Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

ACARA II
PEMBACAAN NILAI PIKSEL DAN POLA SPEKTRAL

I. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara II dengan judul acara Pembacaan Nilai Piksel dan Pola
Spektral adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat memahami kurva pantulan
b. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan respon spektral setiap obyek

II. Alat dan Bahan


Alat
Alat yang digunakan praktikum acara II dengan judul acara Pembacaan Nilai Piksel
dan Pola Spektral adalah sebagai berikut:
a. Seperangkat komputer dengan spesifikasi yang memadai
b. Software ENVI 4.8

Bahan
Bahan yang digunakan praktikum acara II dengan judul Pembacaan Nilai Piksel dan
Pola Spektral adalah sebagai berikut:
Citra ALOS (Advanced Land Observation Satellite) full band
ALOS (Advanced Land Observation Satellite) adalah salah satu satelit observasi
terbesar milik Jepang yang berfungsi untuk inventarisasi tutupan lahan dengan
spesifikasi sebagai berikut
Band Panjang Gelombang (µm) Resolusi
1 0.42 - 0.52 (blue) 10
2 0.52 - 0.60 (green) 10
3 0.61 - 0.69 (red) 10
4 0.76 - 0.89 (near infrared/NIR) 10

III. Dasar Teori


Tenaga pantulan yaitu tenaga yang dipantulkan oleh benda dengan sudut
datang sebesar sudut pantulannya, tanpa mengalami perubahan kecepatan (Sutanto,
1994: 5). Bagian terkecil yang dapat digambarkan oleh sistem penginderaan jauh
disebut ‘pixel’, yaitu kependekan dari ‘picture element’. Sebagai contoh, satu pixel
data satelit Landsat generasi pertama berukuran 57m × 79m. Tiap pixel mempunyai
nilai spektral tertentu. Nilai spektral ini sering disebut nilai pixel. Nilainya
menunjukkan tingkat kegelapan atau rona yang diukur secara numerik, yaitu dengan
julat tingkat kegelapan antara 0-63, 0-127, dan 0-255. Berbeda dengan tingkat
kegelapan yang bila dibedakan secara manual hanya dapat mencapai tiga atau lima
tingkat kegelapan secara relatif, dengan 2 menggunakan komputer dapat dibedakan

1
menjadi 64, 128, atau 256 tingkat kegelapan secara lebih pasti dan lebih cepat pula
(Sutanto, 1994: 93).
Interpretasi data penginderaan jauh secara digital pada dasarnya berupa
klasifikasi pixel berdasarkan nilai spektralnya. Klasifikasinya dapat dilakukan
berdasarkan berbagai cara statistik. Tiap kelas kelompok pixel tersebut kemudian
dicari kaitannya terhadap obyek atau gejala di permukaan bumi, artinya tiap kelas itu
mencerminkan obyek atau gejala apa (Sutanto, 1994: 93).
Pada data digital, tiap pixel (unit terkecil yang terekam oleh sensor)
mempunyai nilai spektral atau nilai digital tertentu. Tiap obyek mempunyai nilai
spektral tertentu dan nilai spektral tersebut berbeda pada panjang gelombang yang
bebeda (Sutanto, 1994: 161).
Macam-macam saluran/band Sumber: Sabins 1986:86; Jensen 1986:34
1. Band 1 (0.45-0.52 m; biru) - berguna untuk membedakan kejernihan air dan juga
membedakan antara tanah dengan tanaman.
2. Band 2 (0.52-0.60 m; hijau) - berguna untuk mendeteksi tanaman.
3. Band 3 (0.63-0.69 m; merah) - band yang paling berguna untuk membedakan tipe
tanaman, lebih daripada band 1 dan 2.
4. Band 4 (0.76-0.90 m; reflected IR) - berguna untuk meneliti biomas tanaman, dan
juga membedakan batas tanah-tanaman dan daratan-air.

