Anda di halaman 1dari 31

NPM : 20197279016

Nama Mahasiswa : Zainura


Program Studi : MIPA
Semester :3
PENGARUH RASA PERCAYA DIRI DAN KREATIVITAS TERHADAP
PRESTASI BELAJAR IPA
( Survei pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tangerang)

Draft Seminar Proposal Tesis


Diajukan untuk melengkapi persyaratan
Perkuliahan Seminar Proposal

NAMA : ZAINURA
NPM : 20197279016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................5
C. Batasan Masalah ..........................................................................6
D. Rumusan Masalah ........................................................................6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................7
F. Kegunaan Penelitian ...................................................................8
G. Sistematika Penulisan ..................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS


A. Landasan Teori ..................................................................................9
1. Hakikat Rasa Percaya Diri .................................................................9
a. Pengertian Rasa Percaya Diri .............................................................10
b. Proses Terbentuknya Rasa Percaya Diri.............................................12
c. Ciri-Ciri Rasa Percaya Diri ................................................................15
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ......................19
e. Faktor-Faktor Pendukung Rasa Percaya Diri .....................................22
2. Hakikat Kreativitas .............................................................................28
a, Pengertian Kreativitas ........................................................................29
b. Ciri-Ciri Kreativas ..............................................................................29
c.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kreativitas....................................30
d. Indikator Kreativitas Belajar ..............................................................30
3. Hakikat Prestasi Belajar .....................................................................31
a.Pengertian Prestasi ...............................................................................31
b. Pengertian Belajar ..............................................................................32
c. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................34
d. Pengukuran Prestasi Belajar ...............................................................35
4. Hakikat IPA ........................................................................................42
a. Materi Sejarah Nasional SMA Kelas X Semester Ganjil ...................42
b. Hasil Belajar Sejarah Indosia .............................................................43
B. Kerangka Berpikir .............................................................................44
1. Pengaruh Rasa Percaya Diri dan Kreativitas Secara Bersama Terhadap Prestasi
Belajar IPA..........................................................................................44
2. Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar IPA .............
3. Pengaruh Kreativitas Terhadap Prestasi IPA......................................45
C Hipotesis Penelitian ............................................................................46
DAFTAR PUSAKA
BAB 1

PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek

kepribadian dan kehidupannya. Apalagi untuk wawasan anak-anak untuk

dikembangkan jika ia beranjak dewasa nanti.Permasalahan dalam pendidikan tidak

luput dari peran pendidik, sisiwa dan orangtua. Dalam keberhasilan pada jenjang

pendidikan peran pendidik sangat penting dalam penyampaian materi di kelas. Setelah

peran pendidik,peran orangtua juga sangat penting dalam proses pendidikan anak,

motivasi dari orang tua juga sangat berpengaruh pada prosesnya dalam menghasilkan

nilai-nilai yang baik.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik

dengan mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran.

Pesrta didik belajar untung mengembangkan kemampuan konseptual ilmu

pengetahuan maupun mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang dapat

digunakan mengembangkan diri.

Dalam pembelajaran peserta didik sebagai subjek yang aktif melakukan proses

berpikir, mencari, mengolah, menguraikan, menggabungkan, menyimpulkan dan

menyesuaikan masalah. Aktivitas siswa seperti yang telah disebutkan apabila tidak

didasari oleh motivasi, maka hasil yang diharapkan belum maksimal. Motivasi dapat

diartikan sebagai kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus

mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhan belajar.
Prestasi merupakan buah dari aktivitas seseorang. Seseorang melakukan

aktivitas apapun erat kaitannya dengan prestasi yang didapatkannya dari aktivitas

tersebut. Prestasi banyak berkenaan dengan seluruh aktivitas manusia. Aktivitas

manusia berupa belajar, bekerja dan lainya tentu dalam kurun waktu tertentu dapat

dinyatakan baik, kurang atau perlu mendapatkan perhatian. Hal tersebut berkenaan

dengan pencapaian prestasi yang telah diraihnya.Pada lingkungan pendidikan prestasi

diartikan sebagai kemampuan siswa dalam mencapai suatu tingkat pengetahuan yang

biasanya dilambangkan dengan angka-angka atau huruf atau biasa disebut prestasi

belajar. Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan

seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang

dicapainya. Siswa akan merasa bangga dan senang apabila prestasi yang diraihnya

baik. Semua pelaku pendidikan (siswa,orang tua dan guru) pasti

menginginkantercapainya sebuah prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar

yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Namun

kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan

terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi dan rendahnya

prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor – faktor yang bisa menghambat ataupun mendukung keberhasilan

prestasi belajar bisa dari diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lain

sebagainya.Hal ini di perkuat oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2014:

138)bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,

yaitu meliputi: (1) faktor fisiologis (kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu,

misal: cacat fisik); (2) faktor psikologis (tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat,

sikap, kepribadian, kematangandan lain sebagainya). Faktor eksternal adalah faktor-

faktor yang terdapat diluar individu, yaitu meliputi: (1) faktor nonsosial yaitu faktor-

faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar
(lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat), bisa berupa peralatan sekolah, sarana

sekolah, gedung sekolah dan lain sebagainya; (2) faktor sosial adalah faktor eksternal

yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi: faktor keluarga yangterdiri dari cara orang

tua memberikan perhatian , pendidikan, suasana rumah, ekonomi keluarga, hubungan

antar anggota keluarga; faktor sekolah yang terdiri dari metode belajar, kurikulum,

tugas rumah, disiplin sekolah, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan

siswa, faktor masyarakat terdiri dari teman bergaul, kegiatan siswa dalam

masyarakat, dan bentuk kehidupan masyarakat. Faktor-faktor tersebut sangat

berpengaruh pada keberhasilan prestasi belajar siswa. Sehingga faktor-faktor tersebut

harus terpenuhi agar keberhasilan prestasi belajar yang didapat siswa dapat optimal.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor dari dalam diri siswa yang

mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Santrock (dalam Mardianto,2012: 186),

motivasi adalah proses yang memberikan semangat,arah,dan kegigihan perilaku,

artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,terarah dan

bertahan lama.Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

tertentu,sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,

maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu

(Sadirman, 2012: 75).

Terkadang suatu proses belajar tidak dapat mencapai hasil yang maksimal

disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi). Dalam proses

belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar. Karena

dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang

memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki intelegensi yang

tinggi menjadi gagal karena kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal

bila terdapat motivasi yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam

belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak
berhasil dalam membangkitkan motivasi siswa. Motivasi merupakan salah satu

determinan penting dalam belajar, karena motivasi berhubungan dengan (1) arah

perilaku, (2) kekuatan respon, yakni usaha setelah belajar siswa memilih mengikuti

tindakan tertentu, (3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang tersebut terus

menerus berperilaku menurut cara tertentu (Asdiqoh, 2015: 84). Motivasi belajar

mampu mendorong dalam diri siswa untuk dapat optimal dan bekerja keras dalam

mencapai prestasi belajar yang baik. Motivasi belajar yang kurang akan menimbulkan

kurangnya dorongan pada diri siswa untuk belajar sehingga menghambat ketercapaian

prestasi belajar siswa yang optimal. Sebagai mana dalam penelitian skripsi Almisyah

Agustinah yang dilakukan di SMK Yapema Gandingrejo dalam mata pelajaran Pkn

tahun pelajaran 2011/2012 bahwa motivasi siswa masih sangat kurang atau lemah.

Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dan dorongan dari guru yang ada di sekolah

tersebut. Fakta dilapangan yang peneliti lihat, masih berlangsung. Banyak siswa yang

telat dalam mengumpulkan tugas, mengerjakan tugas tidak sepenuh hati. Ada pula

beberapa siswa tidur ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.Banyak siswa

yang tidak memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan.

Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, karena

motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa, hal ini

berarti siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan tekun dalam belajar dan

terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan

hal-hal yang dapat menganggu kegiatan belajar.

Hal ini mempengaruhi prestasi belajar yaitu disiplin belajar. Disiplin

merupakan faktor penting dalam pembentukan kepribadian seseorang, dalam

melakukan berbagai aktivitas sehari-hari diperlukan sikap disiplin, agar semua

perkerjaan menjadi lancar dan menghasilkan hasil yang baik dan maksimal.

Kedisiplinan belajar adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan

tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh
tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun (Asy Mas’udi,2015: 88). Kedisiplinan

mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan, berkualitas atau

tidaknya belajar siswa dipengaruhi oleh kedisiplinan belajar siswa sendiri.

Tingkat kedisiplinan belajar setiap siswa akan berbeda-beda. Siswa yang

terbiasa dalam disiplin belajar akan mempergunakan waktu sebaik-baiknya di rumah

maupun di sekolah sehingga akan menunjukkan kesiapannya dalam proses

pembelajaran di sekolah, sedangkan siswa yang tidak disiplin belajar mereka kurang

menunjukan kesiapannya dalam belajar. Mereka akan menunjukkan perilaku yang

menyimpang dalam proses pembelajaran seperti tidak mengerjakan PR, membolos,

tidak memperhatikan guru, melanggar tata tertib sekolah.Sebagaimana dalam

penelitian .

