Disusun oleh:
Nama : Aldila Kurniati, S.Pd.
NIP : 19910501 201903 2 009
Angkatan : LXVI
No. Urut : 01
Golongan/Ruang : III/a
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan Tangen
Coach : Sodikin, S.S, M.Si.
Mentor : Rasmini, S.Pd
Judul :
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS RENDAH
SD NEGERI DUKUH 1 KECAMATAN TANGEN KABUPATEN SRAGEN
Mengetahui,
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI PEGAWAI
NEGERI SIPIL (PNS)
Judul :
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS RENDAH
SD NEGERI DUKUH 1 KECAMATAN TANGEN KABUPATEN SRAGEN
Menyetujui
Coach, Mentor,
Narasumber,
iii
PRAKATA
1. dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati selaku Bupati Sragen yang
telah memberi kesempatan untuk mengikuti Latihan dasar CPNS
Golongan III,
2. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si, selaku kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi
Jawa Tengah,
3. Drs. Sarwaka, selaku Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Sragen,
4. Drs. Suwardi, M.M. selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Sragen yang telah memberi ijin untuk mengikuti Latihan
dasar CPSN Golongan III,
5. Sodikin, S.S, M.Si selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi
ini dapat selesai dengan baik,
6. Rasmini, S.Pd, selaku mentor dari SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan
Tangen Kabupaten Sragen yang telah memberikan masukan dan
arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan
baik,
iv
7. Suharno, S.P, M.Si. selaku narasumber yang memberikan saran,
masukan perbaikan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini
sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik,
8. Seluruh Widyaiswara dan Binsuh yang telah memberikan ilmunya
selama kegiatan pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXVI,
9. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
LXVI,
10. Seluruh rekan-rekan peserta LATSAR golongan III tahun 2019,
terutama pada Angkatan LXVI atas Inspirasi, kekompakan, bantuan,
dan dukungannya,
11. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungannya
untuk penulis.
12. Suami dan anak tercinta yang selalu memberikan do’a dan semangat
untuk penulis,
13. Semua pihak yang membantu terselesaikannya karya tulis ini.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap masukan yang
membangun dari berbagai pihak sehingga membuat rancangan laporan ini
menjadi lebih baik. Sehingga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan
dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-
nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
semua pihak yang membutuhkan.
v
DAFTAR ISI
vi
D. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan .................................. 54
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................ 56
B. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dibuat ........... 56
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 59
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu bagian dari
pemerintah yang berpengaruh besar dalam menciptakan masyarakat
madani yang taat hukum, demokratis, makmur, adil, dan bermoral
tinggi. Sesuai dengan Pasal 10 UU No 5 tahun 2014, Aparatur Sipil
Negara (ASN) memiliki fungsi antara lain : 1) pelaksana kebijakan
publik, 2) pelayan publik, dan 3) perekat dan pemersatu bangsa.
Ketiga fungsi di atas memegang peranan penting dalam peningkatan
kualitas dan sumber daya manusia Indonesia. Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang bersih, berintegritas, dan berkualitas akan memberikan
dampak positif terhadap kemajuan negara dan masyarakat.
Negera telah bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin
profesional. Undang - Undang No. 5 tahun 2014 merupakan dasar
dalam manageman ASN yang bertujuan untuk membangun ASN
yang berintegritas, profesional, netral, bebas dari KKN serta
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas. Untuk
mempersiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berintegritas
tersebut maka diperlukan berbagai proses pelatihan dan
pembelajaran. Pelatihan bertujuan mengubah perilaku/ sikap,
pengetahuan, hingga keterampilan melalui pengalaman belajar.
Salah satu pelatihan yang dapat diselenggarakan yakni
Pelatihan Dasar CPNS. Melalui pelatihan ini, seorang CPNS akan
belajar mengenai berbagai modal dasar yang harus di kuasai oleh
seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Pelatihan dasar CPNS sesuai
PerLAN No 12 tahun 2018, bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Pelatihan
diklat CPNS memadukan pembelajaran klasikal dan non– klasikal.
Menurut UU No 14 tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
1
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Kewajiban guru dinyatakan dalam
pasal 20 Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen, yakni :
1) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran
2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan seni
3) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran
4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum, kode
etik guru serta nilai-nilai agama
5) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai bagian dari ASN, guru juga memiliki fungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa di setiap bidang
termasuk bidang pendidikan selalu terdapat masalah –masalah yang
harus di atasi. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di
instansi terkait, terdapat beberapa kmasalah yang harus diatasi oleh
pihak-pihak terkait, salah satunya oleh ASN.
Salah satu masalah di dunia pendidikan adalah kegiatan
pembelajaran Bahasa Jawa yang seperti dianaktirikan karena hanya
sekedar diajarkan sebagai pelajaran sampingan terutama di kelas
rendah. Perhatian guru terhadap mata pelajaran Bahasa Jawa yang
tidak maksimal membuat siswa juga acuh terhadap mata pelajaran
tersebut. Jika ditelisik lebih dalam, perhatian pemerintah terhadap
bahasa Jawa dan bahasa-bahasa daerah yang lain bisa dikatakan
2
kurang. Terlihat dari kebijakan pemerintah yang hanya menjadikan
bahasa daerah sebagai muatan lokal, bahkan tidak masuk ke dalam
salah satu mata pelajaran utama dalam Ujian Nasional.
Menurut data yang disajikan oleh Jurnal Masyarakat dan Budaya
sebagaimana dikutip dari Ethnologue: Language of The World (2005)
Indonesia memiliki kurang lebih 746 bahasa daerah. Namun
sayangnya kekayaan bahasa tersebut tidak dirawat dengan baik
sehingga menyebabkan kurang lebih 25 bahasa daerah di Indonesia
berstatus hampir punah, sementara 13 bahasa daerah dinyatakan
telah punah.
Dampak dari masalah tersebut adalah budaya daerah (Jawa)
yang semakin hilang tergerus oleh modernisasi. Masyarakat pun
juga mulai acuh terhadap budaya Jawa, terbukti dari bahasa jawa
yang semakin sedikit penuturnya, kesenian Jawa yang mulai jarang
dipertunjukkan dan dipelajari, bahkan dalam keluarga pun sudah
mulai jarang diajarkan mengenai budaya atau bahasa Jawa karena
orang tua lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa harian.
Untuk kebutuhan aktualisasi, dipilih satu core issue yang menjadi
prioritas untuk dipecahkan melalui gagasan – gagasan kegiatan kretif
dan inovatif yang dilandasi oleh nilai akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).
3
manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik
adalah :
Tabel 1.1
Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
4
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
2. Penetapan Isu
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan
5
isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh
penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis,
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Tabel 1.2
Analisis APKL
Kriteria A
Identifikasi Isu A P K L Ket
6
Kriteria A
Identifikasi Isu A P K L Ket
Sragen
Belum optimalnya pembelajaran + + + + Memenuhi Syarat
(MS)
Bahasa Jawa Kelas Rendah di
SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan
Tangen Kabupaten Sragen
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019
7
U* S* G*
(1-5) (1-5) (1-5)
1 2 3 4 5 6 7
1. Kurangnya peran guru dalam
menanamkan kepedulian siswa 4 5 4 13 2
terhadap kebersihan lingkungan
2. Belum adanya kantin sehat di 3 4 4 11 3
SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan
Tangen Kabupaten Sragen
3 Belum optimalnya pembelajaran 5 5 4 14 1
Bahasa Jawa Kelas Rendah di
SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan
Tangen Kabupaten Sragen
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019
Keterangan Bobot:
5 = sangat mendesak 2 = kurang mendesak
4 = mendesak 1 = sangat kurang mendesak
3 = cukup mendesak
Tabel 1.4
Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No Sumber Isu Identifikasi Dampak
8
Isu
1 Pelayanan Belum Pembelajaran Bahasa Jawa yang monoton
Publik optimalnya bahkan kadang dianggap sebagai mata pelajaran
pembelajaran sampingan membuat siswa (yang sebagian besar
Bahasa Jawa asli dari Jawa) seakan-akan tidak megenal
Kelas Rendah budaya daerah sendiri. Padahal budaya daerah
di SD Negeri (khususnya Jawa) sangat kaya dan beragam dan
Dukuh 1 cara paling mudah mengenalkan budaya Jawa
Kecamatan kepada anak adalah melalui pembelajaran di
Tangen sekolah.
Kabupaten Jika isu ini tidak segera diselesaikan maka
Sragen dikhawatirkan siswa akah kehilangan jati diri
sebagai orang Jawa dan semakin tergerus oleh
modernisasi. Dampak lebih luasnya adalah dalam
jangka waktu lama budaya Jawa akan punah jika
tidak segera diantisipasi.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
3. Rumusan Masalah
Dari isu yang telah ditentukan maka rumusan masalah kegiatan
aktualisasi melalui habituasi adalah :
“Bagaimana mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Jawa Kelas
Rendah di SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan Tangen Kabupaten
Sragen dengan mengaktualisasikan dan menghabituasi nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi, serta mengimplementasikan Kedudukan dan Peran
ASN meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government.?”
C. Tujuan
Tujuan dari aktualisasi dan habituasi ini adalah untuk
mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Jawa Kelas Rendah di SD
Negeri Dukuh 1 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen dengan
mengaktualisasikan menhabituasi nilai-nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
9
Korupsi, serta mengimplementasikan Kedudukan dan Peran ASN
meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government.
D. Manfaat
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Pelatihan Latsar Dasar CPNS
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengaktualisasikan
dan menghabituasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN),
yaitu nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Unit Kerja SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan Tangen
Kabupaten Sragen
a. Memberikan alternatif kegiatan-kegiatan yang mengoptimalkan
nilai-nilai dasar ANEKA dalam menyelesaikan masalah yang
terjadi di organisasi.
b. Membantu mengoptimalisasikan pembelajaran Bahasa Jawa
serta mewujudkan visi dan misi SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan
Tangen Kabupaten Sragen.
3. Bagi Guru
Memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja dan berinovasi
demi kemajuan sekolah.
4. Bagi Siswa
a. Mendapatkan layanan pendidikan prima yang berorientasi mutu
b. Meningkatkan pemahaman siswa mengenai pembelajaran
Bahasa Jawa khususnya bagi kelas rendah
c. Menambah wawasan siswa terhadap budaya daerah yang
semakin tergerus modernisasi
10
d. Menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan siswa terhadap
budaya daerah sendiri sebagai akar dari budaya nasional
e. Menambah pengetahuan siswa terhadap berbagai macam
media pembelajaran yang menarik dan inovatif
5. Bagi Masyarakat
Stakeholder dari sekolah mendapatkan pelayanan yang optimal
sebagai wujud aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di SD Negeri
Dukuh 1 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
12
justru dilakukan oleh para pemuda, cinta produksi dalam negeri agar
Indonesia tidak terus menerus mengimpor barang dari luar negeri,
melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa
yang berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional.