Gambar 1.1 Gambar Kurva pantulan relatif obyek air keruh, tanah, dan
vegetasi (Ford, 1979 dalam Sutanto, 1992)

2
IV. Cara Kerja/ Langkah Kerja
A. Mengetaui Perbedaan Nilai piksel setiap obyek berbeda berdasarkan respon
spektralnya.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai piksel masing-
masing obyek yaitu:
1. Tampilkan citra single band untuk setiap saluran atau klik Gray Scale pada jendela
Available Band List sehingga ada empat display saluran yaitu
Display #1 : saluran 1
Display #2 : saluran 2
Display #3 : saluran 3
Display #4 : saluran 4
2. Tampilkan citra komposit pada display kelima,misalnya Display #5 citra komposit
321. Citra komposit digunakan untuk membantu mengenali obyek pada citra
3. Hubungkan semua citra tersebut dengan cara klik kanan pada salah citra kemudian
klik Link Display sehingga akan muncul tampilan seperti berikut

4. Perhatikan perbedaan respon spektral pada obyek air dalam, air dangkal, lahan terbuka,
vegetasi kerapatan tinggi
5. Untuk membaca posisi dan nilai piksel klik menu Tools - Cursor Location/Value atau
klik kanan pada citra pilih Cursor Location/Value

3
6. Amati minimal 5 piksel yang berbeda untuk obyek yang sama per-saluran. Catat
nilai piksel dan rerata nilai piksel untuk satu obyek pada saluran tertentu. Nilai rerata
tersebut dianggap mewakili nilai pantulan spectral obyek tersebut pada saluran yang
digunakan.
7. Buat tabel catatan nilai piksel untuk obyek-obyek diatas pada semua saluran,
sehingga anda memiliki nilai piksel pantulan spektral obyek yang diukur pada semua
saluran.

B. Pengamatan Pola Spektral dengan Scatter Plot


PENGAMBILAN SAMPEL OBYEK
Sebelum menampilkan scatter plot, ambil sampel beberapa obyek di atas agar dapat
diketahui pola pengelompokan piksel pada scatter plot, caranya sebagai berikut :

1. Tampilkan salah satu saluran citra atau komposit.


2. Pada menu jendela image display klik Overlay - Region of Interest.
3. Pada jendela #1 ROI Tool, pilih radio button Window Zoom. Klik ROI_Type -
Polygon. Tuliskan kelas tutupan lahan yang dapat diidentifikasi dari citra dengan
menuliskan dibawah ROI Name : air, vegetasi kerapatn tinggi, vegetasi kerapatan
rendah. Ubah warna (jika perlu), misalnya tubuh air (biru). Untuk mengganti nama klik
kanan pada tulisan warna

4. Saat menuliskan air, arahkan cursor ke jendela Scroll atau image, arahkan box ke
obyek air yang sebelumnya diamati, pastikan posisinya tepat.
5. Arahkan cursor ke jendela Zoom, perbesar hingga Anda bisa melihat jelas per piksel.
Tentukan kelompok piksel yang cenderung homogen untuk obyek air. Ambil

4
sampelnya dengan membuat poligon, klik kanan untuk menutup poligon, dan klik
kanan sekali lagi untuk memunculkan warna. Contoh:
4. Lakukan prosedur serupa untuk obyek yang lain. Simpan ROI, klik File - Save ROIs,
klik Select All Items, masukkan direktori penyimpanan dan nama file ROI.
MENAMPILKAN SCATTER PLOT
1. Pada menu Image klik Tools > 2-D Scatter Plots, tentukan saluran untuk sumbu x
dan y (misal x=band 1; y= band 4), klik OK. Muncul diagram pencar, kemudian atur
sehingga jendela diagram pencar berada di luar jendela Image.

2. Pada jendela Scatter Plot klik File > Import ROIs, klik Select All Items, OK. Warna
obyek akan muncul baik di citra maupun di diagram pencar. Amati kecenderungan
pengelompokan obyek pada diagram pencar.

3. Cobalah untuk variasi sumbu x dan y yang lain, pada jendela scatter plot klik Options
> Change Bands, tentukan saluran yang dibutuhkan. Amati juga pola spektral untuk
obyek-obyek di atas.
4. Untuk lebih memperjelas dimana obyek pada scatter plot, klik kiri pada citra dan
gerakkan, maka pada scatter plot akan mengikuti gerakan cursor Anda dimana
spektral obyek berada.
5. Simpan salah satu diagram pencar dengan pola pengelompokan obyek.

V. Hasil Praktikum/ Pembahasan


Hasil
Tabel 1.1 Nilai Piksel Pantulan Spektral
vegetasi Kerapatan
Saluran Air Dalam Air Dangkal Lahan Terbuka Tinggi
1 80,82,81,81,82 92,92,93,92,96 102,93,97,98,98 72,72,73,74,75

5
Rerata = 81,2 Rerata = 93 Rerata = 97,6 Rerata = 73,2
40,42,41,42,45 69,63,64,58,66 86,77,85,79,81 43,50,52,46,53
2 Rerata = 42 Rerata = 64 Rerata = 81,6 Rerata = 48,8
24,25,23,26,27 36,33,33,30,35 82,68,84,75,74 25,30,32,29,36
3 Rerata = 25 Rerata = 33,4 Rerata = 76,6 Rerata = 30,4
6,6,6,7,6 8,8,9,8,7 46,44,51,40,34 62,98,76,58,97
4 Rerata = 6,2 Rerata = 8 Rerata = 43 Rerata = 78,2

120

100
rerata nilai piksel

80

60

40

20

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
saluran
Air Dalam Air Dangkal Lahan Terbuka
vegetasi Kerapatan Tinggi

Gambar 1.2 Kurva Piksel Pantulan Spektral

6
Gambar 1.3 Scatter Plot Band 1 dengan Band 4 Kenampakan Air Dalam

Gambar 1.4 Scatter Plot Band 1 dengan Band 4 Kenampakan Air Dangkal

Gambar 1.5 Scatter Plot Band 1 dengan Band 4 Kenampakan Lahan Terbuka

Gambar 1.6 Scatter Plot Band 1 dengan Band 4 Vegetasi Kerapatan Tinggi

Pembahasan
Spektral adalah hasil interaksi antara energi elektromagnetik dengan suatu obyek.
Setiap obyek yang ada di permukaan bumi mempunyai karakteristik yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Obyek yang banyak memantulkan atau memancarkan energi
elektromagnetik akan tampak lebih cerah pada citra, sedangkan obyek yang pantulan
atau pancarannya sedikit akan tampak lebih gelap pada citra. Tingkat gelap terang atau

yang sering disebut rona ini ditunjukkan oleh besarnya nilai spektral/nilai piksel.
Semakin tinggi nilai pikselnya berarti semakin banyak pantulan energi
elektromagnetiknya sehingga obyek tersebut akan berwarna terang. Dengan
menganalisis nilai dan pola spektral yang berbeda ini kita akan mampu membedakan
suatu obyek dengan obyek lain, namun tak jarang juga pada obyek yang berbeda akan
memiliki respon spectral yang sama pada suatu panjang gelombang tertentu.
Dilihat pada kurva pantulan obyek air baik air dalam maupun air dangkal kurvanya
terus menerus turun dari saluran biru hingga inframerah dekat. Bahkan pada saluran
inframerah dekat nilai pantulannya mendekati nol karena hampir seluruh energi
elektromagnetik terserap oleh air. Pantulan pada obyek air sendiri dipengaruhi oleh
radiasi pada permukaan tubuh air, sifat optik, tekstur permukaan tubuh air, sudut
datang dan sudut pantul panjang gelombang, dan pantulan dari dasar tubuh air. Air

