Bab 1
Bab 1
RANGKAIAN LISTRIK
Nama Anggota:
Mohammad Ridwan Amrulloh (201910201072)
Rahmat Firdaus (201910201076)
Bima Aditya (201910201075)
Kevin George Sam T (201910201054)
KELOMPOK 2
KELAS A
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Kepala Laboratorium
Universitas Jember Listrik Dasar
ii
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Pertemuan1 KontrakMatapraktikum
BAB 1 HUKUM DASAR RANGKAIAN
Pertemuan2 Pengambilan data Percobaan1
Pertemuan3 Asistensi Percobaan1
BAB 2 METODE ANALISIS RANGKAIAN NODE DAN MESH
Pertemuan4 Pengambilan data Percobaan2
Pertemuan5 Asistensi Percobaan2
BAB 3 TEOREMA RANGKAIAN
Pertemuan6 Pengambilan data Percobaan3
Pertemuan7 Asistensi Percobaan3
BAB 4 SISTEM AC STEADY STATE
Pertemuan8 Pengambilan data Percobaan4
Pertemuan9 Asistensi Percobaan4
BAB 5 RESPON FREKUENSI
Pertemuan10 Pengambilan data Percobaan5
Pertemuan11 Asistensi Percobaan 5
Pertemuan12 Asistensi Laporan
Pertemuan13 AsistensiLaporan
Pertemuan 14 UJIAN PRAKTIKUM
iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaanpraktikum
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat
maupun bahanpraktikum
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata TertibPraktikum,
penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakatibersama
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum
(BPP)"
5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis padaBPP
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel padaBPP
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum denganjadwal
sesuaiSISTER
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan
kapasitas 20 mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antaralain
Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, danAsistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwalpraktikum
B. ASISTENLABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetapdalam
pengawasandosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi sertapenilaian
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasilpraktikum
C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi
mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatanpraktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa
dilarang mengikuti kegiatanpraktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan
tersebut, maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatanlain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data
maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum
diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas
pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yangdilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikumjika
memenuhi 75%kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan
mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu
dapat disanksi nilainol.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... ii
JADWALPELAKSANAANPRKTIKUM ................................................................ iii
SOP & TATATERTIB PRAKTIKUM ..................................................................... iv
DAFTARISI .............................................................................................................. v
DAFTAR PUSTAKA
v
HUKUM DASAR
1
RANGKAIAN
1.1 TujuanPraktikum
1. MahasiswadapatmemahamipenggunaanHukumOhm,HukumKirchhoffIdan
Hukum KirchoffII.
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian, mengukur besaran listrik dan
menggunakan hasilnya untuk analisis rangkaian denganbenar.
1.2. LandasanTeori
1.2.1. HukumOhm
Hukum Ohm mengatakan bahwa tegangan yang melintasi bahan pengantar adalah
berbanding lurus terhadap nilai resistansi bahan serta arus yang melalui bahan, atau jika
dirumuskan akan tampak seperti persamaan V = I.R. Gambar 1.1 memperlihatkanskema
suatu resistor (R) yang pada ujungujungnya terdapat tegangan (V) dan didalamnya
mengalir arus (I). Resistor tersebut memiliki satuan Ohm, yang sama dengan 1 V/A, dan
biasanya disingkat dengan huruf omega besar, fi. Sedangkan tegangan memiliki satuan
Volt (V) dan arus memiliki satuan Ampere(A).
Jumlaharusyangmemasukisuatupercabanganataunodeatausimpulsamadengan arus
yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul, dengan kata lain jumlah aljabar
semua arus yang memasuki sebuah percabangan atau node atau simpul samadengan nol.
Secara matematis dijabarkan yaitu Jumlah Arus pada satu titik percabangan = 0
∑=∑
Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-1
UniversitasJember
Dapat diilustrasikan bahwa arus yang mengalir samadengan aliran sungai, dimana
pada saat menemui percabangan maka aliran sungai tersebut akan terbagi sesuai
proporsinya pada percabangan tersebut. Artinya bahwa aliran sungai akan terbagi sesuai
denganjumlahpercabanganyangada,dimanatentunyajumlahdebitairyangmasukakan
samadengan jumlah debit air yang keluar dari percabangantersebut.
