M. Sukron
M. Sukron
Sukron
Nim : 1181012584
Kelas : PAI II C
Kasus Sosial : Orang tua sibuk kerja, Anak ditangani oleh pengasuh
anak/baby sister yang hanya fokus dalam pertumbuhan fisik bayo
Bukan menjadi suatu hal yang baru dalam masalah pengasuhan anak
setelah ia lahir di berikan pengasuhannya kepada soerang pengasuh anak atau
baby sister. Kasus ini sering terjadi di kalangan keluarga-keluarga yang elit,
dimana ayah dan ibu sibuk berkerja, dan anak di asuh oleh baby sister, tentu ini
menjadi suatu hal yang sangat fatal dalam memberikan suatu didikan yang baik
kepada anak, pertumbuhan anak baik pemikiran maupun psikologi akan
terhambat karena kurangnya perhatian orang tua dalam pertumbuhannya.
Ketika bayi di asuh oleh baby sister, maka bayi akan lebih mengenal baby
sister dari pada orang tuanya, begitu juga dengan oang tua pasti akan kurang tau
akan pertumbuhan anaknya sehingga apa yang dilakukan oang tua belum tentu
dapat diterima anak dan akan menjadi penghambat hubungan antara orang tua
dan anak, watak baby sister sudah dipahami oleh bayi dan watak orang tuanya
tentu kurang ia ketahui, hal ini akan meyebabkan kurangnya kepeduliaan anak
kepada orang tua.
Denga kurangnya pendidikan agama bagi anak maka anak akan jarang
beribadah dan tidak tau makna kehidupan sebenarnya, dalam kasus ini banyak
orang tua yang tidak sadar diri akan kelalaian anaknya dalam beribadah. Orang
tua mengatakan ia tidak bersalah dan sudah menyekolahkan anaknya kesekolah
agama namun anaknaya tetap kurang dalam hal ibadah. Padahal itu adalah
kesalahan dari orang tua nya karena sedari anaknya masih bayi orang tua nya
kurang perhatia dan tidak memberikan pendidikan agama kepada anaknya,
padahal sebagaimana yang penulis paparkan diatas tadi bahwa “Orang tua
merupakan madrasah utama bagi anaknya”.
Orang tua tak perlu panik ataupun khawatir saat bekerja karena dirumha
telah ada yang menjaga si anak, tentu ini akan membuat pemikiran orang
tuanya akan lebih tenang dalam bekerja karena sudah ada pengasuh yag
mengasuh anaknya, ia tidak lagi pusing memikirkan bagaimana ia bisa
membesarkan anaknya tanpa mengganggu pekerjaannya
Anak mendapatkan pengasuhan khusus dan anak mendapatkan
perhatian lebih dari orang di sekitarnya.
Perhatian lebih akan didapatkan anak dari seorang pengasuh dan ini
akan membuat dia asik dalam bergaul bersama kawannya yaitu
pengasuh itu, namun ini akan membuat anak lebih nyaman bersam baby
sister daripada orang tuanya
Anak mempuyai teman bermain dan bercerita, walaupun baby sister
hanya menjalankan tugasnya.
Semua itu disebabkan karena kurangnya sosialisasi orang tua kepada anaknya.
Solusi :
Setelah ia mempunyai istri yang baik, maka Allah karunia kan anak
kepadanya, sedari lahir orang tua harus memberikan didikan tauhid dan
pengamalam ibadah-ibadah yang sudah diatur dalam syariat islam. Oleh karena
itu lah ketika mencari istri dilihat dari baik atau tidak agamanya, karena ia akan
menjadi madrasah utama bagi anaknya.
Menurut penulis, tidak ada kata sibuk untuk mengasuh anak, karena
orang tua bertanggung jawab atas pendidikan yang didapatkan oleh anak, maka
orang tua harus memberikan yang terbaik kepada anaknya, mengarjarkan ilmu
agama, sosial budaya dan ilmu lainnya demi kelancaran aspek intelektualnya
agar menjadi pribadi yang baik dan sukse dihari kemuadian.
Materi II : Peran Mayarakat dan Kebijakan Politik Terhadap Pendidikan
Waktu lebih tepatnya disesuaikan oleh kebijakan yang sudah ditetapkan pada
dinas pendidikan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.Bagi Sekolah
Menengah Atas kebijakan dalam proses belajar mengajarkan ditentukan pada
tingkat Provinsi. Sedangkan dalam jenjang Sekolah Menengah pertama
ditentukan pada tingkat kabupaten/kota.
