Anda di halaman 1dari 17

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SUCTIONING

Dosen Pembimbing :
........

Disusun oleh : Kelompok 1 A


1. Eka Nur Jannah
2. Farizka Ari Aisyah
3. Bella Nove Khirria
4. Nazla Asrin Dwi Pertiwi
5. Wardah Agustin Iriani

PRODI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGISAPAN LENDIR (SUCTIONING)

1. Definisi
Suction (Penghisapan lender) merupakan tindakkan penghisapan
yang bertujuan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga
memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan
cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri. Suction merupakan suatu metode untuk
mengeluarkan secret jalan nafas dengan menggunakan alat via mulut,
nasofaring, atau trakeal.
Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas
dengan memakai kateter penghisap melalui nasotrakeal tube (NTT),
orotracheal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran pernafasan
bagian atas. Pengisapan (suction) adalah aspirasi sekret melalui sebuah
kateter yang disambungkan ke mesin pengisap atau saluran pengisap
yang ada di dinding. Pengisapan dapat dilakukan melalui nasofaring,
orofaring dan intubasi endotrakeal. Suction merupakan tindakan
keperawatan yang paling sering dan penting pada tatanan keperawatan
kritis. Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk
mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya
proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan sekret
pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.

2. Tujuan
a. Membersihkan jalan nafas,
b. Mempertahankan kepatenan jalan napas,
c. Memenuhi kebutuhan oksigenasi

3. Jenis Kanula
Jenis kanul suction dapat dibedakan menjadi Open Suction dan Close
Suction.
a. Open Suction merupakan kanul konvensional, dalam penggunaannya
harus membuka konektor sirkuit antara ventilator dengan ETT/
pasien.

b. Close Suction merupakan kanul dengan sistem tertutup yang selalu


terhubung dengan sirkuit ventilator dan penggunaanya tidak perlu
membuka konektor sehingga aliran udara yang masuk tidak
terinterupsi.

Ukuran kanul suction yang direkomendasikan (Lynn, 2011) adalah;


a. Anak usia 2-5 tahun : 6-8F
b. Usia sekolah 6-12 tahun : 8-10F
c. Remaja-dewasa : 10-16F
Adapun tekanan yang direkomendasikan Timby (2009) dijelaskan dalam
tabel di bawah:
Usia Suction Pump
Dewasa 100-140 mmHg
Anak 95-100 mmHg
Bayi 50-95 mmHg
4. Indikasi
Menurut Smeltzer et al (2014):
a. Menjaga jalan napas tetap bersih (airway maintenance)
1) Pasien tidak mampu batuk efektif
2) Di duga terjadi aspirasi
b. Membersihkan jalan napas (bronchial toilet) bila ditemukan :
1) Pada asukultasi terdapat suara napas yang kasar, atau terdapat
suara napas tambahan.
2) Di duga terdapat sekresi mucus di dalam sel napas.
3) Klinis menunjukkan adanya peningkatan beban kerja sistem
pernapasan.
c. Pengambilan specimen untuk pemeriksaan laboratorium.
d. Sebelum dilakukan tindakan radiologis ulang untuk evaluasi.
e. Mengetahui kepatenan dari pipa indotrakeal.
Menurut Newborn Care Services Guidelines (2018):
a. Peningkatan laju pernapasan atau kerja pernapasan
b. Meningkatnya detak jantung
c. Apnea dan / atau bradikardia
d. Sianosis
e. Kegelisahan atau agitasi
f. Bunyi nafas kasar / berderak / nafas berisik / perubahan masuknya
udara
g. Gerakan dada berkurang
h. Sekresi terdengar atau terlihat
i. Memburuknya tingkat saturasi oksigen atau gas darah
j. Peningkatan tekanan puncak selama ventilasi volume
k. Volume tidal menurun saat ventilasi bertekanan
l. Perubahan grafik aliran / tekanan pada ventilator
m. Meningkatkan ETCO 2 / TcCO 2
n. Penurunan TcO 2
o. Peningkatan kebutuhan oksigen
p. Perubahan rontgen dada
q. Fluktuasi tekanan darah
r. Penurunan DCO 2 pada bayi dengan HFOV

5. Kotraindikasi
a. Hipoksia
b. Trauma pada jaringan trakea
c. Perdarahan (oral / nasal / pulmonal)
d. Bradikardia / takikardia
e. Peningkatan aliran darah otak dan tekanan intrakranial
f. Infeksi
g. Pneumotoraks / perforasi
h. Peradangan saluran napas
i. Ketidaknyamanan
j. Atelektasis
k. Peningkatan sementara TcCO 2

6. Prinsip
a. Aseptik (Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi)
b. Asianotik (Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis)
c. Afektif (Tindakan yang dilandaskan gaya atau makna yan g menunjukan
perasaan dan emosi)
d. Atraumatik (Tindakan yang mencegah terjadinya trauma)

7. Komplikasi
a. Hipoksemia
b. Trauma Jaringan : Suncioning dapat menyebabkan trauma jaringan,
iritasi dan pendarahan
c. Atelektasis : dapat terjadi bila pemakaian kateter sunction yang
terlalu besar dan
d. Hipotensi : biasanya terjadi karena vagal stimulasi, batuk dan
hypoxemia
e. Airways Contriction : terjadi karena adanya rangsangan mekanik
langsung dari suction terhadap mukosa saluran nafas.

8. Persiapan
a. Persiapan Pasien
1) Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
2) Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan.
b. Persiapan Alat
Alat dan bahan yang disiapkan untuk open suction adalah :
1) Mesin suction / suction pump / regulator suction dengan botolnya
(kontainer);
2) Bak Instrument Steril yang didalamnya terdapat : Kanul Suction
(polyethylene), pinset anatomi sebanyak 2 buah, Kasa secukupnya,
kom kecil);
3) Air steril dalam tempat yang steril (bisa menggunakan NaCl);
4) Sarung tangan bersih;
5) Sarung tangan steril;
6) Goggles (bila perlu);
7) Resuscitation bag yang telah dihubungkan dengan O2 100%;
8) Stetoscope;
9) Perlak serta pengalasnya;
10)Bengkok.
Alat dan bahan yang disiapkan untuk close suction adalah :
1) Mesin suction / suction pump / regulator suction dengan botolnya
(kontainer);
2) Bak Instrument Steril yang didalamnya terdapat : Kanul Close
Suction, pinset anatomi sebanyak 2 buah, Kasa secukupnya, kom
kecil);
3) Air steril dalam tempat yang steril (bisa menggunakan NaCl);
4) Sarung tangan bersih;
5) Sarung tangan steril;
6) Goggles (bila perlu);
7) Resuscitation bag yang telah dihubungkan dengan O2 100%;
8) Stetoscope;
9) Perlak serta pengalasnya;
10)Bengkok.

9. Prosedur
a. Open Suction
1) Lakukan cuci tangan 6 langkah;
2) Pakai sarung tangan bersih;
3) Berikan posisi sedikit ekstensi untuk kenyamanan pada pasien;
4) Lakukan pemeriksaan auskultasi pada lapang paru klien dengan
menggunakan stetoscope;
5) Pasang perlak di bawah dagu klien dan bengkok di sisi lateral
klien;
6) Pastikan peralatan suction berfungsi dengan baik, atur daya hisap
sesuai kebutuhan pasien. Pilih tekanan pada mesin suction dengan
tepat yaitu 120 – 140 mmHg untuk Dewasa, 95 – 110 mmHg untuk
anak – anak dan 50 – 95 mmHg untuk bayi;
7) Buka set instrument steril. Keluarkan kom kecil dan isi dengan
NaCl, buka set kanul dan letakkan di dalam bak instrument steril;
8) Pakai sarung tangan steril, tangan sebelah kiri dapat di – ON kan
untuk menyambungkan kanul suction dengan mesin suction;
9) Cek kerja mesin suction dan kanul suction dengan menghisap
sedikit NaCl;
10) Lakukan hiperoksigenasi 100 % selama 2-3 menit dengan
resuscitator bag atau fasilitas yang ada di ventilator;
11) Hidupkan mesin suction;
12) Lepas selang penghubung ventilator dan ETT, kemudian masukkan
kanul suction ke dalam ETT dalam keadaan tidak menghisap
secara cepat dan lembut sampai ada reflek batuk, tarik sekitar 1-2
cm, kemudian ditarik dalam keadaan menghisap secara rotasi
dengan tangan memakai sarung tangan steril, kanul suction hanya
boleh 10-15 detik didalam ETT;
13) Sambungkan kembali penghubung ventilator dengan ETT, lakukan
hiperoksigenasi dengan resuscitator bag atau fasilitas yang ada di
ventilator, beri kesempatan klien bernapas 3 – 7 kali dengan terus
melakukan pemantauan hemodinamik klien;
14) Bilas suction cahteter dengan air steril, ambil kasa steril untuk
membersihkan kanul suction dari secret;
15) Lakukan kembali pengisapan ulang hingga sekret berkurang;
sambungkan kembali penghubung ventilator dengan ETT, lakukan
hiperoksigenasi dengan resuscitator bag atau fasilitas yang ada di
ventilator, beri kesempatan klien bernapas 3 – 7 kali dengan terus
melakukan pemantauan hemodinamik klien;
16) Buang suction catheter ke bengkok;
17) Mengobservasi dan mencatat tekanan darah, nadi, dan pernapasan
hipoksia, tanda perdarahan, warna, bau, konsentrasi dan disritmia;
18) Bereskan alat-alat, lepas sarung tangan, dan lakukan terminasi
19) Cuci tangan 6 langkah;
20) Dokumentasikan kegiatan (catat sputum: banyaknya, kekentalan,
warna) dan keadaan pasien selama prosedur).
b. Close Suction
1) Lakukan cuci tangan 6 langkah;
2) Pakai sarung tangan bersih;
3) Berikan posisi sedikit ekstensi untuk kenyamanan pada pasien;
4) Lakukan pemeriksaan auskultasi pada lapang paru klien dengan
menggunakan stetoscope;
5) Pasang perlak di bawah dagu klien dan bengkok di sisi lateral
klien;
6) Pastikan peralatan suction berfungsi dengan baik, atur daya hisap
sesuai kebutuhan pasien. Pilih tekanan pada mesin suction dengan
tepat yaitu 120 – 140 mmHg untuk Dewasa, 95 – 110 mmHg untuk
anak – anak dan 50 – 95 mmHg untuk bayi;
7) Buka set instrument steril. Keluarkan kom kecil dan isi dengan
NaCl, buka set kanul close suction dan letakkan di dalam bak
instrument steril;
8) Pakai sarung tangan steril, tangan sebelah kiri dapat di – ON kan
untuk menyambungkan kanul close suction dengan mesin suction;
Pasang sambungan close suction ke mesin suction; setelah itu
sambungkan close suction dengan three way dari ventilator dan
ETT.
9) Cek kerja mesin suction dan kanul suction dengan menghisap
sedikit NaCl;
10) Lakukan hiperoksigenasi 100 % selama 2-3 menit dengan
resuscitator bag atau fasilitas yang ada di ventilator;
11) Hidupkan mesin suction;
12) Lakukan prosedur close suction:
a) Angkat tutup katup ibu jari untuk membuka kunci, kemudian
tekan dan tahan katup dan secara bersamaan atur tekanan
mesin yang diinginkan. Tekan katup sepenuhnya dan sesuaikan
pembacaan manometer untuk mencapai tekanan yang
diperlukan;
b) Buka tutup pada port irigasi dan pasang botol saline agar
sistem membersihkan secara otomatis;
c) Untuk melakukan penyedotan, stabilkan manifold, dan tabung
ET dengan satu tangan, lalu dengan ibu jari dan telunjuk
tangan lainnya, masukkan kateter ke bawah tabung ET hingga
kedalaman yang diinginkan;
d) Penyedotan dilakukan selama dua detik sebelum mulai
menarik kateter. Tekan dan tahan terus katup ibu jari sambil
menarik kateter secara perlahan. Jangan melepas tekan
sesekali. Memutar-mutar kateter saat ditarik tidak diperlukan
dan tidak memiliki efek menguntungkan;
e) Hentikan penarikan saat cincin penanda hitam muncul di
dalam indikator dan lepaskan katup ibu jari. Jangan menarik
terlalu jauh karena akan menyebabkan kebocoran gas
ventilator ke dalam selang yang menyebabkannya
mengembang;
f) Lubang irigasi harus digunakan untuk membersihkan dan
membilas kateter setelah prosedur penyedotan selesai.
Pastikan cincin penanda hitam terlihat di selongsong. Tekan
katup kontrol ibu jari secara bersamaan dan anda akan
mendapatkan pembersihan aktif kateter yang dinamis.
Lanjutkan mengairi sampai kateter bersih.
g) Angkat tutup katup ibu jari dan putar untuk mengunci katup.
13) Letakkan set close suction pada penyangga yang aman
14) Mengobservasi dan mencatat tekanan darah, nadi, dan pernapasan
hipoksia, tanda perdarahan, warna, bau, konsentrasi dan disritmia;
15) Bereskan alat-alat, lepas sarung tangan, dan lakukan terminasi
16) Cuci tangan 6 langkah;
17) Dokumentasikan kegiatan (catat sputum: banyaknya, kekentalan,
warna) dan keadaan pasien selama prosedur)

10. Evaluasi

a. Meningkatnya suara napas.


b. Menurunnya Peak Inspiratory Pressure, menurunnya keegangan
saluran pernapasan, meningkatnya dinamik compliance paru,
meningkatnya tidal volume.
c. Adanya peningkatan dari nilai arterial blood gas, atau saturasi oksigen
yang bisa dipantau dengan pulse oxymeter, dan hilangnya sekret
pulmonal.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OPEN SUCTION
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
1) Mesin suction / suction pump / regulator suction dengan
botolnya (kontainer);
2) Bak Instrument Steril yang didalamnya terdapat : Kanul
Suction (polyethylene), pinset anatomi sebanyak 2 buah,
Kasa secukupnya, kom kecil);
3) Air steril dalam tempat yang steril (bisa menggunakan NaCl);
4) Sarung tangan bersih;
5) Sarung tangan steril;
6) Goggles (bila perlu);
7) Resuscitation bag yang telah dihubungkan dengan O2 100%;
8) Stetoscope;
9) Perlak serta pengalasnya;
10)Bengkok.
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
4 Mengkaji kondisi klien
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien
Tahap Kerja
10 Pakai sarung tangan bersih
11 Cek alat-alat yang diperlukan
12 Berikan posisi sedikit ekstensi untuk kenyamanan pada pasien;
13 Lakukan pemeriksaan auskultasi pada lapang paru klien
dengan
14 Pasang perlak di bawah dagu klien dan bengkok di sisi lateral
15 Pastikan peralatan suction berfungsi dengan baik, atur daya
sesuai kebutuhan pasien. Pilih tekanan pada mesin suction
dengan tepat yaitu 120 – 140 mmHg untuk Dewasa, 95 – 110
mmHg untuk anak – anak dan 50 – 95 mmHg untuk bayi; hisap
16 Buka set instrument steril. Keluarkan kom kecil dan isi dengan
NaCl, buka set kanul dan letakkan di dalam bak instrument
steril;
17 Pakai sarung tangan steril, tangan sebelah kiri dapat di – ON kan
untuk menyambungkan kanul suction dengan mesin suction;
18 Cek kerja mesin suction dan kanul suction dengan menghisap
sedikit NaCl;
19 Lakukan hiperoksigenasi 100 % selama 2-3 menit dengan
resuscitator bag atau fasilitas yang ada di ventilator
20 Hidupkan mesin suction;
21 Lepas selang penghubung ventilator dan ETT, kemudian
masukkan kanul suction ke dalam ETT dalam keadaan tidak
menghisap secara cepat dan lembut sampai ada reflek batuk,
tarik sekitar 1-2 cm, kemudian ditarik dalam keadaan
menghisap secara rotasi dengan tangan memakai sarung tangan
steril, kanul suction hanya boleh 10-15 detik didalam ETT;
22 Sambungkan kembali penghubung ventilator dengan ETT,
lakukan hiperoksigenasi dengan resuscitator bag atau fasilitas
yang ada di ventilator, beri kesempatan klien bernapas 3 – 7 kali
dengan terus melakukan pemantauan hemodinamik klien;
23 Bilas suction cahteter dengan air steril, ambil kasa steril untuk
membersihkan kanul suction dari secret;
24 Lakukan kembali pengisapan ulang hingga sekret berkurang;
sambungkan kembali penghubung ventilator dengan ETT,
lakukan hiperoksigenasi dengan resuscitator bag atau fasilitas
yang ada di ventilator, beri kesempatan klien bernapas 3 – 7 kali
dengan terus melakukan pemantauan hemodinamik klien;
25 Buang suction catheter ke bengkok;
26 Mengobservasi dan mencatat tekanan darah, nadi, dan
pernapasan hipoksia, tanda perdarahan, warna, bau, konsentrasi
dan disritmia;
27 Bereskan alat-alat, lepas sarung tangan, dan lakukan terminasi
28 Cuci tangan 6 langkah;
Tahap Terminasi
29 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
30 Beri reinforcement positif pada klien
31 Kontrak pertemuan selanjutnya
32 Mengakhiri pertemuan dengan baik
33 Cuci tangan
34 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR CLOSE SUCTION


Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
Tahap Persiapan
1 Mempersiapkan alat:
1) Mesin suction / suction pump / regulator suction dengan
botolnya (kontainer);
2) Bak Instrument Steril yang didalamnya terdapat : Kanul Close
Suction, pinset anatomi sebanyak 2 buah, Kasa
secukupnya, kom kecil);
3) Air steril dalam tempat yang steril (bisa menggunakan NaCl);
4) Sarung tangan bersih;
5) Sarung tangan steril;
6) Goggles (bila perlu);
7) Resuscitation bag yang telah dihubungkan dengan O2 100%;
8) Stetoscope;
9) Perlak serta pengalasnya;
10)Bengkok.
2 Cuci tangan
Tahap Orientasi
3 Menyapa dan Mengidentifikasi identitas klien.
4 Mengkaji kondisi klien
5 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
6 Memberi kesempatan klien untuk bertanya
7 Menanyakan kesediaan klien
8 Menjaga privacy klien
9 Memposisikan klien
Tahap Kerja
10 Pakai sarung tangan bersih
11 Cek alat-alat yang diperlukan
12 Berikan posisi sedikit ekstensi untuk kenyamanan pada pasien;
13 Lakukan pemeriksaan auskultasi pada lapang paru klien
dengan
14 Pasang perlak di bawah dagu klien dan bengkok di sisi lateral
15 Pastikan peralatan suction berfungsi dengan baik, atur daya
sesuai kebutuhan pasien. Pilih tekanan pada mesin suction
dengan tepat yaitu 120 – 140 mmHg untuk Dewasa, 95 – 110
mmHg untuk anak – anak dan 50 – 95 mmHg untuk bayi; hisap
16 Buka set instrument steril. Keluarkan kom kecil dan isi dengan
NaCl, buka set kanul dan letakkan di dalam bak instrument
17 Pakai sarung tangan steril, tangan sebelah kiri dapat di – ON kan
untuk menyambungkan kanul suction dengan mesin suction;
18 Cek kerja mesin suction dan kanul suction dengan menghisap
sedikit NaCl;
19 Lakukan hiperoksigenasi 100 % selama 2-3 menit dengan
resuscitator bag atau fasilitas yang ada di ventilator
20 Hidupkan mesin suction;
21 Lakukan prosedur close suction:
a. Angkat tutup katup ibu jari untuk membuka kunci, kemudian
tekan dan tahan katup dan secara bersamaan atur tekanan
mesin yang diinginkan. Tekan katup sepenuhnya dan
sesuaikan pembacaan manometer untuk mencapai tekanan
yang diperlukan;
b. Buka tutup pada port irigasi dan pasang botol saline agar
sistem membersihkan secara otomatis;
c. Untuk melakukan penyedotan, stabilkan manifold, dan
tabung ET dengan satu tangan, lalu dengan ibu jari dan
telunjuk tangan lainnya, masukkan kateter ke bawah tabung
ET hingga kedalaman yang diinginkan;
d. Penyedotan dilakukan selama dua detik sebelum mulai
menarik kateter. Tekan dan tahan terus katup ibu jari sambil
menarik kateter secara perlahan. Jangan melepas tekan
sesekali. Memutar-mutar kateter saat ditarik tidak
diperlukan dan tidak memiliki efek menguntungkan;
e. Hentikan penarikan saat cincin penanda hitam muncul di
dalam indikator dan lepaskan katup ibu jari. Jangan menarik
terlalu jauh karena akan menyebabkan kebocoran gas
ventilator ke dalam selang yang menyebabkannya
mengembang;
f. Lubang irigasi harus digunakan untuk membersihkan dan
membilas kateter setelah prosedur penyedotan selesai.
Pastikan cincin penanda hitam terlihat di selongsong. Tekan
katup kontrol ibu jari secara bersamaan dan anda akan
mendapatkan pembersihan aktif kateter yang dinamis.
Lanjutkan mengairi sampai kateter bersih
g. Angkat tutup katup ibu jari dan putar untuk mengunci katup
22 Letakkan set close suction pada penyangga yang aman
Mengobservasi dan mencatat tekanan darah, nadi, dan
23 pernapasan hipoksia, tanda perdarahan, warna, bau, konsentrasi
dan disritmia;
24 Bereskan alat-alat, lepas sarung tangan, dan lakukan terminasi
25 Cuci tangan 6 langkah;
Tahap Terminasi
26 Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
27 Beri reinforcement positif pada klien
28 Kontrak pertemuan selanjutnya
29 Mengakhiri pertemuan dengan baik
30 Cuci tangan
31 Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP)

Anda mungkin juga menyukai

  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Sop CKD Stemi Kelompok 2b
    Sop CKD Stemi Kelompok 2b
    Dokumen21 halaman
    Sop CKD Stemi Kelompok 2b
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Singkatan
    Daftar Singkatan
    Dokumen1 halaman
    Daftar Singkatan
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Singkatan
    Daftar Singkatan
    Dokumen1 halaman
    Daftar Singkatan
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Dokumen6 halaman
    Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Contoh Intervensi
    Contoh Intervensi
    Dokumen1 halaman
    Contoh Intervensi
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Singkatan
    Daftar Singkatan
    Dokumen1 halaman
    Daftar Singkatan
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Ayu Wulandari
    Ayu Wulandari
    Dokumen35 halaman
    Ayu Wulandari
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Aaaaaaaaaa
    Aaaaaaaaaa
    Dokumen10 halaman
    Aaaaaaaaaa
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • RKM MINGGUAN MAHASISWA KMB
    RKM MINGGUAN MAHASISWA KMB
    Dokumen2 halaman
    RKM MINGGUAN MAHASISWA KMB
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 5
    5
    Dokumen1 halaman
    5
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Pencegahan Infeksi
    Pencegahan Infeksi
    Dokumen1 halaman
    Pencegahan Infeksi
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • 5 Medikal
    5 Medikal
    Dokumen10 halaman
    5 Medikal
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
    Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
    Dokumen17 halaman
    Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Laporan M 1
    Laporan M 1
    Dokumen7 halaman
    Laporan M 1
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Dokumen6 halaman
    Loogbook Minggu 1 (Anak) - Nazla Asrin Dwi Pertiwi - 200070300011017
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Revisi M2
    Revisi M2
    Dokumen1 halaman
    Revisi M2
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Revisi M1
    Revisi M1
    Dokumen7 halaman
    Revisi M1
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kelompok 2
    Kasus Kelompok 2
    Dokumen9 halaman
    Kasus Kelompok 2
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Loogbook Minggu 1 (Medikal) - Farizka Ari Aisyah - 200070300011019
    Loogbook Minggu 1 (Medikal) - Farizka Ari Aisyah - 200070300011019
    Dokumen6 halaman
    Loogbook Minggu 1 (Medikal) - Farizka Ari Aisyah - 200070300011019
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Sepsis (Revisi) - Hidah Rohmahwati
    ASKEP Sepsis (Revisi) - Hidah Rohmahwati
    Dokumen32 halaman
    ASKEP Sepsis (Revisi) - Hidah Rohmahwati
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Revisi M3
    Revisi M3
    Dokumen15 halaman
    Revisi M3
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Surat Propsal
    Surat Propsal
    Dokumen5 halaman
    Surat Propsal
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • DISKUSI
    DISKUSI
    Dokumen1 halaman
    DISKUSI
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Keaslian Penilitian MADANI
    Keaslian Penilitian MADANI
    Dokumen3 halaman
    Keaslian Penilitian MADANI
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kelompok 2
    Kasus Kelompok 2
    Dokumen9 halaman
    Kasus Kelompok 2
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • Madani
    Madani
    Dokumen4 halaman
    Madani
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen119 halaman
    TUGAS
    Muh Arafaha Anshari Sadaoda
    Belum ada peringkat