Anda di halaman 1dari 6

BIOLOGI DASAR

INTRODUKSI BIOLOGI & TERJADINYA MAKHLUK HIDUP

Oleh :

RINI ROSDIYANA
(163112620120111)

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS NASIONAL

2018
A. Pengertian Biologi
Biologi berasal dari kata bios (hidup) dan logos (ilmu) sehingga biologi
merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan mulai dari jutaan tahun lalu hingga
sekarang dengan segala perwujudan dan kompleksitasnya, mulai dari atom;
interaksi antar mahluk hidup dengan mahluk hidup dan mahluk hidup dengan
lingkungannya. Adapun cabang ilmu biologi antara lain:
1. Embriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perkembangan dari
fertilisasi s/d tahap awal kehidupan.
2. Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh makhluk
hidup
3. Fisiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fungsi fisiologis tubuh
makhluk hidup.
4. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan.
5. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hewan.
6. Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mikro organisme.
7. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari jamur.
8. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan
lingkungan.
9. Taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup.
10. Evolusi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perkembangan dan
kekerabatan makhluk hidup.
11. Genetika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat manusia.
12. Cytologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi sel.
13. Protozoologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup
khususnya hewan yang bersel satu.
14. Bakteriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bakteri
15. Biologi molekuler, yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur kimia dari
sel
16. Entomologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga.
B. Teori Asal Usul Kehidupan
Teori Abiogenesis (Generatio spontanea) Teori ini dikemukakan oleh
Aristoteles, seorang ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Teori
tersebut mengemukakan bahwa makhluk hidup pada mulanya berasal dari benda
tak hidup. Pendukung teori ini adalah Aristoteles, Thales, dan Anaximines. Thales
menganggap kehidupan berasal dari air dan Anaximines menganggap kehidupan
berasal dari udara.
Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzari Spalazano, dan Louis
Pasteur. Fransisco Redi melakukan percobaan belatung pada bangkai tikus yang
berasal dari  telur lalat (Omne Vivum ex Ovo). Lazzaro Spalazani melakukan
percobaan kaldu yang dididihkan dan ditutup rapat, kaldu hanya akan membusuk
bila dalam keadaan terbuka, dengan demikian harus ada jasad renik terlebih
dahulu (Onme Ovum ex Vivo). Louis Pasteur melakukan percobaan yang sama
dengan L. Spalazani namun menggunakan pipa leher angsa, yang kemudian
berkesimpulan, untuk mendapatkan kehidupan harus ada kehidupan terlebih
dahulu (Omne Vivum ex Vivo).
C. Perkembangan Sistem Klasifikasi
Sistem Klasifikasi enam kingdom dikembangkan oleh ahli mikrobiologi
Amerika Serikat, Carl Woese pada tahun 1977. Ia mengelompokkan makhluk
hidup ke dalam 6 kingdom yaitu : 
1. Bakteri
Bakteri digolongkan menjadi Arkhaeobacteria dan Eubacteria.
Arkhaeobacteria umumnya memiliki habitat di tempat yang ekstrim. Sedangkan
Eubacteria dapat ditemukan di berbagai habitat. Bakteri umumnya memiliki ciri
yaitu bersel tunggal, Pada umumnya memiliki tubuh dengan diameter 0,5 μ - 1 μ
dengan panjang sekitar 0,1 μm - 1 μm. Namun juga terdapat bakteri yang
berukuran besar yaitu Thiomargaritta nambibiensis (750 μm) dan Epulofiscium
fischellsoni (600 μm), bersifat Prokariot, yaitu tidak memiliki sistem endo-
membran (kloroplas, mitokondria, membran inti), berperan sebagai dekomposer
dan dapat ditemukan di berbagai habitat. Bakteri dibedakan berdasarkan cara
memperoleh nutrisi, bakteri dibedakan menjadi :
 Bakteri autotrof: mampu membuat makanan sendiri dari senyawa anorganik.
a. otoautotrof (menggunakan cahaya se-bagai sumber energi. Contoh: Cyano-
bacteria dan green sulfur bacteria)
b. Khemoautotrof (menggunkan reaksi kimia/oksidasi senyawa anorganik
sebagai sumber energi. Contoh: bakteri nitrifikasi dan non-photosynthetic
bacteria.
 Bakteri heterototrof: tidak mampu membuat makanan sendiri dari senyawa
anorganik.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri dibedakan menjadi:
 Bakteri Aerob
 Bakteri Anaerob
2. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)
Merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki membran inti sel
(prokariotik) dan mampu melakukan fotosintesis. Memiliki ciri yaitu Warna biru
kehijauan disebabkan oleh pigmen fikosianin. Selain warna tersebut, alga ini juga
memiliki warna kuning, merah, coklat dan hitam (tergantung komposisi pigmen
yang dimiliki). Sel alga hijau-biru pada umumnya memiliki ukuran yang lebih
besar dari sel prokariotik lain (berkisar antara 1-50 mikron), alga hijau-biru juga
dapat bersifat uniseluler (Chroococcus) maupun membentuk koloni (Nostoc) dan
filamen (Oscillatoria). Alga hijau-biru yang berbentuk filamen memiliki bentuk
sel khusus yang disebut heterosista yang di dalamnya terdapat enzim nitrogenase
guna mereduksi nitrogen bebas menjadi amonia (proses fiksasi nitrogen).
3. Protista
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler dan juga multi seluler
yang hidup secara berkelompok (membentuk koloni) maupun soliter (sendiri-
sendiri). Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu protozoa, algae, dan jamur
lendir.
4. Fungi
Fungi merupakan organisme eukariotik yang memiliki ciri yaitu, tidak
memiliki klorofil, bersifat heterotrof, terkadang ada yang berupa parasit dan
saprobe (pengurai), fungi bersifat uniseluler maupun multiseluler dengan
membentuk hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium, fungi berhabitat
di tempat yang lembab, kurang cahaya matahari, dan cenderung asam,
perkembangbiakan fungi dapat secara seksual (dengan konjugasi askospora
maupun basidio-spora) dan secara aseksual (pembentukan spora, membelah diri,
fragmentasi, dan dengan konidium).
5. Plantae
Plantae adalah kingdom tumbuhan multiseluler autotrof, bereproduksi
secara generatif dan vegetatif, vaskuler dan nonvaskuler, yang mempunyai
kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki klorofil,
maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot
(memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan
umumnya memiliki akar, batang, dan daun, terkecuali jamur yang memiliki akar
semu (rizoid).
6. Animalia
Animalia adalah kingdom hewan multiseluler yang sel-selnya mempunyai
membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan juga
tidak memiliki dinding sel, yang menjadi salah satu permeda antara tumbuhan dan
hewan. Selain itu hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf. Animalia
dikelompokkan invertebrata dan vertebrata. Contoh hewan yang masuk kategori
invertebrata yaitu hewan berpori atau polifera yang diklasifikasi dibagi menjadi 3
yaitu : Calcarea spikula tersusun dari zat kapur Contoh: Sycon sp, Hexactinellida
spikula tersusun dari zat kersik Contoh: Pheronema sp, Demospongia tidak
memiliki rangka atau rangka terdiri dari serabut sponging dengan rangka berupa
duri Contoh: Spongilla sp. Contoh hewan yang termasuk kategori vertebrata
yaitu : Chondrichtyes Ikan bertulang rawan, memiliki rahang, jantung beruang
dua, mulut terletak di daerah ventral kepala, insang terletak di bagian luar dan
tidak memiliki penutup. Contoh: ikan pari dan hiu.

Anda mungkin juga menyukai