Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDI KASUS

PRAKTEK CARA MEMBUAT BAUT DAN


MUR DENGAN MESIN BUBUT

                                 

Oleh :

Nama NIM

1. Mohammad Riyanto 19020039


2. Deva Mauzia Pratama 19020038

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Laporan ini
merupakan aplikasi dari hal praktek yang telah dilakukan di bengkel yang
dituangkan dalam bentuk tulisan guna untuk menjelaskan langkah-langkah, bahan,
cara kerja serta semua yang berkaitan dengan gerinda selindris.

Ucapan terimakasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen pembimbing


mata kuliah ini, yakni bapak Eko Supriyanto , ST., MT  yang telah membimbing
penulis dalam masa praktikum dan sampai dalam penyelesaian laporan ini. Dan
juga kepada orang tua yang telah memberikan semangat kepada penulis, tidak
lupa ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada teman teman yang telah bekerja
sama dengan baik selama proses praktikum berlangsung.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak


terdapat kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan
penulis, oleh karena itu kritik dan sarannya sangat penulis harap kan demi
kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.

            Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi penulis sendiri.

Tegal, Mei 2021

    
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB   I  PENDAHULUAN
           I.1   Latar belakang
           I.2   Tujuan
           I.3   Manfaat

BAB   II  LANDASAN TEORI


           II. 1  Landasan teori
           II. 2  Keselamatan kerja  

BAB   III  ALAN DAN BAHAN


           III.1   Alat
           III.2   Bahan

BAB   IV  LANGKAH KERJA


           IV.1   Langkah kerja
           IV.2   Gambar kerja

BAB   V. PENUTUP
           V.1  Saran
           V.2   Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Belakangan ini perkembangan teknologi sudah berkembang dengan pesat,


dan oleh hal ini mahasiswa dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, dan
memiliki standar kompetensi internasional. Khususnya dalam bidang teknik
mesin.
Dengan adanya praktikum Teknik Permesinan ini. Mahasiswa akan dapat
lebih mengerti kegunaan mesin dan alat-alat yang digunakan saat melakukan
praktikum mesin Bubut di bengkel. Saat melakukan praktikum cnc ini sangat
dibutuhkan ketelitian dan keuletan yang tinggi karena semua yang akan kita buat
saling berkaitan dan membutuhkan ukuran yang tepat.
 Oleh sebab itu, kita sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa teknik
mesin, sangat dituntut sekali dalam bidang ini. Praktikum ini merupakan salah
satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa D3 teknik mesin Politeknik
Harapan Bersama Kota Tegal
Diharapkan setelah melakukan praktek ini, mahasiswa lebih giat lagi
dalam melakukan pekerjaan, khususnya dalam bidang permesinan ini.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum Bubut CNC ini diantaranya adalah sebagai


berikut:
1.     Mahasiswa dapat memiliki keterampilan untuk membuat sebuah mur dan baut.
2.      Mahasiswa dapat mendesain dan membentuk ulir baut dan mur untuk menjadi
barang barang yang berguna dan bermanfaat.
3.     Mahasiswa mengerti jenis bentuk pada baut dan mur.
I.3  Manfaar  Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum mur dan baut ini adalah sebagai berikut :

1.      Mahasiswa dapat melatih kedisiplinan dalam bekerja.


2.      Mahasiswa dapat melatih kesabaran dalam bekerja.
3.      Mahasiswa dapat bersaiang di dunia kerja.
4.      Menambah wawasan dan kepandaian dalam bidang mesin cnc
5.      Meningkatkan keterampilan.
BAB II
LANDASAN TEORI

II. 1  Landasan teori


Baut yaitu alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu dari
sisinya mempunyai bentuk kepala baut dan ujung lainnya dipasangkan mur atau
pengunci untuk mengunci baut tersebut. Baut juga dapat dijadikan sebagai salah
satu alat untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak
maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar atau dilepas. Bentuk ulir
batang pada baut baja bangunan umumnya memiliki ulir segitiga atau ulir tajam
sesuai fungsinya untuk baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segiempat atau
tumpul biasanya dibentuk pada baut baut penggerak atau pemindah tenaga
contohnya seperti dongkrak atau alat permesinan yang lain.
Mur merupakan alat mekanik yang berbahan dasar logam, dimana alat ini
membentuk segienam, ditengah mur ini ada lubang yang sudah ada ulirnya. Jadi,
mur ini berfungsi sebagai pengunci atau pengencang antara baut benda.

II. 2  Keselamatan kerja  

1 Keselamatan Pekerja
   a. Patuhilah peraturan yang ada didalam bengkel
   b. Pakailah pakaian kerja (Wearpack)
   c. Mengetahui tentang cara penggunaan alat.
   d. Jangan bermain-main atau bergurau
   f. Potonglah rambut bila panjang
   g. Pakailah sepatu.
   h. Jagalah kebersihan
   i. Jangan bercanda saat bekerja
2. Keselamatan alat-alat kerja
   a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
   b. Perhatikan teknik penggunaan alat
   c. Jangan gunakan alat dengan sembarangan
   d. Letakkan alat ditempat yang aman setelah menggunakan

3 Keselamatan benda kerja


   a. Perhatikan ukuran dan bentuk yang telah ditetapkan.
   c. Berhati-hatilah dalam memotong benda, perhatikan ukuran yang dibutuhkan.
   d. Perhatikan bahan yang digunakan
  
BAB III
ALAT DAN BAHAN

III.1  Alat   
Dalam kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk
menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya
adalah:

a. Penggores
Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat.
Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300. Macam-
macam penggores menurut bentuknya antara lain:
- Penggores sederhana
- Penggores dengan ujung yang dibengkokkan
- Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti

b. Mistar baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek,
selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis
batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini
bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
g. Kikir
Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya
pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon

III.2  Bahan

Plat baja
BAB IV
LANGKAH KERJA

IV.1  Langkah Kerja

1. Menggambar bentangan
Langkah pertama dalam melakukan praktek kerja plat ini adalah menggambar
bentangan benda kerja, penggambaran ini dapat langsung dilakukan diatas palt.
Berikut ini beberapa alat yang digunakan dalam menggambar bentangan:
a. Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai sehingga pada
pelat terdapat goresan sket bukaan.
b. Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut pelat
tersebut.
c. Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai pedoman
dalam penggoresan.
d. Roll meter, digunakan untuk mengukur panjang pelat yang tidak
memungkinkan diukur dengan mistar.

2. Melakukan Pemotongan
Langkah selanjutnya setelah melakukan penggambaran bentangan adalah
melakukan pemotongan , pemotongan ini dapat dilakukan dengan proses manual
dengan gunting dan mesin potong, pemotongan dilakukan tepat pada garis gambar
yang telah dibuat.

3. Melakukan Pembendingan (penekukan)


Setelah melakukan pemotongan maka langkah selanjutnya adalah pembendingan
atau penekukan, penekukan ini dapat dilakukan dengan cara manual, bisa
dilakukan dengan rangum dan memukul dengan palu, dan juga bisa dilakukan
dengan mesin bending.

4 Penyambungan dan Pembentukan


Langkah selanjutnya adalah penyambungan, penyambungan ini dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya yaitu :
a. Menyambung dengan sekrup
b. Menyambung dengan lipatan
c. Menyambung dengan paku keeling
d. Menyambung dengan las titik

5 Pengecatan
Langkah selanjutnya adalah pengecatan, pengecatan ini dilakukan apabila semua
langkah yang diatas telah selesai, adapun tujuan dari proses pengecatan ini adalah
untuk menghindari agar benda tidak berkarat.
BAB V
PENTUP

V.1 Kesimpulan
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar
dalam bekerja, khususnya pada pembuatan macam– macam lipatan tepi tidaklah
mudah.Kita harus benar –benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari
penggunaan alat –  alat kerja. Misalnya saja dalam memotong plat yang berbentuk
melengkung atau pun bulat kita harus menggunakan gunting plat dengan bibir
gunting lurus,akan tetapi hasilnya tidak akan lebih baik apabila kita menggunakan
guntingdengan bibir lengkung. Jika kita menggunakan gunting bibir lengkung kita
akanmendapat hasil yang lebih naik dan lebih sempurna. Yang kesimpulannya
bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik maka kita harus memahami kegunaan
dari macam– macam alat yang kita pergunakan
           

V.2 Saran
Berdasarkan hasil pengalaman praktikum diharapkan untuk
kedepannya praktikan lebih teliti dalam melakukan setiap langkah percobaan dan 
menggunakan alat dan mesin dengan maksimal dan sebaik –  baiknya
sehinggahasil yang diinginkan bisa tercapai. Selain itu, alat dan mesin
di           dalam perbengkelan sangat berbahaya bagi tubuh sehingga pakaian kesel
amatan kerjahendaknya digunakan selalu di dalam ruang laboratorium
perbengkelan.

Anda mungkin juga menyukai