Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS TAWANG


Jln. Pancasila No. 17 Telp. 7523699
E-mail :puskesmastawangcitra17@yahoo.co.id Kode Pos
46111
TASIKMALAYA

Panduan Manajemen Risiko Klinis

Keselamatan pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam
sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003).

Risiko adalah kerugian yang mungkin terjadi pasa suatu satuan waktu atau kegiatan.

Manajemen risiko klinis adalah Proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,


meminimalkan risiko klinis dalam suatu organisasi secara menyeluruh .
Terdapat tiga kegiatan dalam mewujudkan keselamatan pasien, yaitu mencegah errors
(manajemen resiko), membuat errors mudah dikenali dan meminimalkan akibat dari errors.

Untuk melakukan kegiatan manajemen risiko, perlu dibuat panduan manajemen risiko
klinis, sebagai berikut:

1. Risk Asssesment :
 Risk Identification
 Risk Analysis
 Risk Evaluation
2. Risk Control
 Risk Reduction
 Risk Acceptance
3. Output
4. Risk Review
Initiat
e Management Process
Quality Risk

Risk
Assessment

Risk Identification

Risk Analysis

Risk Evaluation

unacceptabl

R is k M a n a g e m e nt t o o l s
e
C o m m u n i c a t io n

Risk
Control

Risk Reduction
R i s k

Risk
Acceptance

Output / Result of
the
Quality Risk Management Process

Risk
Review

Review Events
A. RISK ASSESMENT
1. Identifikasi risiko ( Risk Identification)
 Merupakan proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa
dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
 Ruang Lingkup Manajemen Risiko yang mungkin tejadi di puskesmas
adalah:
a. Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien:
 Pasien yang datang ke ruang pemeriksaan tidak sesuai dengan
yang dipanggil
 Pasien hampir terpeleset saat turun dari ranjang pemeriksaan
 Kegagalan pengambilan darah
 Kesalahan memasukkan identitas pasien
 Kesalahan pemberian obat
 Penggunaan obat suntik KB yang kadaluarsa
 Tertukarnya obat suntik KB 1 bulan dengan obat suntik KB 3
bulan
b. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis:
 Petugas belum konsisten dalam penggunaan APD
 Petugas belum konsisten dalam melakukan cuci tangan 6 langkah
c. Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan lainnya
 Petugas tertusuk jarum habis pakai
d. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana:
 Tangga di depan belum dilengkapi hand rail
 Tanjakan di depan terlalu curam
 Pintu keluar masuk tidak dipisahkan
 Belum ada jalur evakuasi
 Tidak ada tanda di anak tangga
 Tidak ada hand rail di toilet khusus lansia
 Belum ada pelatihan APAR
 Tangga ranjang pemeriksaan licin dan tidak stabil (goyang)
 Ranjang pemeriksaan terlalu tinggi terutama untuk lansia
 Sirkulasi udara kurang memadai sehingga panas dan sesak
 Dental unit #1 dan #2 lampunya mati, tidak bisa naik/turun dan
rebah/tegak
 Compressor bising karena berada dalam ruangan
 Suhu ruangan laboratorium panas, mengganggu kestabilan alat
dan kenyamanan petugas/pasien
 Tidak ada sarana pemanggil pasien di ruangan farmasi
 Ranjang yang digunakan di ruang KIA adalah ranjang untuk
pemasangan iud, sehingga tidak sesuai untuk pemeriksaan ibu
hamil
 Alat pengukur suhu coldchain rusak
e. Risiko financial:
 Pasien tidak membayar tindakan sesuai Perwalkot
f. Risiko lain:
 Gerbang puskesmas terlalu dekat dengan jalan
 Mobil pusling tidak diservis secara rutin

