Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

ACARA IV
CROPPING CITRA
(Ayu Kartikasari / 18405244022 / C)

I. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara IV dengan judul acara Cropping Citra adalah sebagai
berikut:
a. Mahasiswa dapat mengetahui tentang cropping citra
b. Mahasiswa dapat melakukan cropping citra

II. Alat dan Bahan


Langkah pertama dalam praktikum ini adalah menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini. Alat yang dimaksud adalah software pengolah citra dan
data yang digunakan adalah citra penginderaan jauh. Secara detil keterangan alat dan
bahan disajikan berikut:
 Citra : Landsat 8 Full Band
 Software : QGIS
 Hardware : Seperangkat komputer yang kompatibel

III. Dasar Teori


Citra merupakan salah satu dari beragam hasil proses penginderaan jauh. Definisi
citra banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satu di antaranya pengertian tentang citra
menurut Hornby (1974) dalam Sutanto (1994: 5) dapat dibagi menjadi lima, berikut ini
tiga di antaranya :
1. Likeness or copy of someone or something, especially one made in wood, stone,
etc.
2. Mental pictures or idea, concept of something or someone.
3. Reflection seen in a mirror or through the lens of a camera
Pemotongan citra (cropping) merupakan cara pengambilan area tertentu yang
akan diamati (area of interest) dalam citra, yang bertujuan untuk mempermudah
penganalisaan citra dan memperkecil ukuran penyimpanan citra. Dalam proses
pengolahan citra, biasanya tidak secara keseluruhan scence dari citra yang digunakan
sehingga perlu dilakukan cropping (Arhatin, 2010).
Pemotongan citra dilakukan untuk membatasi daerah penelitian sehingga
memudahkan analisis pada komputer. Selain itu, pemotongan citra akan mengurangi
kapasitas memori sehingga memudahkan pada proses pengolahan data citra tersebut.
Teknik yang digunakan pada tahapan cropping adalah dengan memfokuskan lokasi yang
diinginkan pada citra. Cropping dapat dilakukan dengan menggunakan data vektor,
koordinat geodetik, atau 2 dengan menggunakan box (zooming) yang ada pada software
yang digunakan (Khomarudin, 2015: 11).
IV. Cara Kerja/ Langkah Kerja
Tahap Menampilkan Citra

1. Tambahkan citra Landsat 8 sebagai raster Layer dengan cara pada tool menu klik
Layer– Add Layer – Add Raster Layer

2. Pada kotak dialog Data Source Manager, klik browse pilih citra landsat 8
yang akan di cropping. Pada praktikum ini silahkan menekan citra landsat Band 1
sampai Band 6, selanjutnya klik Open.
3. Langkah selanjutnya adalah membuat virtual raster dengan cara menekan
menu Raster -Misscellaneous - Build Virtual Raster . Menu Raster terletak pada
bar menu di bagian atas layar. Build Virtual Raster sendiri berfungsi untuk
menggabungkan beberapa citra dengan band yang berbeda, tujuan penggabungan
citra tersebut adalah untuk mempermudah dalam melakukan cropping citra.

4. Setelah langkah pada nomor 5 dilakukan, maka akan muncul kotak Build
Virtual Raster, klik Browse pada Input Layer. Pada kotak dialog Multiple
Selection klik Select All - OK

− Pastikan “Place each input into a separate band” di centang

− Menu virtual pada “built virtual raster” berfungsi untuk menyimpan file “Virtual

raster” yang hendak dibuat. Pada bagian ini tekan Browse . Kemudian
simpan file tersebut pada folder yang diinginkan dan diberi nama “Virtual
Raster”.
− Langkah selanjutnya adalah menekan tombol Run

− Apabila langkah diatas telah benar, maka akan muncul layer baru pada layer
panel seperti pada gambar berikut ini.

− Langkah selanjutnya adalah membuang semua layer pada layer panel,


terkecuali layer “Virtual Raster”. Caranya adalah dengan block semua layer
(terkecuali Virtual raster) - klik kanan pada mouse/flat clicker dan pilih
Remove Layer. Instruksi seperti gambar dibawah ini.
Reproject / Warp

1. Pilih “virtual raster” pada layer panel, Klik kanan pada mouse dan pilih Set
CRS

kemudian pilih Set layer CRS

2. Pada set “Source Coordinate Reference System” pilih Select CRS dan pilih
koordinat

sesuai wilayah citra yang digunakan. Pada praktikum ini, karena yang digunakan
adalah wilayah jawa bagian tengah maka menggunakan sistem koordinat “WGS
84/ UTM Zone 49S”.

3. Pilih menu Raster - Projections - Warp (Reproject).


4. Setelah itu akan muncul kotak menu dengan nama “Warp (Reproject) seperti
gambar dibawah ini

− Pada Input Layer (kotak nomor 1) berfungsi untuk memilih layer yang
hendak di Reproject. Pada langkah ini pastikan layer yang hendak di
Reproject adalah Virtual Raster .

