Anda di halaman 1dari 5

erkembangan kehidupan modern yang makin pesat menjadikan hidup lebih mudah

dalam berbagai hal. Seluruh aktivitas manusia banyak digantikan oleh penggunaan teknologi
dan mesin yang akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi makanan cepat saji,
kurang olahraga, konsumsi alkohol, komsumsi kopi secara berlebihan dan merokok telah
menjadi trend kehidupan masa kini. Kebiasaan tersebut merupakan faktor resiko utama
terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, salah satunya adalah hipertensi
(Smeltzer,2013)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi disebut juga sebagai the silent
killer karena termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja
baik muda atau pun tua. Hipertensi adalah faktor yang serimg menimbulkan pengaruh
terhadap terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi mungkin sering tidak
menimbulkan gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi akan mengganggu fungsi jantung
bahkan penderita akan mengalami stoke. Diagnose hipertensi memang sangat jarang
ditemukan dini kecuali saat pemeriksaan kesehatan rutin (Dapertemen kesehatan Republik
Indonesia, 2012). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah
diantaranya yaitu oleh usia, jenis kelamin, genetik, berat badan, pengetahuan tentang pola
makan, kurang olahrag, merokok, dan stess. Umur dapat mempengaruhi ketidak normalan
tekanan darah setelah umur 45 tahun dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot (Hananta 2011).
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang
di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun
2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4
juta orang meninggal akiberkembangan kehidupan modern yang makin pesat menjadikan
hidup lebih mudah dalam berbagai hal. Seluruh aktivitas manusia banyak digantikan oleh
penggunaan teknologi dan mesin yang akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi
makanan cepat saji, kurang olahraga, konsumsi alkohol, komsumsi kopi secara berlebihan
dan merokok telah menjadi trend kehidupan masa kini. Kebiasaan tersebut merupakan faktor
resiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, salah satunya adalah
hipertensi (Smeltzer,2013)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi disebut juga sebagai the silent
killer karena termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja
baik muda atau pun tua. Hipertensi adalah faktor yang serimg menimbulkan pengaruh
terhadap terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi mungkin sering tidak
menimbulkan gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi akan mengganggu fungsi jantung
bahkan penderita akan mengalami stoke. Diagnose hipertensi memang sangat jarang
ditemukan dini kecuali saat pemeriksaan kesehatan rutin (Dapertemen kesehatan Republik
Indonesia, 2012). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah
diantaranya yaitu oleh usia, jenis kelamin, genetik, berat badan, pengetahuan tentang pola
makan, kurang olahrag, merokok, dan stess. Umur dapat mempengaruhi ketidak normalan
tekanan darah setelah umur 45 tahun dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot (Hananta 2011).
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang
di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi tererkembangan kehidupan modern yang makin pesat
menjadikan hidup lebih mudah dalam berbagai hal. Seluruh aktivitas manusia banyak
digantikan oleh penggunaan teknologi dan mesin yang akhirnya mengubah gaya hidup
manusia. Konsumsi makanan cepat saji, kurang olahraga, konsumsi alkohol, komsumsi kopi
secara berlebihan dan merokok telah menjadi trend kehidupan masa kini. Kebiasaan tersebut
merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, salah
satunya adalah hipertensi (Smeltzer,2013)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi disebut juga sebagai the silent
killer karena termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja
baik muda atau pun tua. Hipertensi adalah faktor yang serimg menimbulkan pengaruh
terhadap terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi mungkin sering tidak
menimbulkan gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi akan mengganggu fungsi jantung
bahkan penderita akan mengalami stoke. Diagnose hipertensi memang sangat jarang
ditemukan dini kecuali saat pemeriksaan kesehatan rutin (Dapertemen kesehatan Republik
Indonesia, 2012). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah
diantaranya yaitu oleh usia, jenis kelamin, genetik, berat badan, pengetahuan tentang pola
makan, kurang olahrag, merokok, dan stess. Umur dapat mempengaruhi ketidak normalan
tekanan darah setelah umur 45 tahun dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot (Hananta 2011).
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang
di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun
2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4
juta orang meninggal akiberkembangan kehidupan modern yang makin pesat menjadikan
hidup lebih mudah dalam berbagai hal. Seluruh aktivitas manusia banyak digantikan oleh
penggunaan teknologi dan mesin yang akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi
makanan cepat saji, kurang olahraga, konsumsi alkohol, komsumsi kopi secara berlebihan
dan merokok telah menjadi trend kehidupan masa kini. Kebiasaan tersebut merupakan faktor
resiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, salah satunya adalah
hipertensi (Smeltzer,2013)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi disebut juga sebagai the silent
killer karena termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja
baik muda atau pun tua. Hipertensi adalah faktor yang serimg menimbulkan pengaruh
terhadap terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi mungkin sering tidak
menimbulkan gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi akan mengganggu fungsi jantung
bahkan penderita akan mengalami stoke. Diagnose hipertensi memang sangat jarang
ditemukan dini kecuali saat pemeriksaan kesehatan rutin (Dapertemen kesehatan Republik
Indonesia, 2012). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah
diantaranya yaitu oleh usia, jenis kelamin, genetik, berat badan, pengetahuan tentang pola
makan, kurang olahrag, merokok, dan stess. Umur dapat mempengaruhi ketidak normalan
tekanan darah setelah umur 45 tahun dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot (Hananta 2011).
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang
di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun
2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4
juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Menurut data Sample Registration
System (SRS) Indonesia tahunerkembangan kehidupan modern yang makin pesat
menjadikan hidup lebih mudah dalam berbagai hal. Seluruh aktivitas manusia banyak
digantikan oleh penggunaan teknologi dan mesin yang akhirnya mengubah gaya hidup
manusia. Konsumsi makanan cepat saji, kurang olahraga, konsumsi alkohol, komsumsi kopi
secara berlebihan dan merokok telah menjadi trend kehidupan masa kini. Kebiasaan tersebut
merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, salah
satunya adalah hipertensi (Smeltzer,2013)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi disebut juga sebagai the silent
killer karena termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja
baik muda atau pun tua. Hipertensi adalah faktor yang serimg menimbulkan pengaruh
terhadap terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi mungkin sering tidak
menimbulkan gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi akan mengganggu fungsi jantung
bahkan penderita akan mengalami stoke. Diagnose hipertensi memang sangat jarang
ditemukan dini kecuali saat pemeriksaan kesehatan rutin (Dapertemen kesehatan Republik
Indonesia, 2012). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah
diantaranya yaitu oleh usia, jenis kelamin, genetik, berat badan, pengetahuan tentang pola
makan, kurang olahrag, merokok, dan stess. Umur dapat mempengaruhi ketidak normalan
tekanan darah setelah umur 45 tahun dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot (Hananta 2011).
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang
di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun
2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4
juta orang meninggal akiberkembangan kehidupan modern yang makin pesat menjadikan
hidup lebih mudah dalam berbagai hal. Seluruh aktivitas manusia banyak digantikan oleh
penggunaan teknologi dan mesin yang akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi
makanan cepat saji, kurang olahraga, konsumsi alkohol, komsumsi kopi secara berlebihan
dan merokok telah menjadi trend kehidupan masa kini. Kebiasaan tersebut merupakan faktor
resiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, salah satunya adalah
hipertensi (Smeltzer,2013)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi disebut juga sebagai the silent
killer karena termasuk penyakit yang mematikan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja
baik muda atau pun tua. Hipertensi adalah faktor yang serimg menimbulkan pengaruh
terhadap terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi mungkin sering tidak
menimbulkan gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi akan mengganggu fungsi jantung
bahkan penderita akan mengalami stoke. Diagnose hipertensi memang sangat jarang
ditemukan dini kecuali saat pemeriksaan kesehatan rutin (Dapertemen kesehatan Republik
Indonesia, 2012). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah
diantaranya yaitu oleh usia, jenis kelamin, genetik, berat badan, pengetahuan tentang pola
makan, kurang olahrag, merokok, dan stess. Umur dapat mempengaruhi ketidak normalan
tekanan darah setelah umur 45 tahun dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot (Hananta 2011).
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia
menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah
penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada
1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Menurut data Sample Registration System
(SRS) Indonesia tahun 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab
kematian nomor 5 (at hipertensi dan komplikasinya. Menurut data Sample Registration System
(SRS) Indonesia tahun 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab
kematian nomor 5 (
2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (at
hipertensi dan komplikasinya. Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun
2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (
us meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang
terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi
dan komplikasinya. Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014,
Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (at hipertensi dan
komplikasinya. Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014,
Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (

Anda mungkin juga menyukai