Anda di halaman 1dari 29

D 4 - TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL

DESAIN INTERIOR KAPAL


PENCAHAYAAN DALAM INTERIOR

SEPTAVIOLA D & M. RIZAL FAHMI


JENIS SUMBER CAHAYA

1. Cahaya Alami (natural lighting)


a) Cahaya Api
b) Cahaya Bulan
c) Cahaya Matahari
d) Cahaya Bintang

2. Cahaya Buatan (artificial lighting)


a) Cahaya Lilin
b) Cahaya Lampu

Desain Interior Kapal-SD


JENIS SUMBER CAHAYA
Cahaya Alami (natural lighting)

Cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan secara


umum dapat dikategorikan sebagai berikut:

• Cahaya matahari langsung GEDUNG


(direct sunlight) BERWARNA
PUTIH ATAU
• Cahaya langit (Diffuse sky light). CLADDING
Cahaya langit ini sendiri dapat REFLEKTIF

dibedakan menjadi 2 yaitu saat


langit cerah dan langit berawan
• Cahaya pantulan dari obyek
sekitar
JENIS SUMBER CAHAYA
Cahaya Buatan (artificial lighting)

Pencahayaan buatan diperlukan apabila:


[1] Tidak tersedia cahaya alami siang hari (waktu antara matahari terbit dan terbenam),
misalnya pada saat malam hari.
[2] Tidak tersedia cukup cahaya alami dari matahari, misalnya pada saat mendung
tebal, akan menyebabkan intensitas cahaya bola langit akan berkurang.
[3] Cahaya alami dari matahari tidak dapat menjangkau tempat tertentu di dalam
ruangan yang jauh dari jendela.

Desain Interior Kapal-SD


Tujuan desain pencahayaan
Makna dari desain pencahayaan bukanlah sekedar menyediakan lampu dan terangnya, tetapi lebih
ke tujuan membentuk suasana. Jadi pencahayaan bukan hanya masalah praktis, tapi juga estetis.
Dari titik pandang tersebut, memilih bentuk, jenis, warna lampu, dan perletakannya dapat menjadi
suatu pekerjaan yang mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan. Efek yang
diberikan oleh lampu dapat melampaui apa yang kita harapkan.
Tidak hanya memberi terang agar kita dapat melakukan aktivitas, pencahayaan buatan juga dapat
membantu menciptakan suasana yang nyaman untuk bekerja dalam suatu ruangan Ada beberapa
sumber cahaya buatan, misalnya lilin, obor, dan lampu. Ada begitu banyak jenis lampu yang dijual
di toko, antara lain adalah lampu pijar (incandescent), lampu flourescent, lampu HID (High
Density Discharge), dan lampu LED (Light Emitting Diode).

Desain Interior Kapal-SD


3 Aspek Fundamental dalam Desain Pencahayaan
Intensitas Cahaya: Bright vs Dark

Desain Interior Kapal-SD


3 Fundamental Aspek dalam Desain Pencahayaan
Warna Cahaya: Warm vs Cool

Desain Interior Kapal-SD


3 Fundamental Aspek dalam Desain Pencahayaan
Tekstur Cahaya: Difffuse vs Directional

Desain Interior Kapal-SD


Layers of Light
Lapisan-lapisan dalam desain pencahayaan

• Layer 1: Pencahayaan sebagai pengarah


pencahayaan dapat digunakan sebagai pengarah tujuan, penunjuk jalan maupun merangsang
terjadinya pergerakan
• Layer 2: Pencahayaan untuk mendefinisikan mood
Kita dapat menambahkan intesitas, warna dan tekstur cahaya untuk menciptakan emosi tertentu
dan mengarahkan penggunaan ruang
• Layer 3: pencahayaan untuk memberikan aksen
Menciptakan efek cahaya yang dapat menarik perhatian pada objek tertentu
• Layer 4: Pencahayaan untuk menonjolkan arsitektur dan bentuk ruang
Mengaplikasikan pencahayaan pada suatu ruang dan detail-detail pada ruang tersebut untuk
meningkatkan efek spasial dan menonjolkan struktur atau bentuk dari arsitektur ruang /
bangunan
• Layer 5: Pencahayaan untuk aktivitas ruang
Aplikasi pencahayaan agar dapat menjalankan fungsi dasar dari ruang tersebut, yaitu sebagai
wadah aktivitas tertentu
Layers of Light
• Layer 1: Pencahayaan sebagai pengarah

