Merupakan pajak penghasilan yg diterima oleh subjek pajak luar negeri berdasarkan UU PPh.
1. badan pemerintah
3. penyelenggara kegiatan
Dividen
Bunga termasuk premium, diskonto, imbalan lain sehubungan dgn jaminan pengembalian
hutang
Royalty, sewa
Imbalan jasa, pekerjaan, dan kegiatan
Hadiah dan penghargaanperhia
Kruantungan pembabasan hutang
Pensiun
Premi swab atau transaksi lindung nilai
a. Penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di Indonesia, kecuali yg diatur dalam Pasal 4
ayat 2, yg diterima atau diperoleh WP Luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia.
Tarifnya 20% dari perkiraan penghasilan neto
Bersifat final
Terhadap WP Luar negeri yg termaasuk P2B perlakuannya mengikuti aturan dari P3B yg
berlaku, hak pemajakannya ada di Indonesia
Besarnya perkiraan neto sebesar 25% dari harga jual
Sehingga tarif efektif PPh pasal 26 adalah 20% x 25% = 5%
Objeknya adalah perhiasan mewah, mobil, kapal pesiar, emas, intan, berlian, jam
tanggan mewah, barang antic, lukisan, pesawat pribadi dll
Bagi WP Luar negeri yg menerima penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta
besarnya tdk melebihi 10jt utk setiap transaksi dikecualikan dari pemotongan PPh pasal
26
Wajib pajak badan yg berhak memotong adalah badan pemerintah, subjek pajak dlm
negeri, penyelenggara kegiatan, BUT, dan perwakilan luar negeri
Org pribadiwajib pajak dlm negeri yg ditunjuk sbg pemotong adalah pengacara, akuntan,
arsitek, dokter, konsultan, notaris, aktuaris, org pribadi yg menjalankan usaha dgn
menyelenggarakan pembukuan
b. Premi asuransi yg dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar negeri
Tarifnya 20% dari perkiraan penghasilan neto
Besarnya perkiraan tergantung dari jenis penghasilannya
Penghasilan dari premi dibayar tertanggung kpd perusahaan asuransi diluar negeri
perkiraannya adalah 50%
Penghasil dari premi yg dibayar oleh perusahaan asuransi yg berkedudukan di Indonesia
kpd perusahaan asuransi yg ada di luar negeri 10%
Premi yg dibayar oleh perusahaan reasuransi yg berkedudukan di Indonesia kpd
perusahaan asuransi di luar negeri 5%
c. Penghasilan dari penjualan saham di dalam negeri yg diperoleh wajib pajak luar negeri
Penhasilan dari penjualan saham perseroan yg diperoleh oleh wajib pajak luar negeri
selain BUT dipotong pajak 20%
Jika termasuk dlm negara P3B maka mengikuti aturan dari perjanjian P3B
Perkitaan penghasilannya 25%, sehingga tarif efektifnya 20% x 25% = 5%
Pembayaran PPh bersifat final
d. Penghasilan dari penjualan atau pengalihan sahan yg ada di pasal 18 ayat 3c dipotongnya sebear
20% dari perkiraan penghasilan neto
Penjualan atau pengalihan saham perusahaan antara, dapat ditetapkan sbg penjualan
atau pengalihan saham badan atau BUT yg didirikan atau berkedudukan di Indonesia
Tarifnya 20% dari perkiraan neto
Besar penghasilannya adalah 25% dari harga jual
C. Tarif 20% dari penghasilan kena pajak sesudah dikurangi pajak (branch profit tax)
Branch Profit Tax : objek pajak PPh Pasal 26 yg dipotong 20% dari penghasilan pajak yg sudah
dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap di Indonesia
Ketentuan Branch Profit Tax diatur oleh PMK no 14/PMK.03/2011 tgl 24 januari 2011
Pengecualian dari PPh branch profit tax:
a. Peryertaan modal pada perusahaan yg baru didirikan dan kedudukannya di indnesia sbg
pendiri atau peserta pendiri
b. Penyertaan modal pada perusahaan yg sudah didirikan dan berkedudukan di Indonesia
sebagai pemegang saham
c. Pembelian asset tetap utk digunakan dlm menjalankan usaha BUT di Indonesia