Anda di halaman 1dari 4

Penjelasan COVID-19

1. Gejala Covid-19
Pada umumnya gejala Covid-19 memiliki ciri-ciri demam diatas 38 derajat celcius, batuk
dan pilek, gangguan pernapasan, letih dan lesu.

Gejala lainnya

• Diare
• Kehilangan indera rasa dan penciuman
• Muncul ruam pada kulit , seperti yang Digambar jenis-jenis permasalahan kulit pada pasien
Covid-19 yaitu
1) ruam urtikaria pada dada, perut, punggung, tangan, kaki
2) Beruntus dan ruam merah pada dada, perut, punggung
3) Beruntus dan vesikel merah pada dada, perut, punggung
4) Lesi keunguan dan nyeri pada paha, betis, area telapak dan punggung kaki,
5) Bercak merah-ungu mirip jala pada paha, betis
6) Beruntusan kemerahan pada paha , betis
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5214291/15-gejala-corona-yang-perlu-
diwaspadai-menurut-who
2. Fase Gejala Covid-19
1) Hari ke 1-3
Gejala ringan yang hamper mirip dengan masuk angin seperti sakit tenggorokan
ringan
2) Hari ke -4
Tenggorokan bertambah sakit, suhu tubuh mulai tinggi disertai sakit kepala ringan,
dan diare ringan
3) Hari ke – 5
Tubuh terasa Lelah, merasakan nyeri sendi, tubuh panas ringan dengan suhu
berkisar antara 36,5-36,7 ℃
4) Hari ke – 6
Demam ringan dengan suhu sekitar 37℃, batuk berlendir/kering, tubuh tersa Lelah,
mual, dan sesekali sulit bernapas
5) Hari ke-7
Demam lebih tinggi sekitar 37,4-37,8 ℃, batuk berdahak yang berlebihan, badan
terasa nyeri
6) Hari ke 8-9
Demam mencapai suhu lebih dari 38℃, sulit bernapas dan batuk tanpa henti, sulit
berbicara dan gejala bertambah buruk
https://web.smkn7pandeglang.sch.id/read/29/kenali-fase-fase-gejala-virus-corona-dalam-tubuh-kita
3. Spektrum Covid-19

Covid-19 termasuk ke dalam spektrum penyakit kelas B, karena :


1) Persantase kesembuhan jauh lebih tinggi dibanding dengan kematian
2) Penyakit klinis mudah diketahui
3) Gejala klinis sangat luas dan bervariasi, baik dari tingkat berat ringannya gejala penyakit,
gejala dan tanda klinis yang bisa muncul. Maupun sampai masuk perawatan intensif dan
kematian yang berbeda antar individu.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7302069/
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200612/0734091/persentase-pasien-
positif-covid-19-sembuh-lebih-besar-daripada-pasien-meninggal/
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=JowaEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&d
q=spektrum+penyakit+covid-
19&ots=ATaIQEkUap&sig=jxz_dyZsG_aTxVwZnKco8C6Lehs&redir_esc=y#v=onepag
e&q=spektrum%20penyakit%20covid-19&f=false
Wiraharja, R. S. (2020). Peranan Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Penanggulangan
Covid-19. FKIK UNIKA Atma Jaya. Jakarta

4. Kompenen Covid-19

1) Agent: Berupa virus SARS-CoV-2 atau virus corona


2) Reservoir: Manusia sebagai penderita
3) Portal of entry and exit: COVID-19 mulai menginfeksi tubuh ketika
memasuki portal of entry yaitu selaput lendir yang terdapat pada mata, hidung dan
mulut. Kontak dan lalu penularan ini dapat terjadi secara langsung melalui
bersentuhan dengan pembawa virus. Kontak tidak langsung terjadi melalui
menempelnya butiran (droplets) air liur pembawa virus, yang menyebar ke
lingkungan ketika seorang pembawa virus batuk/bersin, bahkan juga pada saat
berbicara. Droplets di lingkungan mengkontaminasi benda-benda di sekitar kita,
dan berpindah ke tangan pada saat kita menyentuh benda-benda tersebut.
a. Sumber: https://amari.itb.ac.id/pencegahan-penyebaran-dan-penelusuran-
kontak/

