OBJEK AKHLAK
Disusun untuk memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu : Hendrisab. M.A
Oleh :
Assyifaul Husna (2320005)
Riyana Apalda (2320015)
Fauziah Illahi (2320022)
KELAS PBI 2A
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN BUKITTINGGI
2021
PENGERTIAN AKHLAK
Menurut Yusuf Sukriy Farhat secara etimologis (bahasa), akhlak merupakan bentuk plural
dari al-khulq[u] dan al-khuluq, yang berasal dari khalaqa – yakhluq[u] – khalqah wa
khalq[an], yang berarti: awjada (mewujudkan/mengadakan), abda’a (menciptakan).
Sedangkan al-khulq dan al-khuluq itu sendiri berarti: ath-thab’(tabiat), al-‘adâh (adat/
karakter).[2]
٤ َظ ٖيم ٍ ُك لَ َعلَ ٰى ُخل
ِ قع َ ََّوإِن
“ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS Al-Qalam [68]: 4)
Melihat asal kata Akhlak, yang mengandung arti perbuatan manusia karena itu objek yang
dikaji dalam pembahasan akhlak adalah aspek tingkah laku manusia dari segi nilai baik atau
buruk.
Pengertian Akhlak Secara Istilah
Berikut pendapat para ulama terkait Akhlak.
a. Imam Al-Gazali.
عنها تصدر األفعال بسهولة ويسر من غير حاجة إلى فكر وروية،فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة
Al-khuluq adalah ungkapan kondisi jiwa yang terdalam, yang darinya melahirkan perilaku
secara gampang dan mudah (spontan), tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.[3]
b. Muhammad Husain Abdullah.
هي الصفات التي أمر هللا المسلم أن يتصف بها عند قيامه بأعماله:األخالق اصطالحا
Akhlak adalah sifat-sifat yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada seorang muslim, agar
ketika ia berbuat menggunakan sifat tersebut.[4]
c. Lafadz khuluq dalam ayat QS Al-Qalam [68]: 4 menurut Imam Al-Mahally dan
Asy-Suyuthi adalah: dîn (agama), sehingga makna ayat tersebut adalah, “dan Sesungguhnya
kamu benar-benar (memiliki) agama / din / ajaran yang agung.”[5]
d. Jadi Akhlak menurut al-Ghazali, naluri yang bersifat fitrah (mirip makna secara bahasa),
menurut Imam Mufassir Akhlak adalah ajaran Islam (ad-dîn, syariat), menurut Husain
Abdullah akhlak adalah sifat yang terpuji (mirip makna ‘urf).
Ciri-ciri Perbuatan Akhlak
1. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. (Al
Ghazali)
2. dengan mudah tanpa pemikiran (spontan). (Al Ghazali)
3. Timbul dari diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
4. Dilakukan dengan ikhlas dan benar (sesuai syari’at), karna akhlak dikatakan baik jika
sesuai dengan syariat, sedangkan perangai yang buruk adalah yang tidak sesuai dengan
syariat. (Muhammad Husain Abdullah)
Titik tolak Akhlak kepada Allah SWT adalah pengakuan dan kesadaran bahwa Tiada
Tuhan Melainkan Allah SWT dalam beribadah kepadaNya. firman Allah dalam Al Qur’an.
٤ َولَمۡ يَ ُكن لَّ ۥهُ ُكفُ ًوا أَ َح ۢ ُد٣ لَمۡ يَلِ ۡد َولَمۡ يُولَ ۡد٢ ص َم ُد
َّ ٱهَّلل ُ ٱل١ قُ ۡل هُ َو ٱهَّلل ُ أَ َح ٌد
“1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan 4. dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia." [QS. al-Ikhlash [112] :1–4]
Dan pula dalam ayat yang lain.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah)
kepada-Ku.” [QS. alDzariyat [51]: 56]
ِ ي ْال َم
ص ْي ُر َّ َك اِل َ ِص ْينَا ااْل ِ ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ۚ ِه َح َملَ ْتهُ اُ ُّمهٗ َو ْهنًا ع َٰلى َو ْه ٍن َّوف
َ ۗ صالُهٗ فِ ْي عَا َمي ِْن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِ ْي َولِ َوالِ َد ْي َّ َو َو
Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua
orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
ayat di atas tampak jelas bahwa Allah SWT telah menunjukan pada setiap manusia
akan pentingnya melakukan kebaikan. Terutama kepada ibu bapak selaku orang tua
yang membesarkan kita. Dan senantiasa berkata dan bertutur kata yang sopan
denganlemah lembut serta menyenangkan hati orang tua kita.
Menurut H.J. Muchtar (2008: 40) dalam pergaulan sehari-hari sangat
diperlukan sikap lemah lembut dan sopan santun. Terutama terhadap kedua orang tua.