Dalam hal ini anak memiliki waktu yang luang setelah dia pulang seperti sekolah
biasanya. Tentunya dengan adanya waktu luang setelah siswa pulang sekolah
sedangkan orang tua sedang bekerja, siswa cenderung memiliki pengawasan
yang kurang dari orang tua. Semua perilaku dapat dilakukan oleh siswa tersebut
tanpa atau dengan sedikitnya pegawasan orang tua.
Maka dari itu, kita sebagai masyarakat harus dapat berpikir secara kritis
dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ada di Indonesia kini, khususnya
perubahan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan di Indonesia, yaitu
fullday school.
Analisis :
Sistem pendidikan sesuai kuruikulum 2013 di Indonsia yang
menerapkan fullday school dengan salah satu tujuan dapat mengurangi
penyimpangan anak dalam pergaulan karena dari pagi hingga sore anak
selalu di awasi oleh sekolah, dan juga akan meberikan keuntungan
kepada orang tua yang bekerja, ia tidak akan khawatir lagi kepada anak
karena anak sudah diawasi di sekolah dari pegi hingga sore. Dan didikan
yang akan diberikan dalam kurikulum ini adalah belajar mengajar dimana
ini akan membentuk karakter atau pribadi pelajar yang baik.
Namun kebijakan full day school tidak lepas kontra dari
masyarakat, masyarakat berpendapat bahwa belajar mengajar bukan
hanya didalam ruang kelas saja, penulis sependapat dengan permyataan
ini. Memang sekolah dan kelas merupakan sistem sosial dan dikatakan
sebagai miniature kehidupan sosial masyarakat luas, namun hal itu tidak
dapat menggantikan peranan siswa di masyarakat luas, ketika fullday
diterapkan, interaksi siswa dengan dunia msyarakat luas akan berkuang,
dan kebanyakan sekolah belum membuat sistem siswa untuk terjun ke
masyarakat, sehingga ini akan menjadikan siswa tersebut kurang
pergaulan dalam kehiduoan masyarakat luas. Kita tidak bisa membantah
lingkungan masyarakat akan berpengaruh terhadap perkembangan
sesesorang, jadi lingkungan sekolah tidak cukup untuk memberikan
kelancaran dalam perkembanagan anak. Tentang kekhawatiran terhdap
anak oleh orang tua yang bekerja, mungkin dapat terbantu oleh sistem
fullday school ini. Namun peran da tanggung jawab orang tua adalah
memelihara dan memberikan didikan yang baik kepada anaknya, tidak
cukup pendidikan disekolah, pendidikan yang paling utama adalah
pendidkan yang diberikan oleh orang tua, seorang anak yang
mendapoatka perhatian dan pendidikan drari ornag tua ia akan merasa
dan ditambah dengan pendidikan disekolah akan menimbulkan efek
positive bagi anak.
Menurut penulis juga, sistem fullday school telah mengganggu
sedikit hak anak, yang mana anak mempunya hak berpartisipasi bukan
hanya disekolah akan tetapi dimasyarakat luas. Hak untuk bermain, anak
akan senantiasa merasa bahagia jika ada waktu luang untuk bermain ini
merupakan refreshing bagi siswa setelah fokus belajar sekian jam, inilah
hak yang tidak dapat lagi siswa rasakan sekarang.
Solusi :
Menurut penulis, sistem fullday school itu ada baiknya yaitu
dengan memberikan pengawasan full, namun belum dapat diterima oleh
masyarakat Indonesia, dan juga ada sisi buruknya yaitu anak akan kurang
dapat terjuan kemasyarakat luas karena kurangnya seharian anak hanya
berada disekolah.
Solusi dari penulis, pemerintah bautlah kebijakan yang sesuai
dengan kemampuan dan mengikuti acuan bagaimana seorang anak
tersebut dapat berkembang, disela-sela fulllday school berikan
kesempatan atau kebijakan bahwa anak/pelajar untuk terjun kedunia
masyarkaat luas, bukan untuk bergaul bebas tapi untuk berosisalisasi.
Berikan anak/pelajar untuk bisa juga merasakan pendidikan dri orang
tuanya. Begitu juga dengan orang tua harus sadar bahwa orang tua lah
sekolah utama bagi anak-anaknya.
Jadi pendidikan di Indonesia, harus memberikan pendidikan dan praktik
terjun kelapangan / ke masyarakat hingga anak bisa bersosialisasi dan
mudah dalam bergaul dan mendapatkan status sosial yang baik dari
pandangan masyarakat.