatif, yaitu:
a. Metode statistik, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk melakukan
pengolahan dan analisis fenomena sosial melalui data statistik. Penggunaan
data statistik menjadi kunci penelitian jenis ini. Peneliti dapat menggunakan
data set yang sudah tersedia atau mengumpulkan sendiri melalui survey.
b. Metode sosiometri, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
menganalisis pola hubungan, relasi atau jaringan sosial antar individu atau
11
kelompok. Metode sosiometri sering disebut juga analisis jejaring sosial
atau dalam bahasa Inggris social network analysis. Penelitian ini dilakukan
untuk mengidentifikasi jejaring sosial antarmanusia sebagai bagian dari atau
pembentuk fenomena sosial.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi Ilmu Sosiologi itu sangat berhubungan dengan beberapa ilmu lainnya
apa lagi dengan ilmu sejarah mereka sangat berakitan erat tetapi masihi ada yang
mengatakan bahwa tujuan dari ilmu sosioilogi dan ilmu sejarah itu berbeda.
Dan juga setiap teori-teori yang dimiliki oleh ilmu sosiologi sudah pasti
sangat berpengaruh dengan metodologinya sehingga menjadikan teori dan
metodologi nya menjadi satu arah.
B. Saran
Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan kata,
huruf, dan tanda baca, serta isi materi dan kekurangan lainnya. Penulis sangat
berharap masukan, saran serta kritik terhadap makalah ini agar bisa dijadikan
bahan pembelajaran yang berguna bagi para pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Abd. 2015. “Sosiologi Sejarah: Telaah Kritis Tentang Teori dan
Sejarah Abad XX” Jurnal Etnohistori. Vol 2, Nomor 1 (Halaman 73-74). Jawa
Barat: Universitas Indonesia.
14