− Kemudian pada bagian Reproject (kotak nomor 2-3) berfungsi untuk menyimpan
file

yang hendak dibuat, pada bagian ini tekan icon dan simpan file dengan
nama Reproject (pada folder yang diinginkan). Kemudian tekan Save.
− Selanjutnya pilih Run dan tunggu hingga muncul tulisan “Finished” pada log.
Kemudian Close.

− Apabila beberapa langkah diatas benar dilakukan, maka akan muncul layer
baru pada layer panel seberti gambar berikut.

Membuat atau Menambahkan SHP Cropping

a. Membuat Shp Cropping

1. Pada Data Source Manager Toolbar pilih New Shapefile Layer atau menu
dengan Icon . Atau pilih menu Layer - Create Layer - New Shapefile
Layer. Setelah
instruksi tersebut dilakukan maka akan muncul kotak dialog New Shapefile
Layer seperti gambar berikut

− File name berfungsi untuk menyimpan data SHP yang hendak dibuat, untuk

menyimpat data tersebut tekan icon - pilih folder yang diinginkan -


dan diberi nama Cropping layer.

− Pada bagian geometry type merupakan menu untuk memilih bentuk


Shapefile Layer. Pada bagian tersebut pilih bentuk Polygon.

− Pada kotak yang diberi nomor 3 berfungsi untuk memilih koordinat


sesuai wilayah citra yang digunakan (PASTIKAN KOORDINAT
SAMA DENGAN KOORDINAT REPROJECT).

− Pada bagian New Field (kotak nomor 4) berfungsi untuk memberi nama
deliniasi polygon. Pada bagian ini dapat memberi nama Cropping1 (atau
bebas), kemudian pada bagian Length (kotak nomor 5) isi dengan angka
1.

Langkah berikutnya adalah menekan “Add to field List” (kotak nomor 6).

− Apabila langkah diatas sudah dilakukan, maka klik “Cropping1” seperti


kotak nomor 7 dan tekan OK. Selanjutnya akan muncul layer baru pada
“Layer Panel” dengan nama “Cropping Layer”.

2. Langkah selanjutnya adalah menekan layer baru tersebut hingga berwarna


biru pilih Toggle Editing - Add Polygon. Seperti gambar dibawah ini.
3. Selanjutnya adalah melakukan deliniasi. Semisal kita ingin mendeliniasi
gunung, maka yang harus dilakukan adalah membuat polygon disekitar
gunung tersebut. Setelah membuat polygon klik kanan pada mouse dan akan
muncul kotak seperti berikut ini. Untuk penamaan id/cropping1 atau bebas
diberi nama yang mudah diingat, selanjutnya tekan OK.

4. Simpan data hasil editing dengan cara Toggle Editing atau menu dengan icon

dan pilih Save.

5. Langkah selanjutnya adalah pilih Raster - Extraction - Clip Raster by Mask


Layer. Seperti pada gambar dibawah ini.
6. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Clip Raster By Mask Layer

− Pada bagian Input layer berfungsi untuk menambahkan layer yang akan
di crop. Pada bagian ini pilih reproject.

− Pada bagian Mask layer berfungsi untuk memilih SHP cropping yang
telah dibuat. SHP cropping sendiri berfungsi sebagai tanda wilayah yang
akan di cropping. Pastikan bahwa koordinat antara Input layer dan Mask
layer yang dipilih sama.
− Pada bagian Source CRS dan Target CRS pilih WGS 84/ UTM Zone 49S

− Pada bagian Clipped (mask) berfungsi untuk menyimpan file yang


hendak dibuat.

− Selanjutnya klik tombol Run, tunggu hingga muncul tulisan “Algorithm


'Clip raster by mask layer' finished”
7. Apabila langkah diatas berhasil dilakukan, maka hasilnya akan seperti berikut

b. Menambahkan SHP Cropping

1. Untuk melakukan cropping dari SHP file yang sudah tersedia, pengguna
hanya perlu menambahkan file SHP dan melakukan cropping. Untuk
menambahkan file SHP caranya adalah pilih menu Layer - Add Layer - Add
Vector Layer.

2. Pada kotak dialog Data Source Manager | Vector bagian Source Type
klik File. Pada Source isikan Vesctor dataset dengan file SHP yang akan
digunakan untuk memotong layer. Setelah memilih file SHP, selanjutnya
adalah menekan tombol Add.
3. Contoh yang di cropping adalah kecamatan, dengan nama kecamatanya
adalah kecamatan pantai, maka akan muncul layer seperti berikut

4. Langkah selanjutnya adalah mengubah/memastikan CRS atau sistem koordinat


dari layer SHP tersebut sudah benar. Caranya adalah klik kanan Layer SHP
pemotong, misal: kecamatan pantai - klik kanan pilih Set CRS - Set Layer
CRS. Dan pilih sesuai koordinat peta yang digunakan.

