Anda di halaman 1dari 12

DEMAND MANAGEMENT AND CAPACITY PLANNING JASA

PENYEBERANGAN

TUGAS 4

Mata kuliah
ANALISIS REKAYASA

dosen
Ir. BIEMO W. SOEMARDI, M.SE., Ph.D

Oleh
I MADE ADHI BAYU RASMAWAN 25018013
(Program Studi Magister Teknik Sipil)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


SEPTEMBER 2018
Defining the Problem

Perusahaan PT. Aman Berlayar bergerak dalam usaha pelayanan pelayaran


penyeberangan yang melayani rute Aceh dan pulau Weh,baik penyeberangan penumpang
maupun barang. Saat ini perusahaan memiliki 4 buah kapal ferryberkapasitas 250 orang
penumpang dan 150 ton barang, dengan 3 buah kapal dioperasikan rutin dan 1buah kapal
dicadangkan untuk mengatasi kondisi darurat. Setiap hari kapal ferry dioperasikan
sebanyak 6 trip per hari (6 kali Banda Aceh-Sabang dan 6 kali Sabang- Banda Aceh).

Mengingat demandakan jasa penyeberangan yang tinggi, sebuah perusahaan serupa


berniat mengambil peluang pasar untuk rute Aceh dan pulau Weh. Dihadapkan dengan
munculnya kompetitor baru, PT Aman Berlayar melakukan kajian mengenai jumlah
demand setiap harinyauntuk mengetahui gambaran tentang berapa jumlah kapal ferry
yang harus disediakan dan bagaimana cara menanggulangi permintaan akan jasa
penyeberangan. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah apakah dengan kondisi
saat ini perusahaan dapat melayani seluruh demand penyeberangan, perlukah
mengoperasikan seluruh kapal yang dimiliki untuk mengakomodasi demand yang ada

Developing a Model

Analisis kuantitatif dilakukan guna mengetahui jumlah demand setiap harinya, dengan
mengumpulkan data jumlah penumpang dan barang maka akan dilakukan prediksi
(forecasting) dengan model time-series, yaitu teknik untuk memprediksi nilai pada masa
mendatang menggunakan data historis dari variabel (jumlah penumpang dan barang).

Teknik moving averages digunakan untuk memprediksi jumlah pada masa mendatang,
dengan teknik ini nilai yang diprediksi diasumsikan merupakan nilai rata-rata dari nilai
sebelumnya, dengan formula:

jumlah nilai pada n periode sebelumnya


Moving average forecast=
n

Secara matematis dapat ditulis

Y t + Y t−1 +..+Y t−n +1


F t+1 =
n
dimana:

Ft+1 = forecast untuk periode t+1

Yt = nilai (data) aktual pada periode t

n = jumlah periode rata-rata

Digunakan periode yaitu 3 hari, maka a three-day moving average digunakan dengan
menjumlah data selama 3 hari sebelumnya dan dibagi 3.

Prediksi (forecasting) tidaklah 100 persen akurat, oleh karena itu untuk mengontrol nilai
forecast yang dihitung, maka digambarkan tracking signal, yaitu pengukuran terhadap
seberapa baik forecast yang dihitung, diharapkan bahwa nilai prediksi dapat diterima
pada batas-batas yang ditentukan yaitu dengan derajat keyakinan untuk penumpang dan
barang masing-masing 95% dan 90%. Tracking signal akan dibandingkan dengan nilai
control limit yang ditentukan, dalam kasus ini digunakan ±4 MADs, dengan harapan
99,9% dari error yang terjadi dapat diterima.

Selain dengan tracking signal, akurasi forecasting diukur dengan parameter berikut:

Mean Actual Demand ( MAD)=


∑|forecast error|
n

∑ ( error )2
Mean Square Error ( MSE )=
n

error
Mean Absolute Percent Error ( MAPE )=
∑ |actual | ×100 %
n

Setelah demand diketahui, selanjutnya adalah menghitung kemampuan perusahaan untuk


mengakomodasi demand, dengan prioritas pengoperasian 3 kapalferry. Dengan model
matematika akan dihitung jumlah demand dan kapasitas yang dapat disediakan.

Kriteria pelayaran untuk masing-masing kapal ferry:

 Setiap kapal maksimal mengangkut penumpang sebanyak 250 orang


 Setiap kapal maksimal dapat mengangkut muatan total (penumpang dan barang)
sebesar 165 ton
Acquiring Input Data

Dari data yang diperoleh hasil pengamatan pergerakan penumpang dan barang di
pelabuhan selama 2 minggu terakhir, diperoleh catatan sebagai berikut:

Hari(ke Total
Total Barang (ton)
) Penumpang(orang)
1 3500 3000
2 3130 3000
3 3740 2500
4 4000 2130
5 3200 2600
6 3130 4200
7 3600 3100
8 3400 3130
9 3450 3890
10 4130 3210
11 4120 4000
12 3220 3310
13 3200 3300
14 2800 3130

Data diatas menunjukan jumlah total baik penumpang maupun barang dalam 1 hari, baik
rute Banda Aceh – Sabang maupun sebaliknya.

Perusahaan dapat mengoperasikan sebanyak 6 trip per hari pulang pergi (6 kali Banda
Aceh –Sabang dan 6 kali Sabang-Banda Aceh) dengan kapasitas angkut tiap kapal adalah
250 penumpang dan 150 ton barang. Jumlah penumpang dan barang pada setiap harinya
terdistribusi merata dalam setiap trip (6), jumlah penumpang dan barang dalam 1 trip
dengan proporsi 70% dari Banda Aceh dan 30% dari pulau Weh.

Kapasitas aman total dari setiap kapal ferry adalah 165 ton, oleh karena itu jumlah
penumpang dapat dikonversi ekivalen terhadap berat muatan, dengan asumsi:

 Berat penumpang rata-rata = 80 kg


 Maksimal barang penumpang = 20 kg/orang
Developing a Solution

Untuk mengetahui demand, pertama dilakukan perhitungan forecasting dengan metode 3


day moving averages. Forecasting dimulai setelah hari ke-3 dengan menghitung rata-rata
nilai aktual pada tiga hari sebelumnya.

Contoh pada hari ke-15 (F15):

 Forecast jumlah penumpang

Y 14 +Y 13 +Y 12 2800+3200+3220
F 15= = =3073
3 3

 Forecast jumlah barang


Y 14 +Y 13 +Y 12 3310+3300+3130
F 15= = =3247
3 3

Hasil lengkap ditampilkan pada tabel

Har Total Total Barang


Forecast Penumpang Forecast Barang (Ton)
i Penumpang (Ton)
1 3500   3000  
2 3130   3000  
3 3740   2500  
4 4000 3457 2130 2833
5 3200 3623 2600 2543
6 3130 3647 4200 2410
7 3600 3443 3100 2977
8 3400 3310 3130 3300
9 3450 3377 3890 3477
10 4130 3483 3210 3373
11 4120 3660 4000 3410
12 3220 3900 3310 3700
13 3200 3823 3300 3507
14 2800 3513 3130 3537
15   3073   3247
Kontrol nilai forecasting dengan tracking signal