2. Analisis risiko
 Tujuan analisis risiko adalah menentukan tingkat keparahan risiko
 Variabel yang digunakan untuk meningkatkan tingkat keparahan risiko
adalah probabilitas dan dampak

a. Menentukan probabilitas/frekuensi/likelihood

Level Frekuensi Kejadian actual


1 Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Tidak biasa Dapat terjadi dalm 2-5 tahun
3 Kadang-kadang Dapat terjadi tiap 1-2 tahun
4 Kemungkinan Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5 Sering Terjadi dalam minggu/bulan

b. Menentukan dampak klinis/consequences/severity


Level Deskripsi Contoh Deskripsi
1 Minimal Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil
2 Minor Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
kerugian keuangan sedang
3 Moderat Berkurangnya fungsi motoric/ sensorik/
psikologis atau intelektual secara
semipermanent/ regular/ tidak berhubungan
dengan penyakit
4 Major Cedera luas, kehilangan fungsi utama
permanen (motoric, sensorik, psikologis,
intelektual), permanen/ irregular/ tidak
berhubungan dengan penyakit, kerugian
keuangan besar
5 Extreme Kematian yang tidak berhubungan dengan
perjalanan penyakit, kerugian keuangan
sangat besar

 Setelah itu Menentukan Matriks Grading Risiko (risk grading matrix)

Frekuensi Potencial Consequences


Insignificant Minor Moderate Major Extreme
Sangat sering terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme
(Tiap mgg/bln)
5
Sering terjadi (bbrp Moderate Moderate High Extreme Extreme
x/thn)
4
Mungkin terjadi (1- Low Moderate High Extreme Extreme
2thn/x)
3
Jarang terjadi (2- Low Low Moderate High Extreme
5thn/x)
2
Sangat jarang sekali Low Low Moderate High Extreme
(>5thn/x)
1
3. Menentukan tindakan sesuai tingkat dan band risiko

Level/bands Tindakan
Extreme (sangat tinggi) Risiko extreme, dilakukan RCA paling
lama 45 hari, membutuhkan tindakan
segera, perhatian sampai ke direktur RS
High (tinggi) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama
45 hari, kaji dengan detail dan perlu
tindakan segera, serta membutuhkan
tindakan top manajemen
Moderate (sedang) Risiko sedang, dilakukan investigasi
sederhana paling lama 2 minggu.
Pimpinan klinis sebaiknya menilai
dampak terhadap bahaya dan kelola
risiko
Low (rendah) Risiko rendah, dilakukan investigasi
sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin

4. Untuk Band level kuning dan merah maka dilakukan Root Cause Analysis
(RCA) untuk risiko yang extreme dan high
Langkah-langkah Root Cause Analysis :
a. Bentuk tim RCA untuk suatu kejadian
b. Pelajari kejadian
 Menentukan masalah
 Mengumpulkan bukti yang nyata
 Melakukan wawancara
 Meneliti lingkungan kejadian
 Menggambarkan rantai terjadinya kejadian
 Mengenali factor – factor yang berkontribusi dalam timbulnya kejadian
 Mengenali kejadian- kejadian yang mengawali
c. Analisis sebab
 Melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah / diagram
tulang ikan untuk mengetahui kegiatan / kondisi yang menimbulkan
suatu kejadian
 Mengidentifikasi akar penyebab masalah (5W)
d. Menyusun rencana tindakan
 Rencana tindakan disusun untuk tiap akar penyebab kejadian dan
pengukuran untuk menilai efektivitas tindakan terhadap akar
penyebab
e. Melaporkan proses analisis dan temuan
 Catat proses dan alat yang digunakan
 Biaya yang dibutuhkan
 Ringkasan kejadian