5. Langkah selanjutnya adalah melakukan Cropping dengan cara pilih menu


Raster - Extraction - Clip Raster by Mask Layer. Seperti pada gambar
berikut ini

6. Setelah itu akan muncul kotak dialog dengan nama “ Clip Raster By Mask
Layer” seperti berikut ini
− Input layer(1) berfungsi untuk memilih layer yang akan di potong.
Mask layer (2) berfungsi untuk memilih layer yang digunakan untuk
memotong.

Dalam hal ini pada contoh layer pemotong adalah “kecamatan pantai”.
Dan pastikan koordinatnya sama.

− Source CRS dan Target CRS (3), keduanya diisikan WGS 84/ UTM
Zone 49S (atau sesuai dengan koordinat wilayah citra yang
digunakan).

− Pada bagian Clipped Mask (4) berfungsi untuk menyimpan file yang
hendak di

cropping. Pada bagian tersebut pilih kotak dengan icon guna


menyimpan file cropping yang hendak dibuat. Langkah selanjutnya
adalah tekan tombol Run dan tunggu tulisan 'Clip raster by mask
layer' finished.

12
7. Apabila langkah yang dilakukan sudah benar, maka akan muncul layer baru
hasil cropping pada Cropping Panel dengan tampilan seperti berikut

V. Hasil Praktikum/ Pembahasan


Hasil

Gambar 1.1 Hasil Cropping Wilayah Gunung Sumbing dan Sindoro

13
Pembahasan
Pada pratikum kali ini kami melakukan cropping citra landsat full band
menggunakan software Quantumgis. Cropping dilakukan dengan cara mendeliniasi
menggunakan polygon area yang menjadi area of interest lalu mencocokkan
koordinatnya, dilihat dari hasil, kami menggambil obyek Gunung Sumbing dan
Gunung Sindoro sebagai area of interest kami.
Pemotongan atau cropping citra dilakukan untuk mendapatkan daerah penelitian
dengan maksud untuk dapat melakukan pengolahan data yang lebih terfokus, terinci
dan teroptimal. Dengan ekspetasi menghasilkan citra yang representatif dan kontinu.
Pemotongan citra memiliki nilai utilitas lainnya, yaitu memperkecil daerah yang
akan  dikaji sesuai dengan area of interest. Pemotongan citra dapat dilakukan sesuai
dengan bentuk polygon yang diinginkan. Pemotongan citra merupakan pemotongan
yang telah diolah secara kontinu agar dapat mereduksi kesalahan di dalam proses
pengolahan data penginderaan jauh. Bahkan, teknik pemotongan atau cropping citra
dapat menyederhanakan area penelitian para pengguna data hasil penginderaan jauh.
Sehingga, cropping citra (pemotongan citra) dapat bermanfaat untuk mempermudah
kinerja seseorang ketika sedang melakukan pengamatan citra, terutama dalam
membatasi region atau wilayah tertentu.
Dari perbandingan citra telah dicropping memiliki perbedaan terkait kualitas dan ketelitian
citra. Dimana pada citra yang telah terpotong akan terfokus pada objek tertentu dan dari hal
tersebut ketelitian dari citra lebih detail. Kualitas dari citra tersebut meningkat dengan
bertambanya nilai spektral pada citra yang telah dicopping sehingga objek dapat terlihat
dengan jelas. Sehingga mempermudah untuk di analisis dan mempermudah dalam
pemanfaatan citra objek tersebut.

VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum acara III dengan judul acara Koreksi Radiometrik Citra
adalah sebagai berikut:
a. Pemotongan citra dilakukan sesuai dengan bentuk daerah yang diinginkan seperti
pembatasan wilayah sekitar Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
b. Teknik pemotongan atau cropping citra dapat menyederhanakan suatu area hasil
penginderaan jauh.
c. Cropping citra dapat bermanfaat untuk mempermudah kinerja seseorang ketika
sedang melakukan pengamatan citra, terutama dalam membatasi region atau
wilayah tertentu.

VII.Daftar Pustaka
14
Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta: Penerbit
Andi.

Indarto. 2014. Teori dan Praktek Pengideraan Jauh. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Sutanto. 1994. Penginderaan Jauh. Yogyakarta: UGM Press.

Yuhandri. 2019. Perbandingan Metode Cropping Pada Sebuah Citra Untuk


Pengambilan Motif Tertentu Pada Kain Songket Sumatera Barat.
JurnalKomtekInfo( KomputerTeknologiInformasi ), Volume 6 Nomor 1, Halaman
95 – 106.

15

Anda mungkin juga menyukai