2. Analisis Perubahan Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal
baik yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang
memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa
perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali peserta
dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan
strategis sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat
memahami modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan dapat
melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil
keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya. Oleh
karena itu, pemahaman perubahan dan perkembangan lingkungan
strategis pada tataran makro merupakan faktor utama yang akan
menambah wawasan PNS.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Setiap PNS sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu
memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela
negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945
tersebut.Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-
nilai bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Untuk melatihan kesiapasiagaan bela negara bagi CPNS
ada beberapa hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah
tanggap dan mau tahu terkait dengan kejadian-kejadian
permasalahan yang dihadapi bangsa negara Indonesia, tidak
13
mudah terprovokasi, tidak mudah percaya dengan barita gossip
yang belum jelas asal usulnya, tidak terpengaruh dengan
penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan permasalahan bangsa
lainnya, dan yanglebih penting lagi ada mempersiapkan jasmani
dan mental untuk turut bela negara. Setidaknya unsur Bela Negara
antara lain :Cinta Tanah Air; Kesadaran Berbangsa dan bernegara;
Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara; Rela berkorban untuk
bangsa dan negara; dan Memiliki kemampuan awal bela negara.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga
negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan
dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,
kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu
dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan
latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
14
ditanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-
indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel dapat
diwujudkan dengan niliai-nilai:
a. Kepemimpinan, yaitu lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang
penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi, yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
c. Integritas, yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab, yaitu tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban serta
konsekuensi dari setiap keputusan yang dibuat.
e. Keadilan, yaitu kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan, yaitu rasa keadilan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan, yaitu dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan, yaitu pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi, yaitu sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
15
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain. Nilai-nilai dasar dari Nasionalisme adalah sebagai berikut :
1. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan
sesuai dengan keimanan dan kepercayaan masing=masing
2. Nilai-nilai Kemusiaaan yang Adil dan Beradab
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, berani membela
kebenaran dan keadilan, mengembangkan sikap tenggang rasa
dan tidak semena-mena terhadap orang lain. mengakui
persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban. Serta,
3. Nilai-nilai Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan
serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
4. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama, sehingga tidak boleh memaksakan kehendak.
Manusia Indonesia menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah dengan penuh tanggung jawab.
5. Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia
Bangsa Indonesia mengembangkan sikap gotong –royong
dan rasa kekeluargaan. Perlu dikembangkan keseimbangan
antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan terhadap
sesama. Selalu bekerja keras dan menghargai hasil karya orang
lain yang bermanfaat bagi kesejahteraan bersama.
16
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika
publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni
sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Sebagai guru juga punya sembilan kode etik yang menjadi
pedoman dalam menginternalisasikan etika publik, sebagai berikut:
a. Guru berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk
membentuk manusia pembangunan dan berjiwa Pancasila.
17
b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing-
masing.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan, tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi
kepentingan peserta didik.
e. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan
pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama
guru baik berdasarkan lingkungan maupun di dalam hubungan
keseluruhan.
h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan
meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdiannya.
i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh
individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran baik/buruk, agar
dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
18
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.Indikator yang ada pada nilai dasar anti
korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain.
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
19
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan
kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.
20
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif, yaitu yang dibutuhkan masyarakat pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan, yaitu pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik.
c. Responsif, yaitu pemerintah wajib mendengar dan memenuhi
tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk
dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif, yaitu pelayanan publik tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah, yaitu masyarakat memperoleh layanan
yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan
murah.
f. Efektif dan Efisien, yaitu harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga
kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel, yaitu pelayanan publik yang diselenggarakan harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan biaya
21
dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel, yaitu pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan, yaitu penyelenggaraan pelayanan publik harus
mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Goverment
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam
prinsip-prinsip kolaborasi bersama, kesatuan, tujuan bersama, dan
mencakup keseluruhan aktor dari sektor pemerintahan.
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati
oleh pendekatan WoG adalah:
a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik
yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang
dibutuhkan warga masyarakat.
b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat seperti
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, dan
lainnya.
c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis
barang yang dibutuhkan warga masyarakat seperti jalan,
perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan seterusnya.
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan
hukuman dan peraturan perundang-undangan maupun kebijakan
publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.
22
D. Pembelajaran Bahasa Jawa di SD
Bahasa Jawa adalah suatu bahasa daerah yang merupakan
bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, yang hidup dan tetap
dipergunakan dalam masyarakat bahasa yang bersangkutan. Bahasa
Jawa merupakan salah satu bahasa daerah sehingga perlu
dilestarikan supaya tidak hilang keberadaannya. Kurikulum Bahasa
Jawa (2004: 1) pelestarian dan pengembangan Bahasa Jawa
didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut.
a. bahasa Jawa sebagai alat komunikasi sebagian besar penduduk
Jawa,
b. bahasa Jawa memperkokoh jati diri dan kepribadian orang dewasa,
c. bahasa Jawa, termasuk didalamnya sastra dan budaya Jawa,
mendukung kekayaan khasanah budaya bangsa,
d. bahasa, Sastra dan budaya Jawa merupakan warisan budaya
adiluhung, dan
e. bahasa, Sastra, dan budaya Jawa dikembangkan untuk
mendukung life skill.
Menyikapi masalah kurang diperhatikannya pelajaran bahasa
Jawa saat ini, upaya paling tepat dan efektif dalam pelestarian
kebudayaan dan bahasa Jawa adalah melalui jalur pendidikan, yaitu
melalui pembelajaran bahasa dan sastra Jawa dalam kerangka
budaya yang ada di masing-masing daerah dijelaskan bahwa kajian
bahasa mencakup bahasa Indonesia, bahasa Daerah, dan bahasa
asing dengan pertimbangan: satu, bahasa Indonesia merupakan
bahasa Nasional. dua, bahasa daerah merupakan bahasa ibu siswa.
Tiga, bahasa asing terutama bahasa Inggris merupakan bahasa
Internasional yang sangat penting kegunaannya dalam pergaulan
global.
Pembelajaran bahasa Jawa baik menyangkut masalah
penyusunan rencana pembelajaran, penyajian materi maupun
evaluasi hasil belajar. Mata pelajaran bahasa Jawa dalam
pelaksanaannya di sekolah dasar juga mempunyai tujuan-tujuan
23
tertentu. Sudjarwadi (konggres bahasa Jawa IV, 1991: 74)
menjelaskan tujuan pembelajaran bahasa Jawa bagi sekolah dasar
sebagai berikut.
a. siswa menghargai dan membanggakan bahasa Jawa sebagai
bahasa daerah dan berkewajiban mengembangkan serta
melestarikannya,
b. siswa memahami bahasa Jawa dari segi bentuk, makna dan fungsi
serta menggunakannya dengan tepat untuk bermacam-macam
tujuan keperluan, keadaan, misalnya di sekolah, dirumah, di
masyarakat dengan baik dan benar,
c. siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Jawa yang baik
benar,
d. siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Jawa yang baik
dan benar untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan
intelektrual (berfikir kreatif menggunakan akal sehat, menerapkan
kemampuan yang berguna, menggeluti konsep abstrak, dan
memecahkan masalah), kematangan emosional dan sosial, dan
e. siswa dapat bersikap positif dalam tata kehidupan sehari-hari di
lingkungannya.
Fungsi bahasa Jawa yang tadinya lebih luas meliputi sampai
pada bahasa resmi di kalangan pemerintahan dan ilmu pengetahuan
di sekolah sekarang menjadi lebih singkat. Sabdwara (Supartinah,
2010: 24) fungsi bahasa Jawa antara lain:
a. bahasa Jawa adalah bahasa budaya di samping berfungsi
komunikatif juga berperan sebagai sarana perwujudan sikap
budaya yang sarat dengan nilai-nilai luhur,
b. sopan santun berbahasa Jawa berarti mengetahui akan batas-
batas sopan santun, mengetahui cara menggunakan adat yang
baik dan mempunyai rasa tanggungjawab untuk perbaikan hidup
bersama, dan
c. agar mencapai kesopanan yang dapat menjadi hiasan diri pribadi
seseorang, maka syarat yang harus ditempuh adalah sebagai
24
berikut : pandai menegangkan perasaan orang lain di dalam
pergaulan, pandai menghormati kawan maupun lawan, dan pandai
menjaga tutur kata, tidak kasar, dan tidak menyakiti hati orang lain
Pembelajaran bahasa Jawa di sekolah dasar meliputi
membaca, menyimak, berbicara, menulis. Membaca diarahkan pada
kemampuan memahami isi bacaan, makna suatu bacaan ditentukan
oleh situasi dan konteks dalam bacaan. Kegiatan menyimak pada
hakikatnya sama dengan kegiatan membaca hanya saja pada
menyimak merupakan pemahaman teks lisan. Kegiatan menulis
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan mengungkapkan
gagasan, pendapat, pesan dan perasaan secara tertulis. Kegiatan
berbicara diarahkan pada kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, pesan dan perasaan secara lisan dengan menggunakan
bahasa Jawa. Program Pengajaran Bahasa Jawa, lingkup mata
pelajaran bahasa Jawa meliputi penguasaan kebahasaan,
kemampuan memahami mengapresiasi sastra dan kemampuan
menggunakan bahasa Jawa.
25
BAB III
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
A. Identitas Organisasi
Nama Sekolah : SD Negeri Dukuh 1
NPSN/NSS : 20313147/101031419005
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi : B
Tahun Akreditasi : 2018
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Tanggal SK Pendirian Sekolah : 31 Desember 1967
Tanggal SK Izin Operasional : 01 Januari 1967
Alamat : Mangir
Desa / Kelurahan : Dukuh
Kecamatan : Tangen
Kabupaten : Sragen
Provinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 57261
Email : sdndukuhsatu@yahoo.co.id
Luas Tanah Milik : 1.480 m2
26
c. Mengembangkan pendidikan bernuansa wawasan lingkungan
hidup
d. Mengembangkan sikap saling asah, asih, asuh dalam suasana
hubungan kerja
e. Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah dan
komite sekolah
f. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bermasyarakat,
berbangsa, dan benegara.
3. Nilai-Nilai SD Negeri Dukuh 1
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SD
Negeri Dukuh 1, dibawah naungan Kemendikbud adalah :
a. Integritas
Memiliki keselarasan antara apa yang dipikirkan, dikatakan
dan dilakukan. Indikator yang ada dalam integritas,
diantaranya :
a) Konsisten dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran
dalam tindakan
b) Jujur dalam segala tindakan
c) Menghindari benturan kepentingan, berpikir positif
d) Berpikir positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan
tugas dan fungsi
e) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan
hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat). Indikator
dalam nilai kreatif dan inovatif diantaranya :
a) Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pandangan yang
variatif terhadap setiap permasalahan, serta mampu
menghasilkan karya baru
b) Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan
berkala dan berkelanjutan
27
c) Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang
konstruktif
d) Berani mengambil terobosan dan solusi dalam
memecahkan masalah
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam bekerja secara efektif dan efisien
c. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yag
dibutuhkan atau yang dituntut dari tugas dan pekerjaanya.
Indikator dalam nilai inisiatif diantaranya :
a) Responsif melayani kebutuhan stakeholder
b) Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi
c) Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau
peluang dan mampu mengambil tindakan nyata untuk
menyelesaikan masalah
d. Pembelajar
Seorang pembelajar selalu berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme. Indikator dalam nilai
pembelajar diantaranya :
a) Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambahkan
dan memerluas wawasan, pengetahuan dan
pengalaman
b) Mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap
kesalahan
c) Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja
e. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi asas keadilan dalam pemberian apresiasi,
penghargaan bagi karyawan yang kompeten. Indikator nilai
menjunjung meritrokasi diantaranya :
a) Berkompetisi secara professional
b) Memberikan kesempatan yang setara dalam
mengembangkan kompetensi pegawai
28
c) Memberikan penghargaan dan hukuman secara
proposional sesuai kinerja
d) Tidak sewenang-wenang
e) Tidak mementingkan diri sendiri
f. Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan. Indikator dari nilai
aktif, diantaranya :
a) Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk
mendukung visi dan misi
b) Memberikan dukungan pada rekan kerja
g. Tanpa Pamrih
Senantiasa bekerja dengan penuh tulus ikhlas dan
berdedikasi. Indikator dari nilai tanpa pamrih diantaranya :
a) Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan
b) Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya
c) Menunjukkan sikap 4S (senyum, sapa, sopan, santun).
C. Struktur Organisasi
1. Data Pegawai SD Negeri Dukuh 1
Jumlah sumber daya manusia yang ada di SD Negeri Dukuh 1
adalah sebagai berikut :
29
Tabel 3.1
Data Pegawai Tahun Ajaran 2018/2019
GOL MENGAJAR
NO NAMA/NIP JAB. GURU JENIS GURU KET.
RUANG KELAS
Sriyati, S.Pd.
2 III/c Penata Guru Kelas VI Guru Kelas
NIP. 19700511 200501 2 006
Alvina Putri C.
11. - PTT Perpustakaan - Perpustakaan
NIP.-
30
KEPALA SEKOLAH KETUA KOMITE
UNIT PERPUSTAKAAN
Alvina Putri C.
GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI
Oemi Dyahsini, S.Pd. Aldila Kurniati, S.Pd. Satrio Sigit Ardianto, S.Pd. Mahatma Galih, S.Pd. Noni Sulistyowati, S.Pd. Sriyati, S.Pd.
PENJAGA SEKOLAH
Suryanto
SISWA
Keterangan :
____________ Garis Komando MASYARAKAT SEKITAR
---------------- Garis Kordinasi
31
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SD Negeri Dukuh 1
2. Data Siswa SD Negeri Dukuh 1
Data siswa di SD Negeri Dukuh 1 sebagai berikut :
Tabel 3.2
Data Siswa Tahun Ajaran 2018/2019
Jenis Kelamin
No Kelas Total Wali Kelas
Laki – Laki Perempuan
1 2 3 4 5 6
1 I 4 8 12 Oemi Dyahsini, S.Pd.
2 II 12 13 25 Aldila Kurniati, S.Pd.
3 26 Satrio Sigit Ardianto,
III 11 15
S.Pd
4 IV 15 19 34 Mahatma Galih, S.Pd.
5 V 11 16 27 Noni Sulistyowati, S.Pd
6 VI 15 13 29 Sriyati, S.Pd.
Jumlah 68 84 152
32
8. KM/WC Guru 1 3 x 2 (m) Baik
34
kompetensi guru
6. Menjadi panitia USBN
7. Membimbing siswa dalam ektrakurikuler
8. Membuat artikel ilmiah
9. Mengikuti kegiatan penunjang seperti : menjadi anggota organisasi
profesi seperti koperasi, PGRI, Pramuka.
F. Role Model
Sosok yang saya jadikan teladan (role
model) dalam bekerja yaitu Ibu Rasmini, S.Pd.
Keberadaan role model mampu memotivasi
seseorang untuk meniru perilaku dan mengikuti
pencapaiannya. Beliau adalah senior sekaligus
pimpinan saya di SD Negeri Dukuh 1. Bu Ras
merupakan sosok yang patut dicontoh sikap
dan perilakunya. Sosok yang lahir di Blora, 28
September 1959 ini merupakan sosok yang
disiplin, mampu membimbing dan mengayomi
rekan kerja di instansi.
Bu Ras menjabat sebagai kepala sekolah sudah cukup lama dan
pada tahun 2019 ini sudah memasuki masa pensiun. Walaupun
demikian masih terlihat semangat beliau dalam memajukan SD Negeri
Dukuh 1, terbukti selalu bertanggung jawab dalam menyalesaikan
tugas dan n fungsi pokok sebagai kepala sekolah. Di tangan dingin
beliau, SD Negeri Dukuh 1 mencapai kemajuan yang sangat bagus.
Dilihat dari bangunan gedung yang kokoh, fasilitas yang baik, dan
kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anak di SD Negeri
Dukuh 1 yang masih sangat baik. Beliau adalah sosok pemimpin yang
patut dicontoh sebagai role model ASN. Dapat dilihat dari pribadi
beliau yang mencerminkan nilai-nilai ANEKA, seperti jujur,
bertanggung jawab, profesional, dan berorientasi mutu.
35
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
36
Gagasan : Pengoptimalan Peran Guru dalam
penyelesaian pembelajaran Bahasa Jawa kelas rendah di SD
isu Negeri Dukuh 1 Kecamatan Tangen Kabupaten
Sragen
37
2. Penyelesaian Isu
Isu yang telah ditetapkan direncanakan akan diatasi dengan rancangan kegiatan aktualisasi di bawah ini :
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengadakan 1. Konsultasi dengan Adanya persetujuan, Konsultasi dengan kepala Terwujudnya Tahapan
sosialisasi kepala sekolah arahan, dan saran sekolah menggunakan sosialisasi tentang kegiatan dalam
“Pentingnya tentang sosialisasi kegiatan sosialisasi bahasa yang santun dan “Pentingnya kegiatan ini
Melestarikan “Pentingnya “Pentingnya merujuk pada kejelasan Melestarikan Budaya memperkuat nilai
Budaya Daerah” Melestarikan Budaya Melestarikan target yang akan dicapai Daerah” pada peserta organisasi SD
Daerah” Budaya Daerah” dari dengan cara didik, maka Negeri Dukuh 1,
(Sumber Kegiatan: kepala sekolah bermusyawarah. mendukung misi, yaitu:
Inovasi) (mentor) yaitu: - Integritas
Akuntabilitas “Mengembangkan - Tanpa Pamrih
(kejelasan target) sikap saling asah, - Aktif
Etika Publik asih asuh dalam
(komunikasi secara suasana hubungan
santun) kerja”
Akuntabilitas
(Tanggung jawab)
Komitmen Mutu
(inovatif)
Etika Publik
(Cermat)
3. Pembuatan media Tersedianya media Saya membuat dan
“Kartu PANDAWA pembelajaran “Kartu menyediakan media
(PANDAI BAHASA PANDAWA pembelajaran yang inovatif
JAWA)” (PANDAI BAHASA yaitu “Kartu PANDAWA
JAWA)” (PANDAI BAHASA JAWA)”
dengan sikap mandiri dan
40
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kerja keras.
Komitmen Mutu
(inovatif)
Anti Korupsi
(mandiri, kerja keras)
4. Melaksanakan Terlaksananya Saya melaksanakan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran Bahasa Jawa
Bahasa Jawa Bahasa Jawa dengan media yang inovatif
dengan media yang dengan media yang yaitu “Kartu PANDAWA
inovatif yaitu “Kartu inovatif yaitu “Kartu (PANDAI BAHASA JAWA)”
PANDAWA PANDAWA dengan tanggung jawab,
(PANDAI BAHASA (PANDAI BAHASA inovatif dan berkomunikasi
JAWA)” JAWA)” dengan siswa secara
santun.
Anti Korupsi
(tanggung jawab)
Komitmen Mutu
(Inovatif)
Etika Publik
(santun)
3. Melaksanakan 1. Konsultasi dengan Adanya persetujuan, Konsultasi dengan kepala Terwujudnya kegiatan Tahapan
kegiatan kepala sekolah arahan, dan saran sekolah menggunakan pembelajaran dengan kegiatan dalam
pembelajaran tentang kegiatan dari kepala sekolah bahasa yang santun, konsep permainan kegiatan ini
dengan konsep pembelajaran (mentor) serta merujuk pada “JBC (Java Bridge memperkuat nilai
permainan “JBC dengan konsep kejelasan target yang Card)”, maka organisasi SD
(Java Bridge permainan “JBC akan dicapai dan mendukung misi, Negeri Dukuh 1,
41
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Card)” (Java Bridge Card)” dilakukan dengan yaitu: yaitu:
musyawarah. “Mengembangkan - Integritas
pendidikan - Kreatif inovatif
(Sumber Kegiatan: Akunabilitas bernuansa wawasan - Aktif
SKP) (kejelasan target) lingkungan hidup” - Pembelajar
Etika Publik
(santun)
Nasionalisme sila ke-4
(musyawarah)
2. Merancang Tersedianya lembar Saya menyiapakan
kegiatan rancangan kegiatan rancangan kegiatan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran dengan
dengan konsep dengan konsep konsep permainan “JBC
permainan “JBC permainan “JBC (Java Bridge Card)” dengan
(Java Bridge Card)” (Java Bridge Card)” penuh tanggung jawab
dan cermat.
Akuntabilitas
(Tanggung jawab)
Etika Publik
(Cermat)
3. Pembuatan media Tersedianya media Saya membuat dan
yang dipakai saat pembelajaran pada menyediakan media
kegiatan konsep permainan pembelajaran yang inovatif
pembelajaran “JBC (Java Bridge pada konsep permainan
dengan konsep Card)” “JBC (Java Bridge Card)”
permainan “JBC dengan sikap mandiri dan
(Java Bridge Card)” kerja keras.
42
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu
(inovatif)
Anti Korupsi
(mandiri, kerja keras)
4. Melaksanakan Terlaksananya Saya melaksanakan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran Bahasa Jawa
Bahasa Jawa Bahasa Jawa dengan dengan konsep
dengan dengan dengan dengan permainan “JBC (Java
konsep permainan konsep permainan Bridge Card)” dengan
“JBC (Java Bridge “JBC (Java Bridge tanggung jawab, disiplin,
Card)” Card)” inovatif dan berkomunikasi
dengan siswa secara
santun.
Anti Korupsi
(tanggung jawab)
Komitmen Mutu
(Inovatif)
Etika Publik
(disiplin, santun)
4. Melaksanakan 1. Konsultasi dengan Adanya persetujuan, Saya berkonsultasi Terwujudnya kegiatan Tahapan
kegiatan NOBITA kepala sekolah arahan, dan saran dengan kepala sekolah NOBITA “Nonton kegiatan dalam
“Nonton Bareng (mentor) tentang dari kepala sekolah dengan tanggung jawab Bareng dan Bercerita” kegiatan ini
dan Bercerita” kegiatan NOBITA (mentor) yang mengedepankan maka mendukung memperkuat nilai
“Nonton Bareng dan musyawarah. misi, yaitu: organisasi SD
(Sumber Kegiatan: Bercerita” “Mengembangkan Negeri Dukuh 1,
Inovasi) Akuntabilitas pendidikan yaitu:
43
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(tanggung jawab) bernuansa wawasan - Integritas
Nasionalis sila ke-4 lingkungan hidup” - Kreatif inovatif
(musyawarah) dan“Pembaharuan di - Terlibat aktif
2. Menyiapkan Tersedianya Saat menyiapkan film atau Bidang Pendidikan”
tayangan/video tayangan/video yang tayangan power point
yang berhubungan berhubungan dengan kreatif dan
dengan cerita dengan cerita inovatif, serta
wayang Pandawa wayang Pandawa bertanggung jawab
dengan film yang akan
ditampilkan kepada peserta
didik.
Komitmen mutu
(kreatif dan inovatif)
Akuntabilitas
(tanggung jawab)
3. Menginformasikan Siswa memahami Menginformasikan kepada
kepada siswa tugasnya untuk siswa dengan tanggung
bahwa setiap siswa merefleksikan isi jawab dan bahasa yang
harus merefleksikan dari film yang santun
hasil kegiatan ditonton.
“NOBITA” Anti korupsi
(tanggung jawab)
Etika Publik
(santun)
4. Melaksanakan Terlaksana kegiatan Saya melaksanakan
kegiatan NOBITA NOBITA “Nonton kegiatan NOBITA “Nonton
“Nonton Bareng dan Bareng dan Bareng dan Bercerita”
44
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Bercerita” Bercerita” oleh dengan jelas dan adil agar
peserta didik seluruh siswa bisa
menikmati tayangan dan
bisa merefleksikan dengan
baik.
Akuntabilitas
(kejelasan)
Nasionalisme sila ke-5
(bersikap adil)
5. Mengadakan 1. Konsultasi dengan Adanya persetujuan, Saya berkonsultasi dengan Terwujudnya kegiatan Tahapan
Diseminasi hasil kepala sekolah arahan, dan saran kepala sekolah dengan Diseminasi hasil kegiatan dalam
kegiatan NOBITA mengenai kegiatan dari kepala sekolah tanggung jawab mengenai kegiatan NOBITA kegiatan ini
“Nonton Bareng Diseminasi hasil (mentor) Diseminasi hasil kegiatan “Nonton Bareng dan memperkuat nilai
dan Bercerita” kegiatan NOBITA NOBITA “Nonton Bareng Bercerita” (Inovasi) organisasi SD
(Inovasi) “Nonton Bareng dan dan Bercerita” (Inovasi) , maka mendukung Negeri Dukuh 1,
Bercerita” (Inovasi) serta berkomunikasi misi, yaitu: yaitu:
dengan santun. “Mengoptimalkan - Inisiatif
(Sumber Kegiatan: sumber daya yang - Kreatif inovatif
Inovasi) Akuntabilitas ada” - Aktif
(tanggung jawab) - Pembelajar
Etika Publik
(santun)
2.Menyiapkan materi Tersedianya materi Saya menyiapakan materi
diseminasi dan data diseminasi dan data dan data yang mendukung
yang mendukung yang mendukung hasil kegiatan NOBITA
hasil kegiatan hasil kegiatan “Nonton Bareng dan
NOBITA “Nonton NOBITA “Nonton Bercerita”dengan kreatif
45
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Bareng dan Bareng dan dan inovatif, jujur serta
Bercerita” Bercerita” bertanggung jawab.
Komitmen mutu
(kreatif dan inovatif)
Akuntabilitas
(tanggung jawab)
Anti Korupsi
(jujur)
3.Melaksanakan Terlaksana kegiatan Saya melaksanakan,
kegiatan diseminasi diseminasi hasil diseminasi hasil kegiatan
hasil kegiatan kegiatan NOBITA NOBITA “Nonton Bareng
NOBITA “Nonton “Nonton Bareng dan dan Bercerita”dengan
Bareng dan Bercerita” tanggung jawab.
Bercerita”
Akuntabilitas
(tanggung jawab)
6. Melaksanakan 1. Konsultasi dengan Adanya persetujuan, Saya berkonsultasi dengan Terwujudnya kegiatan Tahapan
kegiatan Lomba kepala sekolah arahan, dan saran kepala sekolah dengan pembelajaran dengan kegiatan dalam
Menggambar mengenai kegiatan dari kepala sekolah transparan mengenai Lomba Menggambar kegiatan ini
bertema “Cinta Lomba Menggambar (mentor) pembiayaan dan bertema “Cinta memperkuat nilai
Budaya Jawa” bertema “Cinta pelaksanaan Lomba Budaya Jawa”, maka organisasi SD
Budaya Jawa” Menggambar bertema mendukung misi, Negeri Dukuh 1,
(Sumber Kegiatan: “Cinta Budaya Jawa” serta yaitu: yaitu:
Inovasi) berkomunikasi dengan “Mengoptimalkan - Inisiatif
santun. sumber daya yang - Kreatif inovatif
ada” - Aktif
Akuntabilitas - Pembelajar
46
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(transparan)
Etika Publik
(santun)
2.Guru menyiapkan Tersedianya alat- Saat menyiapkan alat-alat
alat-alat yang akan alat yang akan yang akan digunakan pada
digunakan pada digunakan pada kegiatan Lomba
kegiatan Lomba kegiatan Lomba Menggambar bertema
Menggambar Menggambar “Cinta Budaya Jawa”
bertema “Cinta bertema “Cinta dengan kreatif dan
Budaya Jawa” Budaya Jawa” inovatif, jujur serta
bertanggung jawab.
Komitmen mutu
(kreatif dan inovatif)
Akuntabilitas
(tanggung jawab)
Anti Korupsi
(jujur)
3. Sosialisasi kepada Terlaksananya Melaksanakan kegiatan
siswa mengenai kegiatan sosialisasi sosialisasi kepada siswa
kegiatan Lomba untuk pelaksanaan dengan tanggung jawab.
Menggambar kegiatan Lomba
bertema “Cinta Menggambar Anti korupsi
Budaya Jawa” bertema “Cinta (tanggung jawab)
Budaya Jawa”
Akuntabilitas
(tanggung jawab)
5. Melaksanakan Terlaksananya Melaksanakan penjurian
penjurian kegiatan penjurian kegiatan kegiatan Lomba
Lomba Lomba Menggambar Menggambar bertema
Menggambar bertema “Cinta “Cinta Budaya Jawa”
bertema “Cinta Budaya Jawa” dengan mengedepankan
Budaya Jawa” transparansi, netral,
keadilan dan jujur.
Akuntabilitas
(transparan, netral)
Anti korupsi
(keadilan, jujur)
48
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
7. Mengadakan 1. Konsultasi dengan Adanya persetujuan, Saya berkonsultasi dengan Terwujudnya kegiatan Tahapan
kegiatan kepala sekolah arahan, dan saran kepala sekolah dengan pembelajaran dengan kegiatan dalam
Penyerahan mengenai kegiatan dari kepala sekolah transparan mengenai Lomba Menggambar kegiatan ini
hadiah lomba dan kegiatan (mentor) pembiayaan dan bertema “Cinta memperkuat nilai
papan pajangan Penyerahan hadiah pelaksanaan kegiatan Budaya Jawa”, maka organisasi SD
lomba dan papan penyerahan hadiah lomba mendukung misi, Negeri Dukuh 1,
(Sumber kegiatan : pajangan (Inovasi) dan papan pajangan ” serta yaitu: yaitu:
Inovasi) berkomunikasi dengan “Mengoptimalkan - Inisiatif
santun. sumber daya yang - Kreatif inovatif
ada” - Aktif
Akuntabilitas
(transparan)
Etika Publik
(santun)
2. Melakukan Adanya sumbangan Saya berkoordinasi dengan
koordinasi dengan ide dan papan teman sejawat
teman sejawat pajangan yang menggunakan bahasa yang
mengenai kegiatan siap digunakan. santun dan membuat apan
Penyerahan hadiah pajangan secara mandiri.
lomba dan papan
pajangan
Etika publik
(santun)
Anti Korupsi
(mandiri)
49
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Menyediakan Tersedianya hadiah Saya menyediakan hadiah
hadiah yang akan yang akan dan membuat media papn
diserahkan dan diserahkan dan pajangan dengan
pembuatan media media papan tanggung jawab, mandiri
papan pajangan pajangan. dan berorientasi mutu.
Akuntablitas
(tanggung jawab)
Anti korupsi
(mandiri)
Komitmen Mutu
(berorientasi mutu)
4. Melaksanakan Terlaksananya Saya mmelaksanakan
kegiatan kegiatan kegiatan Penyerahan
Penyerahan hadiah Penyerahan hadiah lomba dan papan
lomba dan papan hadiah lomba pajangan dengan
pajangan dan papan tanggung jawab dan
pajangan berorientasi mutu.
50
Tabel 4.2
Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi
28
29
30
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
27
1 Sosialisasi Foto, video, materi,
“Pentingnya H daftar hadir siswa,
Melestarikan √ √ √ A √ √ notulen persetujuan dan
Budaya R arahan kepala sekolah
P I tentang sosialisasi
Daerah”
E P
2 Foto, video , lembar
N E
Pembelajaran rancangan kegiatan,
E R
dengan media R √ √ √ √ √ √
T √ media kartu PANDAWA
KARTU M dan notulen persetujuan
I M M M M A
PANDAWA M I I I I M I
3 A N N N N A N Foto, video , lembar
A G G G G G rancangan kegiatan,
Pembelajaran G
N G G G G M media permainan Java
dengan U √
U √ U √ √ U √ √ U A Bridge Card dan notulen
permainan persetujuan
R S
Java Bridge A U
Card P K
4 O Foto, video pelaksanaan
Pelaksanaan R S NOBITA, daftar hadir
NOBITA E siswa, dan notulen
√ √ √ √ √ √
K persetujuan
O
L
51
5 Mengadakan A Foto, video, daftar hadir
Diseminasi H siswa dan guru, serta
hasil kegiatan notulen persetujuan
√ √ √
NOBITA
52
B. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA,
terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala
sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara
optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu
disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah
antisipasi menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan solusi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
53
5. Mengadakan Siswa dan rekan sejawat Melaksanakan kegiatan
Diseminasi hasil yang mengikuti kegiatan dengan interaktif dan
kegiatan NOBITA diseminasi kurang semenarik mungkin.
antusias mengikuti
jalannya kegiatan.
54
3. Melaksanakan kegiatan Akibatnya kegiatan pembelajaran (materi
pembelajaran dengan aksara Jawa) masih dilaksanakan secara
konsep permainan “JBC monoton dan siswa kesulitan memahami
(Java Bridge Card)” (SKP) materi tersebut.
6.. Melaksanakan kegiatan Akibatnya tidak ada bukti nyata dari siswa
Lomba Menggambar bahwa mereka mulai merasakan kecintaan
bertema “Cinta Budaya pada budaya Jawa. Dengan adanya lomba
Jawa” (Inovasi) juga membuat mereka semangat untuk
berkompetisi menjadi yang terbaik.
55
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan
rancangan kegiatan untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu
yang telah dirumuskan melalui analisa APKL dan analisa USG.
Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu, unit kerja maupun
dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat diidentifikasi. Dari
beberapa isu tersebut kemudian dilakukan identifikasi dengan metode
USG. Isu yang diangkat yaitu “Belum optimalnya pembelajaran
Bahasa Jawa Kelas Rendah di SD Negeri Dukuh 1 Kecamatan
Tangen Kabupaten Sragen”. Penyelesaian atas isu yang terjadi
menggunakan penerapan nilai dasar ASN, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
. Dalam rancangan aktualisasi ini terdapat 5 kegiatan yang akan
diaktualisasikan di SD Negeri Dukuh 1. Kegiatan tersebut dijiwai nilai-
nilai dasar profesi ASN. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Mengadakan sosialisasi “Pentingnya Melestarikan Budaya Daerah”
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan media “Kartu
PANDAWA (PANDAI BAHASA JAWA)”
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan konsep permainan
“JBC (Java Bridge Card)”
4. Melaksanakan kegiatan NOBITA “Nonton Bareng dan Bercerita”
5. Mengadakan Diseminasi hasil kegiatan NOBITA
6. Melaksanakan kegiatan Lomba Menggambar bertema “Cinta
Budaya Jawa”
7. Kegiatan Penyerahan hadiah lomba dan papan pajangan
56
dalam skala luas akan membuat budaya daerah luntur karena
modernisasi. Selain itu juga tidak tercapainya visi SD Negeri Dukuh 1
yakni “Berprestasi, Berbudaya, Terampil, serta Berbudi Pekerti
Luhur”.
Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dibuat maka dapat
mengakibatkan dampak berupa tidak terselesaikannya isu yang ada di
unit kerja dan dapat menghasilkan berbagai masalah yang lebih
kompleks. Selain itu pemahaman mengenai nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) pun menjadi kurang karena tidak ada pedoman dan panduan
dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.
57
DAFTAR PUSTAKA
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
59