Perilaku disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu

kesadaran diri, latihan, motivasi, kebiasaan dan juga adanya hukuman. Bagi siswa

disiplin belajar juga tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri.

Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan pentingnya belajar dalam

kehidupannya. Siswa yang sadar akan pentingnya belajar akan menunjukkan perilaku

yang memiliki kecenderungan disiplin yang tinggi dalam diri siswa. Mereka

menyadari bahwa dengan disiplin belajar akan mempermudah kelancaran di dalam

proses pendidikan. Hal ini terjadi karena dengan disiplin rasa segan, rasa malas, dan

rasa meembolos akan teratasi.Begitu pula halnya akan berdampak pada prestasi

belajar siswa tersebut. Ada yang mendapatkan prestasi baik dengan karena pemberian

motivasi dan kedisiplinan belajar siswa baik dan ada juga yang kurang karena siswa

menganggap bahwa pemberian motivasi itu terlalu memojokkan siswa hingga

mengakibatkan kedisiplinan belajar siswa terbengkalai.

Prestasi belajar adalah adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang

berupa perubahan tingkah laku yang dia alami oleh subyek belajar didalam suatu

interaksi dengan lingkungannya.Sehingga dikatakan bahwa prestasi belajar IPA


merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan

suatu proses belajar IPA (Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini 2012: 119).

Peserta didik yang cenderung tidak menyenangi mata pelajaran IPA, mungkin peserta

didik ada yang merasa terpaksa ketika mempelajari IPA karena memang suatu

keharusan. Namun, mau tidak mau, peserta didik harus mengikuti dan harus berhasil

lolos dalam pelajaran IPA. Survei yang dilakukan oleh Gallup youth Amerika

menemukan minat anak laki-laki dan perempuan terhadap mata pelajaran IPA

ternyata menempati urutan teratas yakni 23% dan perbedaan hanya sebesar 2% saja

dengan minat peserta didik laki-laki yakni 24% dan peserta perempuan 22% (Nyoman

Surna dan Olga D.Pandeirot, 2014:154).

Bedasarkan uaraian di atas, maka prestasi belajar IPA dapat diartikan sebagai

hasil belajar IPA yang diperoleh setelah menempuh proses belajar IPA yang

dilambangkan dengan nilai hasil belajar. Jadi prestasi belajar IPA adalah bukti

keberhasilan usah yang dicapai dalam belajar IPA.Dalam penulisan ini, penulis ingin

mengetahui bagaimana perspektif siswa terhadap motivasi dan kedisiplinan belajar

terhadap prestasi belajar siswa MI Se-Kecamatan Bancak sehinngga penulis membuat

judul “Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Ipa Siswa Kelas VII SMP Se-Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2020/ 2021”

untuk dapat menyimpulkan hasil akhir berupa kesimpulan dan evaluasi.

B. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai

berikut

1. Apakah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif agar siswa berprestasi

dalam pelajaran IPA di kelas VII SMP yang berada di Kota Tangerang .

2. Adakah pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar IPA?

3. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar IPA?


4. Bagaimanakah paradigma yang ada dimasyarakat mengenai pelajaran IPA?

5. Bagaimanakah kondisi prestasi belajar IPA di kelas VII SMP dan apakah faktor-

faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa rendah ?

6. Bagaimanakah cara meningkatkan prestasi belajar IPA dengan melihat faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ?

7. Apakah metode pembelajaran bisa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA

siswa di kelas VII SMP Negri yang berada di Kota Tangerang?

8. Apakah kondisi mental siswa berpengaruh terhadap kemampuan belajar IPA di

kelas VII SMP Negri yang berada di Kota?

9. Apakah motivasi siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas

VII SMP Negri yang berada di Kota Tangerang ?

10. Apakah kedisiplinan siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA siswa di

kelas X SMA Negri yang berada di Kota Tangerang ?

11. Apakah motivasi dan kedisiplinan siswa secara bersama-sama berpengaruh

terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII SMP yang berada di Kota

Tangerang.

C. Batasan Masalah.

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini, maka saya akan batasi tulisan ini

hanya pada bidan-bidang berikut saja.

1. Apakah terdapat pengaruh motivasi dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII SMP yang berada di Kota

Tangerang. ?

2. Apakah terdapat kaitan antara motivasi siswa dengan prestasi belajar IPA ?.

3. Apakah terdapat pengaruh antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar

IPA. Bila ada pengaruh bagaimanakah bentuk pengaruhnya?


