A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
(mengemukaan benih secara umum dan masalah benih di Indonesia,
manfaat pemilihan benih dan perhitungan benih. Terdiri atas 3 paragraf)
Dalam istilah pertanian, tentu kita tidak lepas dari kata biji, benih
dan bibit. Benih adalah biji tanaman yang telah mengalami perlakuaan
sehingga dapat di jadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Benih
merupakan kebutuhan dalam dunia pertanian tanpa adannya benih,
pertaanian tidak akan berjalan lancar. Benih di butuhkan untuk
menghasilkan tanaman yang baik dengan produksi yang tinggi. Untuk itu
di perlukan benih yang bermutu tinggi dan tidak terserang hama dan
penyakit.
Permasalaham benih di Indonesia, merupakan masalah yang
klasik yang selalu muncul adalah terbatasnya ketersediaan benih baik
dalam jumlah maupun kualitasnya. Hal ini selalu berkaitan pada
ketidaksesuaian anyara target areal dengan tersediannya benih. Penyebab
masalah ini terjadi adalah masih rendahnya perhatian terhadap benih,
seolah-olah benih itu hanya merupakan sekumpulan biji yang dapat
diambil dan di peroleh di mana saja dan kapan saja kemudian di tanam,
tanpa memperhatikan makna dari benih.
Benih yang bermutu tinggi berasal dari varietas merupakan satu
faktor penting yang akan menentukan tinggi rendahnya produksi
tanaman. Perhitungan benih sangat di butuhkan karena untuk mengetahui
berat benih, karana berat benih berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan dan produksi, karena berat benih menentukan besarnya
kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman saat di panen.
Persentase perkecambahan, untuk mengetahui presentase kecambah
normal yang dapat di hasilkan oleh benih murni pada kondisi yang
menguntungkan dalam jangka waktu yang sudah di tetapkan.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Agroteknologi bertujuan memberi bekal mahasiswa
dalam ketrampilan budidaya tanaman sebagai penunjang penguasaan
Agronomi yang baik (Good Agronomy Practies / GAP) sehingga
mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi tinggi dalam bidang
Agronomi, trampil secara teori maupun praktik.
B. Tinjauan Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Elfiani, E., & Jakoni, J. (2015). Pengujian daya berkecambah benih dan evaluasi struktur
kecambah benih. Dinamika Pertanian, 30(1), 45-52.
Lesilolo, M. K., Patty, J., & Tetty, N. (2018). Penggunaan desikan abu dan lama simpan
terhadap kualitas benih jagung (Zea mays L.) pada penyimpanan ruang
terbuka. Agrologia, 1(1).
II. SIMULASI PENANAMAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
(mengemukaan lahan pertanian di Indonesia, jarak tanam komoditas di
lapang, manfaat penetuan jarak tanam. Terdiri atas 3 paragraf)
Lahan pertanian merupakan lahan yang diperuntukan bagi
kegiatan pertanian, untuk memproduksi tanaman pertanian maupun
hewan ternak. Lahan pertanian juga merupakan salah satu sumber daya
utama pada usaha pertanian. Sumber daya lahan pertanian memiliki
banyak manfaat bagi manusia. Lahan pertanian tidak mencakup lahan
yang tidak mampu ditanami seperti hutan, pegunungan curam, dan
perairan. Lahan pertanian mencakup 33% total daratan yang ada di dunia,
dengan lahan yang mampu digarap sepertiganya atau 9.3% total daratan
dunia. Salah satu lahan pertanian yang banyak terdapat di Indonesia
khusunya. Pulau Jawa adalah lahan sawah. Lahan sawah adalah suatu
tipe penggunaan lahan yang untuk pengelolaannya memerlukan
genangan air. Lahan sawah selalu memiliki permukaan datar atau yang
didatarkan dan dibatasi oleh pematang untuk menahan air genangan.
Ditinjau dari aspek lingkungan, keberadaan lahan pertanian dapat
berkontribusi dalam lima manfaat, yaitu: pencegahan banjir, pengendali
keseimbangan tata air, pencegahan erosi, pengurangan pencemaran
lingkungan yang berasal dari limbah rumah tangga, dan mencegah
pencemaran udara yang berasal dari gas buangan.
Lahan merupakan suatu daerah dipermukaan bumi dengan
sifatsifat tertentu yang meliputi biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi,
hidrologi, populasi tanaman dan hewan serta hasil kegiatan manusia
masa lalu dan sekarang, sampai pada tingkat tertentu dengan sifat-sifat
tersebut mempunyai pengaruh yang berarti terhadap fungsi lahan oleh
manusia pada masa sekarang dan masa yang akan dating. Pengolahan
lahan merupakan suatu proses mengubah sifat tanah dengan
mempergunakan alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh
lahan pertanian yang sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki manusia
dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Proses pengolahan lahan ini,
menjadikan kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari
menyentuh tanah lebih dalam dan meningkatkan kesuburannya.
Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan
kesuburannya berkurang.
