Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NISA ULJANNAH

KELAS : PAI II C

NIM : 11810123326

UJIAN : SOSIOLOGI PENDIDIKAN

MODEL UJIAN : TAKE HOME

Materi Pilihan:

1. Proses sosialisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Jelaskan kasus sosial, dampak positif dan negative yang berakaitan dengan materi yang
dipilih beserta solusi dengan didukung teori yang memadai serta analisa, dan ulasan
individu

Jawaban:

Proses sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan


atau nilai dari aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok
atau masyarakat. Sejumlah sosiologi menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai
peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi di ajarkan peran-peran yang
harus dijalankan oleh individu

Sosialisasi adalah proses pembelajaran individu terhadap budaya yang berkembang


dimasyarakatnya agar dia dapat berperan sebagai anggota masyarakat. Yang harus
dipelajari individu dalam sosialisasinya adalah nilai dan norma (unsur-unsur budaya)
yang berkembang dimasyarakatnya. Tahap-tahap sosialisasi menurut menurut
beberapa ahli menurut George Herbert mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui
seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap berikut:

a) Tahap persiapan (preparatory stage)


Tahap ini di alami sejak manusia dilahirkan, saat seseorang anak
mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh
pemahaman tentang diri. Pada tahap ini anak-anak mulai melakukan kegiatan
meniru meski tidak sempurna.

b) Tahap meniru ( play stage)


Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang diri dan siapa nama orang
tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang
dilakukan oleh seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dai anak.dengan
kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai
terbentuk

c) Tahap siap bertindak (game stage)


Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang
secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya
menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan
adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya
tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temanya. Pada
tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungan semakin kompleks.
Individu mulai berhubungan dengan teman-taman sebaya diluar rumah. Peraturan-
peraturan yang berlaku diluar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami.
Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang
berlaku di luar keluarganya.

d) Tahap penerimaan norma kolektif( generalized stage)


Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia mulai menempatkan
dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang
rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan
masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan
bekerja sama bahkan degan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Ini
telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi


Proses perkembangan manusia sebagai makhluk sosial atau kepribadian itu
dipengaruhi oleh banyak faktor, menurut F.G Robbins ada lima faktor yang menjadi
dasar perkembangan kepribadian itu. Antara lain:

a) Sifat dasar
Sifat dasar merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh
seseorang dari kedua orang tuanya. Sifat dasar terbentuk pada saat konsepsi.
Sifat dasar yang masih merupakan potensi-potensi itu berkembang menjadi
aktualisasi karena pengaruh faktor lainnya.

b) Lingkungan prenatal
Adalah lingkungan dalam kandungan. Dalam periode prenatal ini individu
mendapat pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu. Pengaruh-pengaruh itu
dapat di golongkan sebagai berikut, yaitu:

 Beberapa jenis penyakit, seperti diabetes, kanker, syphilis; penyakit


tersebut mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan
mental, penglihatan, pendengaran, janin dalam kandungan.
 Gangguan endoktrin dapat mengakibatkan keterbelakangan mental dan
emosional
 Shock, luka pada saat kelahiran dapat menyebabkan kelainan, seperti
lemah pikiran dan lain-lain.

c) Perbedaan individual
Merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi.
Sejak saat dilahirkan, anak tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik,
berbeda dari individu-individu yang lain. Perbedaan individu ini meliputi
perbedaan dalam ciri-ciri fisik ( badan, warna kulit, warna mata, dan rambut), dan
ciri-ciri fisiologik ( berfungsinya sistem endoktrein), ciri-ciri mental dan emosional,
ciri-ciri personal dan sosial.

d) Lingkungan dan
Ialah kondisi-kondisi disekitar individu yang mempengaruhi proses
sosialisasinya. Lingkungan ini dapat dikategorikan menjadi: lingkungan alam,
kebudayaan, manusia lain dan masyarakat disekitar individu.

e) Motivasi
Adalah kekuatan-kekuatan dari dalam diri individu yang menggerakkan
individu untuk berbuat. Motivasi ini dapat dibedakan menjadi dorongan dan
kebutuhan. Dorongan adalah keadaan kesetidakimbangan dalam diri individu,
karena pengaruh dari dalam dan luar individu yang mempengaruhinya untuk
berbuat. Sedangkan kebutuhan adalah dorongan yang telah ditentukan secara
personal, sosial dan kultural. Menurut Louis raths , kebutuhan-kebutuhan
manusia yang penting adalah: kebutuhan untuk bersama, kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan akan afeksi, kebutuhan bebas dan rasa takut, kebutuhan
bebas dan rasa bersalah, kebutuhan untuk turut serta dalam mengambil
keputusan, kebutuhan akan terintegrasikannya sikap, keyakinan, dan niai-nilai.

