Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

Nama Anggota:
Mohammad Ridwan Amrulloh (201910201072)
Rahmat Firdaus (201910201076)
Bima Aditya (201910201075)
Kevin George Sam T (201910201054)

KELOMPOK 2
KELAS A

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN

Buku Petunjuk Praktikum Rangkaian Listrik disusun sebagai perangkat


pembclajaran mata praktikum Rangkaian Listrik serta pcgangan pelaksanaan praktilum
bagi mahasiswa praktikan maupun dosen pengampu di Laboratoriuin Listrik Dasar,
Jurusan Teknik Elektro UniversitasMember.

Jember, 06 Juni 2021

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Kepala Laboratorium
Universitas Jember Listrik Dasar

Widya Cahyadi, S.T.,M.T.


Dr. Triwahyu Hardianto, S.T.,M.T.
NIP. 198511102014041001
NIP. 19700826 199702 1 001

ii
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pertemuan1 KontrakMatapraktikum
BAB 1 HUKUM DASAR RANGKAIAN
Pertemuan2 Pengambilan data Percobaan1
Pertemuan3 Asistensi Percobaan1
BAB 2 METODE ANALISIS RANGKAIAN NODE DAN MESH
Pertemuan4 Pengambilan data Percobaan2
Pertemuan5 Asistensi Percobaan2
BAB 3 TEOREMA RANGKAIAN
Pertemuan6 Pengambilan data Percobaan3
Pertemuan7 Asistensi Percobaan3
BAB 4 SISTEM AC STEADY STATE
Pertemuan8 Pengambilan data Percobaan4
Pertemuan9 Asistensi Percobaan4
BAB 5 RESPON FREKUENSI
Pertemuan10 Pengambilan data Percobaan5
Pertemuan11 Asistensi Percobaan 5
Pertemuan12 Asistensi Laporan
Pertemuan13 AsistensiLaporan
Pertemuan 14 UJIAN PRAKTIKUM

iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaanpraktikum
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat
maupun bahanpraktikum
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata TertibPraktikum,
penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakatibersama
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum
(BPP)"
5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis padaBPP
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel padaBPP
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum denganjadwal
sesuaiSISTER
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan
kapasitas 20 mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antaralain
Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, danAsistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwalpraktikum

B. ASISTENLABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetapdalam
pengawasandosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi sertapenilaian
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasilpraktikum

C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi
mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatanpraktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa
dilarang mengikuti kegiatanpraktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan
tersebut, maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatanlain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data
maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum
diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas
pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yangdilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikumjika
memenuhi 75%kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan
mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu
dapat disanksi nilainol.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... ii
JADWALPELAKSANAANPRKTIKUM ................................................................ iii
SOP & TATATERTIB PRAKTIKUM ..................................................................... iv
DAFTARISI .............................................................................................................. v

BAB1 HUKUM DASAR RANGKAIAN ........................................................... 1

BAB2 METODE ANALISIS NODEDANMESH ............................................... 6

BAB3 TEOREMARANGKAIAN ..................................................................... 15

BAB 4 SISTEM AC STEADY STATE ................................................................. 2..1..

BAB5 RESPONFREKUENSI ........................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA

v
HUKUM DASAR
1
RANGKAIAN
1.1 TujuanPraktikum

1. MahasiswadapatmemahamipenggunaanHukumOhm,HukumKirchhoffIdan
Hukum KirchoffII.
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian, mengukur besaran listrik dan
menggunakan hasilnya untuk analisis rangkaian denganbenar.

1.2. LandasanTeori

1.2.1. HukumOhm

Hukum Ohm mengatakan bahwa tegangan yang melintasi bahan pengantar adalah
berbanding lurus terhadap nilai resistansi bahan serta arus yang melalui bahan, atau jika
dirumuskan akan tampak seperti persamaan V = I.R. Gambar 1.1 memperlihatkanskema
suatu resistor (R) yang pada ujungujungnya terdapat tegangan (V) dan didalamnya
mengalir arus (I). Resistor tersebut memiliki satuan Ohm, yang sama dengan 1 V/A, dan
biasanya disingkat dengan huruf omega besar, fi. Sedangkan tegangan memiliki satuan
Volt (V) dan arus memiliki satuan Ampere(A).

