1
31/05/2018
Yang termasuk dalam komponen pendukung 3. ATC (Air Traffic Control) Tower merupakan
utama dalam bandar udara adalah : menara pengatur dan pengawasan lalu lintas
1. Gedung Terminal Utama yang terdiri atas udara, yang mengatur sistem keamanan
terminal keberangkatan (Departure Terminal) penerbangan serta berwenang untuk
untuk mengatur proses keberangkatan memberikan ijin dalam proses tinggal landas
penumpang dan terminal kedatangan (Arrival (take-off) maupun pendaratan (landing) dari
Terminal) untuk mengatur proses kedatangan
penumpang pesawat terbang.
2. Apron merupakan area parkir pesawat terbang 4. Landasan pacu (runway) merupakan jalur
dengan struktur perkerasan kaku (rigid utama dengan struktur perkerasan lentur
pavement) pada masing-masing jalur terminal (flexible pavement) bagi pesawat terbang
yakni terminal kedatangan maupun terminal untuk melakukan tinggal landas (take-off) dan
keberangkatan. pendaratan (landing).
2
31/05/2018
3
31/05/2018
Alur keberangkatan penerbangan internasional (International Departure) Alur kedatangan penerbangan internasional (International Departure)
4
31/05/2018
5
31/05/2018
6
31/05/2018
2. Wheel base/ jarak antara roda pendarat utama 3. Berat pesawat terbang rencana
(main gear) dan roda depan (nose gear) dan mempengaruhi ukuran panjang landasan
wheel tread/ jarak antara roda pendarat utama pacu (runway) yang diperhitungkan menurut
mempengaruhi perencanaan ukuran lebar
landasan pacu (runway), lebar landasan kondisi lepas landas (take off) dan pendaratan
penghubung (taxiway), jarak antara landasan (landing), ketebalan struktur lapisan
pacu dan landasan penghubung, dan ukuran perkerasan pada landasan pacu dan landasan
segmentasi plat beton untuk perkerasan apron penghubung, serta jenis perkerasan pada
apron.
7
31/05/2018
8
31/05/2018
Bandar Udara Internasional Chek Lap Kok - Hong Kong Bandar udara di Kepulauan Maldive
Bandar Udara Internasional Sao Paulo, Brazil Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali
9
31/05/2018
Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur International Airport Bandar Udara Internasional Hongkong
10
31/05/2018
Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara
Terminal Kedatangan (Arrival Terminal) adalah terminal 2. Perencanaan jalur akses masuk kawasan bandar udara
Yang mengatur proses kedatangan penumpang pesawat dan pengembangannya.
terbang menuju bagian pemeriksaan administratif 3. Kebutuhan fasilitas pendukung pada terminal bandar
bandar udara dan fasilitas keluar bandar udara udara seperti : kapasitas tempat parkir kendaraan
( Airport Exit facilities) (parking area), dimensi atau ukuran dari terminal
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan frontage, dan fasilitas keamanan pada gedung terminal
terminal pada bandar udara/lapangan terbang : bandar udara
1. Jumlah penumpang pengguna jasa transportasi udara.
Hal ini berpengaruh pada kapasitas penerimaan dan
pelayanan penumpang pada terminal bandar udara, Pada terminal bandar udara terdapat sistem pelayanan
seperti perkiraan kebutuhan ruangan pelayanan pada penumpang (passenger handling system), yaitu sistem
terminal bandar udara (ruang tunggu keberangkatan, yang mengatur kemudahan penumpang dari mulai
Front-counter untuk pemesanan tiket, fasilitas pelayanan masuk terminal hingga naik pesawat terbang (boarding)
barang (baggage claim) dan koridor terminal)
Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara
Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara
11
31/05/2018
Contoh Konsep Distribusi - Bandar Udara Internasional Contoh Konsep Distribusi – Bandar Udara
Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara
12
31/05/2018
Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara Perencanaan Fasilitas Terminal pada Bandar Udara
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
Landasan pacu (runway) adalah bagian dari (ii). Lingkungan di sekitar lapangan terbang,
fasilitas utama pada lapangan terbang yang berpengaruh terhadap kemungkinan
digunakan untuk proses operasional pesawat pengembangan fasilitas-fasilitas utama pada
terbang untuk lepas landas (take-off) dan lapangan terbang seperti landasan pacu dan
landasan penghubung.
pendaratan (landing). Faktor-faktor yang
mempengaruhi panjang landasan pacu adalah : (iii). Hal-hal teknis dan non teknis yang
menentukan kondisi pesawat terbang dalam
(i). persyaratan, tipe, dan spesifikasi pesawat melakukan proses operasional yakni lepas
terbang rencana yang telah ditetapkan, landas dan pendaratan.
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
Hal-hal teknis dan non teknis tersebut adalah b. Hal non teknis : hal non teknis dalam proses
sebagai berikut : operasional pesawat terbang banyak dipengaruhi
a. Hal teknis pesawat terbang : jika kondisi oleh faktor manusia (human factor) seperti
pesawat terbang baik maka dalam proses terjadinya kondisi poor approaches landing
operasional lepas landas maupun pendaratan (pendekatan pada proses pendaratan pesawat
akan berjalan secara normal, sebaliknya jika terbang yang kurang sempurna) yang
pesawat terbang melakukan proses operasional menyebabkan overshoot landing (pendaratan
lepas landas ataupun pendaratan dengan yang melebihi jarak yang ditentukan) maupun
kondisi kegagalan mesin maka harus kondisi overshoot take off (lepas landas yang
dipertimbangkan perencanaan landasan pacu dilakukan melampaui persyaratan jarak normal
yang memenuhi untuk dilakukan pendaratan lepas landas pesawat terbang di landasan pacu
darurat (emergency landing). atau lepas landas yang terlambat)
13
31/05/2018
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
2. Landing Distance (LD) merupakan jarak yang
Komponen-komponen pada landasan pacu yang diperlukan pesawat terbang untuk melakukan
diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan pendaratan secara sempurna dengan ‘fine
proses operasional pesawat terbang secara approach landing’ yakni sepanjang 100% dari
aman adalah : landasan pacu.
1. Take off Distance (TOD) merupakan jarak yang 3. Stop Distance (SD) merupakan jarak yang
direncanakan bagi pesawat terbang untuk direncanakan bagi pesawat terbang untuk berhenti
melakukan lepas landas secara normal. Ukuran setelah melakukan pendaratan secara normal pada
panjang take off distance adalah 115% dari jalur jalur landasan pacu.
landasan pacu dengan perincian 100% yaitu
panjang jalur landasan pacu itu sendiri dan 15% Ukuran panjang stop distance adalah 60% dari
berupa jarak tambahan yang direncanakan jarak pendaratan (landing distance / LD) dan stop
untuk mengatasi kemungkinan overshoot take- distance direncanakan menggunakan perkerasan
off dari pesawat terbang. dengan kekuatan penuh (full-strength hardening
pavement).
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
4. Clearway (CW) merupakan daerah bebas yang 5. Stopway (SW) merupakan daerah yang terletak
terletak di ujung jalur landasan pacu dan di luar jalur landasan pacu termasuk pada
simetris terhadap perpanjangan garis tengah bagian dari clearway dan simetris terhadap
(centerline) jalur landasan pacu dan tidak boleh perpanjangan garis tengah (centerline) jalur
terdapat benda-benda yang menyilang kecuali
penempatan lampu-lampu dari landasan pacu landasan pacu. Stopway ini berfungsi sebagai
pada sepanjang sisi samping landasan pacu. jalur landasan untuk memperlambat laju
Clearway ini berfungsi sebagai daerah aman pesawat terbang jika terjadi kegagalan dalam
yang diperlukan bagi pesawat terbang untuk lepas landas (take-off failure) dan untuk
kondisi : overshoot take-off, dan overshoot pendaratan darurat (emergency landing).
landing.
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
6.Take-Off Run (TOR) merupakan jarak yang 7. Lift-Off Distance (LOD) merupakan jarak yang
diperlukan oleh pesawat terbang untuk diperlukan oleh pesawat terbang dengan
melakukan lepas landas secara normal maupun karakteristik tertentu untuk melakukan
dengan kemungkinan kegagalan mesin. Ukuran pengangkatan setelah kecepatan pesawat
panjang take-off run ini adalah sepanjang jalur terbang terpenuhi dari titik awal pergerakan.
landasan pacu. Take-Off Run direncanakan
menggunakan perkerasan dengan kekuatan
penuh (full-strength hardening pavement).
14
31/05/2018
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
15
31/05/2018
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
Jawab :
Contoh Soal : Untuk pesawat terbang rencana B-747-300, panjang
Direncanakan suatu jalur landasan pacu melayani landasan pacu rencana dasar (basic length runway)
pesawat terbang B-747-300, tentukan kebutuhan untuk adalah 3506,50 m
take-off distance available (TODA/TOD), lift-off distance Maka untuk kondisi :
available (LODA/LD), field length (FL), landing distance a. operasional pesawat terbang normal :
(LD), stop distance (SD), clearway (CW) dan stopway Untuk operasional lepas landas :
(SW) dengan kondisi : Take-off Distance = 1,15 x panjang landasan pacu rencana
a. operasional pesawat terbang normal B-747-300
b. poor-approaches landing = 1,15 x 3.506,50 m
c. overshoot take-off = 4.032,475 m
d. kegagalan mesin pada pesawat terbang sehingga = 4.032,475 x 3,281 ft
harus melakukan ‘emergency landing’ = 13.230,55 ft
16
31/05/2018
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
17
31/05/2018
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN
PENGHUBUNG PENGHUBUNG
18
31/05/2018
(iii). Merencanakan jumlah landasan penghubung yang Konfigurasi bandar udara adalah implementasi dari
cukup, sehingga pesawat terbang yang melakukan pengaturan dan penempatan letak landasan pacu dan
operasional penerbangan dapat bergerak sesegera landasan penghubung seefisien mungkin terhadap
mungkin baik dari arah apron menuju landasan pacu posisi gedung terminal yang didasarkan atas desain
maupun sebaliknya geometris landasan pacu dan landasan penghubung
serta analisis angin (wind analysis)
19
31/05/2018
20
31/05/2018
21
31/05/2018
PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE
Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (1) Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (2)
22
31/05/2018
PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP PERENCANAAN GEOMETRIK LANDASAN PACU DAN
CLEARANCE LANDASAN PENGHUBUNG
Perencanaan Geometrik pada landasan pacu Perencanaan Geometrik pada landasan pacu
23
31/05/2018
Perencanaan Geometrik pada landasan pacu Contoh soal perencanaan geometris landasan pacu
Tabel Ukuran Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane Design Group
24
31/05/2018
Untuk operasional pendaratan (landing) : Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strength
Landing Distance (LD) = TOD hardening) yang dibutuhkan adalah :
= 2.628,90 m Field Length (FL) = Take-off Run + (0,5 .(TOD –LOD))
= 8.625,42 ft = 2.286 m + (0,5 .(2.628,90 m – 1.445,895 m))
Stop Distance (SD) = 0,6 x LD = 2.286 m + 591,50 m
= 0,6 x 2.628,90 m = 2.877,50 m
= 1.577,34 m = 2.877,50 x 3,281 ft
= 1.577,34 x 3,281 ft = 9.441,078 ft
= 5.175,25 ft
Clearway (CW) = ( 0,5 .(TOD – LOD))
= ( 0,5 .(2.628,90 m – 1.445,895 m))
= 591,50 m
= 591,50 x 3,281 ft
= 1.940,72 ft
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 2.628,90 m
= 131,445 m
= 131,445 x 3,281 ft
= 431,27 ft
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION) (INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)
25
31/05/2018
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION) PENGHUBUNG (TAXIWAY)
Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet)
terhadap taxiway centerline
Keterangan: L = panjang jalur tikungan tambahan
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet) (fillet) hingga pada ujung belokan
terhadap taxiway centerline taxiway
L = panjang jalur tikungan tambahan R = Jari-jari belokan taxiway
(fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
Keterangan:
I II III IV V
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet)
terhadap taxiway centerline
Lebar taxiway (W) 25 ft 35 ft 50 ft 75 ft 75 ft
L = panjang jalur tikungan tambahan 7,5 m 10,5 m 15 m 23 m 23 m
(fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway Jarak tepi aman taxiway 5 ft 7,5 ft 10 ft 15 ft 15 ft
(M) 1,5 m 2,25 m 3m 4,5 m 4,5 m
Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi Airplane Design Group
26
31/05/2018
Gambar
Rencana : 2. Perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dan
entrance taxiway)
Dalam perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dan
entrance taxiway) ini yang perlu untuk diperhatikan
adalah penentuan kecepatan rencana dari pesawat
terbang saat akan memasuki area sistem landasan
penghubung. Penentuan kecepatan rencana ini dapat
dihitung dengan persamaan berikut :
R = V^2____
(125.µ)
27
31/05/2018
Contoh perhitungan desain tikungan pada sistem by- Maka : R = 0,388 . 2B_
((W/2) – D)
pass taxiway : = 0,388 . 2(11,38)
Diketahui pesawat terbang rencana B-737-200 dengan ((15/2) – 3,75)
wing span 32,92 m termasuk Airplane Design Group III = 13.399 m
≈ 14 m
sehingga dari tabel perencanaan komponen taxiway dari
Sehingga kecepatan rencana pesawat terbang saat memasuki
FAA diperoleh : tikungan adalah :
Lebar taxiway (W) = 50 ft (15 m) V = √ (125 x R x µ)
= 11,18 √(R x µ)
Untuk pesawat terbang rencana B-737-200, maka = 11,18 √(14 x 0,13)
Ukuran wheel base (B) = 11,38 m = 15 m/dt
Jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat = 15 x 3,6
= 54 km/jam
utama/main gear dan tepi jalur taxiway (D) = 3,75 m
28