Contoh kasus sosial pada materi nomor satu tersebut

Seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern dan teknologi semakin
berkembang, manusia berinteaksi tidak hanya interaksi langsung tatap muka melainkan bisa
melalui media sosial yang sekarang banyak digunakan oleh manusia untuk berinteraksi
terhadap manusia lain. Bahkan anak-anak yang masih dibawah umur sudah bisa mengerti
dalam menggunakan media sosial dalam kehidupannya untuk bermain, berinteraksi, dan lain
sebagainya.

Dampak positif media sosial sebagai alat untuk bersosialisasi sebagai berikut:

 Sebagai media interaksi sosial: melalui situs tersebut pengguna dapat berkomunikasi
secara cepat, mudah, dan murah.
 Sarana ekspresi diri
 Sarana berbagi
 Media bisnis

Dampak negative media sosial sebagai alat untuk bersosialisasi sebagai berikut

 Pelanggaran hak cipta


 Penyia-nyiaan waktu produktif
 Mengganggu kesehatan
 Kurangnya sosialisasi dengan masyarakat sekitar
 Kurangnya pergaulan dengan teman sekitar
 Lebih menjadi boros

Solusi dari permasalahan tersebut

Peningkatan dari peran kedua orang tua dalam mengawasi anak-anaknya untuk tidak bermain
alat komunikasi secara berlebihan, dan jangan berikan alat komunikasi apabila tidak cukup
umur karena dapat mengganggu kesehatan si anak tersebut. Dan orang tua harus tetap
mengawasi apa-apa saja yang dilakukan anak baik dirumah, disekolah, dan lingkungan
masyarakat.

Ulasan dari penulis

Dan bagi orang tua, berusaha lah menjadi teman curhat untuk anak dan memberikan solusi
atau saran yang intinya mendukung anak, agar mereka tidak merasa kesepian, dan
melampiaskannya pada pergaulan seorang individu yang lebih selektif dengan
mempertimbangkan pengaruh baik dan buruk dari suatu proses sosialisasi. Keluarga
merupakan tahap sosialisai paling penting anak-anak sudah mulai menirukan apa yang dilihat
dan diketahui dari sekelilingnya.

2. Keluarga dan sosialisasi

Jawaban:

keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu,
dan anak, hubungan sosial antara keluarga relative tetap dan didasarkan atas ikatan
darah, perkawinan, atau adopsi. Hubungan antar keluarga dijiwai oleh suasana afeksi
dan rasa tanggung jawab. Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan
melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri
dan berjiwa sosial. Bagi seorang anak, keluarga adalah persekutuan hidup pada
linkungan keluarga tempat dimana ia menjadi diri pribadi atau diri sendiri. Keluarga juga
merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan
dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Disamping itu, keluarga merupakan tempat
belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada tuhansebagai perwujudan
nilai hidup yang tertinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa orang pertama dan utama
bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan adalah orang tua.

Jadi keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan yang mana keluarga merupakan wadah
yang sangat penting diantara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang
pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya, dan keluargalah yang pertama
menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi kehidupan anak-anak.Lingkungan
keluarga merupaka lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah
anak-anak mendapatkan didikan dan bimbingan, sehingga pendidikan yang paling
banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.

Hubungan sosial diantara anggota keluarga relative tetap dan bersifat primery
group. Artinya bahwa pendidikan keluarga merupakan wadah awal dan utama terjadi.
Dikatakan awal karena memang keluargalah yang pertama sekali yang dikenal anak
tepatnya kedua orang tuanya. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah atau suci.
Bersih membawa potensi yang baik berupa fisik maupun psikis yang sangat lemah dan
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengembangkannya. Bantuan tersebut berupa
pendidikan yang diberikan oleh kedua orang tuanya, keluarga, dan lingkungan sekitar
yang berperan membentuk kepribadian, perilaku, dan mengarahkan kecenderungan
anak sesuai dengan minat dan bakatnya.
Orang tua sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap anggota keluarga
tentu memiliki peran utama dan pengaruh yang kuat dalam pendidikan anaknya dimasa
kecil. Besarnya pengaruh orang tua dan keluarga dalam menentukan keberhasilan
pendidikan asnak, mengisyaratkan bahwa perhatian dan kesungguhan orang tua dalam
mendidik anaknya merupakan prioritads utama dalam pendidikan islam. Orang tua juga
harus menjadikan anaknya menjadi shaleh atau shalehah, dipersiapkan dan dididik
semenjak usia dini.

