Anda di halaman 1dari 20

SLIDE 13

STRUKTUR BAJA I

LUCIANA BUARLELE, ST, MT


TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
SAMBUNGAN LAS
(SNI 1729-2015) - LANJUTAN

LUCIANA BUARLELE, ST, MT


TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
PENDAHULUAN
Las adalah proses penyambungan (logam/non logam) dengan
membuat bagian yang disambung melebur menjadi satu kesatuan.
Menurut sejarah, pengelasan telah ada ribuan tahun yang lalu. Hal
ini terbukti dari peninggalan yang ditemukan di Yunani yang
mengindikasikan adanya proses pengerjaan metal/besi yang
disambung dengan memanaskan logam hingga suhu tertentu
kemudian memukulnya secara bersamaan hingga menyatu.

Meskipun saat ini las modern telah tersedia, namun perkembangan


penggunaan las relatif lambat yang terbatas pada struktur-struktur
tertentu.
PENDAHULUAN
Hal ini dikarenakan adanya perspektif negatif yang berkembang di
engineer, antara lain :

1. Penggunaan las bisa mengurangi kekuatan fatigue dari material


baja dibandingkan paku keling (riveted) dan baut (bolt),

2. Sulit untuk memastikan kualitas sambugan las tanpa pengawasan


yang intensif dan biaya pemeriksaan yang cukup tinggi.

Dengan 2 alasan umum itulah, kebanyakan para engineer lebih


memilih alternatif lain untuk digunakan sebagai alat sambung, kecuali
kasus-kasus khusus yang dimana harus menggunakan las.
PENDAHULUAN
Dengan banyaknya penelitian pada sambungan las, akhirnya 2 alasan
tersebut bisa terbantahkan. Ini terbukti dengan semakin banyaknya
sambungan las digunakan di berbagai jenis struktur. Kekhawatiran
mengenai fatigue sudah tidak perlu dikhawatirkan karena sambungan
las memiliki kekuatan fatigue yang baik. Perubahan kondisi ini
tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh
pelaksana yang berdasarkan AWS (American Welding Society), antara
lain : tukang las yang memiliki skill (bersertifikat), teknik
pengelasan yang baik dan proses pengerjaan yang bagus.
PENDAHULUAN
Sehingga bila syarat tersebut bisa terpenuhi, maka proses pengawasan
terhadap kualitas sambungan Las, bisa lebih mudah.

Selain itu, dengan berkembangnya pengetahuan terkait komposisi


mineral pada baja, maka kualitas baja semakin membaik dan
kemampuan pengelasan pun semakin mudah (improve weldability).
Pada akhirnya, sambungan las bisa digunakan pada semua jenis
struktur.
KELEBIHAN SAMBUNGAN LAS
Sejak ketakutan terkait pengaruh fatigue dan pengawasan pada
sambungan las terbantahkan, kini sambungan las telah digunakan hampir
semua jenis struktur dikarenakan beberapa keunggulannya, antara lain :

1. Lebih ekonomis dibandingkan baut, karena tidak perlu membeli


material baja (baut) yang relatif lebih mahal.

2. Bisa diaplikasikan pada banyak kondisi yang dimana tidak bisa


dilakukan oleh tipe sambungan lainnya, misalnya; menghubungkan
pipa dengan pipa menjadi satu kesatuan.

3. Elemen struktur yang di-las lebih kaku (rigid) karena elemen


tersambung secara langsung dan menjadi satu kesatuan.
KELEBIHAN SAMBUNGAN LAS
4. Mudah dilakukan perubahan(modifikasi) selama proses konstruksi.

5. Pekerjaan yang ramah lingkungan (tidak menimbulkan kebisingan


selama proses pengerjaan).

6. Material yang digunakan relatif lebih sedikit, sehingga waktu yang


dihabiskan selama proses akan lebih efektif baik dalam proses
detailing, fabrication dan pelaksanaan.
MACAM-MACAM JENIS LAS
Dalam penggunaan sambungan las, aturan yang umum digunakan
adalah AISC dan American Welding Society (AWS). Di Indonesia,
sambungan Las diatur dalam SNI 1729-2015, Pasal J2; Hal-114.

Adapun jenis tipe las yang ada hingga saat ini antara lain :

a. Arc welding; jenis las yang paling banyak digunakan dalam dunia
konstruksi/industry. Nama lain las jenis ini adalah las busur listrik.

b. Solid state welding.

c. Soldering.

d. Resistance welding.

e. Allied process.
MACAM-MACAM JENIS LAS
Adapun jenis tipe las yang ada hingga saat ini antara lain :

f. Oxifule gas welding.

g. Brazing.

h. Special welding (electrone beam welding, laser beam welding, dll)


MACAM-MACAM JENIS LAS
Diantara jenis las yang disebutkan di atas, jenis las yang paling umum
digunakan dalam dunia konstruksi/industry adalah arc welding. Jenis
las tipe ini dibagi menjadi beberapa tipe, antara lain :

- Arc stud welding

- Gas shielded stud welding

- Sub merged arc welding

- Gas tungsten arc welding

- Gas metal arc welding

- Shielded metal arc welding (SMAW); (jenis yang paling sederhana)


MACAM-MACAM JENIS LAS
- atomic hydrogen welding

- arc spot welding

Dari sekian banyak jenis arc welding, tipe las Shielded metal arc
welding (SMAW) merupakan yang paling sederhana prosesnya.

Proses pengelasan hanya membutuhkan kawat las (electrode, mesin las


dan perlengkapan, seperti terlihat pada Gambar 1.
MACAM-MACAM JENIS LAS

Gambar 1 Tipe Las shielded metal arc welding (SMAW)


(Sumber : CMC South Carolina Steel)
WELDING INSPECTION
(PEMERIKSAAN HASIL LAS)
Proses pemeriksaan ini perlu dilakukan guna memastikan kualitas
yang dihasilkan sesuai yang direncanakan. Secara umum, ada tiga
hal yang perlu dilakukan agar hasil las mendapatkan hasil yang
memuaskan, antara lain :

a. Memastikan prosedur pengelasan sesuai prosedur yang benar.

b. Menggunakan tukang las yang bersertifikat (berkeahlian khusus)

c. Diawasi oleh orang yang kompoten di bidang las.


WELDING INSPECTION
(PEMERIKSAAN HASIL LAS)
Adapun jenis-jenis pemeriksaan yang umumnya dilakukan adalah :

- Visual inspection

- Liquid penetrants

- Magnetic particles

- Ultrasonic testing

- Radiographic prosedure
KLASIFIKASI LAS
Berdasarkan penggunaan sambungan las pada struktur, las dibagi
menjadi tiga jenis las, antara lain :

a. Fillet Welds (Las Sudut); las ini biasa digunakan pada bagian
elemen struktur yang saling overlap satu dengan yang lain,
seperti yang terihat pada Gambar 2 (a). Jenis las ini paling
sering digunakan dikarenakan dinilai paling ekonomis, proses
pengerjaan lebih simple dan lebih mudah pengerjaannya
meskipun dikerjakan oleh orang yang memiliki skill menengah
dengan hasil yang baik. Las jenis ini diatur di dalam SNI 1729-
2015, Pasal J2.2; Hal 116.
KLASIFIKASI LAS
b. Groove Welds (Las Tumpul); las yang digunakan untuk
menghubungkan elemen dalam satu level bidang yang sama
tanpa adanya overlap antara elemen, seperti yang terihat pada
Gambar 2 (b). Jenis las ini memiliki dua jenis, yaitu complete
penetration dan partial penetration paling sering digunakan
dikarenakan dinilai paling ekonomis. Jenis las groove lebih
mahal dibandingkan fillets dikarenakan adanya biaya yang harus
dikeluarkan selama proses persiapan las (cost of preparation).
Besaran biaya dibandingkan fillet, bisa mencapai 50% hingga
100% lebih mahal dibandingkan fillet. Las jenis ini diatur di
dalam SNI 1729-2015, Pasal J2.1; Hal 114.
KLASIFIKASI LAS
c. Plug and Slot Welds; merupakan jenis las yang tidak umum
digunakan di dunia konstruksi, seperti yang terlihat pada
Gambar 2 (c). Hal ini dikarenakan jenis las ini tidak cocok
untuk menahan beban (khususnya tarik) yang bekerja tegak
lurus dari arah las. Ketidakmampuan ini dikarenakan, jenis las
ini tidak masuk (penetration) ke dalam bagian profil baja
padahal hal tersebut sangat penting guna memikul beban tarik.
Kondisi seperti ini menyebabkan banyak engineer lebih memilih
tidak menggunakan jenis las ini dan lebih memilih jenis las fillet
atau groove.
KLASIFIKASI LAS

Gambar 2 Jenis Las pada struktur


SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai