PENDAHULUAN
oleh kuman Salmonella typhi, dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai
bakteri patogen pada binatang yang merupakan resorvoir pertama infeksi pada
manusia seperti unggas, babi, hewan pengerat, ternak, binatang peliharaan (dari kura-
kura sampai burung beo). Organisme hampir selalu masuk melalui makanan yang
terdapat 800 penderita per 100.000 penduduk setiap tahun yang ditemukan sepanjang
tahun, sedangkan menurut WHO prevalensi penyakit demam tifoid ini 70% kematian
oleh bakteri. Hal ini terjadi melalui tinja yang mengandung Salmonella typhi
mencemari air untuk minum maupun masak dan mencuci makanan dapat juga di
tularkan makanan yang di sajikan oleh penderita tipus laten (yang tersembunyi) yang
kurang menjaga kebersihan saat masak. Penularan penyakit demam tifoid tidak selalu
1
2
harus penderita demam tifoid, ada penderita yang sudah mendapatkan pengobatan
dan sembuh tetapi di dalam air seni dan kotoranya masih mengandung bakteri
penderita ini disebut sebagai pembawa (carier). Walaupun tidak lagi menderita
penyakit demam tifoid , orang ini masih dapat menularkan demam tifoid pada orang
infeksi pada manusia penularanya melalui konsumsi daging yang dimasak kurang
matang terutama unggas, daging sapi, babi, telur ayam yang terinfeksi melalui saluran
telur, dan susu mentah (Aerita, N.A, 2014). Dari program isolosi dan identifikasi
kuman Salmonella yang intensif dan diatur oleh ketentuan pemerintah ,unggas
antara spesies hewan Salmonella paling banyak dilaporkan pada unggas dan produk
asal unggas yang mungkin disebabkan oleh karena populasi unggas yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian oleh Endang wardani (2011) selama bulan April-
Juni di wilayah DKI Jakarta terhadap 213 sampel daging ayam dan 83 sampel hati
ayam, hasil uji laboratorium menunjukan 7,9% daging ayam dan 14,4% hati tercemar
Salmonella. Kondisi ini mencerminkan bahwa daging ayam dan hati ayam yang
beredar di pasar DKI Jakarta belum bebas dari bakteri Salmonella. Menurut
penelitian Aerita, N.A, 2014 di kabupaten Tegal, sebagian besar pedagang di pasar
Trayeman Kabupaten Tegal pedagang yang memiliki hiegieni pedagang yang buruk
memiliki sanitasi yang baik. Di dapatkan juga daging ayam potong yang
Selain itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2015
diperoleh sebanyak 1929 orang yang terinfeksi demam tifoid. Berdasarkan penelitian
orang pedagang daging ayam positif antibodi Salmonella typhi dan di pasar modern
dari 15 sampel 6 orang pedagang daging ayam positif antibodi Salmonella typhi.
Menurut P. Hariyadi dan Ratih, dalam Aerita, N.A, 2014. Proses keamanan
dan kelayakan daging ayam harus dilakukan sedini mungkin, karena bahan pangan
seperti daging ayam dapat tercemar oleh mikroorganisme sebelum dipanen atau
sekunder) keamanan pangan (food safety) adalah hal yang membuat produk pangan
aman untuk dimakan dan bebas dari faktor yang dapat menyebabkan penyakit. Salah
bahan pangan tidak tercemar, sedangkan sanitasi tempat penjualan dilakukan untuk
Pasar Angso Duo merupakan pasar induk tradisional kota Jambi, terdapat 185
kios pedagang ayam. Pasar angso duo dekat dengan sungai keadaan air sungai
tersebut mengalami pasang surut, dan juga apabila musim hujan kondisi tanah di
area pasar menjadi terserap air hujan menghambat daerah pasar menjadi becek. Pasar
tersebut tidak di bersihkan oleh petugas kebersihan dan pedagang. Dari tercemar
kondisi lingkungan pasar tersebut bisa menyebabkan banyak bakteri yang tercemar
dari lingkungan pasar tersebut salah satunya bakteri Salmonella typhi. Kontaminasi
Salmonella typhi terdapat juga pada para pedagang dan barang dagangannya karena
kontak langsung dengan barang daganganya dan kontak langsung di lingkungan pasar
Tradisional.
tentang “Gambaran antibodi Salmonella Typhi Pada Pedagang Ayam Potong di Pasar
antibodi Salmonella typhi pada pedagang ayam potong di pasar Tradisional Angso
ayam potong.
.4 Manfaat Penelitian
ayam potong di pasar Tradisional Angso duo kota Jambi tentang pentingnya
disiplin ilmu imunologi khususnya penentuan antibodi dengan metode widal slide.
6
antibodi Salmonella typhi pada pedagang ayam potong di pasar Tradisional Angso