036 - Kelvin
036 - Kelvin
ABSTRAK
Kata kunci: Segitiga Api, Bahan Baku, Sumber Panas, Oksigen, Titik Nyala Api
ABSTRACT
Keywords: Triangle of Fire, Raw Material, Heat Source, Oxygen, Flash Point
36
Seminar Nasional “Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015 ISSN: 2089-1121
I. PENDAHULUAN
Kebakaran adalah suatu kejadian yang sangat tidak diharapkan oleh semua pihak
karena kebakaran bukan hanya menyebabkan kerugian material tetapi juga kerugian
nonmaterial. Kebakaran dapat terjadi setiap saat. Penyebab kebakaran di area industri
pada dasarnya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya faktor manusia bisa berupa
kelalaian, faktor teknis bisa berupa konsleting listrik dan faktor alam berupa petir
ataupun bencana alam. Menurut kepala area komite nasional untuk keselamatan listrik
(Konsuil) batam, Burhanuddin Nur (2013) bahwa kebakaran itu disebabkan karena
penggunaan ekstension atau daya yang berlebihan sehingga memicu terjadinya arus
pendek. Selain itu, bisa juga karena kualitas kabel yang rendah dan tidak memenuhi
standar serta harus mengecek kelayakan instalasi listrik setiap 10 tahun untuk mencegah
terjadinya arus pendek.
Perusahaan textile adalah salah satu perusahaan yang rentan sekali mengalami
kebakaran. Bahan baku yang digunakan dalam perusahaan textile berupa benang single,
kertas, plastik, kayu, aluminium dan oil treathment. Energi yang digunakan adalah
listrik untuk penggerak mesin, lampu dan AC. Untuk mencegah/mengurangi terjadinya
kebakaran maka perlu diketahui tentang bahan baku yang menyebabkan kebakaran dan
area mana yang memiliki resiko kebakaran serta arah atau jalur rambat api ke area
lainnya.
Kebakaran dapat terjadi jika ketiga unsur api tersebut saling bereaksi satu
dengan yang lainnya. Tanpa adanya salah satu unsur tersebut, api tidak dapat terjadi.
37
Seminar Nasional “Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015 ISSN: 2089-1121
2. Sumber panas atau ignisi, selain berasal dari mesin dapat pula berasal dari (Dinas
Kebakaran DKI Jakarta, 1994):
a. Api terbuka (Open Flame)
b. Sinar matahari (Sun Light)
c. Energi mekanik
d. Kompersi (Compression)
e. Listrik (Electric)
f. Panas berpindah (Heat Transfer)
38
Seminar Nasional “Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015 ISSN: 2089-1121
b. Faktor pengelola
o Sikap pengelola yang tidak memperhatikan keselamatan kerja. Kurangnya
pengawasan terhadap kegiatan pekerja.
o Sistem dan prosedur kerja yang tidak diterapkan dengan baik terutama dalam
kegiatan penentuan bahaya dan penerangan bahaya.
o Tidak adanya standar atau kode yang dapat diandalkan.
c. Faktor teknis
o Melalui proses fisik atau mekanis seperti timbulnya panas akibat kenaikan suhu
atau timbulnya api terbuka.
o Melalui proses kimia yaitu terjadinya suatu pengangkutan, penyimpanan,
penanganan barang atau bahan kimia berbahaya tanpa memperhatikan petunjuk
yang telah ada.
o Melalui tenaga listrik karena hubungan arus pendek sehingga menimbulkan
panas atau bunga api dan dapat menyalakan atau membakar komponen lain.
d. Faktor Alam
Petir adalah salah satu penyebab adanya kebakaran hutan dan juga perumahan
yang dilalui oleh lahar panas.
39
Seminar Nasional “Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015 ISSN: 2089-1121
terbakar tinggi, pabrik kembang api, pabrik korek api, pabrik bahan peledak,
pemintalan benang dan kain, dll.
Pada saat ingin melakukan pemetaan lokasi kebakaran pada industri textile,
maka harus memperoleh data pada semua departmen yang ada pada industri ini. Salah
satunya adalah departmen Spinning Multifold (pemintalan benang rangkap lebih dari
dua) adalah sebagai berikut:
- Data volume bahan bakar.
- Data volume sumber panas.
- Data mesin yang digunakan.
- Data lokasi/ luasan perusahaan.
- Data titik nyala (flash point) setiap bahan bakar.
Data tersebut merupakan data primer maupun sekunder yang didapatkan dari
pengamatan langsung pada perusahaan serta melalui wawancara langsung dengan pihak
yang terkait serta data masa lalu yang ada diperusahaan. Departemen spinning multifold
yang menjadi obyek penelitian disini adalah salah satu departmen perusahaan textile di
wilayah Surabaya yang memiliki luas 68,5 x 38,44 m. Pada pengukurannya dibagi
menjadi 15 area dengan luasan 13,70 x 12,81 m tiap area.
40
Seminar Nasional “Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015 ISSN: 2089-1121
Pada pengukuran tiap-tiap area dibagi menjadi beberapa penyebab sumber api
antara lain: bahan bakar, mesin produksi dan energi. Berikut ini merupakan data hasil
pengukuran departemen spinning multifold.
41
Seminar Nasional “Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015 ISSN: 2089-1121
Dari standard tersebut maka diperoleh perbandingan titik nyala tiap-tiap bahan
bakar adalah: titik nyala bahan cair oil treathment 4 kali lebih besar dibandingkan bahan
benang, 2 kali lebih besar dibandingkan bahan kertas, 3 kali lebih besar dibandingkan
plastik, 3 kali lebih besar dibandingkan bahan kayu, dan 9 kali lebih besar dibandingkan
bahan aluminium. Titik nyala bahan kertas 5 kali lebih besar dibandingkan bahan
benang, 4 kali lebih besar dibandingkan bahan plastik, 2 kali lebih besar dibandingkan
bahan kayu dan 8 kali lebih besar dibandingkan bahan aluminium, titik nyala bahan
plastik 3 kali lebih besar dibandingkan bahan benang, 2 kali lebih besar dibandingkan
bahan kayu dan 7 kali lebih besar dibandingkan bahan aluminium. Sedangkan titik
nyala bahan plastik 3 kali lebih besar dibandingkan bahan benang dan 6 kali lebih besar
dibandingkan bahan aluminium. Tetapi titik nyala bahan benang 5 kali lebih besar dari
bahan aluminium.
Kemudian dari data tersebut akan dievaluasi secara keseluruhan antara data
pengukuran bahan bakar tiap area dengan standard selisih titik nyala pada bahan yang
telah dibuat sebelumnya. Hasil evaluasi adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah gambar penyebaran titik api departemen spinning multifold
pada perusahaan textile yang menjadi obyek penelitian.
42
Seminar Nasional “Inovasi dalam Desain dan Teknologi” - IDeaTech 2015 ISSN: 2089-1121
IV. PENUTUP
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Burhanuddin Nur, Kebakaran di Batam di Dominasi Korsleting Listrik, Januari, 2013,
http://www.jpnn.com/read/2010/11/22/77645/index.php?mib=berita.detail&id=155012
[2] David L. Goetsch, Occupational Health and Safety for Technologists, Engineers and
Managers, Prentice Hall, 5th edition, 2005.
[3] Peraturan Daerah DKI Jakarta No.8 tahun 2008. Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya
Kebakaran. 2008
[4] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.10/KPTS/2000. Ketentuan Teknis Pengamanan
Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
[5] Saaty, Thomas L. dan Michael P. Niemera. A Framework for Making a Better Decision:
How to Make More Effective Site Selection, Store Closing, and Other Real Estate
Decisions. Research Review, Vol.13, No.1, hal.4. 2006.
http://mdm.gwu.edu/forman/Saaty_Niemira_paper
[6] Suharto, andi. Kebakaran dan fenomenanya. Surabaya: Dinas tenaga kerja, transmigrasi
dan kependudukan provinsi jawa timur, 2013.
43