Yesus Menyembuhkan anak Pegawai Istana (Yohanes 4:47)1
4: 46 Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia
membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Walaupun beberapa kata yang diucapkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 8:5-13 dan Lukas 7:2-10 mirip kata yang Dia ucapkan dalam nas ini, dan walaupun peristiwa penyembuhan itu juga mengandung unsur jarak jauh, tetapi peristiwa ini tidak sama. Dalam dua nas tersebut yang disembuhkan adalah budak seorang perwira asing di Kapernaum, sedangkan dalam nas ini anaknya seorang pegawai istana yang disembuhkan di Kana. Iman perwira itu dipuji, sedangkan sikap pegawai istana itu ditegur .Dalam peristiwa penyembuhan budak perwira, dia minta supaya Tuhan Yesus tidak datang kerumahnya, sedangkan pegawai istana itu memohon dengan sangat supaya Ia datang. 4:47 Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Pada titik ini iman yang dimiliki pegawai istana itu adalah iman yang berakar dalam keputus asaan, bukan iman karena dia tahu, siapakah Yesus itu. Dia telah dengar bahwa orang ini dapat melakukan mujizat, maka dia akan minta tolong dari Yesus itu. Masalah Mesias atau bukan Mesias tidak dia pikirkan. Tetapi setelah anaknya disembuhkan, barulah dia percaya. 4:48 Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." Bukanlah seorang bapak yang putus asa yang ditegur, melainkan orang-orang Yahudi di Galilea yang ditegur dengan keras. Seolah-olah Dia berkata, "Alangkah baiknya jika kalian percaya kepada-Ku karena perkataan-Ku, seperti mereka di Samaria, dan bukan asal saja ada tanda dan mujizat." Iman yang lahir dari tanda atau mujizat tidak menyenangkan hati Tuhan seperti iman yang lahir karena kesaksian atau perkataan. 4:49 Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuan, datanglah sebelum anakku mati."Bapak itu tidak dapat memikirkan hal-hal seperti itu, ia
Deve Hagelberg, Tafsir Injil Yohanes Pasal 1-5 Dari Bahasa Yunani 1
(Yogyakarta:Yayasan Andi,1990) hlm157-160
hanya dapat memikirkan satu perkara, yaitu bahwa keadaan anak kecil465 itu sekarat. 4:50 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Perintah Tuhan Yesus, Pergilah, serta titah bahwa anak itu hidup, menjadi suatu kejutan dan tantangan. Nampaknya dia berpikir bahwa orang yang mengadakan mujizat harus datang ke tempatnya. Pada titik itu dia harus mengambil keputusan: percaya pada perkataan itu, atau tolak. Jika dia percaya, dia harus kembali kerumahnya. Ternyata dia menerima tantangan tersebut dengan baik; tanpa melihat "tanda dan mujizat" dia percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Dengan demikian Tuhan Yesus mendidik mereka untuk percaya tanpa melihat bukti, sesuai dengan kerinduan-Nya yang diucapkan dalam ayat 48, yaitu supaya mereka percaya tanpa "tanda dan mujizat". 4:51 Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Kata hidup diulangi kepada Pegawai istana itu. 4:52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Motivasi di balik pertanyaan Pegawai istana itu tidak diceritakan kepada kita, sehingga kita tidak tahu apa dia sedang menggumuli masalah iman pada Kristus Yesus. 4:53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Tampaknya dalam ayat 50 Pegawai Istana itu hanya "percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya", sedangkan dalam ayat ini dia, serta seisi rumah tangga, percaya pada Tuhan Yesus secara menyeluruh. Bukankan hal ini merupakan tujuan Tuhan Yesus dalam bagian ini, dan juga tujuan Injil Yohanes? Tuhan Yesus berhasil membawa ayah itu pada iman. Ayah itu percaya kepada Yesus Kristus karena mujizat, tetapi dalam pasal 4:48 Tuhan Yesus telah berkata, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." Dia mengharapkan iman berdasarkan kesaksian (seperti apa yang terjadi di Samaria), dan bukan hanya iman berdasarkan "tanda dan mujizat". Dalam ayat 50, 51, dan 53 dikatakan bahwa anak itu hidup. Istilah ini diulangi untuk mengemukakan salah satu tema pasal 5-10, yaitu bahwa Tuhan Yesus dapat memberi hidup. Iman diperkuat oleh pengalaman. Seluruh keluarganya menjadi percaya (ay. 53). Pada mukjizat Kana yang pertama murid-murid menjadi percaya. Peristiwa ini merupakan mukjizat kedua di tempat yang sama yang menghasilkan lingkaran iman yang lebih meluas. Peristiwa ini merupakan satu- satunya kisah pelayanan dalam kunjungan Yesus ke Galilea yang dilaporkan oleh Yohanes. Anak yang terbaring sakit di Kapernaum itu. disembuhkan oleh perkataan Yesus yang berada di Kana, yang letaknya beberapa mil dari Kapernaum. 4:54 Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea. Tanda yang pertama, yang diceritakan dalam pasal 2:1-11, juga terjadi di Kana, sesudah Tuhan Yesus pulang dari Yudea ke Galilea. Dengan catatan ini, bagian ini berakhir.