Anda di halaman 1dari 1

Pentingnya Entrepeneurial Mindset; Hikmah Pandemi COVID-19

Seberapa banyak orang ketika diangkat menjadi pegawai/karyawan berpikir tentang entrepeneurship?
Banyakkah atau sedikitkah? Tentunya, tentang berapa persentase-nya mungkin perlu disurvei, berdasarkan
populasinya, dan pastinya memerlukan waktu lama.

Terkadang bila seseorang sudah masuk dalam zona nyaman (menjadi pegawai/karyawan) cenderung malas
atau enggan memikirkan tentang peluang usaha lainnya, atau menilai kemungkinan terburuk terkait
pekerjaannya (PHK, pailit, dll). Mereka terlalu optimis dengan kondisi yang dijalaninya, dan selalu
menempatkan positif thinking dalam dominasi pola pikirnya. Padahal dalam kehidupan dunia, dinamisme
akan selalu berulang secara terus menerus.

Entrepeneurial mindset sangat penting bagi siapapun tak peduli pegawai, karyawan, ataupun pengangguran.
Hal ini bertujuan agar kita tidak memiliki ketergantungan kepada satu-satunya sumber pendapatan
(pegawai/karyawan), atau terlalu banyak berharap dapat pekerjaan (bagi pengangguran), apalagi dalam
kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

Bagaimana memulai usaha sambilan?


Memulai usaha sambilan bisa berawal dari hobby, kemampuan membaca peluang pasar, strategi pemasaran,
dan memperluas jaringan.

Memanfaatkan hobby
Hobby bisa menghasilkan pendapatan sambilan bagi seseorang, dan itu tergantung bagaimana dia
mengelolanya.

Membaca peluang pasar


Ketika memiliki hobby, mencoba memadukannya dengan peluang untuk bisa menghasilkan pendapatan.

Strategi pemasaran
Dalam memasarkan hobby yang memiliki peluang usaha, kita bisa menawarkan kepada teman dan
komunitas yang menyukai barang/produk yang kita tawarkan. Namun penggunaan strategi jangka panjang
akan lebih baik, misalnya dengan:
a. Membuat website/toko online (kursus web design)
b. Belajar Google SEO (Search Engine Optimation)
c. Google Webmaster
d. Google Analytics
e. Update website/toko online (minimal seminggu 2 kali)
f. Dan lain-lain.

Membangun jaringan
Membangun jaringan sangat penting dalam membangun suatu usaha. Dengan supplier; apabila barang kita
penjualan kita strateginya dropship. Dengan konsumen; yang membeli produk agar kita memberikan
pelayanan yg baik supaya ada testimoni positif yang bisa meningkatkan jumlah konsumen.

Note:
- Tulisan ini murni hasil pemikiran penulis. Oleh karena itu, mohon maaf apabila ada yang kurang, baik
narasi maupun redaksionalnya.
- Dan penulis juga pemilik toko online yang menggunakan sistem dropship.

Anda mungkin juga menyukai