Zainura 2nMIPA UTS Seminar Proposal
Zainura 2nMIPA UTS Seminar Proposal
NAMA : ZAINURA
NPM : 20197279016
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
luput dari peran pendidik, sisiwa dan orangtua. Dalam keberhasilan pada jenjang
pendidikan peran pendidik sangat penting dalam penyampaian materi di kelas. Setelah
peran pendidik,peran orangtua juga sangat penting dalam proses pendidikan anak,
motivasi dari orang tua juga sangat berpengaruh pada prosesnya dalam menghasilkan
oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik
Dalam pembelajaran peserta didik sebagai subjek yang aktif melakukan proses
menyesuaikan masalah. Aktivitas siswa seperti yang telah disebutkan apabila tidak
didasari oleh motivasi, maka hasil yang diharapkan belum maksimal. Motivasi dapat
mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhan belajar.
Prestasi merupakan buah dari aktivitas seseorang. Seseorang melakukan
aktivitas apapun erat kaitannya dengan prestasi yang didapatkannya dari aktivitas
manusia berupa belajar, bekerja dan lainya tentu dalam kurun waktu tertentu dapat
dinyatakan baik, kurang atau perlu mendapatkan perhatian. Hal tersebut berkenaan
diartikan sebagai kemampuan siswa dalam mencapai suatu tingkat pengetahuan yang
biasanya dilambangkan dengan angka-angka atau huruf atau biasa disebut prestasi
belajar. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang
dicapainya. Siswa akan merasa bangga dan senang apabila prestasi yang diraihnya
yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Namun
kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan
terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi dan rendahnya
prestasi belajar bisa dari diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lain
sebagainya.Hal ini di perkuat oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2014:
138)bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
yaitu meliputi: (1) faktor fisiologis (kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu,
misal: cacat fisik); (2) faktor psikologis (tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat,
faktor yang terdapat diluar individu, yaitu meliputi: (1) faktor nonsosial yaitu faktor-
faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar
(lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat), bisa berupa peralatan sekolah, sarana
sekolah, gedung sekolah dan lain sebagainya; (2) faktor sosial adalah faktor eksternal
yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi: faktor keluarga yangterdiri dari cara orang
antar anggota keluarga; faktor sekolah yang terdiri dari metode belajar, kurikulum,
tugas rumah, disiplin sekolah, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan
siswa, faktor masyarakat terdiri dari teman bergaul, kegiatan siswa dalam
harus terpenuhi agar keberhasilan prestasi belajar yang didapat siswa dapat optimal.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor dari dalam diri siswa yang
artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,terarah dan
tertentu,sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu
Terkadang suatu proses belajar tidak dapat mencapai hasil yang maksimal
belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar. Karena
dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang
kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki intelegensi yang
tinggi menjadi gagal karena kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal
bila terdapat motivasi yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam
belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak
berhasil dalam membangkitkan motivasi siswa. Motivasi merupakan salah satu
determinan penting dalam belajar, karena motivasi berhubungan dengan (1) arah
perilaku, (2) kekuatan respon, yakni usaha setelah belajar siswa memilih mengikuti
tindakan tertentu, (3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang tersebut terus
menerus berperilaku menurut cara tertentu (Asdiqoh, 2015: 84). Motivasi belajar
mampu mendorong dalam diri siswa untuk dapat optimal dan bekerja keras dalam
mencapai prestasi belajar yang baik. Motivasi belajar yang kurang akan menimbulkan
kurangnya dorongan pada diri siswa untuk belajar sehingga menghambat ketercapaian
prestasi belajar siswa yang optimal. Sebagai mana dalam penelitian skripsi Almisyah
Agustinah yang dilakukan di SMK Yapema Gandingrejo dalam mata pelajaran Pkn
tahun pelajaran 2011/2012 bahwa motivasi siswa masih sangat kurang atau lemah.
Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dan dorongan dari guru yang ada di sekolah
tersebut. Fakta dilapangan yang peneliti lihat, masih berlangsung. Banyak siswa yang
telat dalam mengumpulkan tugas, mengerjakan tugas tidak sepenuh hati. Ada pula
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, karena
motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa, hal ini
berarti siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan tekun dalam belajar dan
terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan
perkerjaan menjadi lancar dan menghasilkan hasil yang baik dan maksimal.
tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh
tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun (Asy Mas’udi,2015: 88). Kedisiplinan
pembelajaran di sekolah, sedangkan siswa yang tidak disiplin belajar mereka kurang
penelitian .
kesadaran diri, latihan, motivasi, kebiasaan dan juga adanya hukuman. Bagi siswa
disiplin belajar juga tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri.
Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan pentingnya belajar dalam
kehidupannya. Siswa yang sadar akan pentingnya belajar akan menunjukkan perilaku
yang memiliki kecenderungan disiplin yang tinggi dalam diri siswa. Mereka
proses pendidikan. Hal ini terjadi karena dengan disiplin rasa segan, rasa malas, dan
rasa meembolos akan teratasi.Begitu pula halnya akan berdampak pada prestasi
belajar siswa tersebut. Ada yang mendapatkan prestasi baik dengan karena pemberian
motivasi dan kedisiplinan belajar siswa baik dan ada juga yang kurang karena siswa
Prestasi belajar adalah adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang
berupa perubahan tingkah laku yang dia alami oleh subyek belajar didalam suatu
suatu proses belajar IPA (Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini 2012: 119).
Peserta didik yang cenderung tidak menyenangi mata pelajaran IPA, mungkin peserta
didik ada yang merasa terpaksa ketika mempelajari IPA karena memang suatu
keharusan. Namun, mau tidak mau, peserta didik harus mengikuti dan harus berhasil
lolos dalam pelajaran IPA. Survei yang dilakukan oleh Gallup youth Amerika
menemukan minat anak laki-laki dan perempuan terhadap mata pelajaran IPA
ternyata menempati urutan teratas yakni 23% dan perbedaan hanya sebesar 2% saja
dengan minat peserta didik laki-laki yakni 24% dan peserta perempuan 22% (Nyoman
Bedasarkan uaraian di atas, maka prestasi belajar IPA dapat diartikan sebagai
hasil belajar IPA yang diperoleh setelah menempuh proses belajar IPA yang
dilambangkan dengan nilai hasil belajar. Jadi prestasi belajar IPA adalah bukti
keberhasilan usah yang dicapai dalam belajar IPA.Dalam penulisan ini, penulis ingin
Ipa Siswa Kelas VII SMP Se-Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2020/ 2021”
B. Identifikasi Masalah.
berikut
dalam pelajaran IPA di kelas VII SMP yang berada di Kota Tangerang .
5. Bagaimanakah kondisi prestasi belajar IPA di kelas VII SMP dan apakah faktor-
9. Apakah motivasi siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas
10. Apakah kedisiplinan siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA siswa di
terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII SMP yang berada di Kota
Tangerang.
C. Batasan Masalah.
Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini, maka saya akan batasi tulisan ini
terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII SMP yang berada di Kota
Tangerang. ?
2. Apakah terdapat kaitan antara motivasi siswa dengan prestasi belajar IPA ?.
2. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas
3. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa
E. Tujuan Penelitian.
bersama-sama terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII SMP yang berada
di Kota Tangerang ?
2. Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII SMP yang
3. Pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII
F. Kegunaan Penelitian.
1. Kontribusi Teoritis.
Dapat digunakan sebagai bahan refrensi untuk penelitian lanjutan dengan tema
yang sama akan tetapi dengan metode, teknik, analisa atau mungkin popolasi dan
sample yang berbeda, sehingga dapat dilakukan proses verifikasi untuk kemajuan
2. Kegunaan Praktis.
b. Tenaga pendidik atau guru, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk coba
c. Sekolah, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk menetukan kebijakan baru
dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPA dengan memperhatikan rasa percaya
G. Sistematika Penulisan.
Tesis ini disusun dalam 5 bab, masing-masing bab adalah sebagai berikut :
penelitian.
Bab II: Landasan teori, kerangka berpikir , dan hipotesis yang membahas
Indoneisa hipotesis.
Bab III: Metodologi penelitian yaitu membahas tempat dan waktu penelitian,
Bab IV: Hasil penelitian dan pembahasan, yaitu membahas tentang deskripsi
A. Landasan Teori
1. Motivasi
a. Pengertian
Istilah motivasi berasal dari kata bahasa latin motif yaitu
dorongan yang timbul pada diri seseorangsecara sadar atau tidak sadar untuk
sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
1).
Menurut Asdiqah (2015: 51) motivasi ialah daya dorong yang dimiliki,
baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, yang membuatnyta mau dan rela
cita-cita dan berbagai jenis kebutuhan. Sedangkan menurut Suci Amin (2018:
16) motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atas menimbulkan
perilaku tertentu.
Orangtua adalah figur yang paling dekat dengan anak dan diandalkan
paling tahu tentang apa yang dialami oleh anaknya.Maka hal yang wajar jika
bagi anaknya. Walau pada dasarnya masih banyak orangtua yang masih
kepada anaknya karena tidak tahu sumber masalah sehingga anak harus
mental dapat tergolong rendah atau tinggi, dan kekuatan mental yang
perilaku siswa untuk belajar. Selain itu, komponen motivasi juga mendukung
hal tersebut, yaitu (1) adanya sebuah kebutuhan; (2) adanya sebuah dorongan;
dan (3) adanya sebuah tujuan yang ingin dicapai, dan (4) Intensif.
lain:
1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini pada dasarnya lebih banyak berasal dari hal-hal di luar
Dalam Suci Amin (2018: 21) ada dua macam jenis motivasi sebagai
1) Motivasi primer
yang berasal dari segi biologis, atau jasmani manusia. Sebagai contoh
2) Motivasi sekunder
1) Motivasi intrinsik
dalam diri kita sendiri. Ketika kita ingin maju, ketika kita ingin bisa, ketika
kita ingin berubah dari sesuatu yang tidak baik menjadi lebih baik.
2) Motivasi ekstrinsik
sendiri.
d. Fungsi Motivasi
dapat menjadi kontrol diri agar dapat mencapai tujuan belajar. Ahmad
Baharuddin (2015: 27-28) Adapun hal tersebut juga disebutkan sebagai fungsi
belajar.
dihargai.
e. Pola Motivasi
hasil dari lingkungan budaya tempat orang itu hidup.Empat pola motivasi
yaitu ;
1) Prestasi, Dorongan untuk mengatasi tantangan, untuk maju dan
berkembang.
Motivasi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Motivasi yang
dimiliki oleh anak dalam rangka menunjang prestasi belajar anak. Dorongan
yang dimiliki oleh anak baik itu dari kesadaran diri sendiri maupun dorongan
dari luar terutama orang tua terhadap anak sangat penting karena orang tua
diri sendiri dan dari orang tua hendaknya memberikan perhatian akan
kebutuhan belajar anak, untuk itu pendidikan anak sangatlah penting. Seperti
“Allah akan mengangkat drajat orang –orang yang beriman diantara kamu dan
kegiatan belajar.
1) Memberi angka
2) Hadiah
3) Saingan/ kompetisi
4) Ego-involvement
5) Memberi ulangan
6) Mengetahui hasil
7) Pujian
8) Hukuman
10) Minat
2. Kedisiplinan Belajar
a. Pengertian kedisiplinan
berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah keputusan mentaati peraturan dan
sungguh-sungguh belajar.
semua norma dengan rasa tanggung jawab. Pentingnya disiplin bukan hanya
pada lembaga formal namun pada lembaga non formal pun sangat penting.
maupun non formal harus bisa menegakkan serta menciptakan suatu disiplin
1) Keteladanan
sebab sikap dan tindak tanduk atau tingkah laku orang tua sangat
mempengaruhi sikap dan akan ditiru oleh anak. Oleh karena itu, orang tua
bukanlah hanya sebagai pemberi kebutuhan anak secara materi, tapi orang
tua juga adalah sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan dituntut untuk
tersebut.
suatu perbuatan yang tidak terpuji dan tidak mendapat teguran dari orang
tua, maka akan timbul dalam diri anak tersebut suatu kebiasaan yang
kurang baik.
1
2
berhubungan.
c) Tertib dalam belajar. Tertib dalam belajar adalah apabila seorang siswa
menyusun tata tertib dalam belajar sehingga siswa dapat belajar dengan
tertib, kontinue, dan konsisten sesuai dengan tata tertib yang telah
dibuatnya.
a) Pengelompokkan waktu
b) Penjatahan waktu
d. Problematik hukuman
ganjaran yang perlu diambil. Karena itu hukuman yang diberikan ke peserta
kejadian.
3. Prestasi Belajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari
Fathurrohman dan Sulistyorini (2012: 119) bahwa prestasi belajar adalah hasil
yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang berupa perubahan tingkah laku
suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan suatu
4
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Kata prestasi berasal dari
prestasi yang berarti hasil usaha.Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang
sikap.
merupakan salah satu contoh yang bisa kita lihat.studi IPA menurut
mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya
oleh siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar
pengukuran prestasi belajar berupa tes yang telah disusun dengan baik sesuai
mempelajari sesuatu yang ditunjukkan dengannilai tes atau angka nilai yang
6
diberikan guru. Jadi, prestasi belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang
dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, utamanya nilai yang dilihat
dari sisi kognitif, karena ranah inilah yang sering dinilai oleh guru untuk melihat
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sangat penting sekali artinya dalam
2) Faktor psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri
atas:
bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
kesenian.
B. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa kelas VII IPA siswa di
2. Ada pengaruh kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas VII
3. Ada pengaruh motivasi dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publicationcs/251776-pengaruh-motivasi-dan-disiplin-
belajar-t-224d1f0c.pdf
Amin, Suci dan Rini Harianti, 2018, Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi
Belajar Anak, Sleman; CV Budi Utama.
Asdiqoh, Siti, 2015, Etika Profesi Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga: LP2M-Press.
Murdoko, E.Widijo Hari, 2017, Parenting with leadership ( Peran Orang tua dalam
mengoptimalkan dalam memberdayakan potensi anak ), jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Mustofa, Achmad. 2016. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar
Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Mahasiswa Prodi Pendidikan
Ekonomi UNIMED. https://media.neliti.com/media/publications/171608-ID-
pengaruh-motivasi-dan-disiplin-terhadap.pdf
Sinar, 2018, metode active learning (Upaya peningkatan Keaktifan dan Hasil
Belajar0, yogyakarta: CV Budi Utama
Rifa’i, Achmad dan Chaterina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES PRESS.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.