Sosialisasi merupakan proses menunjuk peranan keluarga dalam membentuk


kepribadian anak, melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola
tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nila-nilai dalam masyarakat dalam proses
perkembangan pribadinya. Perubahan sosial yang bertubi-tubi rupanya telah membawa
pengaruh perubahan orientasi kehidupan keluarga dari keluarga tradisional mengarah
pada keluarga modern. Dengan demikian peranan anggota keluarga juga mengalami
perubahan. Fungsi produksi hilang, keluarga menjadi kesatuan konsusmsi semata-mata.

Peranan keluarga dalam proses sosilisasi

 Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggotanya berinteraksi face to face secara
tetap. Dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan
seksama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial
lebih mudah terjadi
 Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena merupakan buah
cinta kasih hubungan suami dan isteri. Motivasi kuat ini melahirkan hubungan emosional
antara orang tua dan anak
 Oleh karena hubungan sosial didalam keluarga itu bersifat relative tetap, maka orang
tua memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.

Contoh kasus sosial pada materi nomor dua tersebut

Seperti yang kita lihat pada saat sekarang banyak dari anak-anak yang menjadi seorang
pencuri karena terbentuk dari keluarga dan lingkungannya yang banyak melakukan tindak
ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian dan sebagainya.

Dampak positif sosialisasi dalam keluarga

 Keluarga menjadi agen sosialisasi paling berpengaruh dalam menentukan kepribadian


anak
 Tumbuhnya rasa kemandirian dalam diri anak tersebut
 Adanya rasa aman dan di anggap penting
 Dapat terhindar dari lingkungan pergaulan yang negative
 Mampu bersosialisasi dengan baik
 Terbentuk sifat disiplin dalam diri si anak
Dampak negative dari kurangnya sosialisasi dalam keluarga

 Akan menimbulkan pengaruh buruk bagi si anak apabila sosialisasi dalam keluarga itu
benyak menimbulkan terjadinya konflik, sehinnga membuat si anak trauma dan depresi
 Apabila dalam keluarga sosialisasi tidak sempurna, maka akan muncul penyimpangan
pada perilaku si anak.
 Penyahgunaan narkoba, karena orang tua tidak lagi mengawasi apa saja yang
dilakukan si anak di luar lingkungan keluarga
 Mengkonsumsi rokok di bawah umur, karena pengaruh teman sebaya
 Akan maraknya kenakalan remaja yang terjadi

Solusi dari dampak negative tersebut

 Peningkatan peran orang tua dalam memberi kebebasan bersyarat dimana anak
dibiarkan untuk tetap bergaul dengan teman-temannya tapi tetap diawasi,
 memberikan contoh dampak negative orang yang sudah terjerumus dalam pergaulan
yang negtif
 berusaha untuk tetap menjadi teman curhat anak dan memberi solusi atau saran yang
intinya mendukung si anak

ulasan dari penulis

sosialisasi memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan seorang manusia,
dalam proses sosialisasi terdapat berbagai tahapan dimana setiap tahapan memiliki dampak
positif dan juga memiliki dampak negtif, dengan pemahaman tentang sosialisasi, maka akibat
buruk yang ditimbulkan dari proses sosialisasi dapat di atasi.tadi merupakan salah satu contoh
pengaruh negative dari sosialisasi yang salah. Namun tak selamanya lungkungan yang buruk
tempat sosialisasi seseorang tersebut dapat mementuk kepribadian yang buruk juga,
kepribadian tidak saja ditentukan oleh faktor biologis, geografis, kebudayaan khusus serta
pengalaman. seseorang dapat pula memiliki kepribadian yang baik meskipun lingkungan yang
buruk seperti dikatakan tadi. namun jika orang tersebut dari faktorbiologisnya atau keturunan
membawa kepribadian yang luhur maka orang tersebut belum tentu memiliki kepribadian yang
buruk . begitu pula halnya dengan faktor geografis, kebudayaan khusus dan tak kalah penting
adalah pengalaman.

Mungkin juga seseorang yang sudah memiliki kepribadian yang buruk tiba-tiba mendapatkan
suatu peristiwa yang disebabkan kepribadiannya tersebut yang membuatnya merasa salah
telah bersikap seperti itu. Sehingga orang tersebut akan berusaha merubah kepribadiannya
dengan cara bersosialisasi dengan orang baik.

Anda mungkin juga menyukai