4) Transmisi:
I. Transmisi kontak dan droplet
Transmisi droplet saluran napas dapat terjadi ketika seseorang melakukan
kontak erat (berada dalam jarak 1 meter) dengan orang terinfeksi yang
mengalami gejala-gejala pernapasan (seperti batuk atau bersin) atau yang
sedang berbicara atau menyanyi; dalam keadaan-keadaan ini, droplet saluran
napas yang mengandung virus dapat mencapai mulut, hidung, mata orang
yang rentan dan dapat menimbulkan infeksi
II. Transmisi melalui udara
Transmisi melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran agen infeksius yang
diakibatkan oleh penyebaran droplet nuclei (aerosol) yang tetap infeksius saat
melayang di udara dan bergerak hingga jarak yang jauh.
III. Transmisi fomit
Sekresi saluran pernapasan atau droplet yang dikeluarkan oleh orang yang
terinfeksi dapat mengontaminasi permukaan dan benda, sehingga terbentuk
fomit (permukaan yang terkontaminasi). Yang dapat bertahan selama berjam-
jam hingga berhari-hari, tergantung lingkungan sekitarnya (termasuk suhu dan
kelembapan) dan jenis permukaan.
Sumber: https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/transmisi-sars-cov-2---implikasi-untuk-
terhadap-kewaspadaan-pencegahan-infeksi---pernyataan-
keilmuan.pdf?sfvrsn=1534d7df_4
5) Imunitas Host:
Sistem Imunitas Spesifik (Adaptive immunity) Imunitas aktif alami. Karena Ketika
vrisu memasuki tubuh, dan menempel pada dinding sel-sel saluran pernapasan dan
paru-paru, kemudian masuk ke dalamnya untuk mengembangkan infeksi. Proses
tersebut tentunya akan terdeteksi oleh sistem imun. Selanjutnya, sistem imun akan
beraksi dengan cara mengirim sel darah putih untuk membentuk antibodi yang akan
melawan virus tersebut.
https://www.halodoc.com/artikel/sistem-imun-yang-kuat-bisa-lawan-virus-corona

5. Diagnosis penyakit Covid-19


Dapat melakukan pemeriksaan :
1) Rapid Test Antibodi untuk mencari antibody terhadap virus corona menggunakan
sampel darah dari ujung jari, dengan waktu deteksi 1-3 hari.
2) Rapid test antigen untuk mencari protein virus corona. Menggunakan sampel lendir
melalui hidung atau tenggorokan, dengan waktu deteksi kurang dari 1 jam.
3) Pemeriksaan RT-PCR 9Swab Test) untuk mencari genetic dari virus corona,
menggunakan sampel lendir hidung ataiu tenggorokan dengan waktu deteksi hari
yang sama atau sampai seminggu.

6. Distribusi covid-19
1. Orang
1) Menurut Kemenkes orang yang rentan terinfeksi virus corons adalah orang lanjut usia
(lansia) yang diatas 60 tahun keatas, orang dengan Riwayat penyakit tertentu, tenaga
medis di Rumah sakit, dan anak-anak. Dilihat dari data sebaran tertinggi di kelompok
usia 50-59 tahun dan terendah di kelompok usia <20 tahun. Dan pasien berjenis
kelamin laki-laki paling banyak dibandingkan dengan berjenis kelamin perempuan
yaitu sebesar 50,65%.
https://www.sehatq.com/artikel/siapa-saja-orang-yang-rentan-terinfeksi-virus-corona
2. Tempat
Tempat yang rentan terinfeksi virus corona yaitu tempat yang tertutup seperti,
restoran dan bar, tempat rapat, gym, tempat ibadah, toko, tempat kerja. Tempat-
tempat tersebut memiliki levelnya masing-masing, semakin tinggi levelnya maka
semakin berisiko penyebaran covid-19.
https://fk.unair.ac.id/tempat-tempat-berisiko-penularan-covid-19/
https://www.haibunda.com/parenting/20201221172120-60-181187/awas-bun-6-
tempat-ini-berisiko-tinggi-penularan-covid-19
3. Waktu
Kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan pada tanggal 31 Desember
2019, lalu tanggal 19 Maret 2020 Covid-19 telah menyebar ke 160 Negara/Wilayah
yang menjadi penyebab pandemic global. Dilihat dari grafik penyebaran virus corona
di Dunia kasus terkonfirmasi pada tanggal 21 Januari – 2 maret sebesar 79.968 di
Dunia, sedangkan 7.195 di China. (slide selanjutnya) Di Indonesia sendiri Pandemi
yang disebabkan Covid-19 ini belum berakhir. Dilihat dari grafik data kasus aktif
Covid-19 di Indonesia di tanggal 2 Maret 2020 – 1 Januari 2021 jumlah kasus covid-
19 terus meningkat mencapai 111.005 pasien.

7. Determinan covid-19
1. Agent : Virus Corona (SARS-CoV-2) virus ini tidak tahan suhu tinggi dan tidak tahan hidup
di luar tubuh manusia akan mati pada panas di atas 65 derajat celcius.
2. Environment : Lingkungan mengacu pada faktor ekstrinsik yang memengaruhi agen dan
peluang untuk terpapar.
a) Lingkungan fisik : area yang kumuh (sanitasi lingkungan buruk) yang akan mempercapat
penularan virus karena banyaknya kontak antar manusia
b) Lingkungan sosial budaya : Acara atau kegiatan yang mengumpulkan orang banyak
c) Kepadatan penduduk
3. Host : faktor usia, status fisiologis (higienetas yang kurang baik), status imunologis
(penurunan system kekebalan tubuh), kormobiditas, perilaku manusia.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7302069/
https://jejakrekam.com/2020/04/12/triangle-epidemiologi-dalam-memutus-rantai-
penularan-covid-19/
https://fk.uhamka.ac.id/berita-dan-artikel/segitiga-epidemiologi-epidemiologic-triangle-
covid-19/

8. Pencegahan dan penanggulangan Covid-19


5 Level pencegahan penyakit
1. Health Promotion
1) PMI (Palang Merah Indonesia) mengajak masyarakat untuk menerapkan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) agar terhindari dari Covid-19
2) Dinas Kesehatan Yogyakarta mengajak seluruh warga kota Yogyakarta
melaksanakan 4M (memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun,
menajaga jarak minimal 1 meter, dan menghindari kerumunan)
2. Spesific Protection
1) Memakai APD untuk petugas Kesehatan
2) Melakukan Vaksisnasi kepada seseorang yang sehat untuk mencegah tertular dari
infeksi Covid-19
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment
1) Rapid test menggunakan sampel darah
2) Rapid test antigen dan Swab test menggunakan sampel lendir hidung atau
tenggorokan
4. Disability Limatation
1) Melakukan karantina di Rumah sakit yang telah dirujuk sebagai rumah sakit
Covid-19
2) Melakukan peningkatan sistem imunitas
5. Rehabilitation
Rehabilitasi yang harus dilakukan meliputi tiga aspek, yaitu :
1) Pemulihan fisik : Latihan pernafasan dalam diagfrmatik, Latihan peregangan
dan pengembangan dada, Latihan batuk efektif, Latihan lingkup gerak sendi, Latihan
mobilisasi, Latihan relaksasi pemijatan otot-otot pernafasan.
https://rskariadi.co.id/news/318/REHABILITASI-MEDIK-PASIEN-
COVID19/Artikel
https://madrasahdigital.co/berita/lima-level-pencegahan-corona-menurut-leavel-dan-
clark/

Anda mungkin juga menyukai