9.1.1.8 Panduan Manajemen Risiko Klinis
9.1.1.8 Panduan Manajemen Risiko Klinis
Keselamatan pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam
sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003).
Risiko adalah kerugian yang mungkin terjadi pasa suatu satuan waktu atau kegiatan.
Untuk melakukan kegiatan manajemen risiko, perlu dibuat panduan manajemen risiko
klinis, sebagai berikut:
1. Risk Asssesment :
Risk Identification
Risk Analysis
Risk Evaluation
2. Risk Control
Risk Reduction
Risk Acceptance
3. Output
4. Risk Review
Initiat
e Management Process
Quality Risk
Risk
Assessment
Risk Identification
Risk Analysis
Risk Evaluation
unacceptabl
R is k M a n a g e m e nt t o o l s
e
C o m m u n i c a t io n
Risk
Control
Risk Reduction
R i s k
Risk
Acceptance
Output / Result of
the
Quality Risk Management Process
Risk
Review
Review Events
A. RISK ASSESMENT
1. Identifikasi risiko ( Risk Identification)
Merupakan proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa
dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Ruang Lingkup Manajemen Risiko yang mungkin tejadi di puskesmas
adalah:
a. Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien:
Pasien yang datang ke ruang pemeriksaan tidak sesuai dengan
yang dipanggil
Pasien hampir terpeleset saat turun dari ranjang pemeriksaan
Kegagalan pengambilan darah
Kesalahan memasukkan identitas pasien
Kesalahan pemberian obat
Penggunaan obat suntik KB yang kadaluarsa
Tertukarnya obat suntik KB 1 bulan dengan obat suntik KB 3
bulan
b. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis:
Petugas belum konsisten dalam penggunaan APD
Petugas belum konsisten dalam melakukan cuci tangan 6 langkah
c. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan lainnya
Petugas tertusuk jarum habis pakai
d. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana:
Tangga di depan belum dilengkapi hand rail
Tanjakan di depan terlalu curam
Pintu keluar masuk tidak dipisahkan
Belum ada jalur evakuasi
Tidak ada tanda di anak tangga
Tidak ada hand rail di toilet khusus lansia
Belum ada pelatihan APAR
Tangga ranjang pemeriksaan licin dan tidak stabil (goyang)
Ranjang pemeriksaan terlalu tinggi terutama untuk lansia
Sirkulasi udara kurang memadai sehingga panas dan sesak
Dental unit #1 dan #2 lampunya mati, tidak bisa naik/turun dan
rebah/tegak
Compressor bising karena berada dalam ruangan
Suhu ruangan laboratorium panas, mengganggu kestabilan alat
dan kenyamanan petugas/pasien
Tidak ada sarana pemanggil pasien di ruangan farmasi
Ranjang yang digunakan di ruang KIA adalah ranjang untuk
pemasangan iud, sehingga tidak sesuai untuk pemeriksaan ibu
hamil
Alat pengukur suhu coldchain rusak
e. Risiko financial:
Pasien tidak membayar tindakan sesuai Perwalkot
f. Risiko lain:
Gerbang puskesmas terlalu dekat dengan jalan
Mobil pusling tidak diservis secara rutin
2. Analisis risiko
Tujuan analisis risiko adalah menentukan tingkat keparahan risiko
Variabel yang digunakan untuk meningkatkan tingkat keparahan risiko
adalah probabilitas dan dampak
a. Menentukan probabilitas/frekuensi/likelihood
Level/bands Tindakan
Extreme (sangat tinggi) Risiko extreme, dilakukan RCA paling
lama 45 hari, membutuhkan tindakan
segera, perhatian sampai ke direktur RS
High (tinggi) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama
45 hari, kaji dengan detail dan perlu
tindakan segera, serta membutuhkan
tindakan top manajemen
Moderate (sedang) Risiko sedang, dilakukan investigasi
sederhana paling lama 2 minggu.
Pimpinan klinis sebaiknya menilai
dampak terhadap bahaya dan kelola
risiko
Low (rendah) Risiko rendah, dilakukan investigasi
sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin
4. Untuk Band level kuning dan merah maka dilakukan Root Cause Analysis
(RCA) untuk risiko yang extreme dan high
Langkah-langkah Root Cause Analysis :
a. Bentuk tim RCA untuk suatu kejadian
b. Pelajari kejadian
Menentukan masalah
Mengumpulkan bukti yang nyata
Melakukan wawancara
Meneliti lingkungan kejadian
Menggambarkan rantai terjadinya kejadian
Mengenali factor – factor yang berkontribusi dalam timbulnya kejadian
Mengenali kejadian- kejadian yang mengawali
c. Analisis sebab
Melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah / diagram
tulang ikan untuk mengetahui kegiatan / kondisi yang menimbulkan
suatu kejadian
Mengidentifikasi akar penyebab masalah (5W)
d. Menyusun rencana tindakan
Rencana tindakan disusun untuk tiap akar penyebab kejadian dan
pengukuran untuk menilai efektivitas tindakan terhadap akar
penyebab
e. Melaporkan proses analisis dan temuan
Catat proses dan alat yang digunakan
Biaya yang dibutuhkan
Ringkasan kejadian
5. Jika kejadian belum terjadi tetapi kita mau memperbaiki suatu system agar dapat
meminimalkan risiko : maka dilakukan Analisa Moda dan Efek Kegagalan
(FMEA/ Failure Mode and Effect Analysis)
a. Suatu alat mutu unntuk
mengkaji suatu prosedur secara rinci dan mengenali model – model
adanya kegagalan pada suatu prosedur
melakukan penilaian pada model – model adanya kegagalan pada suatu
prosedur
dengan mencari penyebab terjadinya
mengenali akibat dari kegagalan atau kesalahan
dan mencari solusi dengan melakukan perubahan prosedur
b. Langkah – Langkah FMEA :
1. Bentuk Tim FMEA
2. Tetapkan tujuan , keterbatasan, dan jadwal tim
3. Tetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Gambarkan alur proses yang ada sekarang
5. Kenalilah failure mode pada proses tersebut
6. Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model kesalahan /
kegagalan
7. Kenalilah akibat dari adanya failure untuk tiap model kesalahan /
kegagalan
8. Lakukan penilaian untuk tiap model / kesalahan;
Sering tidak terjadi (occurance/ Occ)
Kegawatannya (severity / SV)
Kemudahan untuk terdeteksi (detectability /DT)
9. Hitung Risk Priority Number ( RPN) dengan mengkalikan OccxSVxDT)
(solution)
10. Tentukan batasan ( cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
11. Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
12. Gambarkan alat yang baru dengan adanya solusi tersebut
13. Hitung kembali RPN setelah dilakukan solusi perbaikkan
Rawat jalan 5 5 8 4 22 VI
Farmasi 9 8 8 5 30 I
Laboratorium 9 8 8 4 29 II
Rawat inap 6 7 5 6 24 IV
Pendaftaran 6 4 8 5 23 V