Gambar 1.1 Nilai besaran listrik pada tahanan

1.2.2. Hukum Kirchoff I / Kirchoff’s Current Law(KCL)

Jumlaharusyangmemasukisuatupercabanganataunodeatausimpulsamadengan arus
yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul, dengan kata lain jumlah aljabar
semua arus yang memasuki sebuah percabangan atau node atau simpul samadengan nol.
Secara matematis dijabarkan yaitu Jumlah Arus pada satu titik percabangan = 0

∑=∑

Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-1
UniversitasJember
Dapat diilustrasikan bahwa arus yang mengalir samadengan aliran sungai, dimana
pada saat menemui percabangan maka aliran sungai tersebut akan terbagi sesuai
proporsinya pada percabangan tersebut. Artinya bahwa aliran sungai akan terbagi sesuai
denganjumlahpercabanganyangada,dimanatentunyajumlahdebitairyangmasukakan
samadengan jumlah debit air yang keluar dari percabangantersebut.
Contoh:

∑=∑

2 + 4 = 1 +3

Gambar 1.2 Persamaan besaran arus suatu titik dengan KCL

1.2.3. Hukum Kirchoff II / Kirchoff’s Voltage Law(KVL)

Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan
tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan
tertutup akan bernilai samadengan nol. Secara matematis dituliskan yaitu:

∑=0

Contoh:

Lintasan a-b-c-d :
+++=0

Gambar 1.3 Persamaan besaran tegangan suatu rangkaian dengan KVL

Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-2
UniversitasJember
1.3. Peralatan yangDigunakan

Alat yang diperlukan antara lain;


1. Resistor Sesuairangkaian
2. Power supply 1buah
3. Multimeter 1buah
4. Breadboard 1buah
5. Jumper/Kabel secukupnya

1.4. Prosedur Percobaan

1. Rangkai peralatan sesuai dengan seperti gambar rangkaianpercobaan.


2. Sesuaikan nilai tegangan keluaran dari power supply dengan nilai nominal sumber
tegangan yang tertulis dalam rangkaian yang diberikan.
3. Ukur nilai tegangan dan nilai arus setiap tahanan dengan menggunakan multimeter
yang tersedia dan catat hasilnya dalam tabel data hasilpercobaan.
4. Lakukanperhitungantanganuntukmenghitungsemuategangandanaruspadasetiap
nilaitahanan
5. Catat hasilnya dalam tabelanalisis.
6. Bandingkanhasilperhitungandenganhasilpengukurandalampercobaandanhitung
error antarakeduanya.
7. Berikan analisis mengenai hal-hal yang menyebabkan perbedaan ini.

Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-3
UniversitasJember
1.5. Data HasilPercobaan

Gambar 1.4 Rangkaian percobaan hukum dasar rangkaian sumber 5V

Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan Hukum Rangkaian Sumber 5V


Tahanan Arus Tegangan
No.
Ukur Pita Ukur Hitung Ukur Hitung
1 1000 ohm 1000 ohm 4,67e-3 A 4,67e-3 A 4,67 V 4,673 V

2 100 ohm 100 ohm 3,27e-3 A 3,27e-3 A 327E-3 V 327E-3 V

3 120 ohm 120 ohm 1,4e-3 A 1,4e-3 A 168E-3 V 168E-3 V


4 160 ohm 160 ohm 1,06e-3 A 1,05e-3 A 159E-3 V 158,7E-3 V
5 520 ohm 520 ohm 345e-6 A 344e-6 A 159E-3 V 158,7E-3 V

Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-4
UniversitasJember
Gambar 1.5 Rangkaian percobaan hukum dasar rangkaian sumber 10V

Tabel 1.2 Data Hasil Percobaan Hukum Rangkaian Sumber 10V


Tahanan Arus Tegangan
No.
Ukur Pita Ukur Hitung Ukur Hitung
1 1000 ohm 1000 ohm 9,35E-3 A 9,346E-3 A 9,35E-3 V 9,346E-3 V
2 100 ohm 100 ohm 6,54E-3 A 6,54E-3 A 654E-3 V 654E-3 V

3 120 ohm 120 ohm 2,81E-3 A 2,80E-3 A 337E-3 V 337E-3 V

4 160 ohm 160 ohm 2,12E-3 A 2,11E-3 A 317E-3 V 317E-3 V


5 520 ohm 520 ohm 690E-6 A 888,5E-6 A 317E-3 V 317E-3 V

Tabel 1.3 Error Persen Sumber 5 V

Error Persen
No
Tahanan Arus Tegangan
1 0% 0% 0,06 %

2 0% 0% 0%

3 0% 0% 0%

4 6,67 % 9,5 % 0,19 %

5 13,04 % 2,03 % 0,19 %

Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-5
UniversitasJember
Tabel 1.4 Error Persen Sumber 10 V

Error Persen
No
Tahanan Arus Tegangan
1 0% 0,04 % 0,043 %

2 0% 0% 0%

3 0% 0,36 % 0%

4 6,67 % 0,47 % 0%

5 13,04 % 0,22 % 0%

Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-6
UniversitasJember
1.6. Analisis Data dan Pembahasan
1.6.1. Analisis Data
1.6.1.1. Data Tahanan
Pengukuran tahanan menggunakan gelang warna resistor :
R1 => Coklat – Hitam – Merah – Emas => 1-0-102-5% => 1000 ohm toleransi 5%
R2 => Coklat – Hitam – Coklat – Emas => 1-0-10-5% => 100 ohm toleransi 5%
R3 => Coklat – Merah – Coklat – Emas => 1-2-10-5% => 120 ohm toleransi 5%
R4 => Coklat – Hijau – Coklat – Emas => 1-5-10-5% => 150 ohm toleransi 5%
R5 => Kuning – Biru – Coklat – Emas => 4-6-10-5% => 460 ohm toleransi 5%
Pengukuran tahanan menggunakan multimeter :
R1 = 10 x 100 = 1000 ohm
R2 = 10 x 10 = 100 ohm
R3 = 12 x 100 = 120 ohm
R4 = 16 x 100 = 160 ohm
R5 = 56 x 100 = 560 ohm
Nilai eror persen dari tahanan :
R1 = 1000−1000 𝑥100% = 0%
1000
R2 = 100−100 𝑥100% = 0%
100
R3 = 120−120 𝑥100% = 0%
120
R4 = 160−150 𝑥100% = 6,67%
150
R5 = 520−460 𝑥100% = 13,04%
460
Perhitungan tahanan total:
1 1
R4 dan R5 diparalel = + = 150+460 = 113,11 ohm (misal Rp1)
150 460 69000
R3 dan Rp1 diseri = 120 + 113,11 = 233,11 ohm (misal Rp2)
1 1 233,11+100
R2 dan Rp2 diparalel = + = = 69,97 ohm (misal Rp3)
100 233,11 333,11
Rp3 dan R1 diseri = 69,97 + 1000 = 1069,97 ohm
Rtotal = 1069,97 ohm
1.6.1.2. Data Rangkaian Sumber 5 volt
Perhitungan nilai kuat arus pada tiap hambatan
5
I total = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑜𝑙 = = 4,67E-3 A
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1069,97
I1 = I total = 4,67E-3 A
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑅𝑝2 4,67𝐸−3 𝑥 233,11
I2 = = = 3,27E-3 A
(𝑅𝑝2+𝑅2) 333,11

I3 = Ip2 = 4,67𝐸−3 𝑥 100 = 1,4E-3 A


333,11

I4 = 1,4𝐸−3 𝑥 460 1,05E-3 A


610

Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-7
UniversitasJember
I5= 1,4𝐸−3 𝑥 150 = 344,3E-6 A
610
Perhitungan nilai tegangan pada tiap hambatan
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑅1 5 𝑥 1000
V1 = = = 4,673 V
(𝑅1+𝑅𝑝3) 1069,97

V2 = 5 𝑥 69,97 = 0,327 V
1069,97
Vp2 = V2 = 0,327 V
𝑉𝑝2 𝑥 𝑅3 0,327 𝑥 120
V3 = = = 0,168 V
(𝑅3+𝑅𝑝1) 233,11
0,327 𝑥 113,11
Vp1 = = 0,1587 V
233,11
V4 = V5 = Vp1 = 0,1587 V
Perhitungan nilai eror persen arus pada tiap hambatan
I1 = 4,67−4,67 𝑥100% = 0%
4,67

I2 = 3,27−3,27 𝑥100% = 0%
3,27
I3 = 1,4−1,4 𝑥100% = 0%
1,4

I4 = 1,06−1,05 𝑥100% = 9,5%


1,05

I5 = 345−344,3 𝑥100% = 2,03%


344,3
Perhitungan nilai eror persen tegangan pada tiap hambatan
V1 = 4,673−4,67 𝑥 100% = 0,06%
4,673
0,327−0,327
V2 = 𝑥 100% = 0%
0,327
0,168−0,168
V3 = 𝑥 100% = 0%
0,168

V4 = 0,159−0,1587 𝑥 100% = 0,19%


0,1587

V5 = 0,159−0,1587 𝑥 100% = 0,19%


0,1587

1.6.1.3. Data Rangkaian Sumber 10 Volt


Perhitungan nilai kuat arus pada tiap hambatan
I total = 𝑉𝑡𝑜𝑡 = 10 = 9,346E-3 A
𝑅𝑡𝑜𝑡 1069,97
I1 = I total = 9,346E-3 A
𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑅𝑝2 9,346𝐸−3 𝑥 233,11
I2 = = = 6,54E-3 A
(𝑅𝑝2+𝑅2) 333,11

I3 = Ip2 = 9,346𝐸−3 𝑥 100 = 2.80E-3 A


(333,11)

I4 = 2,80𝐸−3 𝑥 460 = 2,11E-3 A


610
I5 = 2,80𝐸−3 𝑥 150 = 688,5E-6 A
610

| Buku PetunjukPraktikum
Rangkaian Listrik 1-8
UniversitasJember
Perhitungan nilai tegangan pada tiap hambatan
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑅1 10 𝑥 1000
V1 = = = 9,346 V
(𝑅1+𝑅𝑝3) 1069,97
10 𝑥 69,97
V2 = = 0,654 V
1069,97
Vp2 = V2 = 0,654 V
𝑉𝑝2 𝑥 𝑅3 0,654 𝑥 120
V3 = = = 0,337 V
(𝑅3+𝑅𝑝1) 233,11

V4 = V5 = Vp1 = 0,654 𝑥 113,11 = 0,317 V


233,11
Perhitungan nilai eror persen arus pada tiap hambatan
I1 = 9,35−9,346 𝑥100% = 0,04%
9,346

I2 = 6,54−6,54 𝑥100% = 0%
6,54

I3 = 2,81−2,80 𝑥100% = 0,36%


2,80

I4 = 2,12−2,11 𝑥100% = 0,47%


2,11

I5 = 690−688,5 𝑥100% = 0,22%


688,5
Perhitungan nilai eror persen tegangan pada tiap hambatan
V1 = 9,35−9,346 𝑥100% = 0,043%
9,346

V2 = 654−654 𝑥100% = 0%
654
V3 = 337−337 𝑥100% = 0%
337
V4 = 317−317 𝑥100% = 0%
317
V5 = 317−317 𝑥100% = 0%
317

| Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-9
UniversitasJember
1.6.2. Pembahasan
Rangkaian Listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan
tertutup. Dalam rangkaian tertutup, terdapat beberapa hukum atau aturan yang berlaku.
Diantaranyaadalah hukum ohm dan hukum kirchoff.
Pada percobaan ini, menggunakan software thinkercad untuk mensimulasikan
rangkaian yang akan diuji. Rangkaian terdiri dari lima buah resistor yang memiliki
resistansi sebesar 1000 ohm, 100 ohm 120 ohm, 150 ohm, dan 460 ohm, power supply,
serta multimeter analog. Power supply digunakan untuk mengatur besar tegangan input
pada rangkaian, dan multimeter digunakan untuk mengukur besar resistansi resistor,
besar arus listrik yang mengalir pada suatu hambatan atau resisitor, dan mengukur
tegangan yang ada pada suatu hambatan atau resistor.
Percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan tegangan input sebesar 5
volt dan mengukur arus yang terdapat pada tiap-tiap hambatan beserta tegangannya.
Didapatkan hasil seperti yang tertera pada table 1.1 pada kolom ukur. Kolom ukur berisi
tentang hasil pengukuran yang diambil menggunakan multimeter dan simulasi
thinkercad. Untuk kolom hitung berisi tentang perhitungan data menggunakan teori
yang berlaku, yaitu hukum ohm dan hukum kirchoff. Untuk menghitung tahanan,
digunakan hukum ohm dan untuk menentukan nilai kuat arus dan tegangan pada setiap
hambatannya, maka digunakan hukum kirchoff 1 dan hukum kirchoff 2 dengan rumus
pembagi arus dan rumus pembagi tegangan. Seperti pada tabel 1.1, dapat diketahui
bahwa tidak semua hasil pengukuran sama dengan hasil perhitungan menurut teori yang
berlaku. Jadi disini menggunakan rumus eror persen untuk mengetahui seberapa akurat
data pengukuran yang dilakukan.
Percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan tegangan input sebesar 10 Volt.
Sama seperti percobaan pertama, besar tahanan, kuat arus, dan besar tegangan diukur
menggunakan multimeter. Diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel 1.2.
Berdasarkan hasil pengambilan data dari kegiatan di atas, maka dapat dianalisis
bahwa besar kuat arus yang masuk pada suatu percabangan, jumlahnya sama dengan
besar kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut (meninggalkan titik
percabangan). Hal tersebut terjadi pada titik percabangan antara tahanan 1, tahanan 2,
dan tahanan 3 serta titik percabangan antara tahanan 3, tahanan 4, dan tahanan 5. Selain
itu, besar tegangan pada suatu tahanan dalam rangkaian parallel, besarnya sama antara
tahanan 1, tahanan 2, sampai tahanan ke-n. pada kegiatan di atas, besar tegangan pada
resistor 4 (R4) dan resistor 5 (R5) memiliki besar atau nilai yang sama. Hal ini juga
berlaku pada tegangan di resistor 2 (R2) dan resistor pengganti 2 (Rp2).
Berdasarkan data di atas pula, dapat dianalisis bahwa pada rangkaian seri, besar
kuat arus yang mengalir pada tiap-tiap tahanan memiliki nilai yang sama antara tahanan
1, tahanan 2, sampai tahanan ke-n. pada percobaan diatas, hal tersebut terjadi pada arus
pada tahanan 1 (R1) yang memiliki besar kuat arus sama dengan arus pada tahanan
pengganti 3 (Rp3), dan juga terjadi pada arus yang mengalir pada tahanan 3 (R3) yang
memiliki besar kuat arus sama dengan arus pada tahanan pengganti 1 (Rp1). Hal
tersebut telah membuktikan hukum ohm, hukum kirchoff 1 dan hukum kirchoff 2.

| Buku PetunjukPraktikum
Rangkaian Listrik 1-
UniversitasJember
1.6.2. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Besar kuat arus (I) yang memasuki sebuah titik percabangan , jumlahnya sama
dengan besar kuat arus (I) yang meninggalkan titik percabangan tersebut. Dibuktikan
pada paragraph ke-5 bagian pembahasan berdasarkan tabel 1.1 dan tabel 1.2.
2. Pada rangkaian seri, kuat arus yang mengalir sama besar antara tahanan 1 dengan
tahanan lainnya dalam rangkaian seri tersebut. Dibuktikan pada paragraph ke-6
bagian pembahasan dengan didasari bagian analisis data.
3. Pada rangkaian parallel , besar tegangan pada satu tahanan dengan yang lain
memiliki nilai yang sama. Dibuktikan pada tabel 1.1 dan tabel 1.2 bagian tegangan
poin 4 dan 5.
4. Pada rangkaian seri, tegangan di satu tahanan dengan tahanan yang lain memiliki
nilai yang berbeda, karena semakin jauh dengan sumber tegangan, maka tegangan
akan semakin kecil. Terbukti pada ananlisis data tabel 1.1 dan tabel 1.2.
5. Nilai pengukuran dan nilai perhitungan tidak selalu memiliki nilai yang sama karena
terdapat kesalahan pada pengukur, atau alat pengukur, atau yang di ukur, sehingga
terdapat yang namanya eror persen yang digunakan untuk mengeetahui seberapa
tepat pengukuran yang dilakukan jika di bandingkan dengan teori yang berlaku. Di
buktikan pada tabel 1.3 dan tabel 1.4.
.

LembarEvaluasi

TTD
No Kegiatan Tgl Keterangan Nilai
Assisten
Tugas
1
Pendahuluan
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi

Analisa Data

Pembahasan

Kesimpulan

4 Postest

Asistensi Dosen TTD Dosen

Buku PetunjukPraktikum
Rangkaian Listrik 11-9
-
UniversitasJember
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Gambar 1 pengukuran arus pada rangkaian dengan sumber 5V

Gambar 2 pengukuran arus pada rangkaian dengan sumber 10V

Gambar 3 pengukuran tegangan pada rangkaian dengan sumber 5V

Gambar 4 pengukuran tegangan pada rangkaian dengan sumber 10V

Buku Petunjuk Praktikum


Rangkaian Listrik
Universitas Jember
KELOMPOK 2_A_RANGKAIAN LISTRIK
TUGAS PENDAHULUAN 1
HUKUM DASAR RANGKAIAN
Soal
1. Jelaskan dan berikan contoh pembacaan warna gelang pada resistor!
2. Jelaskan mengenai rangkaian seri dan rangkaian parallel!
3. Jelaskan cara penggunaan multimeter analog dan multimeter digital
untuk mengukur tahanan, tegangan, dan arus!
4. Sebut dan jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum kirchoff pada
rangkaian listrik!
5. Hitunglah nilai arus pada R3 dari gambar rangkaian dibawah ini!

Jawab
1. Sebelum membaca, kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang
kode digit, multiplier, tolerance, dan thermal coefficient. (lihat tabel)
Warna Kode Digit Kode Tolerance Therm coef
multiplier
Silver - 0,01 10 % -
Gole - 0,1 5% -
Hitam 0 1 - -
Coklat 1 10 1% 100 ppm
Merah 2 100 2% 50 ppm
Orange 3 1000 - 15 ppm
Kuning 4 10000 - 25 ppm
Hijau 5 100000 0,5 % -
Biru 6 1000000 0,25 % -
Ungu 7 10000000 0,1 % -
Abu-abu 8 - - -
Putih 9 - - -

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Resistor ada yang memiliki 4,5,dan 6 gelang warna. Cara membacanya
dimulai dari sisi yang memiliki ruas antar warna paling berdekatan.
Warna gelang ke 1, 2, dan 3 merupakan kode digit, gelang ke 4 sebagai
multiplier, gelang ke 5 sebagai toleransi, dan gelang ke 6 sebagai
thermal coefficient. Khusus gelang 4 warna, gelang ke 3 sebagai
multiplier dan gelang ke 4 sebagai toleransi. Contoh:
Sebuah resistor dengan warna gelang coklat- hitam- hitam- merah-
abu-abu. Jadi resistor tersebut memiliki hambatan 10000 ohm dengan
toleransi sebesar 10 % .
2. Rangkaian seri = rangkaian listrik yang hambatannya disusun sejajar,
sehingga arus yang mengalir di tiap hambatan sama, sedangkan
tegangannya berbeda.
Rangkaian parallel = rangkaian listrik yang hambatannya disusun
secara bercabang, sehingga tegangan pada tiap hambatannya memiliki
besar yang sama sedangkan arus nya berbeda.
3. a. cara mengukur tahanan:
- atur posisi saklar selector ke ohm
- khusus pada multimeter analog, pilih skala yang sesuai dengan
perkiraan atau pilih yang bertahap.
- hubungkan probe pada tahanan (tidak memperhatikan
polaritas) dan baca hasil pengukuran.
b. cara mengukur tegangan AC/DC:
- atur posisi saklar selector ke ACV/DCV sesuai tegangan yang
akan diukur
- khusus analog, pilih sesuai perkiraan.
- hubungkan terminal dengan probe dengan memperhatikan
polaritas jika DCV dan mengabaikan polaritas jika ACV
- baca hasil pengukuran dapa display.
c. cara mengukur arus
- atur posisi saklar selector ke DCA
- pilih skala sesuai perkiraan
- pasangkan multimeter secara seri pada rangkaian.
- baca hasil pengukuran.
d. catatan untuk multimeter analog
- pastikan jarum berada pada posisi 0 dengan memutar knob
pengatur
- posisi saklar selector harus tepat agar tidak merusak
multimeter
- cara baca display =>
hasil pengukuran = angka skala/skala maks x pemilih

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
KELOMPOK 2_A_RANGKAIAN LISTRIK

4. hukum kirchoff 2 adalah hukum dasar rangkaian yang kita kenal


dengan hukum 1 dan hukum 2 kirchoff. Hukum 1 berbunyi “jumlah
aljabar dari arus yang masuk dengan arus yang keluar pada satu titik
cabang sama dengan nol”. Artinya kuat arus yang masuk pada sebuah
titik percabangan, sama dengan kuat arus yang keluar dari percabangan
tersebut. Sedangkan hukum
Kirchoff 2 berbunyi “didalam satu rangkaia listrik tertutup, jumlah
aljabar antara sumber tegangan dengan kerugian-kerugian tegangan
selalu sama dengan nol” artinya besar tegangan yang berasal dari
sumber tegangan akan sama dengan jumlah tegangan pada semua
hambatan.
5. V = I x R
Rtot = 1,5 + 1,76 = 3,26 ohm
𝑉 4
I = 𝑅 = 3,26 = 1,23 A
I pada R3 => I rangkaian parallel = 1,23 x 1,76 = 2,16
2,16
I R2 => 6
2,16
I R3 => = 0,86 Ampere
2,5

LABORATORIUM LISTRIK DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

Anda mungkin juga menyukai