D. Rumusan Masalah.

1. Apakah terdapat pengaruh motivasi dan kedisiplinan belajar siswa secara

bersama-sama secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas

VII SMP yang berada di Kota Tangerang ?

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas

VII SMP yang berada di Kota Tangerang ?

3. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa

di kelas VII SMP di Kota Tangerang ?

E. Tujuan Penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh motivasi dan kedisiplinan belajar siswa secara bersama-sama secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII SMP yang berada

di Kota Tangerang ?

2. Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII SMP yang

berada di Kota Tangerang ?

3. Pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa di kelas VII

SMP di Kota Tangerang ?

F. Kegunaan Penelitian.

Hasil pene;itian sekiranya dapat digunakan untuk :

1. Kontribusi Teoritis.

Dapat digunakan sebagai bahan refrensi untuk penelitian lanjutan dengan tema

yang sama akan tetapi dengan metode, teknik, analisa atau mungkin popolasi dan
sample yang berbeda, sehingga dapat dilakukan proses verifikasi untuk kemajuan

ilmu pengetahuan, khususnya untuk perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.

2. Kegunaan Praktis.

a. Siswa, sebagai objek dalam pembelajaran dapat menggunakan hasil

penelitian ini untuk meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan

kreativitas serta meningkatkan prestasi belajar.

b. Tenaga pendidik atau guru, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk coba

memperhatikan faktor-faktor lain diluar kemampuan kognitif siswa, sehingga

diharapkan dapat menghasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan hasil

belajar yang mengalami peningkatan, khususnya dalam prestasi belajar IPA.

c. Sekolah, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk menetukan kebijakan baru

dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPA dengan memperhatikan rasa percaya

diri dan kreativitas siswa pada prestasi belajar IPA.

G. Sistematika Penulisan.

Tesis ini disusun dalam 5 bab, masing-masing bab adalah sebagai berikut :

Bab I: Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan dan sistematika

penelitian.

Bab II: Landasan teori, kerangka berpikir , dan hipotesis yang membahas

deskripsi dari kepercayaan diri, kreativitas dan prestasi belajar Sejarah

Indoneisa hipotesis.

Bab III: Metodologi penelitian yaitu membahas tempat dan waktu penelitian,

metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,

variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data.

Bab IV: Hasil penelitian dan pembahasan, yaitu membahas tentang deskripsi

data, temuan hasil penelitian dan pembahasan.


Bab V.: Penutup yaitu membahas tentang kesimpulan penelitian dan saran-saran.
BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teori

1. Motivasi
a. Pengertian
Istilah motivasi berasal dari kata bahasa latin motif yaitu

“menggerakkan”. Menurut Kamus Besar Indonesia, motivasi merupakan

dorongan yang timbul pada diri seseorangsecara sadar atau tidak sadar untuk

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, Motivasi didefinisikan

sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku

tertentu.Motivasi juga didefinisikan sebagai perspektif yang dimiliki seseorang

mengenai diri sendiri dan lingkungan.

Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara

sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

tertentu.Atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok

orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang

dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (Kompri,2015:

1).

Menurut Asdiqah (2015: 51) motivasi ialah daya dorong yang dimiliki,

baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, yang membuatnyta mau dan rela

untuk bekerja dekuat tenaga dengan mengarahkan segala kemampuannya yang

ada demi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai

sasarannya. Keberhasilan organisasional tersebut memungkinkan yang

bersangkutan untuk mencapai tujuan pribadinya berupa harapan, keinginan,

cita-cita dan berbagai jenis kebutuhan. Sedangkan menurut Suci Amin (2018:
16) motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atas menimbulkan

perilaku tertentu.

Dari berbagai penjelasan itu dapat disimpulkan bahwa motivasi itu

pada hakikatnya merupakan suatu dorongan atau kekuatan yang harus

diberikan untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan.

Orangtua adalah figur yang paling dekat dengan anak dan diandalkan

paling tahu tentang apa yang dialami oleh anaknya.Maka hal yang wajar jika

seharusnya orangtua dianggap akan dipermudah ketika harus memberikan

motivasi kepada anaknya.Untuk itu orangtua merupakan motivator yang andal

bagi anaknya. Walau pada dasarnya masih banyak orangtua yang masih

menyerahkan anaknya kepada orang lain untuk diberikan motivasi.

Dikarenakan para orangtua merasa kesulitan untuk memberikan motivasi

kepada anaknya karena tidak tahu sumber masalah sehingga anak harus

dimotivasi. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh orangtua sebelum

memotivasi adalah mencari tahu terlebih dahulu masalah-masalah apa yang

menyebabkan anak perlu dimotivasi.