Contoh:
∑=∑
2 + 4 = 1 +3
Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan
tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan
tertutup akan bernilai samadengan nol. Secara matematis dituliskan yaitu:
∑=0
Contoh:
Lintasan a-b-c-d :
+++=0
Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-2
UniversitasJember
1.3. Peralatan yangDigunakan
Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-3
UniversitasJember
1.5. Data HasilPercobaan
Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-4
UniversitasJember
Gambar 1.5 Rangkaian percobaan hukum dasar rangkaian sumber 10V
Error Persen
No
Tahanan Arus Tegangan
1 0% 0% 0,06 %
2 0% 0% 0%
3 0% 0% 0%
Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-5
UniversitasJember
Tabel 1.4 Error Persen Sumber 10 V
Error Persen
No
Tahanan Arus Tegangan
1 0% 0,04 % 0,043 %
2 0% 0% 0%
3 0% 0,36 % 0%
4 6,67 % 0,47 % 0%
5 13,04 % 0,22 % 0%
Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-6
UniversitasJember
1.6. Analisis Data dan Pembahasan
1.6.1. Analisis Data
1.6.1.1. Data Tahanan
Pengukuran tahanan menggunakan gelang warna resistor :
R1 => Coklat – Hitam – Merah – Emas => 1-0-102-5% => 1000 ohm toleransi 5%
R2 => Coklat – Hitam – Coklat – Emas => 1-0-10-5% => 100 ohm toleransi 5%
R3 => Coklat – Merah – Coklat – Emas => 1-2-10-5% => 120 ohm toleransi 5%
R4 => Coklat – Hijau – Coklat – Emas => 1-5-10-5% => 150 ohm toleransi 5%
R5 => Kuning – Biru – Coklat – Emas => 4-6-10-5% => 460 ohm toleransi 5%
Pengukuran tahanan menggunakan multimeter :
R1 = 10 x 100 = 1000 ohm
R2 = 10 x 10 = 100 ohm
R3 = 12 x 100 = 120 ohm
R4 = 16 x 100 = 160 ohm
R5 = 56 x 100 = 560 ohm
Nilai eror persen dari tahanan :
R1 = 1000−1000 𝑥100% = 0%
1000
R2 = 100−100 𝑥100% = 0%
100
R3 = 120−120 𝑥100% = 0%
120
R4 = 160−150 𝑥100% = 6,67%
150
R5 = 520−460 𝑥100% = 13,04%
460
Perhitungan tahanan total:
1 1
R4 dan R5 diparalel = + = 150+460 = 113,11 ohm (misal Rp1)
150 460 69000
R3 dan Rp1 diseri = 120 + 113,11 = 233,11 ohm (misal Rp2)
1 1 233,11+100
R2 dan Rp2 diparalel = + = = 69,97 ohm (misal Rp3)
100 233,11 333,11
Rp3 dan R1 diseri = 69,97 + 1000 = 1069,97 ohm
Rtotal = 1069,97 ohm
1.6.1.2. Data Rangkaian Sumber 5 volt
Perhitungan nilai kuat arus pada tiap hambatan
5
I total = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑜𝑙 = = 4,67E-3 A
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1069,97
I1 = I total = 4,67E-3 A
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑅𝑝2 4,67𝐸−3 𝑥 233,11
I2 = = = 3,27E-3 A
(𝑅𝑝2+𝑅2) 333,11
Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-7
UniversitasJember
I5= 1,4𝐸−3 𝑥 150 = 344,3E-6 A
610
Perhitungan nilai tegangan pada tiap hambatan
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑅1 5 𝑥 1000
V1 = = = 4,673 V
(𝑅1+𝑅𝑝3) 1069,97
V2 = 5 𝑥 69,97 = 0,327 V