7
dangkal sedikit lebih tinggi nilai spektralnya dikarenakan endapan atau material dasar
perairan yang ikut memantukan energi elektomagnetik Penyerapan paling rendah dan
pantulan paling tinggi berada pada saluran biru sehingga mata kita melihat air
berwarna biru.
Lahan terbuka memiliki unsur utama tanah yang dominan memantulkan dan sedikit
menyerap energi elektromagnetik. Nilai pantulan spektral pada tanah dipengaruhi oleh
kelembaban tanah (kelembaban tinggi-pantulan rendah), tekstur tanah (tekstur pasir-
pengatusan tinggi-pantulan tinggi), kekasaran permukaan (permukaan kasar-pantulan
rendah), adanya oksidasi besi (oksidasi besi tinggi-pantulan rendah), kandungan bahan
organik (bahan organik tinggi-pantulan rendah). Dilihat dari kurva pantulannya juga
cenderung menurun dari saluran biru hingga inframerah dekat, penurunan pada
Panjang gelombang 1,35 dan 1,95 dikarenakan pada panjang gelombang tersebut
terjadi penyerapan kandungan air pada tanah, sedangkan penurunan pada Panjang
gelombang di atas 2 biasanya diakibatkan oleh adanya lempung. Jika dilihat dari nilai
pantulannya yang tinggi kemungkinan tanah tersebut kering, permukaannya halus, dan
kandungan bahan organiknya rendah.
Obyek vegetasi dipengaruhi oleh pigmen daun yaitu klorofil selain itu juga
dipengaruhi oleh material organik, air, dan karakteristik daun seperti bentuk dan luas
daun.. Klorofil banyak menyerap energi pada Panjang gelombang 0,45-0,65 um
sehingga mata manusia menangkap vegetasi berwarna hijau. Spektrum cahaya tampak
dominan diserap tanaman (oleh klorofil untuk fotosintesis) dan sedikit yang
dipantulkan. Dilihat dari nilai kurva pantulan saluran biru dan merah rendah
dikarenakan vegetasi banyak menyerap kedua spektrum tersebut. Pada spektrum
inframerah dekat pantulannya sangat tinggi dikarenakan tanaman terdiri dari beberapa
layer dan tidak menyerap IR dekat untuk fotosintesis.
Scatter plot atau diagram pencar menggambarkan hubungan pantulan antara saluran
1 dengan 4 dan menghasilkan pola pengelompokan piksel seperti pada contoh diatas.
Pada obyek air terlihat korelasi positif antara band 4 dan 1 dengan dominan warna
biru. Obyek lahan terbuka dan vegetasi memiliki pola lonjong ke atas yang
menandakan bahwa dominan saluran 4 yaitu infrared dekat yang dipantulkan. Pada air
dangkal dan lahan terbuka warna yang ditampilkan lebih cerah daripada air dalam dan
vegetasi rapat.

VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum acara II dengan judul acara Pembacaan Nilai Piksel dan
Pola Spektral adalah sebagai berikut:
a. Kenampakan air pada spektrum cahaya tampak dominan dipantulkan dan sedikit
diserap, sedangkan inframerah dekat dominan diserap dan sedikit dipantulkan.
b. Jika dibandingkan dengan tanah dan vegetasi, air memiliki pantulan spektral yang
rendah. Hal ini disebabkan oleh sifat air yang banyak menyerap dan meneruskan
energi elektromagnetik jika dibanding tanah dan vegetasi.

8
c. Tanah memiliki hasil pantulan dominan dan sedikit yang diserap. Obyek tanah
pantulannya dipengaruhi oleh kelembaban tanah, tekstur tanah, kekasaran
permukaan, dan bahan organik. Tanah yang kering pantulannya lebih cerah
dibandingkan dengan tanah lembab.
d. Vegetasi pada spektrum cahaya tampak dominan diserap dan sedikit dipantulkan.
Pantulan band merah dan biru lebih rendah daripada band hijau, sedangkan IR
dekat dominan dipantulkan dan sedikit diserap.
e. Diagram pencar menggambarkan hubungan pantulan antara dua saluran yang
digambarkan dalam pola pengelompokan nilai piksel. Diagram pencar bermanfaat
untuk pengenalan obyek terkait dengan besar pantulan spektralnya.

VII.Daftar Pustaka
Indarto. 2014. Teori dan Praktek Penginderaan jauh. Yogyakarta; ANDI
Sutanto. 1994. Penginderaan jauh jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai