Anda di halaman 1dari 7

A.

Uraian Bahan
1. Etanol FI III Hal : 65
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alkohol
Pemerian : caira tak berwarna, jernih, mudah
menguap dan mudah bergerak : bau khas ; rasa panas, mudah
terbakar, dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P, dan dalam eter P.
Khasiat dan penggunaan : zat tambahan
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat ; terlindung
dari
cahaya; ditempat sejuk jauh dari nyala
api.

2. 1-Butanol
Nama resmi : 1-BUTANOL
Nama lain : n-butil alkihol
Pemerian : hablur tidak berwarna, menjadi cair pada
suhu diatas 25,5 bau menyerupai kamfer.
Kelarutan : bercampur dengan air dan dengan pelarut
organik umum.
Khasiat dan penggunaan : zat tambahan
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya.
3. Isopropanol
Nama resmi : ISOPROPANULUM
Nama lain : Isopropanol
Pemerian : Cairan jernih , tidak bewarna ; bau khas
mirip etanol ; rasa membakar , mudah
terbakar.
Kelarutan : Mudah larut dalam air , dalam kloloform
P dan dalam eter P.
Khasiat dan penggunaan :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

4. Air suling
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling/Aquadest
Pemerian : Cairan jernih ; tidak berwarna ; tidak
berbau ; tidak memiliki rasa.
Kelarutan :-
Khasiat dan penggunaan : Pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. Natrium Hidroksida
Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama lain : Natrium Hidroksida
Pemerian : Bentuk batang , butiran , massa hablur
atau keping,kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur , putih ,
mudah meleleh basah , sangat alkalis dan
korosif , menyerap karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam
etanol (95%) P
Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Penutup karet
3. Pipet tetes
4. Pengaduk kaca
5. Gelas piala
B. Bahan
1. Etanol ( etil alcohol )
2. 2-propanol ( isopropil alcohol )
3. 1-butanol ( n-butil alcohol )
4. 2-butanol ( sec-butilalkohol )
5. Sikloheksanol
6. Aquadest
7. Pereaksi lucas ( ZnCl2 dalam HCl pekat )
8. AgNO3 0,1 M DALAM 95% 3TANOL
9. HNO3 1 M
10. Larutan natrium Iodida 15% dalam aseton kering
11. Aseton
12. Larutan NaOH 0,5 M
13. Indikator Fenolftalein (PP)

C. Prosedur Kerja
1. Reaksi Lucas
1) Beri lebel tabung reaksi dengan senyawa; etanol, 2-propanol, 1-
butanol, 2-butanol, 2-metil-2-propanol, sikloheksanol.
2) Masukkan kedalam masing-masing tabung 2 mL pereaksi lucas
dan masing-masing 4-5 tetes senyawa uji yang sesuai.
3) Aduk campuran dan catat waktu yang dibutuhkan hingga
campuran menjadi keruh atau membentuk dua fase terpisah.
Catat pada lembar pengamatan. Simpan hasil reaksi untuk
prcobaan berikutnya.
2. Uji Perak Nitrat
1) Beri label tabung reaksi dengan nama senyawa ; etanol, 2-
propanol, 1-butanol, 2-butanol, 2-metil-2propanol,
sikloheksana. Lakukan percobaan satu per satu tiap tabung.
2) Masukkan 1 tetes hasil reaksi lucas yang bersesuaian dari
percobaan 1 kedalam masing-masing tabung yang telah berisi
2 mL pereaksi nitrat. Tutup tabung dengan penutup karet.
3) Catat waktu mulai penambahan. Amati dan catat dengan tepat
waktu campuran menjadi keruh dan waktu pembentukan
endapan di dasar atau di dinding tabung.
4) Apabila tidak terjadi perubahan dalam waktu 5 menit,
hangatkan campuran dalam penangas air panas dan amati
perubahan yang terjadi. Tambahkan beberapa tetes HNO3 1M
dan amati. Catat pada lembar pengamatan.

3. Uji Natrium Iodida


1) Beri label tabung reaksi dengan senyawa ; etanol, 2-prpanol, 1-
butanol, 2-butanol, 2-metil-2-propanol, sikloheksanol. Lakukan
percobaan satu per satu tiap tabung.
2) Masukkan 2 tetes hasil reaksi lucas yang bersesuaian dari
percobaan 1 kedalam masing-masing tabung yang telah berisi 1
mL larutan natrium Iodida 15% dalam aseton kering. Tutup
tabung dengan penutup karet.
4. Rektivitas : pelarut
1) Beri label tiga tabung reaksi kering dengan camouran pelarut
yang digunakan ( aseton : air ; 55:45, 60:40, 65:35 ).
2) Masukkan 2 mL masing-masing campuran pelarut tersebut
kedalam tabung sesuai, tambahkan 2 tetes larutan NaOH 0,5 M
dan 2-3 tetes indikator fenolftalein. Tutup tabung dengan
penutup karet dan masukkan tabung kedalam penangas air
hangat selama 3-4 menit.
3) Masukkan 3 tetes hasil reaksi lucas untuk 2-metil-2-propanol
dari percobaan satu kedalam masing-masing tabung. Catat
waktu mulai penambahan.
4) Aduk, amati dengan teliti dan catat dengan tepat waktu warna
merah muda indicator hilang.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

1. Reaksi Lucas
a. Etanol = terbentuk 2 fase
b. 1-Butanol = terbentuk 2 fase
2. Reaksi Perak Nitrat
a. Etanol = berwarna putih dan terbentuk endapan
b. 1-butanol = berwarna putih dan terbentuk endapan
3. Reaksi Natrium Iodida
a. Etanol = keruh
b. 1-Butanol = keruh
4. Reaksi Pelarut ( Aseton : Air )
a. 5,5 : 4,0 = berwarna merah
b. 6,0 : 4,0 = berwarna mearah
c. 6,5 : 3,5 = berwarna merah

Anda mungkin juga menyukai