• Pada layer ini, cahaya dapat


digunakan sebagai pengarah atau
perangsang suatu pergerakan menuju
titik tertentu.
• Secara intuitif kita cenderung
bergerak dari tempat yang lebih
redup ke yang lebih terang
• Atau saat melihat objek yang disinari
cahaya maka akan membuat
pergerakan cenderung menuju ke
arah objek tersebut
Layers of Light
• Layer 2: Pencahayaan untuk mendefinisikan mood

Seperti dapat dilihat pada contoh gambar, pencahayaan dapat menimbulkan kesan
yang lebih hangat atau memberikan kesan megah dan formal
Layers of Light
• Layer 3: pencahayaan untuk memberikan aksen

Pencahayaan dapat digunakan


untuk menonjolkan suatu
objek dengan membuatnya
lebih terang dari sekitarnya
Layers of Light
• Layer 4: Pencahayaan untuk menonjolkan arsitektur dan bentuk ruang

Dengan memberikan pencahayaan pada detail-detail tertentu, kita dapat meningkatkan efek
spasial dan kedalaman perspektif pada suatu arsitektur atau ruangan
Layers of Light
• Layer 5: Pencahayaan untuk aktivitas ruang

• Layer terakhir adalah


pencahayaan untuk memenuhi
kebutuhan dasar dari fungsi
sebuah ruangan, yaitu sebagai
wadah untuk beraktivitas.
• Tanpa ada penerangan yang
mencukupi, maka aktivitas
yang ditujukan untuk ruangan
tersebut tidak akan dapat
dilakukan dengan baik.
STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang
Perhitungan Point Method
Perhitungan ini dipakai apabila kita menggunakan lampu yang bersifat
directional yang ditujukan pada bidang kerja datar

𝐼
𝐸=
𝐷2 D

E : Illuminance pada titik kerja (lux)


I : Intensitas cahaya dari lampu (dalam
satuan candela atau cd)
D : Jarak dari lampu ke bidang kerja

Bidang
kerja

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang
Perhitungan Point Method

Lampu
spotlight

5m

Bidang kerja
Desain Interior Kapal-SD
STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang
Misalkan kita ubah ketinggian:
Perhitungan Point Method
𝐼
𝐸= 2
𝐷
Diketahui:
𝐼
𝐷2 =
I : 1700 cd 𝐼 𝐸
𝐸= 2
D : 5 meter 𝐷 1700
1700 𝐷2 =
100
𝐸=
25 𝐷2 = 17
𝐸 = 68 lux
𝐷 = 4,12
Nilai E yang didapat hanya sebesar 68 lux, apabila Maka untuk mencapai E sebesar 100 lux
masih kurang dari yang ditarget, misal 100 lux diperlukan ketinggian lampu sebesar
maka dapat dikurangi ketinggian atau menambah 4,12 meter
kuat lampu
Desain Interior Kapal-SD
STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang
Perhitungan Metode Lumen
Perhitungan metode lumen digunakan apabila kita ingin mengukur tingkat
iluminansi rata-rata suatu ruangan

𝐿 . 𝑁. 𝐶𝑈. 𝐿𝐿𝐹
𝐸=
𝐿 .𝑁 𝐴
𝐸=
𝐴 𝐴. 𝐸
𝐹=
𝐿. 𝑃. 𝐶𝑈. 𝐿𝐿𝐹
E : Illuminance rata-rata ruangan (lux)
L : Output lumen per lampu (lumen)
N : Jumlah armature
A : Luas ruangan (p x l dalam meter)
CU : Koefisien utilitas (asumsi antara 0,6-0,8)
LLF : Light loss factor/ faktor maintenance
lampu (antara 0,5-0,7)
P : Jumlah lampu pada tiap armature
Desain Interior Kapal-SD
STANDAR PENCAHAYAAN
Spesifikasi Brosur lampu Phillips TLED 16 watt
Contoh Perhitungan

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
Perhitungan Lampu Kamar 1

𝐴. 𝐸 Diketahui:
𝐹=
𝐿. 𝑃. 𝐶𝑈. 𝐿𝐿𝐹 A = 3m x 3m = 9 meter
E = kamar tidur diasumsikan sebagai tipe
9.100 pencahayaan biasa dengan standar 100 lux
𝐹=
1600.1.0,7.0,7 L = sesuai brosur, 1600 lumen
P = jumlah lampu per armatur kita pakai 1
𝐹 = 1,15 CU = asumsi 0,7
LLF = sesuai brosur 0,7
Dibulatkan menjadi 1 lampu saja

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang

Desain Interior Kapal-SD


STANDAR PENCAHAYAAN
aspek perancangan ruang

Desain Interior Kapal-SD


Quiz
Click the Quiz button to edit this object

Anda mungkin juga menyukai