Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah metabolisme sekunder ini.
Penulisan makalah metabolisme sekunder ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah FITOKIMIA.Dalam pelaksanaan penulisan hasil makalah ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan berbagai pihak.

Maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih.Penulis


menyadari bahwa manusia diciptakan pasti ada kekurangan,demikian pula dalam penulisan
makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Kairatu, 30 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metabolisme Sekunder


B. Jalur Metabolisme
C. Proses Metabolisme Sekunder
D. Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Sekunder
E. Hasil Akhir Metabolisme Sekunder
F. Fungsi Metabolisme Sekunder

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULAN

A.Latar Belakang

Metabolisme sekunder adalah senyawametabolit yang tidak esensial bagi


pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda- beda antara
spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanyamenghasilkan senyawa metabolit
sekunder yang berbeda-beda, bahkanmungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya
ditemukan pada satuspesies dalam suatu kingdom . Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan,
tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu.

Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri darikondisi lingkungan


yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasihama dan penyakit , menarik
polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme
untuk berinteraksi denganlingkungannya.Sejak jaman prasejarah manusia telah
memanfaatkan ekstrak tanamanuntuk mengobati dan membunuh. Banyak cerita rakyat yang
mengisahkan pemanfaatan ekstrak tanaman untuk penyembuhan berbagai penyakit.

Contoh-contoh penggunaannya sebagai bahan yang dapat mematikan adalah mulai


darikacang calabar dan tanaman yang bernama hemlock sebagai racun yangdigunakan untuk
menghukum mati sampai curare, racun anak panah yangdigunakan oleh penduduk asli di
Amerika Selatan untuk berburu. Pada jamanmodern senyawa organik yang diisolasi dari
kultur mikrorganisme, sepertihalnya dari tanaman, telah banyak digunakan untuk mengobati
berbagai penyakit (misalnya antibiotika penisilin dan tetrasiklin).Senyawa-senyawa organik
yang berasal dari sumber-sumber alami inimenyusun suatu kelompok besar yang disebut
produk-produk alami (natural products), atau yang lebih dikenal sebagai metabolit
sekunder.Pengetahuan tentang metabolisme yang sifatnya fundamental dan vital bagimakhluk
hidup telah mengantarkan ke suatu tingkat pemahaman yangmendalam tentang proses-proses
yang berkaitan

Manfaat metabolisme sekunder adalah sebagian besar tanaman penghasilsenyawa


metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan
berkompetisi dengan makhluk hidup lain disekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan
metabolit sekunder (seperti quinon,flavonoid, tannin,dll) yang membuat tanaman lain tidak
tumbuh di sekitarnya.Hal ini disebut alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah
digunakansebagai obat atau model pembuat obat baru, contonya adalah aspirin yangdibuat
berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada tumbuhantertentu.

Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah sebagai pestisida daninsektisida,


contohnya adalah rotenone dan rotenoid. Beberapa metabolitsekunder lainnya yang telah
digunakan dalam memproduksi sabun, parfum,minyak herbal, pewarna, permen karet dan
plastic alami adalah resin,antosianin, tannin, saponin, dan minyak volatile.

B.TujuanTujuan dari makalah metabolisme ini adalah untuk:

1.Dapat mengetahui metabolisme sekunder jalur asetat

2.Dapat mengetahui metabolit sekunder jalur sikimat

3.Dapat mengetahui metabolit sekunder jalur mevalonat

C.Rumusan Masalah

1.Apa pengertian metabolisme sekunder?

2.Bagaimana proses, faktor, hasil akhir dan peran serta fungsi metabolit sekunder jalut
asetat?

3. Bagaimana proses, faktor, hasil akhir dan peran serta fungsi metabolit sekunder jalur
sikimat?

4. Bagaimana proses, faktor, hasil akhir dan peran serta fungsi metabolit sekunder jalur
mevalonat?
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Metabolisme Sekunder

Metabolisme sekunder adalah senyawametabolit yang tidak esensial bagi


pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara
spesies yang satu dan lainnya.

Manfaat metabolisme sekunder adalah sebagian besar tanaman penghasilsenyawa


metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan
berkompetisi dengan makhluk hidup lain disekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan
metabolit sekunder (sepertiquinon, flavonoid, tannin,dll) yang membuat tanaman lain tidak
tumbuh disekitarnya

Tanaman dengan kemampuannya mensintesa berbagai persenyawaan organic,


merupakan pendukung kehidupan di bumi ini. Persenyawaan-persenyawaan yang dihasilkan
dapat digolongkan atas metabolit primer dan metabolit sekunder.

Metabolit primer terlibat dalam proses fisiologi utama dengan mekanisme yang sudah
diketahui. Sedangkan metabolit sekunder terlibat dalam proses-proses yang masih belum
sepenuhnya dipahami. Walaupun fungsinya dalam tanaman belum spenuhnya diungkapkan,
namun metabolit sekunder sudah digunakan dalam industry seperti: industry farmasi, wangi-
wangian, aditif makanan, pemanis, pewarna, dan antimikroba. Metabolit sekunder merupakan
senyawa yang tidak terlibat langsung dalam pertumbuhan, perkembangan, atau reproduksi
makhluk hidup yang fungsinya masih belum diketahui secara pasti. Senyawa ini biasa
digunakan untuk pertahanan dan perkembangbiakan tanaman.

Kebanyakan senyawa metabolit sekunder ini beracun bagi hewan. Penggolongan


metabolit sekunder berdasarkan biosentesisnya meliputi senyawa alkaloid, fenol, dan
terpenoin.
B.Jalur Metabolisme

Biosintesis metabolit sekunder sangat beragam tergantung dari goIongan senyawa


yang bersangkutan. Jalur yang biasanya dilalui dalam pembentukan metabolit sekunder ada
tiga jalur, yaitu jalur asam asetat, jalur asam sikimat, dan jalur asarn mevalonat.

1. JaIur asam asetat

Poliketida meliputi golongan yang besar bahan alami yang digolongkan


bersarna berdasarkan pada biosintesisnya. Poliketida adalah senyawa fenol yang
berasal dari jalur asetat-malonat, mempunyai kerangka dasar aromatik yang disusun
oleh beberapa unit yang terdiri dari dua atom C. Senyawa poliketida merupakan suatu
rantai poliketometilen [-(CH2 – CO)n-]. Metabolit sekunder yang merupakan turunan
poliketida antara lain : quinon, benzophenon & xanthone, depsine & depsidon,
aflatoksin, tetrasiklin dan antibiotik makrolida.

Keanekaragaman struktur dapat dijelaskan sebagai turunan rantai poli-ß-keto,


terbentuk oleh koupling unit-unit asam asetat (C2) via reaksi kondensasi, misalnya n
CH3CO2H [CH3C0]n –

Termasuk poliketida adalah asam temak, poliasetilena, prostaglandin,


antibiotika makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan tetrasiklina.
Pembentukan rantai poli-ß-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi Claisen,
keragaman melibatkan urutan ß-oksidasi dalam metabolisme asam lemak. Jadi, 2
molekul asetil-KoA dapat ikut serta datam reaksi Claisen membentuk asetoasetil-
KoA, kemudian reaksi dapat berlanjut sampai dihasilkan rantai poli-ß-keto yang
cukup. Akan tetapi studi tentang enzim yang terlibat dalam biosintesis asam Iemak
belum terungkap secara rinci. Namun demikian, dalam pembentukan asam lemak
melibatkan enzim asam Iemak sintase seperti yang dibahas di atas.

2. Jalur asam sikimat

Jalur asam sikimat merupakan jalur alternatif menuju senyawa aromatik,


utamanya L-fenilalanin. L-tirosina. dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam
mikroorganisme dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga asam
amino aromatik merupakan asam amino esensial yang harus terdapat dalam diet
manusia maupun hewan. Zantara pusat adalah asam sikimat, suatu asam yang
ditemukan dalam tanaman IlIicium sp. beberapa tahun sebelum perannya dalam
metabolisme ditemukan. Asam ini juga terbentuk dalam mutan tertentu dari
Escherichia coli. Adapun contoh reaksi yang terjadi dalam biosintesis asam
polifenolat tercantum dalam Gambar 3 — 7. Dalam biosintesis L-triptofan dan asam
4-hidroksibenzoat juga terjadi zantara asam korismat.

Jalur shikimat menghasilkan metabolit sekunder antara lain : cinnamic acid,


gallic acid, dan senyawa-senyawa aromatik.

3. Jalur asam mevalonat (jalur isoprenoid)

Jalur mevalonat merupakan salah satu jalur biosintesa metabolit sekunder


dengan precursor berupa senyawa lima atom C yang bercabang seperti tergambar di
bawah ini.

Metabolit sekunder yang merupakan turunan dari mevalonat meliputi : terpen,


steroid dan karotenoid.

Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar


dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan
dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari
metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat (mevalonic acid : MVA).

C. Proses Biosintesis metabolit sekunder

1. Jalur asam asetat

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam
organikyang dikenal sebagai pemberi rasa asamdan aroma dalam makanan. Asam
cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk
CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat pekat (disebut asam asetat
glasial) adalahcairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7°C. Cuka
mengandung 3–9% volume asam asetat, menjadikannya asam asetat adalah komponen
utama cuka selain air. Asam asetat berasa asam dan berbau menyengat. Selain
diproduksi untuk cuka konsumsi rumah tangga, asam asetat juga diproduksi sebagai
prekursor untuk polivinil asetat danselulosa asetat. Meskipun digolongkan sebagai
asam lemah, asam asetat pekat bersifat korosif dan dapat menyerang kulit.
Asam asetat merupakan salah satuasam karboksilat paling sederhana,
setelahasam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah,
artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+dan CH3COO–. Asam asetat
merupakanpereaksi kimia dan bahan baku industriyang penting. Asam asetat
digunakan dalamproduksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan
polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dankain. Dalam industri makanan,
asam asetat, dengan kode aditif makanan E260, digunakan sebagai pengatur
keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak
air. Sebagai aditif makanan, asam asetat disetujui penggunaannya di banyak negara,
termasuk Kanada, Uni Eropa, Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru.

Poliketida meliputi golongan yang besar bahan alami yang digolongkan


bersarna berdasarkan pada biosintesisnya.Keanekaragaman struktur dapat dijelaskan
sebagai turunan rantai poli-ß-keto,terbentuk oleh koupling unit-unit asam asetat
(C2)via reaksik ondensas, misalnya n CH3CO2H [CH3C0]n -

Termasuk poliketida adalah asam temak, poliasetilena, prostaglandin,


antibiotika makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan tetrasiklina.
Pembentukan rantai poli-ß-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi Claisen,
keragaman melibatkan urutan ß-oksidasi dalam metabolisme asam lemak. Jadi, 2
molekul asetil-KoA dapat ikut serta datam reaksi Claisen membentuk asetoasetil-
KoA, kemudian reaksi dapat berlanjut sampai dihasilkan rantai poli-ß-keto yang
cukup . Akan tetapi studi tentang enzim yang terlibat dalam biosintesis asam Iemak
belum terungkap secara rinci. Namun demikian, dalam pembentukan asam lemak
melibatkan enzim asam Iemak sintase seperti yang dibahas di atas.

2. Jalur asam mevalonat

Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar


dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan
dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari
metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat (mevalonic acid : MVA).

Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam asetat


setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen menghasilkan
asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan
kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan
pada asam mevalinat, reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforialsi,eliminasi asam fosfat
dan dekarboksilasi menghasilkan isopentenil (IPP) yangselanjutnya berisomerisasi
menjadi dimetil alil piropospat (DMAPP) oleh enzimisomeriasi. IPP sebagai unti
isoprene aktif bergabung secara kepala ke ekordengan DMAPP dan penggabungan ini
merupakan langkah pertama dari polimerisasi isoprene untuk menghasilkan
terpenoid.Penggabungan ini terjadi karena serangan electron dari ikatan rangkap
IPPterhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan electron diikuti
olehpenyingkiran ion pirofosfat yang menghasilkan geranil.pirofosfat (GPP)
yaitusenyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoid.Penggabungan selanjutnya
antara satu unti IPP dan GPP dengan menaismeyang sama menghasilkan Farnesil
pirofosfat (FPP) yang merupakan senyawaantara bagi semua senyawa
seskuiterpenoid. Senyawa diterpenoid diturunkan dariGeranil-Geranil Pirofosfat
(GGPP) yang berasal dari kondensasi antara satu untiIPP dan GPP dengan mekanisme
yang sama.

3. Jalur asam sikimat

Jalur asam sikimat merupakan jafur alternatif menuju senyawa aromatik,


utamanya L-fenilalanin. L-tirosina. dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam
mikroorganisme dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga asam
amino aromatik merupakan asam amino esensial yang harus terdapat dalam diet
manusia maupun hewan. Zantara pusat adalah asam sikimat, suatu asam yang
ditemukan dalam tanaman IlIicium sp. beberapa tahun sebelum perannya dalam
metabolisme ditemukan. Asam ini juga terbentuk dalam mutan tertentu dari
Escherichia coli.Dalam biosintesis L-triptofan dan asam 4-hidroksibenzoat juga
terjadi zantara asam korismat.

Kombinasi dari jalur shikimate dan jalur asetat bertanggung jawab untuk
biosintesis dari styrylpyrones, flavonoid dan stilbenes, flavonolignans, dan
isoflavonoid. Kuinon terpenoid dibentuk oleh kombinasi dari jalur shikimate dengan
jalur terpenoid. topik monografi memberikan informasi lebih rinci tentang agen obat
termasuk asam folat, kloramfenikol, podofilum, minyak atsiri, dicoumarol dan
warfarin, psoralens, kava, Silybum marianum, phyto-estrogen, derris dan
lonchocarpus, vitamin E, dan vitamin K. Jalur shikimate menyediakan alternatif rute
ke senyawa aromatik, khususnya aromatik Asam amino L-fenilalanin, tirosin L- dan
L-triptofan. Jalur ini digunakan oleh mikroorganisme dan tanaman, tetapi tidak oleh
hewan, dan dengan demikian asam amino aromatik termasuk asam amino esensial
bagi manusia yang harus diperoleh dalam makanan. Jalur asam shikimat (Gambar),
diperoleh dari suatu senyawa yang telah diisolasi dari tanaman spesies Illicium
(Jepang 'Shikimi') bertahun-tahun sebelum perannya dalam metabolisme telah
ditemukan. Sebagian besar zat antara di jalur ini diidentifikasi oleh studi yang cermat
dengan serangkaian Escherichia coli mutan yang disiapkan oleh Iradiasi UV.

Kebutuhan gizi mereka untuk pertumbuhan, dan setiap produk sampingan


yang terbentuk, kemudian ditandai. Sebuah strain mutan yang mampu tumbuh
biasanya berbeda dari induknya hanya satu gen, dan efek yang biasa adalah sintesis
terganggu oleh enzim tunggal. Biasanya, mutan diblokir dalam transformasi senyawa
A ke senyawa B akan memerlukan B untuk pertumbuhan sementara mengumpulkan
A dalam medium. dalam hal ini cara, jalur dari fosfoenolpiruvat (dari glikolisis) dan
D-erythrose 4-fosfat (dari siklus pentosa fosfat) ke amino aromatik asam itu luas
diuraikan. fenilalanin dan tirosin membentuk dasar C6C3 fenilpropana unit ditemukan
di banyak produk alami,misalnya sinamat asam, kumarin, lignan, dan flavonoid, dan
bersama dengan triptofan merupakan prekursor dari lebar berbagai struktur alkaloid.
Selain itu, ditemukan bahwa banyak turunan asam benzoat sederhana, mis asam galat
(Gambar) dan asam p-aminobenzoic (Asam 4-aminobenzoic) yang diproduksi
melalui branchpoints di jalur shikimate

Jalur shikimate dimulai dengan kopling dari fosfoenolpiruvat (PEP) dan D-


erythrose 4-fosfat untuk memberikan tujuh karbon 3-deoxy-D-arabino heptulosonic
asam 7-fosfat (DAHP) (Gambar). Reaksi ini, yang ditampilkan di sini sebagai aldol-
jenis kondensasi, dikenal secara mekanis lebih kompleks dalam versi enzim-katalis ;
beberapa transformasi lain dalam jalur ini juga telah ditemukan untuk menjadi
kompleks. Penghapusan asam fosfat dari DAHP diikuti oleh reaksi aldol intramolekul
menghasilkan pertama 3- menengah karbosiklik asam dehydroquinic. Namun, ini juga
merupakan terlalu menyederhanakan. Penghapusan fosfat asam sebenarnya mengikuti
suatu NAD + -tergantung oksidasi hidroksil pusat, dan ini kemudian kembali
terbentuk dalam reaksi reduksi tergantung NADH pada senyawa karbonil antara
sebelum dengan reaksi aldol terjadi. Semua perubahan ini terjadi dengan adanya
enzim tunggal. pengurangan asam 3-dehydroquinic menghasilkan asam Quinic,
produk alami cukup umum ditemukan di bentuk bebas, seperti ester, atau dalam
kombinasi dengan alkaloid seperti kina. Asam Shikimic sendiri terbentuk dari 3-
dehydroquinic asam melalui asam 3-dehydroshikimic oleh dehidrasi dan langkah
pengurangan. Sederhana asam fenolat protocatechuic asam (asam 3,4-
Dihydroxybenzoic) dan asam galat (asam 3,4,5-rihydroxybenzoic) dapat dibentuk
oleh reaksi branchpoint dari 3-dehydroshikimic asam, yang melibatkan dehidrasi dan
enolization, atau, dalam kasus asam gallic, dehidrogenasi dan enolization. Fitur asam
galat sebagai komponen dari banyak bahan tanin (gallotannins), mis
pentagalloylglucose, ditemukan pada tumbuhan, bahan yang telah digunakan selama
ribuan tahun dalam penyamakan hewan menyembunyikan membuat kulit, karena
kemampuan mereka untuk crossling molekul protein. Tanin juga berkontribusi
terhadap yang astringency makanan dan minuman, terutama teh, kopi dan anggur.

D. Faktor yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder

1. Formulasi/komposisi media kultur.

2. Faktor fisik (suhu, cahaya,kelembaban dll).

3. Faktor genetik (genotipa sel).

4. Faktor Stress lingkungan (logam berat, elicitor, sinar UV).

E. Hasil Metabolisme Sekunder

Metabolisme sekunder pada fungi meliputi antibiotik yang dihasilkan oleh beberapa
genera fungi. Metabolit sekunder adalah hasil metabolisme yang disintesis oleh fungi yang
bukan merupakan kebutuhan pokok fungi untuk hidup dan tumbuh fungi serta biasanya
diproduksi pada akhir siklus hidup fungi. Sintesis metabolit sekunder pada fungi berguna
untuk nutrisi darurat atau ketika habisnya beberapa zat gizi dalam medium pertumbuhannya.
Terbatasnya zat gizi ini menyebabkan terakumulasinya inducer enzim metabolit sekunder
sehingga gen-gen untuk sintesis metabolit sekunder dan represi katabolit terlepas (Julianti,
2012). Yang termasuk metabolit sekunder adalah alkaloid, steroid, antibiotik, dan
mikotoksin.
1. Antibiotik

Antibiotik merupakan substansi kimia alamiah hasil metabolisme sekunder


mikroorganisme, dalam konsentrasi yang rendah mempunyai kemampuan baik menghambat
pertumbuhan maupun membunuh mikroorganisme lain (Lay, 1994; Setyaningsih, 2004 dalam
Anonim, 2011). Antibiotik yang dihasilkan oleh fungi meliputi griseofulvin, penisilin,
cephaloporin, dan asam fusidat dan lain sebagainya. Menurut Suwandi (1989) dalam Anonim
(2011), sekitar 800 jenis antibiotik dihasilkan oleh fungi. Fungi dari genus Aspergillus dan
Penicilin lebih sering memproduksi antibiotik (Nemec et al., 1963).

Penicillium sp . Dan Aspergillus sp. Dilaporkan menghasilkan senyawa metabolit


sekunder yaitu lovastin yang berfungsi sebagai penghasil anti hiperkolestrolemia (Aryantha et
al., 2004). Suwandi (1989) menyatakan bahwa fungi penghasil antibiotik yang terkenal
diantaranya adalah Penicillium menghasilkan penisilin, griseofulvin; Cephalosporium
menghasilkan sefalosporin; serta beberapa fungi lain seperti Aspergillus menghasilkan
fumigasin; Chaetomium menghasilkan chetomin, Fusarium menghasilkan javanisin dan
Trichoderma menghasilkan gliotoxin (Anonim, 2011).

Antibiotik yang akan dibahas di sini adalah penisilin dan sefalosporin. Penjelasannya
sebagai berikut.

a). Penisilin

Penisilin dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum dan Penicillium


chrysogenum . Penisilin merupakan antibiotik pertama yang ditemukan oleh
Alexander Fleming tahun 1928, dan kemudian dikembangkan oleh Harold Floney
pada tahun 1938. Panisilin telah diproduksi dan dipasarkan pada tahun 1944. Semua
penisilin mempunyai inti yang sama yaitu cincin β-laktamthiazolidin yang
memberikan sifat unik pada masing-masing penisilin adalah rantai sampingnya yang
berbeda-beda (Pelezar & Chan, 2005 dalam Anonim, 2011). Antibiotik ini spesifik
menghambat sintesis dinding sel bakteri, mencegah sintesis peptidoglikan yang utuh
sehingga dinding sel akan melemah dan akibatnya akan mengalami lisis (Susanti &
Sri, 2004 dalam Anonim, 2011).

Penisilin merupakan campuran asam organik berstuktur komplek yang


diisolasi sebagai garam-garam natrium, kalium dan kalsium. Penisilin dihasilkan
selama pertumbuhan dan metabolisme kapang Penicillium notatum dan
P. chrysogenum. Penisilin aktif terutama pada bakteri gram (+) dan beberapa gram (-).
Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran napas bagian atas
(hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan , untuk infeksi telinga, brochitis
kronik, pneumonia, saluran kemih (kandung kemih dan ginjal) (Dwida, 2011).

b). Sefalosporin

Sefalosporin C adalah antibiotik yang diproduksi oleh jamur Acnemonium


chrysogenum . Sefalosporin C merupakan modifikasi dari Penisilin V atau G.
Isopenisilin N à Penisilin N à des asetoksi sefalosporin C à des asetil sefalosporin C à
sefalosporin C. dihasilkan oleh jamur Cephalosporium acremonium . Spektrum
kerjanya luas meliputi bakteri gram positif dan negatif. Obat golongan ini berkaitan
dengan penisilin dan digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan bagian
atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, pneumonia, infeksi telinga,
kulit dan jaringan lunak, tulang dan saluran kemih (kandung kemih dan ginjal)
(Dwida, 2011).

2. Alkaloid

Alkaloid merupakan kelompok senyawa yang mengandung nitrogen dalam bentuk


gugus fungsi amin. Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang besar. Pada
umumnya, alakaloid mencakup senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom N sebagai bagian dalam surem siklik.

3. Triterpenoid / Steroid

Triterpenoid adalah sekelompok senyawa turunan asam mevalonat. Semua jenis


triterpenoid dipisahkan dengan cara yang sama, yaitu berdasarkan KLT dan KGC. Identitas
dipastikan dengan menentukan titik didih.

Terpenoid merupakan kelompok metabolit sekunder terbesar. Saat ini hampir dua
puluh ribu jenis terpenoid telah teridentifikasi. Kelompok ini merupakan derivat dari asam
mevalonat atau prekursor lain yang serupa dan memiliki keragaman struktur yang sangat
banyak. Struktur terpenoid merupakan satu unit isopren (C5H8) atau gabungan lebih dari satu
unit isopren, sehingga pengelompokannya didasarkan pada jumlah unit isopren penyusunnya.
F. Fungsi Metabolit Sekunder

Beberapa fungsi metabolit sekunder :

1. Proteksi terhadap serangan mikroba, seperti :

a. Fitoaleksin, senyawa pertahanan yang dapat diinduksi

- Struktur bermacam-macam

- Disintesis di dalam sel di sekitar sel yang terinfeksi

- Terakumulasi dalam konsentrasi yang tinggi pada sel yang mati

b. Elisitor-senyawa kimia spesifik yang menginduksi respons mekanisme pertahanan


tumbuhan

2. Proteksi terhadap serangan/gangguan herbivora

a. Umumnya bersifat konstitutif

b. Pestisida alami pada tumbuhan dapat mencapi 10% berat kering, dimana tumbuhan
liar memiliki potensi sebagai toksin.

3. Proteksi terhadap gangguan lingkungan

a. Proteksi terhadap UV, contoh : antosianin, kutikula

b. Osmoproteksi, contoh : prolin, glisin, betain

4. Agen alelopati, menghambat pertumbuhan tanaman di sekitarnya (kompetisi)


5. Menarik serangga pollinator dan hewan herbivora untuk membantu penyebaran biji
seperti pigmen, minyak wangi dan biji seringkali terlindungi oleh adanya toksin.
BAB III

PENUTUP1

A.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

a.Metabolisme sekunder adalah senyawametabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan


organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang
satu dan lainnya.

b.Manfaat metabolisme sekunder adalah sebagian besar tanaman penghasilsenyawa


metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan
berkompetisi dengan makhluk hidup lain disekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan
metabolit sekunder (sepertiquinon, flavonoid, tannin,dll) yang membuat tanaman lain
tidak tumbuh disekitarnya.

c.Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 jalur, yaitu:

1. jalur asetat

2. jalur sikimat

3. jalur mavalonat

B.Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangaan, maka dari itu kami
mengharapkan saran agar dapat memperbaiki makalah ini lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

 Heinrich, Michael, dkk, 2005, Farmakognosi dan Fitoterapi , Jakarta :Buku


Kedokteran EGC
 http://id.wikipedia.org/wiki/Kumarinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme
 Gunawan, Didit dan Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I
,Jakarta: Penebar Swadaya.
 Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi,edisi keenam, 71-72 ,ITB,
Bandung
 Sudjadi, 2010, Kimia Farmasi Analisis,91, 122 , Pustaka Pelajar, Yogyakarta
MAKALAH

BIOSINTESIS METABOLISME TUMBUHAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : FIRMAN

NPM : 4820116044

PRODI : FARMASI

TUGAS : FITOKIMIA I

SEMESTER : V (LIMA)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MALUKU HUSADA

KAIRATU

2018

Anda mungkin juga menyukai