Hal ini perlu dilakukan untuk menunjukan rasa hormat dalam bergaul dengan kedua
orang tua. Pada dasarnya setiap orang senang diperlakukan dengan lemah lembut dan
sopan santun. Hal ini merupakan kebutuhan tiap manusia bahkan setiap agama juga
mengajarkan sikap sopan santun serta kasih-sayang kepadaa sesama manusia dan
makhluk tuhan. Dalam Islam ada anjuran menyayangi semua yang ada di muka bumi,
karena dengan demikian akan disayangi Tuhan dan para malaikat yang ada di langit
Setiap anak perlu memiliki pengetahuan tentang akhlak anak terhadap orang tua.
Setiap anak merupakan amanah yang Allah SWT titipkan pada orang tuanya,
yang harus dididik dengan harapan suatu hari akan menjadi anak yang shaleh, berbudi
luhur dan berakhlak baik serta suci lahir dan batinya. Seperti yang di jelaskan dalam
firman-Nya :
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan
sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya.” ( Asy-Syams: 9-10)
Setiap orang dalam hidupnya bercita-cita memperoleh kebahagiaan. Salah satu
dari kebahagiaan adalah orang yang menyucikan dirinya, yaitu suci dari sifat dan
perangai yang buruk, suci lahir dan batin. Sebaliknya jiwa yang kotor dan sifat tercela
membawa kesengsaraan dunia akhirat (N.U. Abdullah, 2007: 17).
Oleh sebab itu penting bagi seorang anak untuk mendapatkan pendidikan
tentang akhlak, agar anak dapat mengetahui dan mengaplikasikannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk itu penting juga bagi orang tua untuk mengetahui
bagaimana cara mendidik anak yang baik sesuai ajaran Islam.
Adapun pola asuh Rasulullah SAW dalam dalam mendidik anak dan
membesarkannya yaitu sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdullah Nashih
(1992)adalah sebagai berikut :
1. Pengarahan langsung yaitu dengan memberikan nasehat pada saat itu.
2. Memberi Isyarat, yaitu dengan memberikan isyarat tertentu dengan ditandai
simbol-simbol tertentu.
3. Memberi teguran, yaitu dengan peringatan yang lansung diungkapkan saat itu
juga
4. Memberi pengertian yaitu menjelaskan langsung dan mengungkapkan kesalahan
anak apabila bersalah. Dengan harapan kesalahan tersebut tidak terulang
kembali dikemudian hari.
ٍ يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم د ََر َجا
ت
Artinya:"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan
orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11)
●Istiqomah
Istiqomah yaitu menapaki jalan yang lurus yaitu jalan islam yang telah di ajarkan oleh
Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, para sahabat, para tabiin, dan para
tabiut tabiin. Dan tidak berbelok dari arah dari jalan yang lurus itu.
●Syukur
Sikap yang menunjukan terhadap apa yang telah Allah berikan berupa kenikmatan
kepada kita, dengan lisan atau perbuatan sebagai rasa kesadaran kita akan nikmat
yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan. Dengan dzikir memujinya dan
meningkatkan kedekatan kita kepada-Nya.
●Tawadu’
Tawadhu’ yaitu ia ridho apabila ia mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari apa
yang sepantasnya ia dapatkan. Tawdhu’ juga sikap pertengahan diantara sikap
●Sombong dan Melecehkan Diri.
Ibnu Hajar mengatakan “ Tawadhu’ ialah menunjukan diri dengan sikap lebih rendah
kepada orang yang mengagungkannya. Ada juga yang berkata sesungguhnya
tawadhu’ ialah memuliakan orang yang lebih mulia darinya.” [Fathul_Bari 11/341]
●Sabar
Sabar ialah suatu sikap dimana seseorang menahan dirinya untuk mengendalikan
nafsunya dari apa yang telah menimpanya, sabar bukan hanya ketika mendapatkan
musibah, tapi sabar terhadap ketaatan, dan menjauhi larangan.
●Amanah
Dapat dipercaya, seseorang dapat dipercaya tergantung kadar imannya. Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda “Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak
amanah (tidak dapat di percaya)…” (H.R Ahmad)
Shidiq
●Jujur atau benar, Seorang muslim harus benar dan jujur dalam segala hal baik itu
hatinya, perkataannya, dan perbuatannya.
Iffah
●Menjaga dan memelihara diri dari hal-hal buruk yang membuat diri kita rendah,
rusak, jatuh dan hina. Nilai dan wibawa seseorang dilihat dari diri yang senantiasa
menjaga kehormatannya.
●Pema’af
Sikap yang suka memberi maaf kepada kesalahan orang lain dengan ikhlas tanpa rasa
benci dan keinginan membalas kesalahannya, bahkan islam mengajarkan kita untuk
saling memaafkan, tanpa harus menunggu orang meminta maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Rendra.2017.Akhlak Pada Allah Swt ,Sesama Dan Alam Sekitar.
https://www.rendrafr.com/2017/08/akhlak-pada-allah-swt-sesama-dan-alam.html?
m=1 diakses 25 maret 2021