Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek


Seiring dengan perubahan paradigma penyelenggara otonomi daerah maka
berdasarkan Peraturan Daerah kota Cirebon Nomor : 5 Tahun 2002, RSUD
Gunung Jati Kota Cirebon ditetapkan sebagai Lembaga Teknis Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Badan Layanan
Umum (BLU) dab Keputusan Walikota Nomor 445/Kep 359-DPPKD/2009,
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dinyatakan LULUS dengan akreditasi penuh
16 Kelompok Pelayanan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit dengan
mendapatkan sertifikat KARS/SERF/40/NIII/2010 yang berlaku sampai
dengan 2 Agustus 2014.
RSUD Gunung Jati sejak berdirinya 1920 telah memperoleh sejarah yang
panjang dan memberikan sumangsih nyata terhadap pelayanan kesehatan bagi
masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya. Maturitas usia tntunya menurut
performance yang harus semakin baik pula sebagai sebuah Publik Service
Company. Kita semiua tentu menaruh harapan besar untuk terwujudnya
mimpi akan sebuah layanan kesehatan publik yang prima.
Saat ini rumah sakit RSUD Gunung Jati Kota Cirebon telah ditetapkan
sebagai rumah sakit kelas B Pendidikan Utama berdasarkan Surat Keputusan
Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :m 219/MENKES/SK/VI/2013
tentang penetapan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama. Dan kini pada
tahun 2018 RSUD Gunung Jati Kota Cirebon tengah merretas jalan untuk
mewujudkan mimpi menjadi rumah sakit kelas A. mimpi ini tentu tidak akan
dapat diraih hanya dengan tidur panjang melainkan dengan berbagai upaya
maksimal melalui langkah-langkah nyat yang harus dilakukan secara
terencana, sistematis dan berkelanjutan.
Ketika menyandang gelar sebagai rumah sakit kelas A maka setumpuk
beban dan tanggung jawab berat harus dipikul oleh segenap civitas hospitalia
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Terlebih saat ini RSUD Gunung Jati Kota
Cirebon telah dirancang menjadi rumah sakit kelas A yang menjadi RUMAH
SAKIT RUJUKAN REGIONAL JAWA BARAT BAGIAN TIMUR, sebagai
pendamping rumah sakit Hasan Sadikin Bandung oleh Gubernur Jawa Barat.
Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan dana
untuk pembangunan infrastruktur sebagai penunjang sarana rumah sakit salah
satunya dengan membangun gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Terpadu
yang menjadi layanan publik dari RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.

1.2 Maksud dan Tujuan Proyek dan Kerja Praktek


Maksud dan tujuan proyek
Maksud dari pelaksanaan pembangunan gedung IGD RSUD Gunung Jati :
Menyediakan fasilitas fisik bangunan/gedung dan sarana prasarana yang
memadai untuk menunjang peningkatan aktivitas pelayanan kesehatan.

Tujuan dari pelaksanaan pembangunan gedung IGD RSUD Gunung Jati :


Menyediakan peningkatan fasilitas pelayanan kepada pasien dan masyarakat
secara luas dengan terselenggaranya pelayanan fungsi dan sistem yang baik.

Maksud dan tujuan kerja praktek


Kegiatan ini mempunyai tujuan utama yaitu agar mahasiswa dapat langsung
mengenal dan melihat kegiatan dilapangan, mahasiswa mengamati langkah –
langkah metode kerja dan situasi dilapangan yang sebenarnya sehingga
mahasiswa memperoleh ilmu yang praktis untuk meningkatkan pengetahuan
dan pengalaman.
Dalam melaksanakan kerja praktek ada beberapa hal yang dicapai antara lain :
a) mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan konstruksi
serta berbagai aspeknya melalui pengamatan secara langsung dilapangan
b) mengasah keterampilan dan kemampuan mahasiswa, terutama kerjasama,
komunikasi lisan dan keterlibatan langsung dilapangan
c) mendapat pengalaman bagaimana menyelesaikan masalah – masalah yang
muncul dilapangan baik yang berkaitan dengan masalah teknis maupun
non teknis
d) menjelaskan secara rinci dan detail mengenai proses – proses yang terjadi
ddalam suatu proyek.

1.3 Ruang Lingkup proyek dan Kerja Praktek


Pembangunan gedung IGD RSUD Gunung jati terdiri dari beberapa lingkup
pekerjaan diantaranya :
a. Pekerjaan pembersihan lahan
b. Pekerjaan pondasi
c. Pekerjaan struktur atas
d. Pekerjaan finishing
Dalam penyusunan laporan ini, penulis membatasi lingkup pembahasan yaitu
pada pekerjaan pondasi di proyek Pembangunan Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon.

1.4 Lokasi Proyek Kerja Praktek


Lokasi proyek Pembangunan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Gunung
Jati terletak di Jl. DR. Sudarsono No 42 kota Cirebon

1.5

Metodelogi Penulisan Laporan & Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penyusunan laporan
ini yaitu:
a. Metode Observasi
Yaitu melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek untuk memproleh
informasi dan gambaran yang jelas mengenai pekerjaan yg sedang di
amati.
b. Metode Identifikasi
Yaitu melakukan pengamatan secara langsung proses pelaksanaan
pekerjaan di lapangan berdasarkan keadaan yang terjadi pada saat kerja
praktek berlangsung
c. Metode wawancara
Yaitu data yang diperoleh dengan mewawancarai narasumber di lapangan
yang memiliki hubungan langsung dengan proyek yang sedang diamati,
missal : kontraktor, konsultan dan pekerja.
d. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui foto/video kegiatan yang
sedang berlangsung di lapangan.
e. Kajian Pustaka
Yaitu mengumpulkan, memperoleh data dengan cara mempelajari buku –
buku, literatur, diktat, catatan kuliah, dan sumber lain yang erat kaitannya
dengan proyek yang sedang kita amati.

1.6 Jadwal Kegiatan kerja Praktek

1.7 Sistematika Penulisan


Bulan Ke I Minggu ke Bulan Ke II Minggu ke
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pekerjaan Pemancangan
2 Pekerjaan Galian
3 Pekerjaan Pembobokan Tiang Pancang
4 Pekerjaan Pembesian
5 Pekerjaan Pengecoran
Laporan kerja praktek ini berisikan gambaran pelaksanaan pembangunan gedung
instalasi gawat drurat (IGD) RS Gunung Jati, penulisan laporan kerja praktek ini
dibuat secara sistematis yang terdiri dari lima bab, yaitu sebegai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi uraian mengenai latar belakang, makud dan tujuan, ruang lingkup proyek,
metodelogi penulisan laporan & pengumpulan data, jadwal kegiatan kerja praktek,
dan sistematika penulisan laporan.

BAB II : MANAJEMAN KONSTRUKSI DAN PROYEK

Berisi mengenai data umum dan teknis proyek, organisasi proyek, tugas, hak dan
kewajiban, pengadaan jasa konstruksi.

BAB III : METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Berisi mengenai ruang lingkup pekerjaan, bagan alir pelaksanaan pekerjaan,


uraian metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

BAB IV : TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

Berisikan mengenai gambaran umum pekerjaa, uraian teknis pelaksanaan


pekerjaan, pengendalian pekerjaan, kendala dan solusi

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi mengenai kesimpulan dari hasil pengamatan selama pelaksanaan pekerjaan


praktek serta saran untuk perbaikan pelaksanaan proyek.

Anda mungkin juga menyukai