1069,97
Vp2 = V2 = 0,327 V
𝑉𝑝2 𝑥 𝑅3 0,327 𝑥 120
V3 = = = 0,168 V
(𝑅3+𝑅𝑝1) 233,11
0,327 𝑥 113,11
Vp1 = = 0,1587 V
233,11
V4 = V5 = Vp1 = 0,1587 V
Perhitungan nilai eror persen arus pada tiap hambatan
I1 = 4,67−4,67 𝑥100% = 0%
4,67
I2 = 3,27−3,27 𝑥100% = 0%
3,27
I3 = 1,4−1,4 𝑥100% = 0%
1,4
| Buku PetunjukPraktikum
Rangkaian Listrik 1-8
UniversitasJember
Perhitungan nilai tegangan pada tiap hambatan
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑅1 10 𝑥 1000
V1 = = = 9,346 V
(𝑅1+𝑅𝑝3) 1069,97
10 𝑥 69,97
V2 = = 0,654 V
1069,97
Vp2 = V2 = 0,654 V
𝑉𝑝2 𝑥 𝑅3 0,654 𝑥 120
V3 = = = 0,337 V
(𝑅3+𝑅𝑝1) 233,11
I2 = 6,54−6,54 𝑥100% = 0%
6,54
V2 = 654−654 𝑥100% = 0%
654
V3 = 337−337 𝑥100% = 0%
337
V4 = 317−317 𝑥100% = 0%
317
V5 = 317−317 𝑥100% = 0%
317
| Buku PetunjukPraktikum
| Rangkaian Listrik 1-9
UniversitasJember
1.6.2. Pembahasan
Rangkaian Listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan
tertutup. Dalam rangkaian tertutup, terdapat beberapa hukum atau aturan yang berlaku.
Diantaranyaadalah hukum ohm dan hukum kirchoff.
Pada percobaan ini, menggunakan software thinkercad untuk mensimulasikan
rangkaian yang akan diuji. Rangkaian terdiri dari lima buah resistor yang memiliki
resistansi sebesar 1000 ohm, 100 ohm 120 ohm, 150 ohm, dan 460 ohm, power supply,
serta multimeter analog. Power supply digunakan untuk mengatur besar tegangan input
pada rangkaian, dan multimeter digunakan untuk mengukur besar resistansi resistor,
besar arus listrik yang mengalir pada suatu hambatan atau resisitor, dan mengukur
tegangan yang ada pada suatu hambatan atau resistor.
Percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan tegangan input sebesar 5
volt dan mengukur arus yang terdapat pada tiap-tiap hambatan beserta tegangannya.
Didapatkan hasil seperti yang tertera pada table 1.1 pada kolom ukur. Kolom ukur berisi
tentang hasil pengukuran yang diambil menggunakan multimeter dan simulasi
thinkercad. Untuk kolom hitung berisi tentang perhitungan data menggunakan teori
yang berlaku, yaitu hukum ohm dan hukum kirchoff. Untuk menghitung tahanan,
digunakan hukum ohm dan untuk menentukan nilai kuat arus dan tegangan pada setiap
hambatannya, maka digunakan hukum kirchoff 1 dan hukum kirchoff 2 dengan rumus
pembagi arus dan rumus pembagi tegangan. Seperti pada tabel 1.1, dapat diketahui
bahwa tidak semua hasil pengukuran sama dengan hasil perhitungan menurut teori yang
berlaku. Jadi disini menggunakan rumus eror persen untuk mengetahui seberapa akurat
data pengukuran yang dilakukan.
Percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan tegangan input sebesar 10 Volt.
Sama seperti percobaan pertama, besar tahanan, kuat arus, dan besar tegangan diukur
menggunakan multimeter. Diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel 1.2.
Berdasarkan hasil pengambilan data dari kegiatan di atas, maka dapat dianalisis
bahwa besar kuat arus yang masuk pada suatu percabangan, jumlahnya sama dengan
besar kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut (meninggalkan titik
percabangan). Hal tersebut terjadi pada titik percabangan antara tahanan 1, tahanan 2,
dan tahanan 3 serta titik percabangan antara tahanan 3, tahanan 4, dan tahanan 5. Selain
itu, besar tegangan pada suatu tahanan dalam rangkaian parallel, besarnya sama antara
tahanan 1, tahanan 2, sampai tahanan ke-n. pada kegiatan di atas, besar tegangan pada
resistor 4 (R4) dan resistor 5 (R5) memiliki besar atau nilai yang sama. Hal ini juga
berlaku pada tegangan di resistor 2 (R2) dan resistor pengganti 2 (Rp2).
Berdasarkan data di atas pula, dapat dianalisis bahwa pada rangkaian seri, besar
kuat arus yang mengalir pada tiap-tiap tahanan memiliki nilai yang sama antara tahanan
1, tahanan 2, sampai tahanan ke-n. pada percobaan diatas, hal tersebut terjadi pada arus
pada tahanan 1 (R1) yang memiliki besar kuat arus sama dengan arus pada tahanan
pengganti 3 (Rp3), dan juga terjadi pada arus yang mengalir pada tahanan 3 (R3) yang
memiliki besar kuat arus sama dengan arus pada tahanan pengganti 1 (Rp1). Hal
tersebut telah membuktikan hukum ohm, hukum kirchoff 1 dan hukum kirchoff 2.
| Buku PetunjukPraktikum
Rangkaian Listrik 1-
UniversitasJember
1.6.2. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Besar kuat arus (I) yang memasuki sebuah titik percabangan , jumlahnya sama
dengan besar kuat arus (I) yang meninggalkan titik percabangan tersebut. Dibuktikan
pada paragraph ke-5 bagian pembahasan berdasarkan tabel 1.1 dan tabel 1.2.
2. Pada rangkaian seri, kuat arus yang mengalir sama besar antara tahanan 1 dengan
tahanan lainnya dalam rangkaian seri tersebut. Dibuktikan pada paragraph ke-6
bagian pembahasan dengan didasari bagian analisis data.
3. Pada rangkaian parallel , besar tegangan pada satu tahanan dengan yang lain
memiliki nilai yang sama. Dibuktikan pada tabel 1.1 dan tabel 1.2 bagian tegangan
poin 4 dan 5.
4. Pada rangkaian seri, tegangan di satu tahanan dengan tahanan yang lain memiliki
nilai yang berbeda, karena semakin jauh dengan sumber tegangan, maka tegangan
akan semakin kecil. Terbukti pada ananlisis data tabel 1.1 dan tabel 1.2.
5. Nilai pengukuran dan nilai perhitungan tidak selalu memiliki nilai yang sama karena
terdapat kesalahan pada pengukur, atau alat pengukur, atau yang di ukur, sehingga
terdapat yang namanya eror persen yang digunakan untuk mengeetahui seberapa
tepat pengukuran yang dilakukan jika di bandingkan dengan teori yang berlaku. Di
buktikan pada tabel 1.3 dan tabel 1.4.
.
LembarEvaluasi
TTD
No Kegiatan Tgl Keterangan Nilai
Assisten
Tugas
1
Pendahuluan
Pengambilan
2
Data
3 Asistensi
Analisa Data
Pembahasan
Kesimpulan
4 Postest
Buku PetunjukPraktikum
Rangkaian Listrik 11-9
-
UniversitasJember
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Jawab
1. Sebelum membaca, kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang
kode digit, multiplier, tolerance, dan thermal coefficient. (lihat tabel)
Warna Kode Digit Kode Tolerance Therm coef
multiplier
Silver - 0,01 10 % -
Gole - 0,1 5% -
Hitam 0 1 - -
Coklat 1 10 1% 100 ppm
Merah 2 100 2% 50 ppm
Orange 3 1000 - 15 ppm
Kuning 4 10000 - 25 ppm
Hijau 5 100000 0,5 % -
Biru 6 1000000 0,25 % -
Ungu 7 10000000 0,1 % -
Abu-abu 8 - - -
Putih 9 - - -