Total Forecas Total Forecas Error, RSFE, Absolute Cum. Abs. MAD TS
Har
Oran t Barang t Ei=Ai-Fi Cum. (Ei) Error, Abs. Ei Error Cum. Abs Ei/n RSFE/MAD
i
g Orang (ton) Barang
(n) baran baran baran baran baran baran
(Ai) (Fi) (Ai) (Fi) orang orang orang orang orang orang
g g g g g g
1 3500 3000
2 3130 3000
3 3740 2500
4 4000 3457 2130 2833 543 -703 543 -703 543 703 543 703 136 176 4.00 -4.00
5 3200 3623 2600 2543 -423 57 120 -647 423 57 967 760 242 190 0.50 -3.40
6 3130 3647 4200 2410 -517 1790 -397 1143 517 1790 1483 2550 371 638 -1.07 1.79
7 3600 3443 3100 2977 157 123 -240 1267 157 123 1640 2673 410 668 -0.59 1.90
8 3400 3310 3130 3300 90 -170 -150 1097 90 170 1730 2843 433 711 -0.35 1.54
9 3450 3377 3890 3477 73 413 -77 1510 73 413 1803 3257 451 814 -0.17 1.85
10 4130 3483 3210 3373 647 -163 570 1347 647 163 2450 3420 613 855 0.93 1.58
11 4120 3660 4000 3410 460 590 1030 1937 460 590 2910 4010 728 1003 1.42 1.93
12 3220 3900 3310 3700 -680 -390 350 1547 680 390 3590 4400 898 1100 0.39 1.41
13 3200 3823 3300 3507 -623 -207 -273 1340 623 207 4213 4607 1053 1152 -0.26 1.16
14 2800 3513 3130 3537 -713 -407 -987 933 713 407 4927 5013 1232 1253 -0.80 0.74
15 3073 3247
Ket: orang = penumpang

 Mean Absolute Deviation (MAD)


- Penumpang = 351,9
- Barang = 358,1
 Mean SquareError (MSE)
- Penumpang = 197782,5
- Barang = 332279,4
 Mean Absolute PercentError (MAPE)
- Penumpang = 10,38%
- Barang = 10,62%

Nilai Mean Absolute Deviation (MAD) menunjukan seberapa besar rata-rata perbedaan
nilaiforecast terhadap nilai aktual, dalam hal ini untuk forecast jumlah penumpang
sebesar 351,9 dan 358,1 untuk forecast jumlah barang. Sementara nilai MSE dan MAPE
menunjukan akurasi dari forecast.

Tracking signalforecast barang

5.00

4.00

3.00 +4 MADs
2.00

1.00

0.00
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-1.00

-2.00

-3.00
-4 MADs
-4.00

-5.00

TS barang UCL LCL

Untuk forecast barang nilai error lebih banyak berada diatas (positif), daripada dibawah
(negatif) hal ini menunjukan nilai forecast untuk barang cenderung underestimate dan
data aktual lebih tinggi.
Tracking signalforecast penumpang

5.00

4.00

3.00 +4 MADs
2.00

1.00

0.00
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-1.00

-2.00

-3.00 -4 MADs
-4.00

-5.00

TS Penumpang UCL LCL

Untuk forecast penumpang nilai error lebih berimbang yaitu hampir sama banyak berada
diatas (positif) dan dibawah (negatif). Tracking signal untuk forecast penumpang cukup
ideal.

Dari forecasting menggunakan metode Moving averages, dilakukan kontrol terhadap nilai
forecasting dengan menggunakan tracking signal, hasilnya adalah memenuhi syarat batas
(Control Limit) ± 4 MADs sehingga forecasting dari metode tersebut dapat diterima.

Data jumlah penumpang dan barang memiliki derajat keyakinan masing-masing 95% dan
90%, dengan kata lain ada deviasi sebesar 5% dan 10% untuk penumpang dan barang
berturut-urut, maka nilai forecast untuk hari ke-15:

Forecast hari ke-15

 Jumlah Penumpang = 3073 orang


 Deviasi = 5%
 Batas bawah = 3073 - (5% × 3073) = 2920 orang
 Batas atas = 3073 + (5% × 3073) = 3227 orang
 Jumlah Barang = 3247 ton
 Deviasi = 10%
 Batas bawah = 3247 - (10% × 3247) = 2922 ton
 Batas atas = 3247 + (10% × 3247) = 3571 ton
Untuk hari ke-15, jumlah penumpang adalah 3227 (nilai batas atas) dan jumlah barang
adalah 3571 (nilai batas atas).