Jarak tanam merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, karena penyerapan energi matahari oleh permukaan daun
sangat menentukan pertumbuhan tanaman. Semakin rapat suatu populasi
tanaman maka semakin sedikit jumlah intensitas cahaya matahari yang
didapat oleh tanaman dan semakin tinggi tingkat kompetisi antar tanaman
untuk mendapatkan sinar matahari tersebut. Tujuan pengaturan jarak
tanam adalah untuk mendapatkan ruang tumbuh yang baik bagi
pertumbuhan tanaman guna menghindari persaingan unsur hara dan sinar
matahari, mengetahui jumlah benih yang diperlukan, serta mempermudah
dalam pemeliharaan terutama dalam penyiangan. Jarak tanam dapat
mempengaruhi hasil, karena dengan populasi tanaman yang berbeda akan
menghasilkan pertumbuhan tanaman yang berbeda pula. Peningkatan
jarak tanam sampai tingkat tertentu, hasil per satuan luas dapat
meningkat sedangkan hasil tiap tanaman dapat menurun. Rekomendasi
jarak tanam tergantung pada jenis tanaman, kondisi iklim dan tingkat
kandungan hara dalam tanah.
Pengaturan jarak tanam sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kubis terutama pada masa pembentukan
krop, yaitu sangat bervariasi antara bulat telur, gepeng, dan berbentuk
kerucut. Fungsi jarak tanam bagi tanaman adalah untuk menurunkan
tingkat kompetisi suatu tanaman dengan tanaman yang lain untuk
mendapatkan sinar matahari yang optimal sehingga fotosintesi suatu
tanaman tersebut tidak terhambat oleh tanaman yang lainnya, untuk
menurunkan tingkat kompetisi suatu tanaman dengan tanaman yang lain
untuk mendapatkan unsur hara dari dalam tanah, dan juga untuk
meningkatkan zona perakaran suatu tanaman, zona pertumbuhan suatu
tanaman, dan sebagainya sehingga tanaman tersebut dapat menghasilkan
produksi yang maksimal. Jarak tanam juga bertujuan sangat penting bagi
petani untuk mempermudah mengelolah lahannya sehingga tidak terjadi
kerugian yang cukup besar.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Agroteknologi bertujuan memberi bekal mahasiswa
dalam ketrampilan budidaya tanaman sebagai penunjang penguasaan
Agronomi yang baik (Good Agronomy Practies / GAP) sehingga
mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi tinggi dalam bidang
Agronomi, trampil secara teori maupun praktik.
B. Tinjauan Pustaka
DAFTAR PUSTAKA.
Puspita, G. R. (2014). Interaksi jenis biomulsa dan jarak tanam kailan terhadap produksi
tanaman kailan (Brassica oleracea L. cv. grup Kailan). Skripsi. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
III. PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
(pentingnya olah tanah, deskripsi pemupukan, dan cara pemupukan .
Terdiri atas 3 paragraf)
Pengolahan tanah yang baik dan dalam menyebabkan
berkurangnya tingkat ketahanan penetrasi tanah. Berkurangnya penetrasi
tanah ini memudahkan akar tanaman menembus tanah, berkembang dan
mampu menyerap unsur hara dari dalam tanah. Hal ini sesuai dengan
ketahanan penetrasi tanah selain dipengaruhi oleh tekstur dan struktur
tanah, juga dipengaruhi oleh keberadaan air di dalam ruang pori. Adanya
air dalam ruang pori, maka gaya matrik tanah dapat dikurangi.
Pengolahan tanah memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah
memperbaiki sturktur tanah, pada tanah berat pengolahan tanah
hendaknya dilakukan dengan alat olah yang mampu merobah tanah
tersebut menjadi gembur. Pengolahan tanah dapat juga mendorong
pertumbuhan mikro dan hara tanaman. Mencengah hama dalam tanah
yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman sesuai dengan
kondisi/keadaan tanah. Mencengah pertumbuhan gulma yang dapat
menggangu pertumbuhan tanaman.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Agroteknologi bertujuan memberi bekal mahasiswa
dalam ketrampilan budidaya tanaman sebagai penunjang penguasaan
Agronomi yang baik (Good Agronomy Practies / GAP) sehingga
mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi tinggi dalam bidang
Agronomi, trampil secara teori maupun praktik.
B. Tinjauan Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia, I., Izzati, M., & Suedy, S. W. A. (2014). Pengaruh pemberian kombinasi pupuk
organik padat dan organik cair terhadap porositas tanah dan pertumbuhan
tanaman bayam (Amarantus tricolor L.). Jurnal Akademika Biologi, 3(2), 1-10.
Hayati, M., Hayati, E., & Denni, D. (2011). Pengaruh pupuk organik dan anorganik
terhadap pertumbuhan beberapa varietas jagung manis di lahan tsunami. Jurnal
Floratek, 6(1), 74-83.
Putra, R. Y. A., Wiharso, D., & Niswati, A. (2017). Pengaruh pengolahan tanah dan
aplikasi herbisida terhadap kandungan asam humat pada tanah ultisol Gedung
Meneng Bandar Lampung. Jurnal Agrotek Tropika, 5(1), 51-56.
Rahmianna, A. A., Pratiwi, H., & Harnowo, D. (2015). Budidaya kacang tanah. Monogr.
Balitkabi; Kacang Tanah Inov. Teknol. dan Pengemb. Prod, 13(13), 134-169.