Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU TENGAH

DINAS KESEHATAN
Alamat: Kompleks KTM Tobadak,Kec. Tobadak Kab. Mamuju Tengah Kode Pos 91564

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN FISIK
REHABILITASI SEDANG PUSTU POLOHU DESA BABANA
KECAMATAN BUDONG BUDONG KAB. MAMUJU TENGAH

I. PENDAHULUAN
A. Umum
1. Setiap konstruksi fisik harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga
mampu memenuhi fungsi secara optimal.
2. Setiap konstruksi fisik harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administrasi bagi konstruksi fisik .
3. Pemberi jasa konstruksi untuk konstruksi fisik perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya teknis yang memadai dan
layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan konstruksi perlu disiapkan
secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan pekerjaan
konstruksi/bangunan gedung yang sesuai dengan kepentingan dan fungsinya.

B. Latar Belakang
1. Rehabilitasi sedang Puskesmas Pembantu dusun Polohu desa Babana sangat dibutuhkan
dalam rangka meningkatkan pelayanan pada masyarakat khususnya kebutuhan akan
pelayanan rawat jalan yang maksimal guna menurunkan angka kesakitan dan kematian.
2. Keberadaan gedung/bangunan Pustu yang memadai/sesuai standar yang dipersyaratkan akan
dapat berpengaruh dan meningkatkan etos kerja aparat yang bertugas dan memfungsikan
sarana pelayanan kesehatan ini termasuk masyarakat yang akan mengakses pelayanan
kesehatan dasar di Puskesmas Pembantu.

C. Maksud dan Tujuan


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Pelaksana Konstruksi
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas pembangunan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan pelaksana konstruksi dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai KAK ini.
3. Maksud pekerjaan ini adalah terrehabilitasinya Gedung Puskesmas Pembantu sebagai
sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
rawat jalan.
4. Tujuan pekerjaan ini adalah meningkatnya cakupan pelayanan rawat jalan dan sebagai
pengendali (gate keeper) pelayanan rujukan ke Puskesmas.

D. Sasaran
Terrehabilitasinya Gedung Puskesmas Pembantu di dusun Polohu desa Babana
sebanyak 1 unit sesuai dengan dokumen hasil perencanaan.
E. Nama SKPD & Kegiatan
Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah
Program : Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya
Kegiatan : Rehabilitasi Sedang Puskesmas Pembantu
Pekerjaan : Rehabilitasi Sedang Gedung Pustu dusun Polohu desa Babana
Pagu Anggaran : Rp. 133.000.000,-

II. KEGIATAN PEMBANGUNAN


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Pelaksana Konstruksi dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan fisik rehabilitasi gedung Pustu ini dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi
termasuk pemeliharaan dalam masa pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen yang telah disusun oleh perencana
konstruksi (gambar teknis dan spesifikasi teknis), dengan segala tambahan dan
perubahannya pada saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing, serta ketentuan teknis
(pedoman dan standar teknis yang dipersyaratkan).
3. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan (bahan, tenaga, dan
alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan,
seperti yang tercantum dalam spesifikasi teknis.
4. Pelaksanaan konstruksi akan dilakukan pengawasan dari penyedia jasa pengawasan
konstruksi.
5. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).
6. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja Pelaksanaan
dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga berita
acara serah terima pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan pekerjaan oleh
panitia penerima pekerjaan. Semua administrasi pelaksanaan konstruksi dan pengawasan
mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Perpres 54 tahun 2010 beserta perubahannya
dan petunjuk teknis pelaksanaannya.
7. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil pelaksanaan
konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa konstruksi berkewajiban
memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan kekurangan yang terjadi selama masa
konstruksi.
8. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan, harus diuji coba sesuai
fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka harus diperbaiki sampai
berfungsi dengan sempurna.
9. Masa pemeliharaan rehabilitasi gedung ini minimal selama 6 (Enam) bulan terhitung
sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi.
10. Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
a. Konstruksi fisik yang sesuai dengan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi;
b. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi :
- Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build drawings).
- Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi
fisik.
- Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan pelaksana
konstruksi, pekerjaan pengawasan oleh pengawas pekerjaan, beserta
segala perubahan/addendumnya.
- Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi
fisik oleh pelaksana konstruksi, serta laporan akhir
pengawasan, dan laporan akhir pengawasan berkala oleh pelaksana
pengawasan.
- Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima I dan II,
pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
- Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan
konstruksi fisik.

III. TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KONSTRUKSI


1. Pelaksana konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa pelaksanaan
konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab pelaksana konstruksi adalah sebagai berikut:
a. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar yang
berlaku.
b. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan -
batasan yang telah diberikan oleh kegiatan/proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan.
c. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis gedung yang berlaku.

IV. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan untuk kegiatan rehabilitasi ini selama 120 (seratus Dua
Puluh ) hari kalender.

V. SPESIFIKASI TEKNIS
SYARAT-SYARAT TEKNIS
a. Kualifikasi Perusahaan
- Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih berlaku,
- Sertifikat Badan Usaha (SBU) Kontruksi Bangunan Gedung Kesehatan yang masih berlaku,
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang masih berlaku,
- Izin Gangguan (HO) yang masih berlaku,
- Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang masih berlaku,
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku
- Akta Pendirian Perusahaan beserta perubahannya (jika ada)
- Surat Keterangan Dukungan dari Bank (10% dari HPS)
- Daftar peralatan dan Personil
- Surat Keterangan Bebas Temuan
- NPWP dan Laporan Pajak Tahun 2016

b. Kualifikasi Tenaga Ahli


1. Site Manager (Penanggung Jawab Lapangan)
SKA Ahli Tehnik Bangunan Gedung 1 (satu) orang Sarjana Sipil/Arsitektur,
pengalaman minimal 3 tahun.
2. Drafter
SKT Juru Gambar/Drafter Arsitektur Sipil, 1 (satu) orang minimal STM/SMK
pengalaman minimal 3 tahun.
3. Pelaksana Lapangan
SKT Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung, 1 (satu) orang, minimal D3
Sipil/Arsitektur, pengalaman minimal 3 tahun.
4. Juru Ukur/Quantity/Quality
SKT Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung , 1 (satu) orang, minimal STM/SMK Teknik
Bangunan, pengalaman minimal 5 tahun
5. Tenaga K3
SKT Sosialisasi K3/Sertifikat SMK3 (satu) orang, minimal STM/SMK, pengalaman
minimal 3 tahun
6. Tenaga Administrasi
Tamatan SMU/Sederajat sebanyak 1 orang , pengalaman minimal 3 tahun

c. Peralatan Yang Dibutuhkan


3
1. Concrete Mixer Kapasitas Minimal 0,3 M 1 unit
2. Genset 1 unit, 10.000 Watt
3. Gerobak Dorong, 2 Unit
4. Alat Pertukangan, 2 Set (Kayu dan Batu)
5. Water Pas, 1 Unit

VI. PERKIRAAN TOTAL BIAYA PEKERJAAN


Berdasarkan Harga Perhitungan Sendiri (HPS) total biaya pekerjaan Rehabilitasi
Gedung Pustu ini adalah Rp. 133.000.000- (Seratus Tiga Puuh Tiga Juta Rupiah). Biaya
tersebut secara umum meliputi biaya :
1. Pekerjaan Persiapan,
2. Pekerjaan Tanah,
3. Perkerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran
6. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
7. Pekerjaan Kap dan Plafond
8. Pekerjaan Penutup Lantai
9. Pekerjaan Finishing
10.Pekerjaan Instalasi Listrik
11. Pekerjaan Sanitasi
Biaya dimaksud termasuk PPN sesuai peraturan yang berlaku. Sumber dana seluruh pekerjaan
dibebankan pada APBD Kabupaten Mamuju Tengah Tahun Anggaran 2018 SKPD Dinas
Kesehatan.

VII. PROGRAM KERJA


Pelaksana konstruksi harus segera menyusun program kerja minimal meliputi:
1. Jadwal kegiatan secara terperinci
2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah
tenaga untuk melaksanakan pekerjaan
3. Konsep penanganan pekerjaan pembangunan

VIII. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini menjadi pedoman secara umum bagi pelaksana konstruksi dalam
melaksanakan pekerjaan. Hal-hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa dipersiapkan
secara matang agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai pada jadwal yang telah ditentukan
dengan kualitas sesuai yang telah ditetapkan.

Tobadak, Januari 2018


Mengetahui :
Kepala Dinas PPTK

Dr. I KETUT SIDIARSA MADE CAYA, SKM


NIP. 19620714 198901 1 005 NIP. 19720715 199703 1 006

Anda mungkin juga menyukai