DISUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair
dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut.Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair.Bwesarnya
keekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat
cair.Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka
tegangan geser akan berbanding lurus dengan viskositas.
Viskositas adalah gwsekan interval,gaya viskos melawan Gerakan sebagai fluida relative terhadap yang
lain.Viskositas adalah nalasan diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang,tetapi juga
merupakan suatu alasan mengapa dayung bisa bekerja.Efek viskos merupakan hasil yang penting dalam pipa
aliran darah.Pelumasan bagian dalam mesin flida viskos cenderung melekat pada permukaan zat yang bersentuhan
dengannya.
Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental (viskos) dimana zat cair memiliki kekentalan yang
berbeda-beda materinya ,misalnya kekentalan minyak goreng dengan kekentalan oli.. Dengan sifat ini zat cair
banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai pelumas mesin. Telah diketahui bahwa pelumas tiap-tiap
mesin membutuhkan kekentalan ya ng berbeda.
Suatu zat memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang dimasukkan kedalamnya mendapat
gaya tekanan yang diakibtkan peristiwa gesekan antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair.Sebagai
contoh ,apabila kita memasukkan sebuah bola kecil ke dalam zat cair,terlihatlah batu tersebut mula-mula dengan
cepat kemudian melambat hingga akhirnya sampai didasar zat cair.Bola kecil tersebut pada saat tertentu
mengalami sejumlah perlambatan hinggqa mencapai gerak lurus beraturan.Gerakan bola kecil menjelaskan
bahwa adanya suatu kemampuan yang dimiliki suatu zat cair hingga kecepatan bola berubah.Mula-mula akan
mengalami percepatan yang dikarenakan gaya beratnya ,tetapi dengan sifat kekentalan cairan maka besarnya
percepatan akan xsemakin berkurang dan akhirnya nol
B.Tujuan Praktikum
a.Mempelajari cara penentuan viskositas larutan Newton dengan Viskosimeter Oswald
b.Mempelajari pengaruh kadar larutan terhadap viskositas larut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A..Dasar Teori
dengan pengukuran alat yang sama, bila h dan r cairan pembanding diketahui, maka
dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalir kedua cairan melalui alat yang
sama dapat ditentukan h cairan yang sudah diketahui rapatannya. Pengukuran viskositas
yaitu dengan menggunakan viskosimeter ostwald. Penetapannya dilakukan dengan jalan
mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirnya minyak goreng dalam pipa kapiler
dari a ke b (Sutiah, et al., 2008).
Viskometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur viskositas
suatu fluida. Model viskometer yang umum digunakan berupa viskometer peluru jatuh,
tabung (pipa kapiler) dan sistem rotasi. Viskometer rotasi silinder sesumbu (concentric
cylinder) dibuat berdasarkan 2 standar, yaitu sistem Searle dimana silinder bagian dalam
berputar dengan silinder bagian luar diam dan sistem Couette dimana silinder bagian luar
yang diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang akan diukur ditempatkan
pada celah di antara kedua silinder. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran
fluida yang merupakan gesekan antara molekul–molekul cairan satu dengan yang lain.
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah,
dan sebaliknya bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi.
Menurut Newton hubungan antara gaya-gaya suatu aliran viskos sebagai: Geseran dalam
(viskositas) fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut
berlaku untuk fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (σ) dengan
kecepatan gesernya (γ) konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas
(Febrianto, et al., 2013).
Gliserol adalah salah satu bahan kimia yang penting di dalam industri obat-
obatan, bahan makanan, kosmetik, bahan peledak, dan lain-lain. Salah satu bahan baku
pembuatan gliserol adalah minyak. Minyak dapat dibedakan menjadi : Minyak nabati :
minyak jarak,minyak kelapa, dsb dan Minyak hewani : minyak ikan, minyak babi, dsb.
Dalam ilmu kimia, yang dimaksud dengan lemak atau minyak adalah suatu ester antara
gliserol dan asam-asamlemak, di mana ketiga radikal hidroksil dari gliserol diesterkan.
Struktur kimia dari lemak baik yang berasal dari hewan atau tumbuh-tumbuhan maupun
yang dibuat secara sintetik adalah sebagaiberikut (Prasadja, 2010).
Gliserin atau gliserol merupakan trihidrit alkohol mengandung radikal trivalent gliserin
(C3H5). Gliserin merupakan cairan kental yang tak berwarna dengan berat molekul 92,
berat jenis 1,25 gr/cm3 dan mempunyai titik didih yang tinggi serta terurai pada suhu
290C. Gliserin merupakan senyawa yang mempunyai gugus hidroksil lebih dari dua atau
merupakan tiga senyawa alkohol yang saling berkaitan dengan nama 1,2,3 – propanatriol
(Aufari, et al., 2013).
Viskositas (kekentalan) bwerasal dari perkataan viscous.Suatu bahan apabila dipanaskan sebelum zat
cair terlebih dahulu menjadi viscous yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan.Viskosits dapat
dianggap sebagai Gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida.Satuaan viskositas fluida dalam sistem cgs
adalah dyne det cm-2 yang bisa disebut dengan istilah poise dimana 1 poise sama dengan 1 dyne det cm-
2.Viskositas dipengaruhi oleh perubahan suhu.Apabila suhu naik maka viskositas menjadi turun atau
sebaliknya (Budianto,2008).
Gaya yang diberikan harus diatur sedemikian rupa menjadi signifikan, sehingga
aliran yang terjadi bersifat laminar bukan turbulen. Aliran laminar melalui pipa
kapiler dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada pipa kapiler, gaya yang bekerja menyebabkan terjadinya aliran adalah
gaya berat zat cair. Seandainya tekanan dari gaya tersebut dinyatakan dengan
‘shearing stress’ atau tekanan gesek = F/A dan kecepatan gesek atau ‘shearing rate’
= dv/dx, untuk zat cair yang memiliki sifat alir Newton, hubungan tersebut dapat
dinyatakan dengan:
Jika hubungan ini dinyatakan dengan suatu grafik dapat dilihat pada gambar 9:
Gambar 9. hubungan antara kecepatan gesek (dv/dx) dengan gaya gesek (F/A)
pada cairan Newton
Pada gambar dapat diketahui bahwa semakin besar angka arahnya (slopenya)
maka makin rendah viskositas cairan. Zat cair tunggal serta larutan yang ukuran
molekulnya kecil, misalnya sirup memiliki tipe alir Newton. Adapun hubungan
antara kadar zat dengan viskositas larutannya, dapat dinyatakan dengan persamaan
Arrthenius.
ɳ = ɳ0. 𝑒𝑘𝑐
dimana: ɳ dan ɳo = berturut-turut adalah viskositas larutan dan viskositas pelarut K
= suatu tetapan
C = kadar larutan
𝑙𝑜𝑔ɳ = 𝑙𝑜𝑔ɳ𝑜 + 𝑘. 𝑐/2.303
Jika persamaan tersebut digambarkan dalam suatu grafik dapat dilihat pada
gambar hubungan antara log ɳ dengan kadar larutannya berikut:
ɳ = 𝐴. 𝑒 𝐸 ⁄𝑅𝑇
A= suatu tetapan E=
energi aktivitas R=
tetapan gas
T= suhu (dalam K)
Pengukuran Viskositas
Untuk menentukan viskositas cairan Newton dapat digunakan semua alat
pengukur, seperti viskosimeter stormerr, Ostwald, dll.
ɳ𝑢 𝑝𝑢. 𝑡𝑢
=
ɳ𝑘 𝑝𝑘. 𝑡𝑘
C.CARA KERJA
1. Menentukan kerapatan cairan (lihat caranya pada percobaan I).
Piknometer diisi berturut-turut dengan aquadest, larutan gula 1%, 2%, 3%,
dan 4%
2. Menentukan Viskositas
Viskosimeter diisi dengan aquadest sebanyak 10 ml, kemudian dipompa
sampai batas tanda (garis paling atas). Kemudian diukur dengan
stopwatch, yaitu waktu yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair dari
garis atas ke garis bawah viskosimeter Ostwald. Ulangi berturut-turut
sebanyak 3x percobaan. Hitung viskositas masing-masing zat cair tersebut.
Daftar Pustaka
http://asmanfarmasi
http://www.academia.edu