Perhitungan Kapasitas Pelayanan (setiap kapal ferry)

 Berat penumpang rata-rata = 80 kg/orang


 Maksimal barang penumpang = 20 kg/orang
 Ekivalen berat penumpang = 100 kg/orang
 Kapasitas angkut aman total = 165 ton

Dalam 1 hari terdapat 6 trip (pergi-pulang), jumlah penumpang dan barang dalam 1 hari
terdistribusi merata pada setiap trip. Proporsi muatan untuk 1 trip adalah 70% muatan dari
Aceh menuju pulau Weh dan 30% muatan dari pulau Weh menuju Aceh.

Perhitungan 1 trip untuk hari ke-15, dengan armada 3 buah kapal ferry:

 total penumpang setiap trip = 3227/6 =538 orang


 total barang setiap trip = 3571/6 = 595 ton

Dari Banda Aceh (70%)


 kapasitas angkut = 165 × 3 = 495 ton
 penumpang = 70%×538 = 376 orang
 barang = 70% × 595 = 417 ton
 beban angkut = 417 + (376 × 100/1000) = 454 ton< kapasitas angkut
(aman)

Dari pulau Weh (30%)


 kapasitas angkut = 165 × 3 = 495 ton
 penumpang = 30%×538 = 161 orang
 barang = 30% × 595 = 179 ton
 beban angkut = 179 + (161 × 100/1000) = 195 ton< kapasitas angkut
(aman)

Beban angkut tidak melebihi kapasitas angkut, maka dengan 3 kapal ferry perusahaan
dapat mengakomodasi demand yang ada. Mengingat jumlah penumpang dapat
diakomodasi oleh 2 kapal saja, maka kapal ketiga dikhususkan untuk mengangkut barang
seberat 165 ton. Ditinjau komposisi tiap armada untuk trip dari Banda Aceh (dikarenakan
beban yang diangkut cukup signifikan dibanding dari pulau Weh)adalah sebagai berikut
Keterangan Kapal 1 Kapal 2 Kapal 3 Catatan
Kapasitas Penumpang (Orang) 250 250 250 -
Kapasitas Barang (Ton) 150 150 150 -
Kapasitas Angkut Aman (Ton) 165 165 165 -
Aktual Penumpang (Orang) 200 176 0 Total= 376
Beban Ekivalen Penumpang -
(Ton) 20 18 0
Aktual Barang (Ton) 145 144 165 Total = 417
Aktual Beban Angkut 165 162 165 Aman

Berdasarkan tabel diatas, pengoperasian 3 kapal ferry sudah cukup, namun kapasitas yang
digunakan hampir mendekati maksimal. Selanjutnya dicoba pada kondisi peakdemand
(hari ke-11)

Dengan ketentuan yang sama dengan sebelumnya, pada hari ke-11 terdapat jumlah
penumpang sebesar 4120 orang dan jumlah barang sebesar 4000 ton.

Perhitungan 1 trip untuk hari ke-11 (peakdemand), dengan 3 buah kapal ferry:

 total penumpang setiap trip = 4120/6 = 687 orang


 total barang setiap trip = 4000/6 = 667 ton

Dari banda Aceh (70%)

 kapasitas angkut = 165 × 3 = 495 ton


 penumpang = 70%×687 = 481 orang
 barang = 70% × 667 = 467 ton
 beban angkut = 467 + (481 × 100/1000) = 515 ton> kapasitas angkut
(tidak aman)

Dari pulau Weh (30%)

 kapasitas angkut = 165 × 3 = 495 ton


 penumpang = 30%×687 = 206 orang
 barang = 30% × 667 = 200 ton
 beban angkut = 200 + (206 × 100/1000) = 221 ton< kapasitas angkut
(aman)
Pada setiap trip di hari ke-11, pelayaran dari Banda Aceh melebihi kapasitas angkut
kapal, perusahaan tidak mungkin dapat mengakomodasi semua demand dengan kondisi
saat ini (menggunakan 3 kapal ferry). Namun komposisi armada yang palingmemungkin
adalah:

 Keterangan Kapal 1 Kapal 2 Kapal 3 Catatan


Kapasitas Penumpang (Orang) 250 250 250 -
Kapasitas Barang (Ton) 150 150 150 -
Kapasitas Angkut Aman (Ton) 165 165 165 -
Aktual Penumpang (Orang) 250 231 0 Total = 481
Beban Ekivalen Penumpang -
(Ton) 25 23 0
Total = 445, 22 ton
Aktual Barang (Ton) 140 140 165
tidak terangkut
Aktual Beban Angkut (Ton) 165 163 165 Aman

Terdapat 22 ton barang yang tidak dapat diangkut oleh 3 kapal ferry, jumlah yang sedikit
jika harus mengoperasikan kapal ke-4 setiap trip. Jika perusahaan memaksakan untuk
mengakomodasi semua demand, maka kapal keempat dapat dioperasikan dalam 1 trip
untuk mengangkut 132 ton barang (akumulasi dari 22 ton barang tidak terangkut pada 6
trip) dari Banda Aceh ke pulau Weh dan kemabali dalam kondisi kosong. Kondisi
demand melebihi kapasitas pelayanan tidak terjadi secara rutin, hanya pada hari-hari
puncak (peak demand).

Testing the Solution


Penggunaan 3 kapal ferry masih layak untuk dipertahankan, berdasarkan analisis
sebelumnya dengan menggunakan 2 kapal mengangkut penumpang dan barang kapasitas
masih memenuhi, dari segi keselamatan beban angkut terjaga pada kondisi yang aman
(tidak melebihi 165 ton setiap kapal). Jumlah penumpang tetap diupayakan sesuai dengan
kapasitas (250 penumpang) selain untuk keselamatan (jumlah pelampung yang tersedia)
kenyamanan penumpang juga masih terjaga (tidak terlalu padat). Penggunaan kapal
keempat dapat dilakukan untuk satu trip (sekali) pada hari-hari peak demand.

Analyzing the Result


Berdasarkan analisis yang dilakukan, penggunaan 3 kapal ferry cukup untuk
mengakomodasi demand dari penumpang, namun tidak cukup untuk demand barang pada
kondisi puncak (peak demand) akibat kapasitas yang tidak mencukupi. Pada peak
demand yaitu hari ke-11, 3 kapal ferry yang dioperasikan tidak cukup untuk mengangkut
barang, terdapat 22 ton barang setiap trip dari banda Aceh yang tidak terangkut,
mengerahkan kapal keempat dapat menjadi solusi jika jumlah barang yang diangkut
merupakan akumulasi dari kelebihan yang tidak terangkut setiap trip (132 ton). Namun
penggunaan 1 kapal cadangan untuk melayani penyeberangan hanya dibatasi 1 kali setiap
hari pada kondisi peak demand karena kapal cadangan seharusnyahanya digunakan pada
kondisi khusus yang mendesak.

Penambahan kapal baru dapat dipertimbangkan, namun mengingat kondisi demand


berlebih belum terjadi secara rutin maka perusahaan masih dapat menjalankan bisnis
dengan kondisi saat ini (mengoperasikan 3 kapal ferry) bahkan masih dapat
mengakomodasi hampir seluruh demand.

Implementing The Result/Kesimpulan


Perusahaan memutuskan untuk tetap menggunakan 3 kapal ferry beroperasi, dengan
kondisi seperti ini ada sejumlah demand terutama barang yang tidak dapat diakomodasi,
hal ini diupayakan dengan mengoperasikan kapal cadangan pada 1 trip saja dengan
mengangkut akumulasi barang yang belum terangkut (132 ton). Bagaimanapun juga harus
diakui bahwa dalam bisnis kompetisi tidak dapat dihindari dan merupakan suatu hal yang
baik untuk persaingan usaha.Meskipun perusahaan dapat mengakomodasi demand yang
ada, pelayanan dan ketepatan waktu mutlak harus selalu dijaga sesuai standar. Dengan
adanya data demand yang dimiliki, perusahaan dapat merencanakan kapan saat yang tepat
untuk menambah kapal atau mengganti kapal saat ini dengan kapal baru yang
berkapasitas lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai