Anda di halaman 1dari 4

Makalah Tentang Film

“Dear Nathan”

Disusun oleh:

Desi Fitriani (181021700013)

STMIK ERESHA
SISTEM INFORMASI
TANGGERANG
2020
DEAR NATHAN
Sutradara: Indra Gunawan
Produser: Gope T. Samtani
Skenario: Bagus Bramanti Gea Rexy
Berdasarkan novel Dear Nathan karya Erisca Febriani
Pemeran Utama :Amanda Rawles & Jefri Nichol

Pemeran Lain: Surya Saputra, Rayn Wijaya,Diandra Agatha,Beby Tsabina, Denira


Wiraguna,Chicco Kurniawan,Faiz Fadhil,Kevin Ardilova,Karina Suwandi,Ayu Dyah Pasha,Raquel
Katie Larkin, Ike Muti
Perusahaan produksi: Rapi Films
Tanggal rilis 23 Maret 2017
Durasi 99 menit
A. SINOPSIS
Salma (Amanda Rawles) merupakan seorang murid pindahan di SMA Garuda. Suatu pagi
ia terlambat datang ke upacara bendera dan seorang murid bernama Nathan (Jefri
Nichol), yang dikenal sebagai murid berandal yang hobi tawuran, menyelamatkannya
dari hukuman. Salma, yang bertekad untuk selektif memilih teman, berusaha menjauhi
Nathan, tetapi Nathan justru membuat heboh satu sekolah dengan terang-terangan
mengejar cinta Salma. Berbagai cara dilakukan Salma untuk menghindar, tetapi semakin
ia menjauh, semakin ia dihadapkan pada kesempatan demi kesempatan untuk
memahami masa lalu Nathan dan perlahan jatuh cinta. Saat Nathan mulai membuka diri
dan mau berubah demi Salma, kekasih masa lalu Nathan, Seli (Denira Wiraguna), datang
untuk meminta cintanya kembali.

B. KARAKTER PEMERAN UTAMA

1) Nathan (Jefri Nichol): Peran sebagai Nathan yang bad boy


tapi penyayang ini bikin penggemar cewek terpesona.
Enggak hanya jadi cowok yang bad boy, karakternya di film
Dear Nathan ini layaknya vigilante. “Vigilante adalah
seseorang yang menegakkan hukum dengan caranya
sendiri.”

2) Salma (Amanda Rawles) : Peran sebagai salma ini dengan


karakternya yang pemalu dan tidak suka hal- hal buruk
yang menyangkut dirinya

C. ALUR CERITA
Alur cerita Dear Nathan sangat sederhana. Mengingatkan kita pada naskah FTV. Namun,
yang membuat istimewa adalah keputusan para penulis naskah untuk fokus pada satu
topik yakni Nathan yang jatuh cinta dan ingin berubah (menjadi lebih baik).

Indra memaparkan jatuh bangun karakter utama secara intens. Nathan terpuruk, lalu
bangkit. Nathan bengal, lalu alim. Nathan rindu, lalu dendam. Dengan pola yang terus
berfokus pada satu titik, penonton mengenal Nathan sebenarnya. Kalau pun ada titik
persinggahan lain, namanya Salma. Siswi ini punya peran besar dalam hidup tokoh
utama.

Pada akhirnya, Nathan seperti matahari yang dikitari oleh planet-planet. Salma adalah
bumi. Tanpanya, matahari tak mampu mempelihatkan peran penting dalam
menghidupkan dan menghidupi. Tanpa matahari, Bumi kehilangan sumber hidup.

D. KESIMPULAN
Tidak seperti kebanyakan film drama remaja Indonesia lainnya, yang menghadirkan
deretan dialog penuh dengan kalimat-kalimat puitis atau mengisi gambarnya dengan
tata sinematografi yang mewah, Dear Nathan terasa begitu membumi dengan
pembangunan jalan ceritanya. Sederhana, tidak pernah terasa berlebihan maupun
mengada-ada dalam mengeksplorasi kehidupan para karakternya – yang membuat jalan
cerita film ini semakin mudah untuk disukai. Film ini juga tidak melulu berfokus pada
perjalanan romansa yang dialami dua karakter utamanya. Karakter-karakter pendukung
yang berada di sekitar mereka diberikan ruang pengisahan yang cukup sehingga
kehadiran mereka semakin mendukung solidnya kualitas penceritaan. Karakter Nathan,
khususnya, mendapatkan porsi pengisahan yang menggali kisah masa lalu dan konflik
pribadinya. Bramanti dan Rexy mampu menyajikan cerita tersebut dengan begitu baik
sehingga seringkali menghasilkan momen-momen emosional bagi Dear Nathan –
adegan pertemuan Nathan dan sang ayah (Surya Saputra) di paruh akhir pengisahan
akan mampu membuat mata penontonnya berkaca-kaca (atau malah meneteskan
airmata).

Anda mungkin juga menyukai