Anda di halaman 1dari 2

Nama : Samuel Fransiskus Sianipar

Npm : 2019111196

prodi akuntansi/pagi

1. Keynes memiliki teori konsumsi absolut yang disebut sebagai Teori Konsumsi Keynes (absolut income
hypothesis). Keynes berpendapat bahwa besarnya konsumsi rumah tangga, tergantung dari pendapatan
yang dihasilkan. Perbandingan antara besar nya konsumsi dan pendapatan disebut Keynes sebagai
Marginal Propensity to Consume (MPC). MPC ini digunakan untuk mengukur bahwa semakin besar
pendapatan yang dimiliki, maka tingkat konsumsi rumah tangga juga tinggi, dan begitu pula
sebaliknya.Untuk menjelaskan teori Keynes tersebut, maka perlu dibuat rancangan perhitungan
pendapatan dan konsumsi melalui Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Absolut. Teori tersebut
menyatakan bahwa jumlah pengeluaran konsumsi berkaitan erat dengan pendapatan negara yaitu
dapat mempengaruhi fluktuasi perekonomian negara, dimana hal tersebut dapat diukur berdasarkan
harga konstan

2. .The Life-Cycle Hipotesis (LCH) adalah sebuah teori ekonomi yang berkaitan dengan pengeluaran dan
kebiasaan menabung masyarakat selama seumur hidup.Konsep ini dikembangkan oleh Franco
Modigliani dan muridnya Richard Brumberg.LCH menganggap bahwa individu konsumsi dasar pada
persentase pendapatan yang konstan diantisipasi hidup mereka.

hipotesis pendapatan permanen (permanent income hypothesis), yang dikembangkan oleh Milton
Friedman. Dia berpendapat bahwa konsumen merencanakan konsumsi mereka dalam jangka menengah
hingga panjang berdasarkan pendapatan permanen.Dalam jangka pendek, fluktuasi pendapatan tidak
mempengaruhi konsumsi. Konsumen menggunakan tabungan dan pinjaman untuk memfasilitasi
konsumsi dalam menanggapi fluktuasi ini.

3. untuk life cycle hipotesis sebuah contoh yang mendukung hipotesis bahwa orang menabung untuk
masa pensiun sementara mereka yang mendapatkan penghasilan tetap (daripada menghabiskan
semuanya ketika diperoleh).

permanen incom hypothesismisalnya, konsumen mungkin membelanjakan lebih dari yang mereka
hasilkan (dissaving). Pada tahap karir berikutnya, ketika penghasilan mereka lebih besar, mereka mulai
mengembalikan dissaving.
4. jan timbergen mengatakan bahwa keuntungan yang terjadi (realized profits) secara akurat
merefleksikan keuntungan yang diharapkan (expected profits). jadi singkatnya teori mengatakan stok
kapital yang diinginkan dan investasi ditentukan oleh keuntungan, sedangkat menurut teori akselaratoe,
investasi ditentukan oleh tingkat output. karena kedua teori tersebut memiliki pandangan yang berbeda
menyangkut faktor faktor penentu stok kapital gang diinginkan, makan dengan sendirinya kedua teori ini
juga memiliki implikasi kebijakan yang berbeda pula.

5. setelah belajar dan memahami materi konsumsi dan investasi ini saya belajar menganalisis dan
menjelaskan faktor penentu konsumsi dan investasi seseorang serta perubahan pola konsumsi dan
investasi masyarakat dalam perekonomian negara

Anda mungkin juga menyukai