5. Jika kejadian belum terjadi tetapi kita mau memperbaiki suatu system agar dapat
meminimalkan risiko : maka dilakukan Analisa Moda dan Efek Kegagalan
(FMEA/ Failure Mode and Effect Analysis)
a. Suatu alat mutu unntuk
 mengkaji suatu prosedur secara rinci dan mengenali model – model
adanya kegagalan pada suatu prosedur
 melakukan penilaian pada model – model adanya kegagalan pada suatu
prosedur
 dengan mencari penyebab terjadinya
 mengenali akibat dari kegagalan atau kesalahan
 dan mencari solusi dengan melakukan perubahan prosedur
b. Langkah – Langkah FMEA :
1. Bentuk Tim FMEA
2. Tetapkan tujuan , keterbatasan, dan jadwal tim
3. Tetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Gambarkan alur proses yang ada sekarang
5. Kenalilah failure mode pada proses tersebut
6. Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model kesalahan /
kegagalan
7. Kenalilah akibat dari adanya failure untuk tiap model kesalahan /
kegagalan
8. Lakukan penilaian untuk tiap model / kesalahan;
 Sering tidak terjadi (occurance/ Occ)
 Kegawatannya (severity / SV)
 Kemudahan untuk terdeteksi (detectability /DT)
9. Hitung Risk Priority Number ( RPN) dengan mengkalikan OccxSVxDT)
(solution)
10. Tentukan batasan ( cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
11. Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
12. Gambarkan alat yang baru dengan adanya solusi tersebut
13. Hitung kembali RPN setelah dilakukan solusi perbaikkan

Modus Penyeb Akibatn Kemungkina Tingkat Kemud Risk Solusi Indikator


- ab ya n terjadinya keparah ahan Priority untuk
modus terjadin (Occ) an (SV) didetek Number mengukur
kegag ya si (DT) (RPN) keberhasil
alan/k an dari
esalah solusi
an
SEVERITY RATING SCALE

Nilai Penjelasan Pengertian


10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian
berbahaya pelanggan dan kerusakan sistem tanpa tanda-tanda
yang mendahului
9 Sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera
8 berbahaya berat/permanen pada pelanggan atau gangguan serius
pada sistem yang dapat menghentikan pelayanan
dengan adanya tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan
sampai sedang dengan tingkat ketidak puasan yang
tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan
ganggung sistem yang membutuhkan perbaikan berat
atau kerja ulang yang signifikan
6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan
5 sedang sedikit ketidak puasan pelanggan dan/atau
menimbulkan masalah besar pada sistem
4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau
3 ringan sampai tidak cedera tetapi dirasakan mengganggu oleh
sedang pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan
pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi
ringan
2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan
ringan tidak menyadari adanya masalah tetapi berpotensi
menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat pada
sistem
1 Tidak Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak
berbahaya berdampak pada sistem

Nilai Penjelasa Pengertian


n
10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau
terjadinya hampir setiap saat
dapat
dipastikan
9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi
dapat setiap 3 sampai 4 hari
dihindarkan
8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak
7 terjadai sangat seminggu sekali
tingggi
6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 terjadi tinggi
sedang
4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga
3 terjadi sedang bulan
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar
terjadi rendah sekali setahun
1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak
terjadi amat ada yang ingat kapan terakhir terjadi
sangat rendah
OCCURANCE RATING SCALE

DETECTION RATING SCALE

Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya


peluang untuk kesalahan
diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang
8 diketahui menyeluruh, tidak feasible dan tidak segera dapat
dilakukan
7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi
6 manual atau tidak ada proses yang baku untuk
mengetahui, sehingga ketahuan karena kebetulan
5 Berpeluang Ada proses untuk double checks atau inspeksi
sedang untuk tetapi tidak otomatis atau dilakukan secara
diketahui sampling
4 Berpeluang Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi
3 tinggi untuk tidak otomatis
diketahui
2 Berpeluang Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang
sangat tinggi otomatis
untuk
diketahui
1 Hampir Ada proses otomatis yang akan menhentikan
dipastikan proses untuk mencegah kesalahan
untuk
diketahui

MENENTUKAN AREA PRIORITAS


Area/unit kerja High risk High cost High Problem Total Urutan
volume Prone Prioritas

Gawat darurat 10 7 4 4 25 III

Rawat jalan 5 5 8 4 22 VI

Farmasi 9 8 8 5 30 I

Laboratorium 9 8 8 4 29 II

Rawat inap 6 7 5 6 24 IV

Pendaftaran 6 4 8 5 23 V

Anda mungkin juga menyukai