Anak belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya, kekuatan

mental dapat berupa keinginan, perhatian, kemauan dan cita-cita. Kekuatan

mental dapat tergolong rendah atau tinggi, dan kekuatan mental yang

menorong terjadinya belajar adalah motivasi belajar. Dalam motivasi

terkandung adanya keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan dan sasaran,

sehingga tubuh akan mengaktifkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan

perilaku siswa untuk belajar. Selain itu, komponen motivasi juga mendukung

hal tersebut, yaitu (1) adanya sebuah kebutuhan; (2) adanya sebuah dorongan;

dan (3) adanya sebuah tujuan yang ingin dicapai, dan (4) Intensif.

b. Faktor yang mempengaruhi motivasi


Pada dasarnya ada faktot yang mempengaruhi motivasi anak, antara

lain:

1) Faktor Internal

Faktor yang berasal dalam diri anak sendiri.Artinya, faktor-faktor yang

bersifat pribadi yang akan mempengaruhi motivasi anak.oleh karena itu

bersifat internal,maka agak sulit untuk secara pasti mengenalinya.

Faktor-faktor internal anak yang dapat mempengaruhi motivasinya adalah

minat, inisiatif dan semangat.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini pada dasarnya lebih banyak berasal dari hal-hal di luar

anak yang perannya cukup besar dalam membangkitkan motivasi. Faktor-

faktor eksternal anak yang dapat mempengaruhi motivasinya adalah

suasana rumah dan perlakuan yang kurang tepat.

Menurut Ahmad Baharuddin (2015: 28-29) motivasi belajar

dipengaruhi oleh beberapa faktor,antara lain:

1) Sikap (attitude) merupakan kecenderungan untuk merespon kebutuhan

untuk belajar, yang didasarkan pada pemahaman pembelajar tentang-

untung rugi melakukan perbuatan belajar yang sedang dilakukan.

2) Kebutuhan (need), kekuatan dari dalam diri, yang mendorong pembelajar

untuk berbuat menuju ke arah tujuan yang ditetapkan.

3) Rangsangan (stimulation), perasaan bahwa kemampuan yang diperoleh

dari dari belajar mulai dirasakan dapat meningkatkan kemampuan untuk

menguasai lingkungannya, merangsang untuk terus belajar.

4) Kompetensi (competence), kemampuan tertentu untuk menguasai

lingkungan dalam arti luas.

5) Penguatan (reinforcement), hasil belajar yag baik merupakan penguatan

untuk melakukan kegiatan belajar yang lebih lanjut.


c. Macam-macam motivasi

Dalam Suci Amin (2018: 21) ada dua macam jenis motivasi sebagai

kekuatan mental individual, yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder.

1) Motivasi primer

Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar

yang berasal dari segi biologis, atau jasmani manusia. Sebagai contoh

adalah tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan, perasaan

subjektif, dan dorongan mencapai kepuasan.

2) Motivasi sekunder

Motivasi sekunder adalah Motivasi yang dipelajari.

Sumardi Suryabrata (2013: 72-73) juga membedakan motif menjadi

dua, yakni motif-motif ekstrinsik dan motif-motif intrinsik:

1) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang mampu menggerakkan kita dari

dalam diri kita sendiri. Ketika kita ingin maju, ketika kita ingin bisa, ketika

kita ingin berubah dari sesuatu yang tidak baik menjadi lebih baik.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi penggerak, pendorong yang diberikan dari ketidakmampuan kita

sendiri.

d. Fungsi Motivasi

Selain sebgaia pendorong aktivitas belajar, motivasi dalam belajar

dapat menjadi kontrol diri agar dapat mencapai tujuan belajar. Ahmad
Baharuddin (2015: 27-28) Adapun hal tersebut juga disebutkan sebagai fungsi

motivasi dalam belajar antara lain:

1) Motivasi sebagai pendorong yang merupakan motor penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan kepada tujuan yang dicapai, yaitu tujuan

belajar.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan yang harus dikerjakan

yang serasi dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat

bagi tujuan belajar.

Newstrom, dikutip Wibowo (2013: 110), mengemukakan bahwa

sebagai indikator motivasi adalah:

1) Engagement. Engagement merupakan janji pekerja untuk menunjukkan

tingkat antusiasme, inisiatif, dan usaha meneruskan.

2) Commitment. Komitmen adalah suatu tingkatan dimana pekerja mengikat

dengan organisasi dan menunjukkan tindakan organizational citizenship.

3) Satisfaction. Kepuasan merupakan refleksi pemenuhan kontrol psikologis

dan memenuhi harapan di tempat kerja.

4) Turnover. Turnover merupakan kehilangan pekerja yang

dihargai.

e. Pola Motivasi

Setiap orang cenderung mengembangkan pola motivasi tertentu sebagai

hasil dari lingkungan budaya tempat orang itu hidup.Empat pola motivasi

yang sangat penting adalah prestasi, afiliasi, kompetensi, dan kekuasaan,

yaitu ;
1) Prestasi, Dorongan untuk mengatasi tantangan, untuk maju dan

berkembang.

2) Afiliasi, Dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang secara efektif.

3) Kompetensi, dorongan untuk mencapai hasil kerja dengan kualitas tinggi.

4) Kekuasaan, Dorongan untuk mempengaruhi orang-orang dan situasi.

Motivasi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Motivasi yang

dimiliki oleh anak dalam rangka menunjang prestasi belajar anak. Dorongan

yang dimiliki oleh anak baik itu dari kesadaran diri sendiri maupun dorongan

dari luar terutama orang tua terhadap anak sangat penting karena orang tua

juga memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anak. Agar anak

menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan, dorongan yang dimiliki oleh

diri sendiri dan dari orang tua hendaknya memberikan perhatian akan

kebutuhan belajar anak, untuk itu pendidikan anak sangatlah penting. Seperti

dalam Surat Q.S Al Mujadalah ayat 11 yang berisi:

“Allah akan mengangkat drajat orang –orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang mempunyai ilmu beberapa derajat.”

f. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar

Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi sangat

diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktivitas dan

inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan

kegiatan belajar.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar disekolah menurut Mulyono (2013: 37) yaitu:

1) Memberi angka

2) Hadiah

3) Saingan/ kompetisi
4) Ego-involvement

5) Memberi ulangan

6) Mengetahui hasil

7) Pujian

8) Hukuman

9) Hasrat untuk belajar

10) Minat

11) Tujuan yang diakui

2. Kedisiplinan Belajar

a. Pengertian kedisiplinan

Menurut Andi Rasdiyanah (dalam Vitria 2012: 64) disiplin yaitu

kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan satu sisitem yang

mengharuskan untuk tunduk kepada keputusan, perintah atau peraturan yang

berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah keputusan mentaati peraturan dan

ketentuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut peter Garlans Sina (2013: 81) disiplin belajar

adalah kesadaran diri untuk mengendalikan atau mengontrol dirinya untuk

sungguh-sungguh belajar.

Disiplin akan timbul bila adanya keterbukaan, kerjasama mematuhi

semua norma dengan rasa tanggung jawab. Pentingnya disiplin bukan hanya

pada lembaga formal namun pada lembaga non formal pun sangat penting.

Sudah menjadi keharusan bahwa tiap-tiap lemabaga pendidikan, baik formal

maupun non formal harus bisa menegakkan serta menciptakan suatu disiplin

yang tinggi.Apabila didalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan tidak

mengutamakan disiplin, kemungkinan besar lembaga pendidikan itu tidak bisa

berjalan dengan baik, sehingga proses belajar mengajar akan terganggu.


Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam

kehidupan bersama (yang melibatkan orang bnyak).


b. Faktor yang mempengaruhi disiplin siswa atau disiplin belajar siswa

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi sikap disiplin siswa dalam

belajar atau disiplin belajar siswa yaitu:

1) Keteladanan

Keteladanan orang tua sangat mempengaruhi sikap disiplin anak,

sebab sikap dan tindak tanduk atau tingkah laku orang tua sangat

mempengaruhi sikap dan akan ditiru oleh anak. Oleh karena itu, orang tua

bukanlah hanya sebagai pemberi kebutuhan anak secara materi, tapi orang

tua juga adalah sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan dituntut untuk

menjadi suri tauladan bagi anak.

Agar disiplin di lingkungan keluarga dapat berjalan dengan baik,

maka sangat diharapkan kerjasama antara semua yang ada dirumah

tersebut.

3) Hukuman dan ganjaran

Hukuman dan ganjaran merupakan salah satu usaha untuk

mempengaruhi perilaku. Apavila anak melakukan suatu pelanggaran atau

suatu perbuatan yang tidak terpuji dan tidak mendapat teguran dari orang

tua, maka akan timbul dalam diri anak tersebut suatu kebiasaan yang

kurang baik.

Faktor yang tidak kalah pentingnya dan berpengaruh terhadap

disiplin adalah faktor lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.

Pada umumya apabila lingkungannya baik maka akan berpengaruh

terhadap perbuatan yang positif dan begitu pula sebaliknya.

1
2

c. Cara menumbuhkan disiplin siswa atau disiplin belajar

Untuk menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar atau disiplin

belajar, maka siswa harus membiasakan hal-hal sebagai berikut:

1) Mengikuti pedoman umum untuk belajar

a) Keteraturan dalam waktu. Keteraturan merupakan unsur pokok dalam

pelaksanaan disiplin belajar siswa, karena dengan belajar yang teratur

berpengaruh terhadap efektivitas belajar siswa.

b) Konsentrasi. Konsentrasi merupakan perumusan pikiran terhadap

sesuatu dengan mengesampingkan semua masalah yang tidak

berhubungan.

c) Tertib dalam belajar. Tertib dalam belajar adalah apabila seorang siswa

menyusun tata tertib dalam belajar sehingga siswa dapat belajar dengan

tertib, kontinue, dan konsisten sesuai dengan tata tertib yang telah

dibuatnya.

2) Cara mengatur waktu

a) Pengelompokkan waktu

Salah satu yang dihadapi anak adalah penggunaan waktu dalam

belajar.Banyak anak yang mengeluh kekurangan waktu untuk belajar,

tetapi sebenarnya anak kurang memiliki keteraturan dan disiplin untuk

menggunakan waktu secara efektif dan efesien.

b) Penjatahan waktu

Untuk belajar secara teratur setiap hari harus mempunyai rencana

kegiatan. Banyak anak yang membuang waktu untuk memikirkan mata

pelajaran, karena kebingungan apa yang sebaiknya dipelajari. Sehingga

hal ini akan membuang waktu secara sia-sia.


3

d. Problematik hukuman

Pemberian hukuman dalam upaya menegakkan disiplin belajar

memang perlu, kendatipun kadang-kadang hukuman kurang efektif dari

ganjaran yang perlu diambil. Karena itu hukuman yang diberikan ke peserta

didik (anak) yang melanggar peraturan hendaknya memperhatikan prinsip-

prinsip sebagi berikut:

1) Hukuman diberikan secara hormat dan penuh pertimbangan

2) Berikan kejelasan/alasan mengapa hukuman diberikan

3) Hindarkan pemberian hukuman pada saat marah atau emosional.

4) Hukuman hendaknya diberikan pada awal kejadian dari pada akhir

kejadian.

5) Hindari hukuman yang bersifat badaniah/fisik.

6) Yakin bahwa hukuman sesuai dengan kesalahan

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi Belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu

“prestasi”dan“belajar”. Pada setiap kata memiliki makna tersendiri. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari

yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Menurut Muhammad

Fathurrohman dan Sulistyorini (2012: 119) bahwa prestasi belajar adalah hasil

yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang berupa perubahan tingkah laku

yang dialami oleh subjek belajar di dalam suatu interaksi dengan

lingkungannya. Sehingga dikatakan bahwa prestasi belajar IPA merupakan

suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan suatu
4

proses belajar IPA. Menurut Sutratinah Tirtonegoro dalam buku Muhammad

Fathurrohman dan Sulistyorini, prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha

kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak

dalam periode tertentu.

Dalam hal ini dapat dikatakan mengetahui, memahami,dapat

melakukan sesuatu dan sebagainya. Lebih lanjutSurya menjelaskan bahwa

belajar adalah proses yang dilakukan olehindividu untuk mendapatkan

perubahan perilaku yang baru, sebagaihasil dari pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi denganlingkungan, (Eti Hikmawati,2018:72). Prestasi

akademik adalah hasil belajaryang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di

sekolah atau diperguruan tinggi bersifat kognitif dan biasanya ditentukan

melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi belajar adalah

penguasaanpengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

matapelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilaiyang

diberikan oleh guru.

Prestasi dapat diartikan sebagai hasil sebagai hasil yang diperoleh

karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Kata prestasi berasal dari

bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi

prestasi yang berarti hasil usaha.Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang

telah dikerjakan diciptakan baik secara individu maupun kelompok.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan


5

lingkungannya. Belajar adalah hal memperoleh kebiasaan, pengetahuan dan

sikap.

Dari beberpa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan pembelajaran yang disertai

perubahan yang dicapai seseorang (siswa) yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, angka, huruf maupun kalimat sebagai ukuran tingkat keberhasilan

siswa dengan standarisasi yang telah ditetapkan dan menjadi kesempurnaan

bagi siswa baik dalam berfikir maupun berbuat.

Dalam proses belajar,prestasi belajar dalam bidang studi IPA

merupakan salah satu contoh yang bisa kita lihat.studi IPA menurut

Permendiknas No.23 tahun 2006 tentang standar isi dikemukakan mengenai

pngeritan IPA ,merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep

atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Prestasi belajar yang dimaksud ialah hasil (penguasaan) yang dicapai

oleh siswa dalam bidang studi tertentu setelah mengikuti proses belajar

mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan mengadakan proses

penilaian atau pengukuran melalui kegitan evaluasi. Alat evaluasi dalam

pengukuran prestasi belajar berupa tes yang telah disusun dengan baik sesuai

dengan standar yang dikehendaki, sehingga hasil evaluasi dapat

menggambarkan pencapaian siswa dengan melihat kemampuannya.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasibelajar adalah

hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukankegiatan belajar atau

mempelajari sesuatu yang ditunjukkan dengannilai tes atau angka nilai yang
6

diberikan guru. Jadi, prestasi belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang

dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, utamanya nilai yang dilihat

dari sisi kognitif, karena ranah inilah yang sering dinilai oleh guru untuk melihat

penguasaan materi sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa.

b. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi

berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)

maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.Pengenalan terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sangat penting sekali artinya dalam

rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-

baiknya. Yang tergolong faktor internal adalah:

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran,

struktur tubuh, dan sebagainya.

2) Faktor psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri

atas:

a) Fator intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan

bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, penyesuaian diri,

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

a) Faktor sosial yang terdiri atas:Lingkungan keluarga,lingkungan

sekolah,lingkungan masyarakat,lingkungan kelompok.


7

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim

d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atupun tidak

langsung dalam mencapai prestasi belajar (Abu ahmadi dan Widodo

Supriyono, 2014: 138).

B. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa kelas VII IPA siswa di

kelas VII SMP yang berada di Kota Tangerang.

2. Ada pengaruh kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas VII

IPA siswa di kelas VII SMP yang berada di Kota Tangerang.

3. Ada pengaruh motivasi dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar

IPA siswa kelas VII SMP yang berada di Kota Tangerang.


8

DAFTAR PUSTAKA

Agustinah, Armisah. 2012, Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar Terhadap


Prestasi belajar PKN siswa kelas XI Semester Ganjil pada Mata Pelajaran
PKN.

https://media.neliti.com/media/publicationcs/251776-pengaruh-motivasi-dan-disiplin-
belajar-t-224d1f0c.pdf

Agustina, Hamdu. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap PrestasiBelajar


IPA di Sekolah Dasar. Vol. 12 No. 1. Jurnal. Tasikmalaya: UPI

Amin, Suci dan Rini Harianti, 2018, Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi
Belajar Anak, Sleman; CV Budi Utama.

Asdiqoh, Siti, 2015, Etika Profesi Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga: LP2M-Press.

Darmadi, H, 2017, Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika


Belajar Siswa,jogjakarta:CV Budi Utama.

Fakhrudin, Asep Umar,2012,Tips membuat anak Rajin Sekolah + Hobi


Belajar, jogjakarta: FlashBooks.

Hikmawati, Eti. 2018. The efforts of the students’ discipline in improving


learning quality. Jurnal. Vol. 3 No. 1, 72. Salatiga: IAIN Salatiga

Kompri,M.Pd.I, 2015, Motivasi pembelajaran, Bandung: ROSDA.

Muchson, M, 2017, Bahan Ajar (Metode Riset Akutansi), jakarta:Guepedia.

Murdoko, E.Widijo Hari, 2017, Parenting with leadership ( Peran Orang tua dalam
mengoptimalkan dalam memberdayakan potensi anak ), jakarta: PT Elex
Media Komputindo.

Mustajab, Moh.Zaiful Rosyid dan Aminol Rosid Abdullah, 2019,Prestasi


Belajar, Malang: CV Literasi Nusantara Abadi.

Musbikin, Imam,2012.Mengatasi Anak Mogok Sekolah+Malas Belajar,jogjakarta:


Laksana.

Mustofa, Achmad. 2016. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar
Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Mahasiswa Prodi Pendidikan
Ekonomi UNIMED. https://media.neliti.com/media/publications/171608-ID-
pengaruh-motivasi-dan-disiplin-terhadap.pdf

Noeng Muhandjir, 1996, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Rake


sarasin.
9

Sinar, 2018, metode active learning (Upaya peningkatan Keaktifan dan Hasil
Belajar0, yogyakarta: CV Budi Utama

Rifa’i, Achmad dan Chaterina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES PRESS.

Rusdiansyah, Mohammad.2019, Motivasi Belajar Yang Terkandung Dalam Al-


Qur’an Surah Al-Mujadalah Ayat 11.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45374/1/Moha
mad%20Rus diansyah.pdf

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai