Anda di halaman 1dari 17
ce andes sett [sn git a TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, calon wirausaha diharapkan: » Menjelaskan konsep dasar manajemen keuangan » Menjelaskan bagaimana pengelolaan keuangan dilakukan | Studi Kasus BEBEK GORENG BAGONG Bagong adalah pemuda desa yang memiliki mimpi yang besar. Meskipun berasal dari desa, Bagong bermimpi 20 tahun yang akan datang dapat memiliki usaha restoran yang tersebar di seluruh { Indonesia. Untuk mewujudkan mimpinya tersebut, Bagong harus memulai langkah pertama, yaitu membangunh restoran pertamanya. Bagong percaya, dengan resep masakan bebek gor | dari eyangnya,restoran yang akan dia buka diminati oleh masyarakat. | | | ng warisan Bagong memulainya dengan diskusi panjang bersama rekan-rekannya, serta melakukan analisis sederhana terkait potensi pasar dan selera konsumen yang ada di sekitar kota tempat tinggalnya. Dengan informast itu, Bagong optimis dalam waktu 1 tahun pertama mampu menjual 36.000 bebek goreng dengan omzet Rp.360 juta per tahun (dengan asumsi 100 porsi per hari, 1 bulan 30 harl buka). Untuk dapat mencapai omzet tersebut, Bagong mengidentifikasi beberapa k harus dipenuhi sebagai persiapan pembukaan restoran bebek gorengnya, yaitu: uutuhan yang * Peralatan produksi, yaitu alat-alat yang dibutuhkan untuk membersihkan, memasak, dan menghidangkan bebek goreng. Estimasi nilai peralatan produksi tersebut adalah Rp.10 juta + Tempat untuk berjualan. Bagong menemukan tempat yang cukup strategis untuk dapat disewa sebagal tempat usaha. Biaya sewa per tahun adalah Rp. juta (Rp.500 ribu per bulan). + Bebek dan bahan-bahan habis pakal lainnya yang harus disediakan untuk memulal membuka restoran diperkirakan rata-rata bernilai Rp.700 ribu per hari. Untuk berjaga-jaga terhadap fluktuasi permintaan, Bagong mengambil kebijakan pembelian bahan-bahan tersebut 10% lebih banyak dari rata-rata kebutuhan. + Bebek dan bahan-bahan habis pakal tersebut diperoleh dari suplier-suplier yang merupakan teman lama Bagong, Karena kedekatan personal tersebut, Bagong mendapatkan fasilitas pembayaran 5 hari setelah barang dibeli 161 ‘Untuk membantu proses produksi dan pelayanan, Bagong dibantu 2 orang karyawan yang mendapatkan gaji Rp.750 ribu per bulan. ‘Sementara itu, uang yang ada di tangan Bagong saat ini hanya Rp.25 juta hasil dari prestasinya yang ‘memenangkan lomba lari maraton yang dia ikuti dalam rangka HUT Rl ke-64 beberapa waktu yang {alu Beruntung, Bagong memperoleh fasilitas pinjaman lunak dari suatu LSM sebesar Rp.15 juta ‘dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun yang harus dikembalikan dalam jangka waktu 1 tahun. Dari proses produksi yang dilakukan oleh Bagong, teridentifikas! bahwa biaya bahan baku dan bahan habis pakai adalah Rp.7.000 per porsi. Selanjutnya, untuk mendukung penjualan, Bagong mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp.100 ribu per bulan. Sementara biaya administrasi dan ‘operasional lainnya adalah Rp.25 ribu per bulan. Harga jual produk adalah Rp.10.000 per porsi. Untuk memaksimalkan penjualan, Bagong mencadangkan adanya piutang kepada pelanggan setianya, berupa fasilitas pembayaran non-tunai, sebesar Rp.300 ribu per bulan. Selanjutnya, untuk kepentingan mobilisasi usaha, Bagong menggunakan motornya yang berharga Rp.10 juta dalam aktivitas bisnis, Karena masih merupakan bisnis pemula dan informal, Bagong belum membayar pajak atas bisnisnya Dengan informasi di atas: | * — Buatlah proforma neraca dari bisnis bebek goreng yang akan dilakukan Bagong tersebut! + Buatlah proforma laporan Rugi Labal + Berapa tingkat keuntungan dari investasi modal tersebut? + _ Berapa besarnya laba kotor dan laba bersih yang berhasil diprediksikan? * _ Berapa besarnya margin keuntungan dan tingkat pengembalian investasi (ROA atau Return on Assets dan ROE atau Return on Equity) dari bisnis Bagong tersebut? * Hitunglah modal kerja yang dibutuhkan oleh Bagong! + Bagaimana kemampuan pembayaran utang yang dimiliki oleh bisnis Bagong? * Bagaimana efektivitas Bagong dalam pengelolaan aset yang dimillki? + Bagaimana pula isu likuiditas bisnis Bagong tersebut? Catatan: |. Proforma Neraca adalah laporan sederhana yang menunjukkan prediksi posisi aset-aset yang digunakan dalam bisnis, kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan, serta besarnya penyertaan ‘modal yang harus dilakukan. Kelompok aset akan berada pada kolom kiri dari neraca, biasa Pembiayaan Usaha Kevangan disebut sebagai kolom AKTIVA, sementara kelompok kewajiban dan modal berada pada kolom kanan dari neraca, biasa disebut sebagal PASIVA. Lebih lanjut, dari kelompok aset tersebut dapat diklasifikasikan sebagal aset lancar (current asset) seperti kas, sediaan dan piutang usaha dan aset non-lancar (non-current asset) yaitu aset- aset yang sifatnya tetap seperti peralatan, kendaraan, maupun bangunan/tanah.Klasifikasi yang kurang lebih sama juga terjadi pada kelompok kewajiban di mana terdapat kewajiban lancar (current abilities) seperti utang usaha dan accruals dan kewajiban non-lancar (non-current Jiabilities) seperti utang bank dan utang jangka menengah-panjang lainnya. Proforma Laporan Rugi Laba adaleh laporan sederhana yang menunjukkan prediksi tingkatan penjualan yang diharapkan, biaye-biaya yang menyertal produksi dan penjualan, serta biaya-biaya lain yang digunakan dalam bisnis.Jika dalam bisnis tersebut digunakan sumber pendanaan dari utang, maka perlu ditunjukkan juga prediksi beban pembayeran cicilan dari utang yang digunakan. ‘Modal Kerja adalah sejumlah dana yang dibutuhkan agar aktivitas bisnis dapat dilakukan.Ibarat mesin, modal kerja adalah oli pelumas yang dapat membuat mesin dapat bekerja dalam tingkat yang efektif. Laba Kotor adalah nominal rupiah yang dihasilkan dari selisih antara pendapatan dari kegiatan bisnis dikurangi dengan biaya-biaya yang terkait langsung dengan aktivitas bisnis tersebut (misal:biaya untuk memproduksi, biaya untuk mendistribusikan barang, biaya untuk menjual, dan sebagainya). Laba Bersih adalah nominal rupiah bersisa dari laba kotor yang dihasilkan oleh bisnis setelah dikurangi beban-beban penyusutan, pembayaran beban pembiayaan, dan pajak yang relevan. Margin Keuntungan adalah proporsi keuntungan yang diperoleh dari setiap unit penjualan yang bethasil dilakukan dalam bisnis. ROA (Return on Asset) adalah tingkat pengembalian atau keuntungan yang diperoleh dari setiap unit aset yang digunakan. Untuk mendapatkan nilai ROA tersebut, dapat digunakan formula sebagai berikut: ROA = Laba Bersih/Total Aset ROE (Return on Equity) adalah tingkat pengembalian atau keuntungan yang diperoleh dari setiap unit modal yang disetorkan/digunakan dalam bisnis. Untuk mendapatkan nilai ROE tersebut, dapat digunakan formula sebagai berikut: ROE = Laba Bersih/Total Modal Disetor | —_—_ ‘Modul Ravirausahaan untuk Program Strata t Format Necara BEBEK GORENG "BAGONG” Bebek Goreng "BAGONG" NERACA Per 31 Desember 200x ata DI TIA i isnot a PASIVA as Ro.mox | Utang dagang Rp. a00 Piutang Rp. 2000 Utang lembaga keuangan Rp. 2% Persediaan Rp. 200K Rp 100% Peralatan Rp.2000¢ Modal sendiri Rp. 100 Kendaraan Ap. 0% Total Aktiva RD. XxX. Total Pasiva Rp. 1000 Format Laporan Rug| Laba BEBEK GORENG “BAGONG” Bebek Goreng "BAGONG" | Laporan Laba Rugi Untuk Periode Berakhir 31 Desember 200x | Penjualan Beccih [Resco | (-) Harga Pokok Produksi RP. XxxX ( Biaya administrasi dan overhead lainnya Rp. x00 ) | Laba Kotor sebelum Depresiasi, Bunga, dan Pajak Rp. x00 | (©) Depresiasi (p.2000) Laba Kotor sebelum Bunga dan Pajak Rp.2000% () Bunga (Rp. xxx), Laba Kotor sebelum Pajak ip xx (Palak (Rp.2000) Laba Bersih Rp.1000 Sew | Pengelolaan Keuangan untuk Start-Up Business Strategi dan Alat Pengelolaan Keuangan strategi keuangan yang efektif meliputi pengelolaan dan pengawasan catatan-catatan keuangen perencanaan, dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai tujuan memaksimaikan keutungan pemilik modal. Efektivitas pengelolaan keuangan akan sangat ditentukan oleh tujuan bisnis yang dimiliki oleh wirausaha dalam dokumen rencana strategisnya. Jika tujuan bisnis adalah membangun skala usaha yang luas, meningkatkan market share dan jurniah konsumen, maka strateg keuangan dengan menetapkan profit margin yang tinggi, hanya menggunakan modal sendir, dan memperbanyak asset tetap, mungkin tidak akan cocok. Untuk mendukung tujuan bisnis di atas akan lebih tepat dibuat marjin keuntungan yang tidak terlalu besar sehingga harga cukup kompetitit. Digunakan utang karena keterbatasan pendanaan modal sendiri, dan menggunakan asset tetap melalui fasilitas sewa, bukan dimiliki sendir, untuk meminimalkan modal kerja yang dibutuhkan. Untuk melakukan pengelolaan keuangan secara efektif, Anda dapat menggunakan neraca (balance sheet), laporan laba rugi dan laporan aliran kas (cash flow statements). Neraca, atau yang juga dikenal sebagai pemnyataan kekayaan bersih, adalah bentuk laporan yang menjelaskan nilai semua aset yang kita miliki (sisi aktiva) dan nilal semua kewajiban yang kita miliki dan besarnya modal senciri (sis pasiva). Dari neraca tersebut, terlihat berapa besar nilal yang berhasil ditambahkan dari modal yang disetor. Sementara itu, laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan kinerja pengakumulasian laba dalam kurun waktu tertentu. Nilai laba diperoleh dari pengurangan jumiah pendapatan yang dihasilkan dengan biaya-biaya yang dibutuhkan. Contoh Laporan Neraca UD. ARVAZETA: UD. ARVAZETA NERACA j 1 Dasember 200x | asc ATOR pasa = fe r0000 | Vang dageng T rys7o.c00 Piutang Rp. 25.000 Utang Lembaga Keuangan |_Rp.30.000 | Persediaan 9.65.00 | | Peralatan Rp. 100.000 Modal Senditi | Re.400.000 | Kendaraan fp. 300,000 | Total aiiva fp 500,000 [Re so0.000 165 —" ‘Modul Kewiraursaheam untuk Program Strate! Contoh Laporan Laba Rugi UD. ARVAZETA: UD, ARVAZETA Laporan Laba Rugi Untuk Periode Berakhir 31 Desember 200x FiRenjualan Bersih ef Rp.500,000 | ©) Harga Pokok Produks {| p.200.000 i {) Biaye administrasi dan overhead tainnya il Rp.80.000 EE y |p. 280.000) Laba Kotor sabelum Dopresiasi, Bunga, dan Pajak 1 Rp. 220.000 | Depresiast | (Rp. 40.000) [[Laba Kotor sebelum Banga dan Pajak Rp. 180.000 (Bunga (Rp.5.000) Laba Kotor sebelum Pajak Rp. 175.000 © Pajak (Rp. 26.250) Laba Bersih Rp. 148.750 Selanjutnya, laporan aliran kas adalah laporan yang merangkum kondisi kas, baik aliran kas masuk maupup aliran kas keluar pada suatbsrentang waktu tertentu (mingguan, bulanan, atau tahunan). Laporan aliran kas ini memberikan informasi terkait dengan perilaku penerimaan dan pengeluaran usaha. Tidak seperti laporan neraca yang menggunakan dasar accrual (accrual base), laporan aliran kas menggunakan dasar kas (cash base) sehingga pos-pos seperti depresiasi, amortisasi, dan accruals tidak akan dimasukkan dalam laporan ini. Contoh Laporan Aliran Kas UD. ARVAZETA: UD. ARVAZETA Laporan Atus Kas Untuk Periode Berakhir 31 Desember 200x A. Saldo Kas Awal Rp. 10.000 B. (+) Aliran Kas dari Kegiatan Operasi Rp.40.000 a. (+) Kas Masuk (dari kegiatan: produksi, penjualan, pengiriman, pembelian, dsb) Rp. 100.000 b._()Kas Keluar (dari kegiatan: produksi,penjualan, pengiriman, pembelian, pemasaran, dsb) Rp.(60.000) C._(Aliran Kas dari Kegiatan Investasi Rp. (25.000) reece Rn Manajemen Kauangan dan Pembiayaan Usaia a, (+) Kas Masuk dart hasil Investasi Rp. 25.000 b. ()Kas Keluar untuk investasi (mis: beli tanah, gedung, dsb) Rp.50.000 D._ (+) Aliran Kas dari kegiatan Pendanaan Rp.5.000 a. (+) Kas Masuk (mis: utang baru, penyertaaan modal baru) Rp. 20.000 'b, (-)Kas Keluar (mis: pembayaran bunga, pembayaran dividen) Rp. (15.000) Saldo Kas Akhir Rp. 10.000 Surplus (defisit) Kas Bersih Rp.20.000 Dalam setiap usaha, kadang kala kita perlu tahu juga tentang anggaran (budget). Anggaran menjelaskan kondis| keuangan saat ini, sekaligus memberikan arahan untuk mencapal tujuan-tujuan keuangan tertentu. Mengukur Kelayakan Usaha Dalam konteks keuangan sederhana, kelayakan suatu usaha adalah ketika terjadi kondisi di mana hasil yang diperoleh lebih besar dari dana yang diinvestasikan, Semakin besar kelebihan dari dana yang kita investasikan, akan semakin menguntungkan investasi dalam usaha tersebut. Secara matematis,investasi yang menguntungkan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: Keuntungan Pendapatan - Total Biaya = (Jumlah Barang Terjual x Harga) - Total Biaya Pendapatan investasi diperoleh dari perkalian antara jumlah barang yang terjual dengan harga per unit barang tersebut. Sementara itu, total biaya yang digunakan dalam usaha dapat dibagi menjadi dua, biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya tetap merupakan komponen biaya yang harus ditanggung oleh pelaku usaha yang nilainya tidak dipengaruhi oleh aktivitas bisnis, knususnya besarnya barang yang diproduks\/dijual. Artinya, banyak atau sedikit barang yang dihasilkan tidak menentukan besarnya biaya tetap tersebut, Blaya tetap ini biasanya terkait dengan aspek waktu, misalnya biaya tenaga kerja tidak langsung per bulan, biaya administrasi per bulan, biaya sewa toko per bulan, dan biaya pemasaran. Sementara itu, biaya variabel adalah komponen biaya yang harus ditanggung oleh pelaku usaha yang nilainya dipengaruhi oleh aktivitas/volume bisnis. ‘Contoh dari biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya material, biaya bahan habis pakai, dan biaya listrik dan air. Biaya total merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel yang ada. Hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat pada gambar di bawah ini 167 —T Rp. Variable cost Fixed cost ' Jumiah Unit 1 | Contoh: Suatu usaha penyamakan kulit membutuhkan biaya material sebesar Rp.10 ribu per lembar kul. ' Proses penyamakan dilakukan di toko yang disewa sebesar Rp. juta per bulan, Untuk kepentingan administrasi umum dibutuhkan biaya Rp.250 ribu dan biaya tenaga kerja untuk melakukan aktivitas Penyamakan adalah Rp.2 ribu per lembar kult.Berapa total pendapatan, total biaya, dan keuntungan yang dihasilkan oleh usaha tersebut? Penjualan = harga barang per unit x umlah barang terjual 15.000 x 1.000 = 15,000,000 | Biaya tetap biaya administrasi umum + biaya sewa toko | 250,000 + 1.000.000 ' 1.250.000 | Biayavariabel "= biaya material + biaya tenaga kerja langsung i 10,000,000 + 2.000.000 12.000.000 | Total biaya biaya tetap + biaya variabel | = 1.250.000 + 12,000,000 | 13.250.000 | Keuntungan pendapatan - total biaya t 15.000.000 ~ 13,250,000 i 1,250.06 { Analisis Titik Impas (Break-Even Point) Pada beberapa kasus, pengusaha tidak hanya ingin mengetahui berapa keuntungan yang mungkin diperoleh, Pengusaha ingin mengetahui, dalam kondisi seperti apa dia mencapai titik impas. Dalam ' EE 168 i an Manajamen Keuangan den Pemblaysan Usaha (Oleh karena itu, kadang-kadang orang menyebut IRR sebagal tingkat batas keuntungan minimum. Untuk menghitung besarnya IRR, dapat digunakan formula sebagai berikut: CF 1 x (1+ IRR) Di mana: IRR. = Internal rate of return liran kas yang diterima pada periode ke-t eriode waktu yang digunakan Contoh: Suatu investasi membutuhkan aliran kas keluar sebesar Rp.100 juta dan dibayarkan sekarang, Dari Investasi tersebut diprediksi mampu menghasilkan allran kas masuk selama tiga tahun masing- masing sebesar Rp.40 juta. Berapa nilai IRR untuk investasi tersebut? 0 =-100 + ((40/(1+IRR)") + ((40/(14IRR)) + ((40/(1-+1RR)*) IRR = 9.2% Sehingga agar investasi dikatakan layak, investasi harus mampu memberikan tingkat keuntungan lebih besar dari 9,7%. Manajemen Modal Kerja Pengertian Modal Kerja ‘Modal kerja merupakan besarnya nilai uang yang dibutuhkan untuk mendukung operasionalisasi suatu bisnis.Tanpa adanya sejumlah uang tersebut, operasionalisasi bisnis akan terganggu, misalnya tidak bisa mendapatkan bahan baku, tidak bisa menyediakan sediaan yang mencukupi, dan tidak tercukupinya kas untuk transaksi Jika kita mendiskusikan modal untuk bisnis, maka biasanya kita mengenal dua ‘terminologi, yaitu modal kerja operasi bersih (net operating working capital) dan modal operasi bersih (net operating capital). Modal kerja operasi bersih berfokus pada likuiditas yang mencukupi dalam menunjang bisnis. Untuk mendapatkan besarnya nilai modal kerja operasi bersin, dapat digunakan formula sebagai berikut; = Operating Current Assets - Operating Current Liabilities = (cash, receivables, inventory) - (account payable, accruals) | ‘Modul Kewiraurahaan untuk Program Strata 1 Operating Current Asset merupakan aset-asetlancar yang digunakan untuk mendukung operas bisnis seperti kas, piutang dagang,dan sediaan. Operating Curent Liability adalah kewa)lbar- kewajiban lancar yang biasanya teradi dalam bisnis pada umumnya, seperti utang dagang dan ‘accruals (kewajiban pembayaran yang dapat diakumulasikan, seperti pajak, dan sebagainya) Cantoh Penghitungan Modal Kerja Operas Bersih UD. ARVAZETA = (Kas + Piutang Dagang + Sediaan) - (Utang Dagang + Accruals) = (10.000 + 25.000 + 65.000) ~ (70.000 +0) = 30.000 Jadi, agar kegiatan operasional UD, ARVAZETA dapat berjalan, diperlukan modal kerja operas| p.30.000. Sementara itu, modal operasi bersih (net operating capital) menunjukkan besarnya dana yang hi disediakan agar kegiatan operasi bisnis dapat berlangsung, baik dari aspek lkuiditasnya maupun rnyediaan aset-aset pendukung. Untuk mendapatkan besarny@ rill modal operas! © sebesar rus ersih, (cash, receivables, inventory) - (account payable, accruals) + Fixed Asset Net Operating Working Capital + Fixed Asset Contoh Penghitungan Modal Operasi Bersih UD. ARVAZETA: = (Kas + Piutang Dagang + Sedizan) ~ (Utang Dagang + Accruals) + (Peralatan + Kendaraan) {10.000 + 25.000 + 65.000) - {70.000 + 0) + (100.000 + 300.000) aspek per dapat digunakan formula! = 430.000 membutuhkan pengadaan aset-aset tetap, maka 10, Dengan kata lain, kebutuhan permodalan UD. ‘sementara untuk kepentingan dipertimbangkan pemenuhan Jadi,jika mempertimbangkan bisnis tersebut dibutuhkan modal operasi sebesar Rp.430.00 /ARVAZETA lebih banyak terserap untuk pengadaan aset-aset tetap, modal kerja rllnya hanya sebesar Rp:30.000. Oleh karena itu, dapat aset-aset tetap yang dibutuhkan melalul transaksi sewa dan sebagainya. Manajemen Modal Kerja perasi dan modal operasi ung besarnya modal kerja of fa untuk menjamin lancarnya 9 dilakukan, khususnyé -wajiban-kewaliban jangka pendek kita telah memahami bagaimana menghit Pengelolaan modal kerja tersebut sangat pentin egiatan operasional bisnis dan terpenuhinya ke = EE ee ee me RI . Manajemen r Untuk melakukan pengelolaan modal kerja tersebut terdapat dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, siklus konversi kas (cash conversion cycle) yaitu periode yang dibutuhkan agar kas yang diinvestasikan untuk kegiatan bisnis dapat kemball dalam bentuk uang kas. Seperti kita tahu bahwa dalam kegiatan bisnis, uang yang dimiliki kita gunakan untuk membell material untuk produksi, kemudian material tersebut kita proses, kemudian kita jual kepada konsumen. Adakalanya dalam proses penjualan tersebut kita memberikan tempo pembayaran sehingga kita harus melakukan penagihan untuk mengubah penjualan menjadi bentuk pendapatan kas. Siklus di atas tentunya membutuhkan waktu. Semakin cepat waktu yang ada dalam siklus tersebut, maka kita berpotensi memiliki modal kerja yang semakin hemat. Kedua, besarnya tingkat pengembalian modal yang dlinvestasikan (ROIC/Return on Invested Capita) dan besarnya biaya modal (CoC/Cost of Capita). Nilal ROIC dapat diperoleh dengan membandingkan besarnya Laba Bersih dengan jumlah Modal yang diinvestasikan. ROIC menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari setiap rupiah nominal yang diinvestasikan. Sementata nilai biaya modal diperoleh, baik dari nilai bunga yang dibayarkan kepada kreditor ‘maupun dari nilai keuntungan yang diminta oleh pemegang saham. Bisnis yang sehat akan memiliki selisih positif antara ROIC dengan CoC yang besar. Artinya, tingkat keuntungan yang diberikan oleh bisnis tersebut lebih besar dari biaya modal yang digunakan. Sehingga dalam konteks pengelolaan modal kerja, harus dipastikan bahwa terdapat surplus atas selisih ROIC dengan CoC di atas. Secara spesifik, terdapat empat area dalam pengelolaan modal kerja. Pertama, Cash Management, yaitu upaya untuk mengoptimalkan jumlah kas yang dibutuhkan. Biasanya kas harus ada untuk kebutuhan transaks, berjaga-jaga, maupun kebutuhan spekulatif lainnya. Kekurangan kas akan membuat bisnis dalam masalah. Usaha Anda bisa gagal mendapatkan margin keuntungan atau ‘Anda mengalami kemungkinan menurunnya image perusahaan karena tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya yang jatuh tempo. Namun, terlalu banyak kas yang dimiliki juga mengindikasikan adanya kesempatan yang hilang opportunity loss) untuk mendapatkan tingkat keuntungan dari investasi, Oleh karenanya, perlu disusun formulasi jumlah kas yang optimal. Sementara itu, untuk tujuan operasional pengelolaan, dapat digunakan anggaran kas. Kedua, Inventory Management yaitu upaya untuk mengelola tingkatan sediaan sehingga tidak terjadi ‘over stock yang menyebabkan kebutuhan modal kerja terlalu besar (padahal tidak diperlukan). Atau, jadinya under-stock yang menyebabkan permintaaan konsumen tidak terpenuhi Ketiga, Account Receivable Management yaitu upaya mengelola besarnya piutang kepada konsumen. Adakalanya untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan hubungan dengan konsumen diperiukan tempo pembayaran yang lebih fleksibel (lebih panjang) kepada konsumen. Namun, terlalu lama tempo pembayaran yang diberikan akan menyebabkan modal kerja yang dibutuhkan meningkat. 173 =n eempat, Account Payable Management yaitu upaya untuk mengelola besarnya utang dagang yang kita milk Serakin besarutang dagang, akan membuat makin keclinya modal kerja yang vipatunkan, Hal yang sama juga berlaku untuk tempo pembayaran utang,Semakin panjang wakt yang aberkan untuk melakukan pembayaren utang, maka modal kerja yang dibutunkan akan semakin sedikit. Manajemen Utang Dalam bisnis,adakalanya modal sendiri yang digunakan tidak lagi mencukupi. Oleh karenanya, pemilk usaha dapat mengundang pihak lain untuk turut serta merit bisnistersebut, menjadi pemegang szham melalui penyertaan moda. Jka plihan tersebut diambil, maka kon sekuensinya pemilik usaha akan berbagi kepemilikan dengan investor. |Adakalarya karena pertimbangan tertentu, seorang entrepreneur tidak menginginkan kondisi tersebut terjadi. Sehingge dia lebih suka mengundang pihak lain (kreditor) untuk memberikan pinjaman dana untuk digunakan dalam bisnis.Dalam berhubungan dengan kreditor pebisris tidak zkan berbagi kepemilikan dengannya,tetapi sebagai konsekuensinya, kreditor akan memberikan ‘skema pembayaran atas dana yang digunakan tersebut. Karena alasan tersebut, penggunaan utang dapat menjadi alternatif solusi pendanaan, di samping secara ekonomis terbukti Biaya utang lebih murah dibandingkan biaya modal sendiri. Namun demikian, Anda harus bethati-hati sebelum berutang, Anda harus memastikan bahwa tingkat euntungan yang Anda hasilkan dari kegiatan bisnis tersebut mampu digunakan untuk membayar cicilan yang disyaratkan oleh utang tersebut.Jika kondlsi tersebut tidak dipenuhl, maka penggunaan uitang akan membuat modal yang Anda tanamkan akan semakin berkurang, dan Anda berada dalam kondisi awal kebangkrutan. Jenis-Jenis Utang Terdapat beberapa jenis utang yang sering kita jumpai, Berdasarkan tipenya,kita dapat mengklasifikasikan utang ke dalam lima kelompok, yaitu: 1, Berdasarkan periode utang:terdapat utang jangka pendek (kurang dari 1 tahun), utang jangka menengah (1-5 tahun), dan utang jangka panjang (lebih dari 5 tahun), 2. Berdasarkan penggunaan utang: terdapat utang untuk kepemilikan perumahan, toko, dan sebagainya (real estate loan), utang untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi dan konsumsi (personal loan), dan utang lainnya (non-real estate loan). 3. Berdasarkan ada tidaknya jaminan: terdapat utang yang mensyaratkan adanya jaminan/ collateral tertentu (secured loan) dan utang yang tanpa mensyaratkan jeminan (unsecured loan). 174 Manejemen Keuangan daa Pecbiayaan Usaha 4. Berdasarkan tingkat suku bunga:terdapat utang yang memilli tingkat suku bungs tetaP sampai dengan jatuh tempo (fixed rate loan) dan utang dengan tingkat suku bunga berubat ubah sesuai dengan kondisi saat itu (variable rote loan, 5, Berdasarkan tipe pembayaran: terdapat 4 jenis utang yaitu utang dengan mode! pembayarar satu kali atas nominal utang tersebut. dan biasanya di akhir periode utang (single payment oan utang dengan model maksimum plafon pinjaman dan pengusaha diperkenankan meminja™ maksimum sebesar plafon tersebut ine of credit), utang dengan pembayaran bunga lebih besar di awal periode dan semakin lama semakin menurun, biasanya untuk pinjaman KPR oan kepemillkan kendaraan (amortized loan), dan tang dengan fleksibilitas pembayaran lebih Desay i akhir periode (balloon payment loan). Biaya Utang Seperti dijelaskan di atas, meskipun utang memilki kelebihan dibanding sumber dana lainnya.tetap uitang juge memberikan kewaliban bagl entrepreneur yang meminjam untuk memnbayarnya. 812ya tang dapat terdiri dari biaya bunga dan biaya non-bunga (misainya: biaya appraisal, Biaye prov's biaya administrasi, dan sebagainyal. Untuk biaya bunga, yang harus dicermatl oleh pebisnis adalah tive bunga yang digunakan. Secara umum, terdapat tiga jenis tipe bunga yang sering digunakan yaitu: (APR) Annual Percentage Rate/Nominal Rate. yaitu tingkat suku bunga yang berlaku selama satu tahun. Contoh; UD. ARVAZETA meminjam dari lembaga keuangan sebesar Rp.1.000.000 dengan tingkat suku bunga 12%APR. Artinya dalam periode 1 tahun UD. ARVAZETA menanggung beban pembayaran bunga sebesar 12% x Ap. 1.000.000 = Rp.120.000. «Periodic Rate, yaitu tingkat bunga berdasarkan periode yang berlaku. Untuk menghitung besarnya periodic rate, dapat digunakan rumus Periodic rate = APR/m APR adalah tingkat suku bunga tahunan, dan m adalah jumlah bulan. Jadi, berdasarkan contoh di atas,tingkat suku bunga periodic per bulan yang harus ditanagung oleh UD. ARVAZETA adalah 1% «Effective Rate, adalah tingkat suku bunga yang secara efektit harus ditanagung oleh peminjam. Tingkat suku bunge inllah yang dapat digunakan untuk meiakukan perbandingan antara beberapa pilihan pinjaman yang ditawarkan oleh lembaga keuangan. Untuk mendapatkan nilai suku bunga efextif, dapat digunakan formula sebagai berikut em pre REN “Medial Kew leiiatraany antuk Programm Strata 1 Sumber-Sumber Pendanaan ‘Anda sudah belajar bahwa dalam bisnis, kreativitas sangat diperlukan. Kreativitas tidak hanya diperlukan untuk membuat produk yang menarik, layanan yang terbaik, tetapi juga kreatif dalarn ‘mencari surnber-sumber pendanaan yang tepat dan menguntungkan, Secara umum, terdapat 4 sumber pendanaan yang dapat diakses oleh setiap entrepreneur, yaitu: * Individual Deposits & Savings, yaitu simpanan, baik yang berupa tabungan, deposito maupun | giro yang dimiliki oleh setiap entrepreneur. Jika simpanan tersebut digunakan untuk berbisnis, 7 maka biasanya dianggap sebagai Penyertaan modal sendiri, Loan, yaitu utang yang disediakan oleh pihak-pihak tertentu, di antaranya: 9. Family loan, yaitu utang yang berasal dari keluarga, ayah, ibu, mertua, kakak, adik, dan sebagainya, Neighbors loan, yaitu utang dari kolega, saudara, dan partner bisnis secara individual. © Pegadaian loan, yaitu memanfaatkan jasa gadai dari Pegadaian untuk mendapatkan dana segar dalam rangka menjaga likuiditas. Hi d. Bank loans, yaitu pinjaman kepada lembaga perbankan, baik bank umum, Bank Perkreditan Rakyat, maupun Bank Syariah. Venture capital, yaitu pinjaman yang berasal dari lembaga-lembaga modal ventura. Biasanya modal ventura akan menaruh seorang direktur (misalnya direktur keuangan) untuk mengendalikan keuangan dan memperbaiki manajemen. Leasing, yaitu mencari sumber pendanaan dengan memanfaatkan skema pembiayaan yang disediakan oleh lembaga pembiayaan, balk berupa operational lease maupun financial lease. * Suppliers, yaitu fasilitas kredit yang disediakan oleh supplier untuk mengurangi kebutuhan pendanaan usaha, seperti pembelian kredit, tempo pembayaran, dan sebagainya, * Customers, yaitu upaya menggunakan dana yang dimiliki oleh konsumen untuk pembiayaan Usaha, seperti pemesanan dan pembayaran di muka (installment) Financial Thermometer Seperti tubuh manusia, kondisi bisnis juga dapat berubah-ubah, balk menjadi lebih baik maupun lebih buruk. Untuk mengetahui kondisi tersebut, kita perlu menggunakan alat ukur berupa termometer keuangan seperti berikut 1. Termometer Likuiditas, yaitu ukuran-ukuran yang menunjukkan kemampuan bayar atas kewajiban yang dimiliki oleh suatu usaha.Terdapat dua jenis termometer likui ratio (CR) dan quick ratio (QR). :”” as, yaitu current Manajemen Kevangan dan Pembiayaan Usaha «Current Ratio dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut CR = Current Asset/Current Liability ‘© Quick Ratio dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut QR = (Current Asset - Inventory)/Current Liability ‘Termometer Pengelolaan Aset, yaitu ukuran-ukuran yang menunjukkan efektivitas penge {olan aset yang dimiliki. Terdapat empat jenis termometer pengelolaan aset, yaitu inventory Turn Over (Inv.T0), Days Sales Outstanding (DSO), Fixed Asset Turn Over (FATO), dan Total Asset Turn Over (TATO). © Nilai Inventory Turn Over menunjukkan efektivitas penggunaan persediaan dalam mendapatkan penjualan. Nilai ersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut Inventory Turn Over = Saies/Inventory * Nilai Days Sales Outstanding menunjukkan efektivitas pengelolaan piutang dagang yang dimiliki oleh entrepreneur. Nilai tersebut dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: DSO = Receivables/Average sales per day ‘* Nilai Fixed Asset Turn Over menunjukkan efektivitas penggunaan aset-aset tetap dalam mendapatkan penjualan. Nilaltersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut Fixed Asset Turn Over = Sales/Total Fixed Asset 4 Nilai Total Asset Turn Over (TATO) menunjukkan efektivitas penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki untuk membukukan penjualan. Nilai tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut: TATO = Sales/Total Asset ‘Termometer Pengelolaan Utang, yaitu ukuran-ukuran yang menunjukkan efektivitas penge- Jolaan utang, Terdapat dua ukuran yang sering digunakan, yaitu Debt Ratio dan Time interest Earned Ratio. © Debt Ratio menunjukkan proporsi pendanaan yang dimiliki oleh suatu usaha. Semakin tinggi nilai debt ratio, menunjukkan semakin banyak utang digunakan. Nilai ratio dapat diperoleh dengan formula sebagal berikut: Debt ratio = Total Liability/Total Asset «Time interest Earned Ratio (TIE) menunjukkan kemampuan pembayaran bunga atas utang- utang yang digunakan oleh perusahaan. Semakin besar nilai rasio tersebut akan semakin baik. Nila rasio tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut: TIE = Earnings before Interest and Tax/Interest charges Termometer Profitabilitas, yaitu ukuran-ukuran yang menunjukkan kemampuan bisnis dalam menghasitkan keuntungan. Secara umum, terdapat empat termometer yang digunakan, yaitu Profit Margin (PM), Basic Earning Power (BEP), Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE © Profit Margin (PM) menunjukkan kemampuan bisnis untuk mendapatkan keuntungan a Tips dan Trik Pengelolaan Modal Ker) 1 dari setiap penjualan yang dibukukan Semakin pesar ~ilai PM akan semakin Baik Nila! PME tersebut dapat diperolen dengan formula s PM = Net + Basic Earning Power (BEP) menunjukkan kemampuan aset-aset yang 3m menghasikan laba kotor Semakin besa: nila BE iat BEP ver | dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut BEP = Earning before inter tal A © Return on Asset (ROA) menunjukkan kema} menghasilkan keuntungan bersih. Semak tersebut dapat diperoleh dengan form ROA = Net © Return on Equity (ROE) menunjukkan kemampuar keuntungan. Semakin besar nilai ROE akan semakin ba dengan formula sebagai berikut ROE = Net income/C Tips Pengelolaan Keuangan Tentukan siklus konversi kas (cash conversion fe Siklus konversi kas adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah kas (modal awa’ | menjadi kas kembali (pendapatan). Sikius dimulai dari kas awa yang digunakan untuk | membeli persediaan guna kegiatan produksi, kemudian diproses menjadi produk yang siap | dijual, dilakukan penjualan, dan berakhir di penaginan penjualan. Semiakin cenat waktu yang dibutuhkan untuk mengonversi dari kas menjadi kas kembali, maka modal kerja yang dibutuhkan akan semakin sedikit. Sebagal gycle +/- 5 hari, sementara pisnisritel mem ;ntoh, bisnis makanay pandang ini, tentunya masuk akal jika kebutuhan ™ dibanding kebutuhan modal dalam bisnis makanan PORE NTR a ‘Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Usaha Optimalkan kebijakan cash management Tentukan jumiah kas optimal, misalnya menggunakan anggaran kas, untuk menghindari cash shortage dan investment opportunity loss. 3. Optimalkan kebijakan inventory management ‘Semakin sedikit sediaan yang dimiliki tentu akan semakin sedikit pula modal kerja yang dibutuhkan. Namun, terlalu sedikit memiliki sediaan, terdapat risiko tidak terlayaninya permintaan konsumen 4. Optimalkan kebijakan manajeren piutang Sedapat mungkin kurangi besarnya piutang kepada counter-party Anda. Jika terpaksa ada, pastikan tempo pembayaran yang jatuh temponya pendek. Dan jika terlanjur memiliki piutang dalam jumiah yang signifikan, segera perbalki manajemen penagihannya. 5. Optimalkan kebijakan manajemen utang Perbaiki posisi tawar Anda dengan supplier sehingga Anda mendapatkan fleksibilitas dalam pembayaran serta tempo pembayaran yang lebih lama, Jika kondisi tersebut terjadi, maka kebutuhan modal kerja dapat ditekan, Tips dan Trik Mencari Pinjaman yang Aman: 1. Pahami benar karakteristik bisnis Anda. 2, Hitung benar kebutuhan keuangan Anda. 3. Ukur kekuatan pembayaran Anda. Perkirakan besarnya bunga yang harus dibayarkan dan periode pinjaman. Jika diperlukan, minta penjelasan lebih detail dan lakukan simulasi. 6. Slapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. “SELAMAT MENGELOLA KEUANGAN USAHA ANDAI” Daftar Pustaka Brigham, Eugene F. and Michael C. Ehrhardt. 2005. Financial Management: Theory and Practice. 11" edition, Singapore: South-Western, Thomson Learning, 179 —

Anda mungkin juga menyukai