Anda di halaman 1dari 6

PROFESIONALISME KEBIDANAN

OLEH KELOMPOK : PUSKESMAS SIBORONGBORONG

SUSI GULTOM
2015201270
LASARINA SIAHAAN
2015201116
JUSNIATI SIMAMORA
2015201106
EY VIRTON SIAHAAN
2015201075

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) SENIOR MEDAN


PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
SUMATRA UTARA
T.A 2020/2021
DOSEN PENGAMPU : DWI KASMARA PRATIWI
MATA KULIAH : PROFESIONALISME KEBIDANAN
Soal !
1. Bagaimana definisi profesionalisme seorang bidan?
2. Apa syarat bidan profesional?
3. Bagaimana perilaku bidan profesional?
4. Bagaimana upaya untuk mencapai bidan yang profesional?
5. Bagaimana pengembangan bidan profesional dalam memberikan asuhan?
6. Sebutkan Peran fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan !
7. Sebutkan apa saja yang menjadi Tanggung jawab bidan!
8. Apa yang dimaksud dengan kolaborasi dalam kebidanan?
9. Sebutkan tugas bidan dalam melakukan rujukan dan kolaborasi!
10. Perbedaan Profesi Bidan dan Profesional Bidan!
11. Sebutkan ciri jabatan professional !
12. Sebutkan ciri-ciri bidan sebagai profesi !
13. Sebutkan dan jelaskan apa yang menjadi karakteristik profesi !
14. Sebutkan tanggung jawab sebagai bidan professional!
15. Sebutkan beberapa hal yang dianggap mewakili sikap profesionalisme dan merupakan
indikator dalam penelitian!
16. Seutkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan profesionalisme bidan!
17. Sebutkan peran Organisasi profesi!
18. Sesuai dengan peran itu maka sebutkan fungsi organisasi!
19. Apa yang dimaksud dengan jabatan stuktural bidan ?
20. Apa yang dimaksud dengan jabatan fungsional bidan?

Jawaban :
1. Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh seorang bidan. Bidan
profesional termasuk rumpun kesehatan , untuk menjadi jabatan profesional memiliki 9
syarat bidan profesinal, meliputi : Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep
kebidanan, etika, kode etik, kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas,
Asuhan ibu hamil, Asuhan kebidanan ibu melahirkan, Kebidanan asuhan ibu nifas
menyusui, Asuhan bayi lahir, Asuhan pada bayi balita, Keluarga berencana, Gangguan
reproduksi, Kebidanan komunitas.
2. Syarat menjadi bidan professional :
a) Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis
b) Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan secara tenaga professional
c) Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
d) Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
e) Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah
f) Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
g) Memiliki kode etik bidan
h) Memiliki etika bidan
i) Memiliki standar pelayanan
j) Memiliki standar praktik
k) Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai
dengan kebutuhan pelayanan
l) Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi
m) Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
3. Perilaku bidan professional :
a) Dalam melaksanakan tugas berpegang teguh dan filosofi, etika profesi dan aspek
legal
b) Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
c) Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara
berkala
d) Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan
strategi pengendalian infeksi
e) Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan
kebidanan
f) Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan,
kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
g) Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar
mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek
asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggungjawab atas
kesehatannya sendiri
h) Menggunakan keterampilan komunikasi
i) Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada ibu dan keluarga
j) Advokasi terhadap ibu dalam tatanan pelayanan
4. Upaya untuk mencapai bidan yang professional
a) Memperkuat organisasi profesi.
b) Meningkatkan kualitas pendidikan bidan.
5. Pengembangan bidan profesional dalam memberikan asuhan :
a) Pendidikan lanjutan, yaitu suatu untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan
antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/pelayanan dan
standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non formal.
b) Job Fungsional, yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, kewajiban hak dan
wewenang pegawai negeri sipil yang dalam melaksanakan tugasnya diperlukan
keahlian tertentu serta kenaikan pangkatnya menggunakan angka kredit.
6. Peran fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai :
- Pelaksana
- Pengelola
-  Pendidik
-   Peneliti
7. Tanggung jawab bidan
- Konsling
- Pelayanan kebidanan normal
- Pelayanan kebidanan abnormal
- Pelayanan kebidanan pada anak
- Pelayanan KB
-  Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
8. Kolaborasi adalah merupakan hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama) dengan
rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan kepada pasien. Dalam
praktiknya, kolaborasi dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis pasien serta bekerjasama
dalam penatalaksanaan dan pemberian asuhan.
9. Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterlibatan klien dan keluarga, mencakup :
a) mengkaji kebutuhan asuhan kebndanan yang memerlukan tindakan di luar lingkup
kewenangan bidan dan memerlukan rujukan
b) menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas serta sumbersumber dan fasilitas
untuk kebmuuhan intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga,
c) merujuk klien uncuk keperluan iintervensi lebih lanjuc kepada petugas/institusi
pelayanan kesehaatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap,
d) membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan
intervensi.
10. Profesi adalah suatu pekerjaan yang memiliki pengetahuan khusus dari beberapa bidang
ilmu, melaksanakan peran yang bermutu, melaksanakan cara yang disepakati oleh anggota
profesi (etika), merupakan suatu ideology, terikat kepada suatu kesetiaan yang diyakini,
diperoleh melalui pendidikan tinggi, serta memiliki wadah organisasi sedangkan
professional adalah seorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya meskipun
keterampilan atau kecakapan tersebut merupakan hasil minat dan belajar dari kebiasaan. Jadi
disimpulkan bahwa profesi itu adalah suatu pekerjaan sedangkan professional adalah cara
kerjanya.
11. Ciri-ciri jabatan profesional :
a) Bagi pelakunya secara nyata (de facto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai
dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke
spesialisasi).
b) Kecakapan atau keahlian seorang pekerja profesional bukan sekedar hasil
pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan
keilmuan yang mantap.
c) Pekerjaan profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga pilihan jabatan
serta kerjanya di dasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap
jabatannya dan perannya.
d) Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan atau negaranya.
12. Ciri-ciri Bidan sebagai profesi adalah :
a) Mengembangkan pelayanan yang unik pada masyarakat.
b) Anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan yang ditujukan untuk
menunjang profesi yang bersangkutan.
c) Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah.
d) Anggotanya menjalankan tugas profesi sesuai kode etik yang berlaku.
13. Seseorang yang memiliki profesi harus memiliki karasteristik, karasteristik itu diantaranya :
a) Aktivitas intelektual anatara lain pembelajaran penelitian yang menggunakan metode
ilmiah.
b) Berdasarkan ilmu dan kiat yang telah terbukti secara real untuk melaksanakan tugas
profesi.
c) Untuk tujuan praktek dan pelayanan berdasarkan metodologi melaksanakan program
yang mendukung upaya pemerintah dalam memberikan upaya kesehatan masyarakat.
d) Dapat diajarkan yaitu dengan ilmu yang dimiliki dapat memberikan pengetahuan
kepada orang lain.
e) Terorganisasi secara internal untuk memberikan suatu perlindungan pengayoman dan
arahan kepada anggotanya maka diperlukan suatu organisasi yang dapat digunakan
untuk menggatur dan menyatukan visi dan misi profesi.
14. Tanggung jawab sebagai bidan professional:
a) Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date, terus mengembangkan keterampilan
dan kemahiran agar bertambah luas serta mencangkup semua aspek peran seorang
bidan
b) Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya
melampaui wewenangannya dalam praktik klinik
c) Menerima tanggungjawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari
keputusan tersebut
d) Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter, dan perawat)
dengan rasa hormat dan martabat
e) Memelihara kerja sama yang baik dengan staff kesehatan dan rumah sakit
pendukung untuk memastikan sistem rujukan yang optimal
f) Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencangkup penilaian sejawat,
pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit maternal atau perinatal
g) Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktik
h) Meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan
i) Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup mereka dan
menghilangkan praktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita.
15. Beberapa hal yang dapat dianggap mewakili sikap profesionalisme dan merupakan indikator
dalam penelitian ini yaitu :
a) Keterampilan tinggi,
b) Pemberian jasa yang berorientasi pada kepentingan umum,
c) Pengawasan yang ketat atas perilaku kerja,
d) Suatu sistem balas jasa yang merupakan lambang prestasi kerja.
16. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan profesionalisme bidan :
a) Rasa ketidaknyamanan yang muncul dari sikap kurang ramah yang ditunjukkan oleh
bidan pada saat melakukan pemeriksaan
b) Permasalahan juga muncul dari sikap yang kurang profesional bidan dalam
memberikan palayanan dengan memberbeda-bedakan pasien
c) Lamanya waktu yang dibutuhkan bidan untuk pemeriksaan setiap pasien juga
menjadi penyebab terjadinya penumpukkan pasien
17. Peran Organisasi profesi sebagai berikut :
a) Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan profesi tersebut.
b) Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan profesi tsb.
c) Pembina dan pengembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi profesi tersebut.
d) Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi.
18. Fungsi Organisasi profesi antara lain:
a) Bidang pendidikan : menetapkan standar pendidikan dan pendidikan berkelanjutan
(continuing education).
b) Bidang pelayanan : menetapkan standar profesi, ijin praktik. registrasi anggota serta
menyusun dan memberlakukan kode etik profesi.
c) Bidang IPTEK : merencanakan, melaksanakan dan mengawasi riset dan
perkembangan IPTEK dalam profesi tersebut.
d) Bidang kehidupan profesi : membina operasionalisasi organisasi profesi. membina
kerjasama dengan pemerintah. masyarakat. Profesi lain bahkan dengan organisasi
profesi sejenis dinegara lain, serta mengupayakan kesejahteraan anggotanya
19. Jabatan structural adalah jabatan secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam suatu
organisasi.
20. Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang
vital dalam kehidupan masyarakat dan negara.

Anda mungkin juga menyukai